Pembelajaran selama pandemi ini mengharuskan guru untuk kreatif
dalam melakukan pembelajaran dan penilaian. Guru diharapkan terutama untuk
pembelajaran jarak jauh jangan hanya memberikan tugas yang bersifat menjawab
pertanyaan saja. Biasakan siswa dengan penugasan yang menghasilkan produk
seperti karangan/esai, poster, video, hasil wawancara, audio, grafik, gambar,
dan produk lainnya. Sehingga siswa tersebut masih dapat melatih keterampilan
dan karakternya di dalam pembelajaran.
Disamping itu juga siswa dapat meletakkan produk-produk pembelajaran
mereka tersebut ke dalam suatu wadah dalam bentuk portfolio digital. Maka
dengan car aini siswa memperoleh juga keterampilan dalam literasi teknologi
informasi dan juga guru mempunyai sarana untuk menilai dari sisi perencanaan, perkembangan
proses, sampai produk pembelajaran secara keseluruhan.
Portofolio siswa secara online
adalah cara yang bagus untuk menampilkan pekerjaan siswa dan menunjukkan perkembangan dari waktu ke waktu. Google Sites adalah alat yang sempurna bagi Anda dan
siswa Anda untuk membuat Portofolio digital.
Portofolio adalah cara terbaik bagi siswa untuk tidak hanya mendemonstrasikan pembelajaran kepada guru dan orang lain tetapi juga untuk belajar dan merefleksikan pertumbuhan dan kemajuan mereka sendiri dari waktu ke waktu.
Baca juga “Penilaian Portfolio, Salah Satu Penilaian Berbasis Performan atau Kinerja”
Apa itu Portofolio Digital?
(nama lainnya adalah ePortfolio, Electronic
Portfolio, atau Learning Portfolio)
Portofolio adalah kumpulan dokumen yang menunjukkan hasil pembelajaran dan perkembangan dari waktu ke waktu. Ada berbagai jenis portofolio, dan banyak cara berbeda untuk menggunakan strategi ini untuk sekolah menengah sampai ke perguruan tinggi.
Portofolio bukanlah hal baru. Mereka telah ada selama beberapa dekade dan kembali ke file kertas dan buku catatan, tetapi versi digital saat ini jauh lebih mudah untuk dikelola dan dibagikan.
Portofolio Etalase Siswa
Jika Anda ingin memulai dengan portofolio, salah satu cara untuk memulainya adalah dengan portofolio etalase. Portofolio etalase adalah wadah bagi siswa untuk mempresentasikan dokumen yang menunjukkan penguasaan standar atau keterampilan. Portofolio etalase bekerja dengan sangat baik di akhir semester atau sebagai ujian akhir mereka. Ini adalah tempat yang baik untuk memulai dengan portofolio karena tidak memerlukan pembaruan rutin portofolio pembelajaran.
Proses pembuatan portofolio tidak hanya sekedar memasukkan judul pada halaman dan memasukkan dokumen. Tujuannya agar siswa dapat menjelaskan standar yang mereka tangani. Kemudian, siswa menyajikan bukti mereka dengan konteks dan menjelaskan bagaimana itu memenuhi standar.
Untuk setiap keterampilan atau standar siswa diminta untuk membahas, guru harus memastikan bahwa peserta didik memiliki berbagai dokumen potensial untuk dipilih. Ini memaksa siswa untuk berpikir tentang pekerjaan apa yang mereka lakukan yang paling menunjukkan keterampilan atau standar itu.
Baca juga “Porotfolio Digital, Cara Mudah Mengelola dan Menilai Portfolio”
Portofolio Pembelajaran Siswa
Jenis portofolio lainnya adalah portofolio
pembelajaran di mana siswa melacak dan merefleksikan proses pembelajaran.
Dengan Google Sites menyimpan situs dalam Google Drive. Artinya, file tersebut dapat diakses dengan mudah seperti file GSuite lainnya. Dan memasukkan teks atau file baru adalah proses yang sederhana.
Dalam portofolio pembelajaran, kami mengatur setiap unit sebagai halaman individual. Siswa menempatkan karya dari unit dan memperkenalkan karya tersebut.
Juga, ini adalah tempat bagi siswa untuk merefleksikan
penilaian formatif seperti kuis. Dengan menggulir ke bawah halaman, seseorang
dapat melacak kemajuan siswa melalui penilaian unit termasuk refleksi akhir
pada unit tersebut.
Salah satu bagian yang paling menantang bagi siswa yang menggunakan jenis portofolio ini adalah refleksi mendalam yang diperlukan dan melihat manfaat merefleksikan kinerja mereka. Bagian dari refleksi yang kuat tidak hanya melihat kinerja masa lalu, tetapi menggunakannya sebagai platform untuk merencanakan tindakan di masa depan. Saya telah mencoba untuk menyesuaikan refleksi siswa saya agar diakhiri dengan bagaimana kinerja di masa lalu akan memengaruhi praktik di masa mendatang.
Portofolio Profil Siswa
Jika portofolio akan menjadi lebih dari sekadar lemari arsip untuk pekerjaan siswa, ia tidak hanya harus mencerminkan pekerjaan yang dilakukan siswa tetapi juga mencakup aspek orang yang mungkin tidak termuat dalam dokumen kelas.
Sebagaimana dijelaskan oleh Institute
for Personalised Learning, profil pelajar berisi informasi demografis dan
akademis. Tapi, itu juga menampung informasi tentang keahlian dan pendorong
untuk belajar. Itulah mengapa saya ingin siswa memasukkan informasi tentang
minat dan aspirasi mereka di “Halaman Semangat” dengan memasukkan video
YouTube.
Pada halaman, "Saya sebagai
Pembelajar,", siswa suka mengomunikasikan kekuatan mereka
sebagai pembelajar dan menyajikan dokumen sebagai buktinya.
Portofolio digital juga merupakan tempat di
mana siswa dapat menyimpan dokumen proyek minat mereka.
Guru dapat mendorong siswa untuk terus berbagi pekerjaan dan minat mereka bahkan setelah mereka meninggalkan kelas. Ketika siswa siap untuk membagikan portofolionya, mereka memiliki beberapa pilihan. Mereka dapat membagikan situs seperti halnya file G Suite yang memberikan hak melihat kepada individu tertentu. Jika siswa ingin mempublikasikan karyanya, mereka dapat mempublikasikan ke domain tertentu atau dunia.
Setelah Anda memutuskan gaya portofolio yang Anda rencanakan untuk diterapkan dengan siswa Anda, dan halaman yang perlu mereka buat, Anda dapat memandu siswa melalui langkah-langkahnya.
Saat siswa mempelajari keterampilan membuat portofolio, mereka mempelajari keterampilan desain web. Itulah kekuatan menggunakan Google Sites untuk portofolio.
Berikut adalah langkah-langkah cara menggunakan Google Sites untuk membuat portofolio siswa.
Langkah 1 : Silahkan
Login ke Akun Google sites
Untuk memulai pembuatan
website dengan Google Sites dengan cara login menggunakan akun Gmail biasa atau
akun belajar.id Kemdikbud. Untuk email yang berupa Gmail biasa dengan
cara Anda login ke google sites terlebih dahulu melalui URL berikut
ini: https://sites.google.com/.
Sedangkan yang menggunakan
akun belajar.id selanjutnya klik menu Google Aps yang berupa titik sembilan dan
pilih Sites.
Langkah 2 : Membuat portfolio
digital pada halaman google site
Setelah Anda berhasil
login, selanjutnya Anda akan otomatis dibawa ke halaman utama google sites
seperti gambar dibawah ini :
Pada
laman ini seperti dapat kita lihat terdapat beberapa gambar dibawah tulisan “Star
a new site” dan pilih saja “Student Portfolio” untuk membuat
situs web baru, sementara menu lainnya adalah sebagai berikut:
- Template
gallery. menu ini digunakan untuk melihat contoh template lainnya sesuai
dengan keinginan dan jenis pekerjaan kita.
- Recent Sites menu
ini digunakan untuk melihat sejumlah situs yang sudah pernah kita buat
sebelumnya.
- Search digunakan
untuk menjelajah daftar situs yang dapat di lihat berdasarkan kategori
dari semua orang pada institusi kamu yang hak aksesnya dapat kamu lihat.
Selain
tombol dan link tadi terdapat juga form pencarian yang dapat kita gunakan untuk
menelusuri situs sesuai dengan kata kunci yang kita masukan.
Untuk
memulai membuat situs web, klik tombol Student Portfolio, laman
akan menyajikan form pembuatan situs seperti pada gambar di bawah ini
Pada
form di laman ini kita dapat menentukan nama situs yang dikehendaki siswa dengan
cara klik pada tulisan “[Name]’s Learning Jorney” dan pada pojok kiri
atas ada tulisan “Your Name” menu ini untuk membuat nama sites-nya
sesuai dengan nama siswa serta ini menjadi nama file sites pada Google Drive. Sedangkan
pada bagian kanan terdapat beberapa menu seperti Insert; Pages, dan
Themes. “Insert” merupakan menu untuk memasukkan semua bahan yang
kita butuhkan seperti memasukan tulisan, gambar, ataupun video. Sedangkan “Pages”
untuk membuat halaman dan sub halaman situs atau web kita dan kemudian jika
kita ingin menggunakan tema desain tertentu, klik menu “Themes”, akan
tersaji sejumlah tema yang dapat kita gunakan, klik salah satu yang diinginkan.
Langkah 4 : Memilih tata
letak atau layout untuk portofolio siswa Anda
Memilih layout pada situs
Anda akan sangat penting untuk diperhatikan, karena ini akan menampilkan untuk
desain dari tampilan tata letak pada konten website Anda.
Untuk memilih dan
menggunakan layout desain silahkan
Anda drag desain layout yang Anda inginkan ke halaman
website Anda.
Langkah 5: Pilih
gambar Background, jenis header, dan tema
Pilih tampilan untuk
situs Anda. Setiap tema dilengkapi dengan latar belakang yang telah
ditetapkan, skema warna, dan pemilihan font. Anda dapat menyesuaikan font,
warna, dan latar belakang nanti, dan Anda selalu dapat mengubah tema setelah
situs dibuat. Jika Anda perlu membuat perubahan apa pun, klik Undo undo ,
atau Redo redo .
1. Ubah
gambar latar belakang:
1. Buka Situs dan
buka situs Anda.
2. Arahkan
ke gambar latar belakang (background) dan klik
Change Image .
3. Pilih
satu opsi:
· Untuk
mengunggah gambar dari komputer Anda, klik Unggah .
· Untuk
memilih gambar dari galeri atau lokasi lain, klik Change Image .
4. (Opsional)
Untuk kembali ke gambar latar belakang asli, klik Setel ulang segarkan.
2. Ubah
jenis header :
1. Arahkan
ke gambar latar belakang (background) dan klik jenis
Header .
2. Pilih
satu opsi:
· Cover (
penutup )
· Large
banner ( Spanduk Besar )
· Banner
· Title
only( Hanya Judul )
3. Ubah
tema dan gaya font:
1. Di
pojok kanan atas, klik Tema .
2. Pilih
opsi tema dan pilih warna.
3. Klik Gaya
font dan pilih gaya.
Langkah 6: Membuat
halaman
Untuk membuat halam pada
website kita dengan cara klik “Pages” pada kanan atas dan pada
kanan bawah terdapat tanda tambah (+) untuk menambahkan halaman. Untuk sites yang
kita pilih tadi merupakan sites yang sudah template bawaannya dari sites ini.
Sehingga sudah beberapa halaman yang telah disediakan. Setelah di klik akan
muncul menu untuk menuliskan nama halaman dan jangan lupa untuk meng-klik “Done”
Maka akan muncul halaman
pada bagian atas setelah kita tambahkan halamannya. Kalau kita mau menambahkan
sub halaman, maka kita klik titik tiga pada judul halaman setelah kursor kita
arahkan kesana dan akan muncul beberapa menu dan silakan klik “Add subpage”
dan nanti akan muncul tanda panah kecil di sekitar halaman kita tersebut seperti
pada gambar di bawah ini.
Langkah 7 : Mengisi
halaman website
Untuk mengisi halaman
kita dengan berbagai bahan, maka Langkah pertama kali dengan meng-klik menu “Insert”
dan akan muncul beberapa menu lagi seperti Text box; Images, Embed, dan
Drive seperti pada gambar dibawah ini.
Text box untuk
memasukkan bahan yang berupa teks dalam bentuk kalimat bisa dengan menulis
atas mengkopypastekan dari dokumen lainnya.
Images untuk
memasukkan berbagai macam gambar ke dalam website kita. Images ini mempunyai
dua cara untuk memasukkan gambar ke website, yaitu melalui “Upload” dan
“Select”. Bedanya untuk upload merupakan gambar yang berada dalam laptop
kita sedangkan select bisa mengambil dari luar misalnya dari internet atau
sumber lain.
Embed untuk memasukkan
bahan atau sumber dengan cara membuat tautan atau URL dan kode embed. Bedanya
kalau berupa tautan (URL) hanya bisa dengan klik baru masuk ke website yang
kita tuju, sedangkan kode embed bahan/sumber tersebut bisa kita langsung akses
di dalam website kita.
Drive untuk
memasukkan bahan/sumber yang berada dalam penyimpanan data email kita yang
sebelumnya sudah kita upload ke dalam penyimpanan data email kita.
Langkah 7 : Menerbitkan/Publish Agar
website Anda bisa diakses secara Global di internet
Apabila Anda sudah
selesai dalam berkreasi mendesain website Anda maka tahap terakhir adalah
menerbitkan ( publish) website Anda.Ini diperlukan agar
orang bisa akses website yang Anda buat.
Untuk publish silahkan
Anda klik tombol ” Publish ” pada bagian kanan atas
halaman google sites.
Berikutnya, Anda diminta
untuk menentukan nama alamat website tersebut seperti gambar berikut yang diberi
kotak merah. Sedangkan kalau ingin mengelola maka silakan klik “MANAGE”. Menu
ini bisa kita atur untuk sites ini bisa diakses secara terbatas, yang mempunyai
akun belajar.id, atau bisa oleh semua orang.
Kalau sudah di-publish
maka gambar tautan yang berupa gambar rantai akan aktif dan jika menu tersebut
di klik maka akan muncul tautan yang akan dibuat ke tempat lain atau
memberikannya ke guru.
Demikianlah cara membuat portofolio digital untuk siswa dan diharapkan siswa beserta guru menjadi lebih baik dalam mendokumentasikan dan mengelola penilaian dengan menggunakan portofolio digital ini.
Sumber:
https://shakeuplearning.com/blog/how-to-create-powerful-student-eportfolios-with-google-sites/
Why is a no deposit bonus so important to the online gambling industry
BalasHapusIt has 경상북도 출장안마 created a more competitive environment 구미 출장샵 for 속초 출장샵 casinos and players, and they want to play real money games 창원 출장마사지 and win more often. For instance, a 김해 출장마사지