Slide 1

Berbagai macam moda pembelajaran

Slide 2

Literasi

Slide 3

Kegiatan Pramuka

Slide 4

Kerucut Pengalaman

Slide 5

Pembelajaran Aktif

Minggu, 25 September 2022

3 Jenis Asesmen dan Cara Menggunakannya pada Pembelajaran sesuai Kurikulum Merdeka


Kurikulum merdeka tidak membatasi asesmen yang dilakukan oleh guru. Tiga aspek dalam penilaian kurikulum 2013 (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) dilebur menjadi satu kesatuan. Maka di laporan akhir pembelajaran pada akhir semester atau akhir fase hanya ada satu angka dan deskripsi saja. Guru jangan sampai salah persepsinya tentang asesmen ini terutama dengan asesmen diagnostik dan formatif. Asesmen diagnostik dan formatif fungsinya lebih mengedepankan perkembangan (proses) pembelajaran dan nanti hasilnya pada rapor siswa berupa deksripsi (kualitatif) sedangkan asesmen sumatif akan menghasilkan angka (kuantitatif).

Baca Juga: BERBAGAI BENTUK PELAPORAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KURIKULUM MERDEKA

Minggu, 18 September 2022

BERBAGAI BENTUK PELAPORAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KURIKULUM MERDEKA

 

Pada rentang waktu sekarang ini akan ada proses pembagian laporan hasil belajar siswa yang kita kenal dengan “Rapor Mid Semester”. Ada sekolah yang melakukan ujian mid semester dan ada pula yang hanya sekedar mengolah nilai harian dan dilaporkan dalam bentuk rapor mid semester. Namun kegiatan ini masih sebatas untuk melaporkan penilaian sumatif (Assessment of Learning) dan terutama untuk menilai kemampuan akademik. Maka pada tulisan ini penulis memaparkan bentuk pelaporan lainnya yang juga mengeksplor kemampuan lainnya dari siswa atau diistilahkan Keterampilan Abad 21. Bentuk laporan itu antara lain adalah portofolio, diskusi/konferensi, dan pameran.

Senin, 12 September 2022

Contoh Pelaksanaan Asesmen Terbaru dalam Kurikulum Merdeka

Penilaian terjadi setiap hari di ruang kelas. Ini terkait erat dengan pembelajaran, dan selalu dimediasi oleh kebutuhan khusus siswa. Itu contoh kegiatan berikut menunjukkan perjalanan belajar dua guru saat mereka berkolaborasi, merencanakan, memikirkan kembali, mencoba, dan merefleksikan penilaian dan praktik pembelajaran mereka. Penjelasan mereka menetapkan panggung untuk pendekatan yang diuraikan dalam bab-bab berikutnya.

Minggu, 11 September 2022

Tujuan Asesmen Kelas Berdasarkan Assessment for Learning, Assessment as Learning, dan Assessment of Learning

Tulisan sebelumnya memberikan konteks dan argumen tentang perlunya perubahan penilaian kelas. Dalam tulisan ini, penekanannya adalah pada tujuan penilaian kelas. Ini menegaskan bahwa penilaian bekerja paling baik ketika tujuannya adalah jelas, dan ketika dirancang dengan hati-hati agar sesuai dengan tujuan itu. Tujuan yang berbeda tetapi saling terkait untuk penilaian kelas: penilaian untuk pembelajaran, penilaian sebagai pembelajaran, dan penilaian dari pembelajaran.

Mengapa Asesmen/Penilaian Harus Berubah ?


Sebagai bagian perubahan dari masyarakat, pendidik menemukan diri mereka dihadapkan dengan tugas mewujudkan sekolah yang akan melayani siswa mereka dengan baik, bahkan mereka tidak yakin tentang perubahan di masyarakat yang akan dihadapi siswa mereka di masa depan. Selama 50 tahun terakhir mengenai budaya, sosial, ekonomi, politik, lingkungan, dan teknologi mengalami perubahan berarti serta setiap aspek sekolah telah menjadi subjek penyelidikan dan pemikiran ulang, termasuk penilaian kelas.

Sepanjang abad ke-20, penilaian kelas dianggap sebagai mekanisme untuk menyediakan hasil pembelajaran, dan itu mengikuti pola yang dapat diprediksi: guru mengajar, menguji pengetahuan siswa tentang materi, membuat penilaian tentang prestasi siswa berdasarkan pengujian tersebut, dan kemudian pindah ke materi berikutnya. Namun, baru-baru ini, pendekatan penilaian ini dipertanyakan karena harapan masyarakat untuk sekolah telah berubah, ilmu kognitif telah memberikan wawasan baru ke dalam sifat belajar, dan peran tradisional penilaian dalam memotivasi belajar siswa telah ditantang untuk berubah.