Slide 1

Berbagai macam moda pembelajaran

Slide 2

Literasi

Slide 3

Kegiatan Pramuka

Slide 4

Kerucut Pengalaman

Slide 5

Pembelajaran Aktif

Tampilkan postingan dengan label Blended Learning. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Blended Learning. Tampilkan semua postingan

Minggu, 27 Agustus 2023

CONTOH PENERAPAN MODEL ROTASI STASIUN SEDERHANA

Bagaimana Anda bisa menggunakan teknologi untuk melakukan rotasi stasiun di pendidikan menengah? Mudah! Model Rotasi Stasiun sederhana ini, yang sangat mirip dengan apa yang biasa digunakan di sekolah dasar, adalah cara yang bagus untuk menggabungkan setidaknya satu stasiun digital sambil membuat siswa Anda bergerak dan melatih berbagai keterampilan.

Kami memadukan pena dan kertas dengan digital di ruang kelas campuran kami, dan semuanya berjalan dengan baik. Pada awalnya (bagi saya) ini hanya tentang memasukkan beberapa sumber daya digital. Anak-anak menyukainya. Itu mudah bagi saya. Namun sekarang setelah saya merasa lebih nyaman dengan hal itu, saya mulai bereksperimen dengan berbagai cara untuk melakukannya.

Saya memulai perjalanan digital saya dengan model yang paling fleksibel. Siswa saya pada dasarnya mengerjakan tugas mereka di Google Classroom dengan kecepatan mereka sendiri. Saya ada di sana untuk membantu mereka secara individu. Saat mereka menyerahkan tugas, saya akan melakukan umpan balik.

Minggu, 30 Oktober 2022

Cara Merancang Pembelajaran Rotasi Stasiun Pertama Kali Bagi Guru

Dalam merancang pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik memang butuh kejelian guru dalam membuatnya. Guru harus bisa merancang sesuai karakteristik atau kondisi di sekolah masing-masing dan juga harus sampai menyesuaikan dengan kondisi pada suatu kelas sesuai dengan minat, kesiapan belajar, dan profil belajar siswa pada kelas tersebut. Begitu juga dalam merancang pembelajaran dengan model rotasi stasiun ini.

Jangan merasa tertekan untuk merancang atau mendesaian banyak stasiun dan mencoba dan menangani setiap aspek pembelajaran Anda. Mulailah dari yang kecil (3-4 stasiun) dan fokuslah untuk membuat tujuan dan tugas pembelajaran sejelas mungkin. Jumlah stasiun dan urutan stasiun yang akan dimulai siswa bisa berubah-ubah sesuai kebutuhan dan kondisi kelas yang bapak/ibu akan kelola pembelajarannya.

Minggu, 23 Oktober 2022

Pembelajaran Diferensiasi dengan Strategi Blended Learning Model Rotasi Stasiun Pada Kurikulum Merdeka

Kurikulum merdeka merupakan program yang sangat bagus dikembangkan oleh pemerintah melalui Kemdikburistek. Namun penerapannya di lapangan masih banyak kendala terutama pada pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik dengan pembelajaran diferensiasi dengan anggapan dasar bahwa setiap siswa itu adalah unik. Penulis ketika melakukan supervisi untuk guru kelas X (Fase E) menemukan beberapa kendala yang dihadapi guru dalam menerapkan pembelajaran diferensiasi dengan baik. Salah satu nya adalah kendala dengan jumlah siswa yang banyak dalam satu kelas. Sebelumnya penulis sudah mengarahkan teman-teman guru dengan model pembelajaran Flipped Classroom, tetapi ada kendala ketika pembelajaran tatap muka di sekolah. Maka berdasarkan permasalahan itu lah penulis menyarankan untuk menerapkan pembelajaran model rotasi stasiun ini. Selanjutnya juga sebaiknya kita sudah mulai merancang ruang kelas yang dilengkapi sarana dan prasarana sesuai kebutuhan untuk pembelajaran dengan model ini. Misalnya bisa mendesain ulang laboratorium komputer di sekolah masing-masing sehingga dapat dipakai untuk pembelajaran dan bukan hanya dipakai ketika ada kegiatan-kegiatan tertentu saja.

Untuk lebih jelasnya silakan disimak pemaparan tentang model pembalajaran rotasi stasiun berikut ini mulai dari pengertian, manfaat, penjelasan setiap stasiun, langkah pertama bagi guru, dan tips untuk menerapkan model ini.

Minggu, 21 November 2021

20 Contoh Graphic Organizer dan Cara Menggunakannya untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi dan Numerasi Peserta Didik

 

Selama pandemi Covid-19 ini guru dituntut agar kreatif merangcang suatu pembelajaran. Di awal-awal pandemi mungkin banyak guru yang hanya memberikan tugas kepada siswa di rumah misalnya dengan hanya menugaskan meringkas atau mencatat dari buku paket. Maka saat sekarang dengan pembelajaran tatap muka diharapkan tidak ada lagi guru dalam pembelajarannya seperti itu. Maka graphic organizer ini dapat menjadi solusi untuk pembelajaran yang lebih bermakna bagi siswa. 

Pengggunaan graphic organizer ini juga dapat untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa. Jadi lembar kerja tidak lagi hanya sebatas pertanyaan yang berupa konsep saja, namun coba arahkan siswa untuk merubahnya ke dalam bentuk graphic organizer yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Hal ini bisa dikembangkan dari penugasan secara pribadi sampai penugasan secara kelompok. Kemudian juga bisa dari pembelajaran offline, online, ataupun hybrid/blended learning. Selain itu juga untuk pembuatan template graphic organizer ini bisa diambil dari memanfaatkan “SmartArt” pada dokumen word kemudian diupload pada drive menjadi Google Doc yang bisa dikolaborasikan sampai menggunakan aplikasi seperti canva for education.

Graphic Organizer mengintegrasikan teks dan visual. Ini telah terbukti secara ilmiah sebagai cara yang efektif untuk pembelajaran. Menggunakannya bisa sangat berguna bagi guru dan siswa karena mereka akan membuat pembelajaran lebih menarik serta mudah dipahami.

Kami telah mencantumkan di bawah ini beberapa jenis Graphic Organizer yang dapat Anda gunakan selama berbagai skenario pembelajaran, baik Anda membaca, menulis, melakukan penelitian, atau belajar untuk ujian. Setiap penggunaan disertai dengan contoh template yang dapat Anda gunakan segera.

Minggu, 31 Oktober 2021

Profil Guru dan Bentuk Pembelajaran pada Pendidikan 4.0

 

Profil Guru pada Pendidikan 4.0

Keterampilan yang harus dimiliki para pendidik  untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0 adalah (Lase, 2019):

1.     Akrab dengan Teknologi

Dunia terus beruah dan berkembang. Teknologi pun terus berkembang hingga banyak hal yang dulunya hanya dapat dilakukan manusia, saat ini dapat dilakukan dengan alat saja. Tidak ada cara lain untuk menghadapi tentangan perkembangan teknologi, selain kemauan untuk belajar secara terus-menerus. Pendidik harus meng-upgrade pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan teknologi. Perubahan yang sangat dinamis tidak perlu dianggap sebagai sesuatu yang mengancam, namun perlu dihadapi secara positif dengan belajar,  beradaptasi, dan bekerjasama dengan kolega.

Sabtu, 30 Oktober 2021

Apa Itu Pendidikan 4.0 dan Apa Saja Karakteristiknya ?

Pendahuluan

Untuk mempersiapkan lulusan masa depan untuk dapat sukses dalam kehidupannya, sekolah harus menyelaraskan pengajaran dan proses mereka dengan kemajuan teknologi.

Di milenium baru, teknologi mulai masuk ke dalam proses pendidikan, dan baik siswa maupun guru mulai memanfaatkan teknologi secara mendasar (atau dikenal sebagai Education 2.0).

Seiring kemajuan teknologi ini, termasuk infiltrasi massal dari internet yang lebih banyak dibuat oleh pengguna, Education 3.0 dibentuk.

Siswa sekarang memiliki akses mereka sendiri ke informasi, pilihan untuk belajar secara virtual, dan platform untuk terhubung dengan mudah dengan fakultas dan siswa lainnya.

Pendidikan tidak lagi berpusat pada bolak-balik antara siswa dan guru, melainkan mengambil pendekatan yang lebih berjejaring, dengan siswa memiliki koneksi langsung mereka sendiri ke berbagai sumber informasi yang berbeda.

Hal ini mendorong pengembangan cara belajar yang lebih personal di mana kemandirian siswa dan pendekatan unik untuk belajar dirayakan.

Namun, kita sekarang berada di puncak fase baru; Pendidikan 4.0.

Minggu, 19 September 2021

30 Aktivitas Pembelajaran Kolaboratif Menggunakan Google Apps Cocok untuk PTM Terbatas

Selama pembelajaran jarak jauh mungkin sudah banyak pengalaman guru dalam menyiapkan pembelajarannya dengan menggunakan berbagai aplikasi. Namun kadang-kadang kita masih belum tahu manfaat aplikasi tersebut secara lebih detilnya. Maka disini penulis akan memaparkan penggunaan beberapa aplikasi Google yang gratis kita pakai dengan menggunakan akun belajar.id dengan sekarang diistilahkan dengan Google Workspace for Education. Aplikasi-aplikasi Google ini bisa digunakan secara online ataupun offline maupun dengan strategi pembelajaran campuran (Blended Learning) apa lagi untuk pembelajaran tatap muka terbatas antara siswa di sekolah dengan siswa di rumah secara real time.

9 Ide Kegiatan Ekstrakurikuler untuk Siswa STEM. Ada Banyak Cara Siswa STEM Dapat Mengeksplorasi Minat Mereka Di Luar Kelas


STEM adalah gerakan yang berkembang dalam pendidikan, tidak hanya di Amerika Serikat tetapi di seluruh dunia. Program pembelajaran berbasis STEM dimaksudkan untuk meningkatkan minat siswa dalam mengejar pendidikan tinggi dan karir di bidang-bidang tersebut. Pendidikan STEM biasanya menggunakan model pembelajaran campuran (Blended) baru yang menggabungkan pengajaran kelas tradisional dengan pembelajaran online dan aktivitas pembelajaran langsung. Model pembelajaran campuran (Blended) ini bertujuan memberi siswa kesempatan untuk mengalami cara belajar yang berbeda dan pemecahan masalah. Selain sebagai materi untuk kegiatan intrakurikuler dan kokurikuler, STEM juga bisa dilaksanakan sebagai ekstrakurikuler.

Kegiatan ekstrakurikuler adalah cara yang bagus bagi siswa untuk mengeksplorasi minat mereka, mengembangkan spesialisasi, dan akhirnya menonjol ketika tiba saatnya untuk mendaftar ke perguruan tinggi. Untuk siswa STEM, menemukan inisiatif ekstrakurikuler yang sesuai dengan minat mereka terkadang sulit, tetapi sebenarnya ada banyak peluang di luar sana yang memungkinkan siswa STEM untuk terlibat dan membuat dampak.

Jumat, 13 Agustus 2021

RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN KEGIATAN KKG/MGMP AGAR SESUAI DENGAN KEBUTUHAN PEMBELAJARAN SAAT INI


Kelompok Kerja Guru (KKG) atau Musyawarah Guru Mata pelajaran (MGMP) adalah suatu wadah yang strategis untuk meningkatkan kompetensi guru dan siswa dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan secara umum. Apalagi dengan keadaan sekarang dengan pembelajaran jarak jauh dan/atau pembelajaran tatap muka terbatas serta pembelajaran ketika tatanan baru nantinya. Maka guru seharusnya lebih kreatif dan inovatif dalam menyiapkan rencana pembelajaran sampai dengan sumber belajar yang sesuai kebutuhan siswa yang berfariasi. Sehingga KKG/MGMP diharapkan menjadi wadah untuk meningkatkan kompetensi guru yang akan berdampak pada penguasaan kompetensi oleh siswa.
Tetapi melihat kenyataan dilapangan keberadaan KKG/MGMP masih banyak keterbatasan. Keterbatasan tersebut dapat terlihat dari sumber daya manusia, keterlibatan pengurus dan peserta belum optimal, program kerja yang belum jelas, dana operasional yang terbatas, koordinasi antar KKG/MGMP SD, SMP, SMA dan SMK dan pembinaan serta perhatian dari stakeholder pendidikan masih belum optimal. Maka diharapkan dengan adanya tulisan ini bisa memperjelas tentang KKG/MGMP mulai dari prinsip KKG/MGMP sampai kepada peran masing-masing komponen di dalam pengembangan KKG/MGMP.


Pendahuluan
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 20 ayat (b) mengamanatkan bahwa dalam rangka melaksanakan tugas keprofesionalannya, guru berkewajiban meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Pernyataan undang-undang tersebut pada intinya mempersyaratkan guru untuk memiliki: (1) kualifikasi akademik minimum S1 atau D-IV; (2) kompetensi sebagai agen pembelajaran yaitu kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial; dan (3) sertifikat pendidik. Undang-undang ini memberikan suatu kesempatan yang tepat bagi guru untuk meningkatkan profesionalismenya secara berkelanjutan melalui pelatihan, penelitian, penulisan karya ilmiah, dan kegiatan profesional lainnya.
Perwujudan unjuk kerja profesional guru ditunjang dengan jiwa profesionalisme, yaitu sikap mental yang senantiasa mendorong dirinya untuk mewujudkan diri sebagai guru profesional. Guru yang profesional adalah guru yang memiliki kompetensi yang dipersyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan dan pengajaran. Guru yang profesional akan tercermin dalam pelaksanaan pengabdian tugas-tugas yang ditandai dengan keahlian baik dalam materi maupun metode, dan tanggung jawabnya dalam melaksanakan seluruh pengabdiannya.
Salah satu upaya untuk meningkatkan profesionalisme guru adalah melalui responsi. Peningkatan profesionalisme melalui responsi dilakukan dalam bentuk suatu interaksi secara formal atau informal yang biasanya dilakukan melalui berbagai interaksi seperti pendidikan dan latihan, seminar, lokakarya, ceramah, konsultasi, studi banding, penggunaan media dan forum-forum lainnya. Responsi ini dapat ditunjang, apabila para guru berada dalam suasana interaksi sesama guru yang memiliki latar belakang dan tugas, misalnya Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).
KKG/MGMP merupakan suatu wadah kegiatan profesional bagi para guru mata pelajaran yang sama pada jenjang SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, dan SMK/MAK di tingkat kabupaten/kota yang terdiri dari sejumlah guru dari sejumlah sekolah. MGMP diselenggarakan dengan tujuan untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam meningkatkan profesionalisme guru.

Prinsip MGMP
Prinsip MGMP adalah:
1. Merupakan organisasi yang mandiri.
2. Dinamika organisasi yang dinamis berlangsung secara alamiah sesuai dengan kondisi dan
    kebutuhan.
3. Mempunyai visi dan misi dalam upaya mengembangakan pelayanan pendidikan khususnya proses
    pembelajaran efektif dan efisien.
4. Kreatif dan inovatif dalam mengembangkan ide-ide pembelajaran yang efektif dan efisien.
5. Memiliki anggaran dasar dan anggaran rumah tangga sekurang-kurangnya memuat:
   a. Nama dan tempat
   b. Dasar, tujuan dan kegiatan

Tujuan pelaksanaan KKG/MGMP
1. Menumbuhkan kegairahan guru untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam 
    mempersiapkan, melaksanakan, dan mengevaluasi program kegiatan belajar mengajar dalam
    rangka meningkatkan diri sebagai guru.
2. Menyetarakan kemampuan dan kemahiran guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar 
    sehingga dapat menunjang usaha peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan.
3. Mendiskusikan permasalahan yang dihadapi oleh guru dalam melaksanakan tugas sehari-hari dan 
    mencari cara penyelesaian yang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, guru, kondisi sekolah 
    dan lingkungan.
4. Membantu guru memperoleh informasi teknis edukatif yang berkaitan dengan kegiatan keilmuan
   dan IPTEK, kegiatan pelaksanaan kurikulum, metodologi, sistem evaluasi sesuai dengan mata
   pelajaran yang bersangkutan.
5. Saling berbagi informasi dan pengalaman dari hasil lokakarya, simposium, seminar, diklat,
    classroom action research, referensi, dan lain-lain kegiatan profesional yang dibahas bersama-
    sama.
6. Menjabarkan dan merumuskan agenda reformasi sekolah (school reform), khususnya focus
    classroom reform, sehingga berproses pada reorientasi pembelajaran yang efektif.

Minggu, 11 Juli 2021

CATATAN AWAL TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Dalam hitungan hari Tahun Pelajaran 2021/2022 akan dimulai dengan berbagai permasalahan yang masih menghalangi kita semua insan pendidikan di Indonesia. Pulau Jawa dan Bali beserta 15 daerah kabupaten/kota di luar Pulau Jawa dan Bali melaksanakan PPKM Darurat dan banyak daerah lainnya PPKM Mikro.

Maka keadaan ini kita anggap saja menjadi tantangan bagi kita semua. Pandemi Covid-19 ini sudah hampir 1,5 tahun kita lalui dan demikian juga para guru dan siswa sudah terbiasa dengan pembelajaran jarak jauh atau belajar dari rumah. Selama itu juga guru sudah banyak mempunyai keterampilan ataupun kemampuan dalam mengelola pembelajaran dengan berbagai macam aplikasi ataupun plaform digital.

Berdasarkan fakta di atas, maka penulis mengajak Bapak/Ibu guru semua agar memperhatikan catatan-catatan di bawah ini:

1.   Sebaiknya pembelajaran kita pada tahun pelajaran 2021/2022 ini dimulailah dengan melaksanakan Diagnosis Awal Pembelajaran baik Akademik maupun non akademik.

Baca :

Cara Membuat Asesmen Non Akademik untuk Pembelajaran Jarak Jauh

Cara Membuat Asesmen Akademik untuk Pembelajaran Jarak Jauh

2.   Guru ketika di awal pembelajaran, saat dan usai pembelajaran sebaiknya melakukan umpan balik atau penilaian formatif untuk mengetahui pemahaman siswa. Guru juga harus merubah paradigma penilaiannya dengan mengutamakan pada penilaian formatif/asesmen as learning daripada penilaian sumatif/asesmen of learning.

Baca :

Pengertian, Ide, dan Contoh Exit Tickets/Exit Slips atau Admit Slip

20 Exit dan Admit Slip Digital untuk Penilaian Formatif Terbaik

3.   Pembelajaran jarak jauh sebaiknya memberikan penugasan berupa aktivitas hands on dan hasilnya berupa produk. Hal ini menghindari hanya membahas materi pembelajaran yang bersifat hafalan atau konsep. Maka strategi yang bisa digunakan berupa pembelajaran Blended Learning. Hal ini juga untuk membuat siswa selama belajar di rumah lebih bersemangat dalam pembelajaran serta mendapatkan banyak keterampilan.

Baca :

Pembelajaran Campuran (Blended Learning) Sebagai Pembelajaran Terbaik di Era Revolusi Industri 4.0

Cara Membuat Penugasan dengan Mengedepankan Umpan Balik Menggunakan LMS Formatif

Model Pembelajaran Terbalik (Flipped Classroom) Sebagai Model Pembelajaran Terbaik

4.   Strategi/model pembelajaran yang digunakan sebaiknya strategi/model pembelajaran yang berpusat kepada siswa dan melibatkan semua indera siswa berdasarkan minat, bakat, gaya belajar, dan kecerdasan dalam kegiatannya dengan mencakup aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan.

Baca :

Model Pembelajaran Inquiri 5E

Kupas Tuntas Model Pembelajaran Berbasis Inquiri

Pembelajaran Diferensiasi, Pembelajaran Melayani Keunikan Siswa

5.   Sebaiknya dalam pembelajaran jarak jauh atau belajar dari rumah menggunakan platform ataupun aplikasi yang bisa terpusat untuk satu sekolah agar mudah pengawasannya oleh kepala sekolah. Disamping itu juga terdapat berbagai sumber belajar seperti video, modul, ataupun buku teks.

Baca :

Cara Membuat Website Pembelajaran dengan Google Sites

Menggalakkan Literasi dengan Perpustakaan Digital Berbasis Sites

Kumpulan Video Pembelajaran untuk 19 Mata Pelajaran di SMA

Kumpulan Modul SMA Terbaru

6.   Penilaian selama pembelajaran jarak jauh atau selanjutnya, sebaiknya mengedepankan penilaian berbasis kinerja. Hal ini untuk membiasakan siswa dengan keterampilan abad 21 dan sejalan dengan asesmen nasional untuk profil pelajar Pancasila.

Baca :

Menjadikan Penilaian Berbasis Proyek Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Siswa Pada Satuan Pendidikan

Cara Membuat Portfolio Digital Siswa dengan Google Sites

Portfolio Digital, Cara Mudah Mengelola dan Menilai Portfolio

Demikianlah beberapa catatan untuk guru saat memulai pembelajaran pada Tahun pelajaran 2021/2022 ini. Semoga pandemi ini cepat berlalu sehingga bisa beraktivitas dengan kenormalan baru yang masih mengedepankan digitalisasi pembelajaran dan pengelolaan sekolah.

Rabu, 07 Juli 2021

Menggalakkan Kegiatan Literasi Pada Tahap Pembiasaan Selama Belajar Dari Rumah dengan Menggunakan Perpustakaan Digital Berbasis Sites

Era disrupsi yang terus berkembang saat ini mendorong perubahan tata kelola kehidupan menjadi bentuk digital, salah satunya adalah bidang kearsipan seperti perpustakaan. Tahukah Anda saat ini mulai dari Perpustakaan Nasional RI telah bergerak mengembangkan sistem perpustakaan digital yang lebih lengkap dalam genggaman layar ponsel yang canggih?

Perpustakaan secara digital ini telah dikembangkan di perpustakaan-perpustakaan daerah di seluruh Indonesia. Hal ini juga menjadi acuan bagi pengelola lembaga pendidikan untuk mengembangkan sistem digital pada perpustakaannya guna memudahkan akses peserta didik dalam hal informasi, cara peminjaman dan pemanfaatan perpustakaan selama 24 jam. Bagaimana dengan perpustakaan di sekolah?

Maka melalui tulisan ini penulis mengajak pihak sekolah terutama tim literasi di sekolah agar menggalakkan juga kegiatan literasi terutama selama pandemi ini dengan menggunakan sites sebagai wadah untuk membuat perpustakaan digital. Hal ini akan berdampak terhadap program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) sekaligus menyukseskan literasi digital.

Minggu, 13 Juni 2021

Cara Membuat Portofolio Digital Siswa dengan Google Sites

Pembelajaran selama pandemi ini mengharuskan guru untuk kreatif dalam melakukan pembelajaran dan penilaian. Guru diharapkan terutama untuk pembelajaran jarak jauh jangan hanya memberikan tugas yang bersifat menjawab pertanyaan saja. Biasakan siswa dengan penugasan yang menghasilkan produk seperti karangan/esai, poster, video, hasil wawancara, audio, grafik, gambar, dan produk lainnya. Sehingga siswa tersebut masih dapat melatih keterampilan dan karakternya di dalam pembelajaran.

Minggu, 28 Maret 2021

PEMBELAJARAN CAMPURAN (BLENDED LEARNING) SEBAGAI PEMBELAJARAN TERBAIK DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Perkembangan teknologi dan masa pandemi Covid-19 ini mendorong guru untuk lebih kreatif dan memahami serta memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran agar bisa menciptakan lingkungan belajar yang dinamis. Apa lagi saat ini siswa sudah mulai pembelajaran tatap muka di beberapa daerah dengan pembelajaran secara bergilir dan bisa jadi setiap siswa sekali dalam seminggu ke sekolah dengan waktu yang terbatas. Sehingga kalau kita guru atau pihak sekolah tidak merancang pembelajaran dengan baik, maka tujuan pembelajaran tidak akan tercapai sesuai dengan perencanaan yang sudah dibuat. Guru ataupun pihak sekolah pasti sudah mencoba dengan berbagai strategi/metode ataupun model pembelajaran yang berkembang saat ini. Salah satu contohnya mulai berkembangnya model pembelajaran seperti model Blended Learning.

Blended Learning ini sejalan dengan Era Revolusi Industri 4.0 termasuk dalam dunia pendidikan harus menyesuaikan. Di samping itu juga dari beberapa hasil penelitian menyatakan bahwa Blended Learning lebih baik hasil pembelajaran yang didapatkan dibandingkan tatap muka ataupun pembelajaran online semata.

Pada awalnya istilah Blended Learning digunakan untuk menggambarkan pembelajaran yang mencoba untuk menggabungkan pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran online. Konsep Blended Learning pun mulai berkembang dengan adanya beberapa ahli yang mengembangkan dan mendefinisikan model Blended Learning. Maka pada tulisan ini penulis akan memaparkan tentang pengertian, tantangan, tujuan, jenis, sampai penerapannya di kelas ataupun sekolah.

Minggu, 21 Maret 2021

MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (FLIPPED CLASSROOM) SEBAGAI PEMBELAJARAN TERBAIK UNTUK PEMBELAJARAN TATAP MUKA PADA TATANAN BARU TAHUN 2021

Dampak pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) masih berkepanjangan dan sangat dirasakan dunia pendidikan. Sistem pembelajaran tatap muka di sekolah pada tahun ajaran 2020/2021 yang telah dimulai pada  Bulan Januari 2021 pun belum berjalan normal. Masih banyak daerah tergolong zona merah, kuning dan oranye belum bisa melakukan sistem pembelajaran secara tatap muka. Tentu saja hal ini membuat kepala sekolah dan guru berpikir keras apa yang harus dilakukan agar layanan pendidikan tetap berjalan dengan baik.

Dengan kondisi tersebut, sangat mungkin kedatangan siswa ke sekolah akan dibatasi, baik jumlah hari maupun jumlah siswa per kelas. Bisa jadi, siswa hanya belajar 2 atau 3 hari di sekolah, selebihnya belajar di rumah. Begitu juga agar jaga jarak bisa dilakukan, setiap kelas diisi separuh siswa saja, separuh lagi masuk hari berikutnya. Kemudian juga ketika siswa tatap muka di sekolah hanya 3,5 jam berada di sekolah dengan 3 mata pelajaran. Kalau hanya mengandalkan pembelajaran di sekolah ketika tatap muka maka tidak akan cukup waktu dalam pembelajaran tersebut. Dengan kondisi seperti ini, para kepala sekolah dan guru terus mencari model pembelajaran efektif dan efisien digunakan pada kondisi di tersebut.

Untuk mengatasi hal tersebut agar pembelajaran yang dilaksanakan dapat menghasilkan hasil belajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum maka ada beberapa model pembelajaran yang dapat digunakan. Model tersebut adalah model pembelajaran terbalik (Flipped Classroom). Pada tulisan ini penulis akan menjelaskan apa itu pembelajaran terbalik, seperti apa prosedurnya, langkah-langkahnya, sampai tautan video, dan video yang menjelaskan tentang pembelajaran terbalik ini.

Minggu, 14 Februari 2021

CARA MEMBUAT WEBSITE PEMBELAJARAN DENGAN GOOGLE SITES

Untuk membuat website, kita tidak selalu harus merogoh kantong, Google menciptakan Google sites yang merupakan salah satu yang bisa kita pilih untuk membuat situs pribadi ataupun komunitas tanpa mengeluarkan biaya. Dengan menggunakan google sites sebagai media pembelajaran, guru bisa memasukkan materi pembelajaran berbentuk teks, visual hingga video pembelajaran. Semua itu bisa kita masukkan ke dalam google sites dan dipublikasikan ke siswa. Selain itu guru juga bisa menyimpan dokumentasi semua kegiatan di kelas atau sekolah ke dalam google sites, dengan ruang yang hampir tak terbatas sehingga bisa menyimpan banyak dokumentasi sekolah.

Selain itu google sites memberikan ruang bagi semua kalangan, tidak hanya siswa, wali murid ataupun pengguna lain bisa berintereaksi, memberikan komentar dan berkontribusi. Guru bisa mengajak siswa untuk berinteraksi dalam pembelajaran online, yang bisa dilaksanakan di luar jam pembelajaran bahkan di luar lingkungan sekolah. Selain itu, google sites bisa dimanfaatkan sebagai mading online yang bisa dilihat oleh semua orang, dimana guru bisa meminta siswa membuat prakarya kemudian diunggah ke situs dan dishare, sehingga orang tua bisa melihat karya anak mereka dengan masuk ke sites.

Maka untuk itu penulis berusaha memaparkan cara untuk membuat website sederhana dengan Google Sites tersebut seperti pada pemaparan di bawah ini.