Slide 1

Berbagai macam moda pembelajaran

Slide 2

Literasi

Slide 3

Kegiatan Pramuka

Slide 4

Kerucut Pengalaman

Slide 5

Pembelajaran Aktif

Minggu, 28 April 2019

7 Cara untuk Mengaktifkan Siswa dalam Pembelajaran


"Belajar lebih efektif ketika itu adalah proses yang aktif daripada pasif."
(Euripides)
Partisipasi siswa tidak hanya menambah minat pada pembelajaran, tetapi juga menyediakan cara bagi Anda untuk membuat pembelajaran aktif dan menilai pemahaman mereka. Seperti yang telah kita kenal selama ribuan tahun, pembelajaran aktif akan menghasilkan hasil yang lebih baik untuk siswa Anda, tetapi juga akan lebih menarik bagi Anda sebagai guru.
Walaupun hanya beberapa orang yang berbicara di dalam kelompok, biasanya kelas besar, ada banyak cara sederhana untuk membantu menghilangkan penghalang alami ini dan membuat siswa Anda berpartisipasi. Di bawah ini kami membahas tujuh metode untuk membantu Anda mengembangkan lingkungan dimana semua siswa tahu apa yang diharapkan dari mereka dan mereka merasa nyaman untuk berpartisipasi.

Sabtu, 20 April 2019

4 Cara Guru Mengaitkan Materi Pembelajaran Dengan Kehidupan Siswa


Saat ini dengan diberlakukannya kurikulum 2013 di dalam sistem Pendidikan kita tidak serta merta siswa-siswa kita sudah dibekali dengan pengetahuan yang bermanfaat bagi mereka hidup kelak. Masih banyak juga guru-guru kita yang masih mengajar sebatas apa yang ada di buku paket tanpa ada untuk berusaha untuk mengkaitkannya dengan kehidupan dunia nyata siswanya. Pada hal tujuan dari siswa tersebut untuk sekolah sebagai bekal mereka untuk hidup di dalam dunia nyata. Sering penulis contohkan ketika memberikan pelatihan tentang kurikulum, seorang siswa yang mendapatkan nilai bagus tentang KD listrik namun untuk memperbaiki lampu yang putus saja di rumahnya tidak bisa. Jadi dimana masalahnya? Mudah-mudahan tulisan ini bisa menjadi referensi bagi bapak/ibu guru semuanya.
Teknologi-teknologi baru dalam pembelajaran di dalam kelas menawarkan kesempatan yang menarik bagi siswa untuk membuat hubungan yang bermakna dengan dunia luar dan keluar dari zona nyaman dan lingkungan sekolah mereka. Era dunia informasi membuka kemungkinan bagi guru untuk menunjukkan nilai-nilai yang ada pada mata pelajaran dalam konteks kehidupan yang lebih luas dengan menghubungkan minat siswa dengan pengalaman dunia nyata sehingga menciptakan pelajar aktif yang melihat ruang kelas sebagai tempat yang mereka idamkan.
Model pendidikan era industri melihat satu ukuran cocok untuk semua pendekatan di mana siswa diminta untuk mendengarkan dan tidak mempertanyakan, menghafal dan mengulangi untuk mempersiapkan tenaga kerja yang sangat berbeda dari yang kita miliki saat ini. Seiring waktu telah berubah, demikian pula cara kita mendidik. Memupuk pemahaman mendalam dan semangat untuk inovasi, pendidik saat ini berusaha untuk memaksimalkan pengalaman belajar sehingga siswa dapat mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi dunia yang berkembang pesat.

Sabtu, 13 April 2019

EVALUASI LAPORAN PTS (Tulisan Ketiga)


Setelah kita membahas tentang bagaimana menyusun proposal PTS maka sekarang kita akan membahas evaluasi laporan PTS. Selamat membaca dan mempelajari tentang evaluasi  laporan PTS. Setelah mempelajari, Bapak/Ibu diharapkan dapat mengevaluasi hasil penulisan laporan PTS dengan baik, yang pada akhirnya dapat membimbing dan menggerakkan guru tentang bagaimana memenuhi standar evauasi tersebut. Kepala sekolah/madrasah hanya akan berusaha untuk melaksanakan evaluasi laporan PTS jika ada komitmen yang kuat untuk berubah dan mengetahui bahwa ia akan mendapatkan pengakuan atau penghargaan sewajarnya.
Bapak/Ibu akan mudah mempelajari dan mempraktikkan materi ini , jika ada kemauan yang kuat. Bukankah, di mana ada kemauan di situ ada jalan? Evaluasi PTS yang sudah Bapak/Ibu praktikkan dengan sukses, akan menjadi contoh bagi guru untuk mengevaluasi sendiri hasil penulisan laporan PTS-nya. Selamat belajar!

Laporan hasil PTS  sebagai KTI yang tidak memenuhi syarat akan ditolak oleh tim penilai antara lain dengan alasan sebagai berikut.
Syarat KTI yang baik adalah APIK singkatan dari Asli, Perlu, Ilmiah, dan Konsisten.
Asli artinya bukan plagiat, disusun dengan tidak jujur. Asli berarti ditulis sendiri oleh penulisnya. Syarat utama untuk mendapatkan angka kredit adalah kejujuran.

Minggu, 07 April 2019

CARA MENYUSUN PROPOSAL PTS (Tulisan Kedua)


Ini merupakan tulisan kedua tentang PTS, tulisan pertama menjelaskan tentang konsep PTS dan sekarang tentang bagaimana menyusun PTS. Selamat membaca dan mempelajari pembuatan proposal PTS. Setelah mempelajari bahan ini, Bapak/Ibu diharapkan dapat membuat proposal PTS dengan baik, yang pada akhirnya dapat membimbing dan menggerakkan guru dan siswa untuk berkreasi, berinovasi, memecahkan masalah, berpikir kritis, dan bernaluri kewirausahaan. Kepala sekolah/madrasah hanya akan berusaha untuk melaksanakan PTS jika ada komitmen yang kuat untuk berubah dan menggerakkan guru dan siswa serta mengetahui bahwa ia akan mendapatkan pengakuan atau penghargaan sewajarnya.
Bapak/Ibu akan mudah mempelajari dan mempraktikkan materi ini, jika ada kemauan yang kuat. Bukankah, di mana ada kemauan di situ ada jalan? Pembuatan hasil laporan PTS  yang sudah Bapak/Ibu praktikkan dengan sukses, akan menjadi contoh bagi guru dan siswa dalam rangka mengubah pola pikir untuk berkreasi, berinovasi, memecahkan masalah, berpikir kritis, dan bernaluri wirausaha. Selamat membuat!
Langkah awal sebelum melakukan PTS adalah membuat proposal. Proposal merupakan rencana langkah-langkah yang akan dilakukan dalam melaksanakan PTK. Bila proposal ini salah, maka pelaksanaan PTS pun akan salah pula. Oleh sebab itu, proposal harus dibuat dengan benar dahulu jika ingin melaksanakan PTS dengan benar pula. Jika PTS itu melalui bimbingan, pembimbing tidak akan mengizinkan peneliti mengambil data di lapangan sebelum proposal itu disetujuinya. Jika PTS itu didanai sponsor, maka proposal itu belum akan mendapatkan dananya selama proposalnya belum benar.  

Rabu, 03 April 2019

KONSEP PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH (Tulisan Pertama)


Salah satu indikator kompetensi profesional adalah kompetensi pengembangan profesi. Satu di antara pengembangan profesi adalah kemampuan dalam bidang penelitian dan pengembangan. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak kepala sekolah/madrasah yang perlu diperkaya kemampuannya dalam bidang penelitian dan pengembangan. Sebagian dari mereka masih ada yang belum memahami bagaimana membuat proposal, melaksanakan, dan melaporkan hasil Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) dengan baik. Sebagian dari mereka ada  yang sudah memahami tetapi belum melakukannya. Sebenarnya untuk membuat proposal, melaksanakannya, dan melaporkan PTS ini tidak lah terlalu sulit, yang terpenting ada kemauan. Dimana ada kemauan disitu ada jalan.
Selamat membaca dan mempelajari PTS ini. Setelah mempelajari ini, Bapak/Ibu diharapkan dapat membuat proposal, melaksanakan, dan membuat laporan hasil PTS dengan baik, yang pada akhirnya dapat menggerakkan guru dan siswa untuk berkreasi, berinovasi, memecahkan masalah, berpikir kritis, dan bernaluri kewirausahaan. Kepala sekolah/madrasah hanya akan berusaha untuk melaksanakan PTS jika ada komitmen yang kuat untuk berubah dan menggerakkan guru dan siswa serta mengetahui bahwa ia akan mendapatkan pengakuan atau penghargaan sewajarnya.
Bapak/Ibu akan mudah mempelajari dan mempraktikkan materi PTS ini, jika ada kemauan yang kuat. Bukankah, di mana ada kemauan di situ ada jalan? Pemecahan masalah secara intuisi dan sistematis yang sudah Bapak/Ibu praktikkan dengan sukses melalui rencana tindak lanjut, akan menjadi contoh bagi guru dan siswa dalam rangka mengubah pola pikir untuk berkreasi, berinovasi, memecahkan masalah, berpikir kritis, dan bernaluri wirausaha. Selamat belajar!

Dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah/madrasah dan pengelolaan sekolah/madrasah, kepala sekolah dapat melakukan PTS sekaligus sebagai sarana pengembangan profesinya  (Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru), PTS merupakan penelitian yang berawal dari permasalahan sekolah, diselesaikan melalui tindakan spesifik dari gagasan peneliti untuk mengatasi permasalahan sekolah. Dengan  demikian, yang pertama harus ada dalam setiap penelitian termasuk PTS bukanlah diawali dengan membuat judul tetapi diawali dengan menemukan adanya masalah. 
Masalah-masalah yang akan dirumuskan adalah masalah-masalah aktual  dan sangat penting dan mendesak untuk segera dipecahkan. Jika masalah-masalah itu tidak segera diatasi, dikhawatirkan akan berdampak negatif terhadap sekolah.  Oleh karena itu, diperlukan tindakan spesifik yang diyakini benar-benar dapat mengatasi masalah-masalah tersebut.
Saat ini, penelitian paling banyak dilakukan oleh guru, kepala sekolah/madrasah    dan pengawas sekolah/madrasah   adalah penelitian tindakan. Penelitian tindakan yang dilakukan guru disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan dilakukan oleh kepala sekolah/madrasah dan pengawas sekolah/madrasah disebut PTS. PTK bertujuan memecahkan masalah-masalah pembelajaran di kelas, sedangkan  PTS bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah yang terjadi di sekolah.