Slide 1

Berbagai macam moda pembelajaran

Slide 2

Literasi

Slide 3

Kegiatan Pramuka

Slide 4

Kerucut Pengalaman

Slide 5

Pembelajaran Aktif

Minggu, 24 November 2019

Empat Kategori Guru

Pada peringatan hari guru kali ini ijinkan penulis memuat tulisan tentang empat kategori guru. Kategori guru ini dikelompokkan berdasarkan tingkat kompetensi/berpikir abstrak dan komitmen. Mudah-mudahan tulisan ini bisa menjadi bahan refleksi bagi kita dan bisa memperkirakan kita berada pada kategori mana. Harapannya kita semua berada pada kategori I sebagai Guru Profesional. Apalagi seandainya kita sebagai guru yang sudah menerima tunjangan sertifikasi, seharus yang kita terima paling tidak sama dengan yang kita sumbangkan terhadap anak didik kita dan bisa menjadi teladan bagi guru yang lain di sekolah masing-masing. Amien.
 
1.   Kategori Pertama : Kuadran I (Guru Professional)
Guru yang profesional memiliki tingkat kompetensi/abstraksi yang tinggi dan tingkat komitmen yang tinggi. Ia benar-benar professional melalui peningkatan kemampuan yang terus menerus. Orang yang profesional selalu punya kemampuan untuk mengembangkan dirinya terus menerus.   Ia tidak hanya mampu mencetuskan ide-ide, aktivitas maupun sarana penunjang tetapi ia juga terlihat secara aktif dalam melaksanakan suatu rencana sampai selesai. Ia adalah seorang pemikir dan sekaligus pelaksana.

2.   Kategori Kedua : Kuadran II (Guru Analytical Observer)
Guru Analytical Observer memiliki tingkat kompetensi/abstaksi tinggi tetapi tingkat komitmen rendah. Ia pandai, sangat menyukai suka mengkritik, mempunyai kemampuan bicara yang tinggi, selalu mencetuskan ide-ide yang besar tentang apa yang bisa dikerjakan di kelas atau secara keseluruhan di sekolah. Ia bisa mengajukan ide atau rencana-rencana besar secara gamblang dan memikirkan langkah langkah pelaksanaannya demi tercapainya program itu. Ide-idenya tak pernah/jarang terwujud. Ia tahu apa yang harus ia kerjakan tetapi tidak bersedia mengorbankan waktu, energi dan perhatian khusus untuk melaksanakannya.

3.   Kategori Ketiga : Kuadran III (Guru Drop-Out)
Guru Drop-Out mempunyai tingkat kompetensi/abstraksi dan tingkat komitmen yang rendah. Ia termasuk guru yang kurang bermutu. Guru seperti ini memiliki beberapa ciri-ciri, yaitu: hanya melakukan tugas rutin tanpa tanggung jawab, perhatiannya hanya sekedar untuk mempertahankan pekerjaannya, memiliki sedikit sekali inovasi untuk memikirkan perubahan apa yang perlu dibuat dan puas dengan melakukan tugas rutin yang dilakukan dari hari kehari.

4.   Kategori Keempat : Kuadran IV (Guru Unfocused Worker)
Guru Unfocused Worker memiliki tingkat kompetensi/abstraksi yang rendah, tetapi tingkat komitmennya tinggi. Ia terlalu sibuk, sangat energetik, anthusias dan penuh kemauan. Ia berkeinginan untuk menjadi guru yang lebih baik dan membuat situasi kelas lebih menarik sesuai dengan keadaan peserta didiknya. Ia bekerja sangat keras dan biasanya meninggalkan sekolah penuh dengan pekerjaan yang akan dibuat di rumah. Sayangnya tujuan-tujuan yang baik tersebut terhalang oleh kurangnya kemampuan guru untuk menyelesaikan persoalan dan jarang sekali melaksanakan segala sesuatu secara realistis.

Sumber:
Modul Supervisi Akademik, Pendidikan dan Pelatihan Fungsional Calon Pengawas Sekolah Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah. Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2018.