Pendidikan
yang bermutu adalah pendidikan yang bisa memberikan dan memfasilitasi kebutuhan dari setiap siswanya.
Berpuluh-puluh tahun yang lalu sampai dengan sekarang ini, pendidikan di Indonesia
masih belum banyak perubahan, di mana masih menerapkan sistem pembelajaran lama
yang menganggap semua siswa adalah sama, lebih berpusat pada guru, tanpa
memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.
Siswa
hanya duduk diam mendengarkan guru tanpa melakukan sesuatu yang akan menambah pengalaman
belajar bagi mereka. Guru seolah-olah hanya mengajar satu orang siswa saja
dalam satu kelas, sedangkan di dalam kelas ada kurang lebih 30-40 siswa yang
mempunyai keunikan, kemampuan dan keberagaman pengalaman belajar yang berbeda.
Tidak jarang anak-anak merasa frustasi dan akhirnya tidak memiliki motivasi
untuk belajar, karena mereka datang ke sekolah hanya untuk ujian, ujian dan
ujian. Maka dengan adanya pembelajaran diferensiasi semoga merubah kondisi
tersebut.
Diferensiasi adalah praktik dimana guru menyampaikan
pembelajaran dengan penyesuaian pada kesiapan, minat, jenis kecerdasan dan gaya
belajar siswa.
Guru dapat memodifikasi strategi mengajarnya pada
konten, proses, dan produk. Tapi sebelumnya, guru perlu melakukan asesmen agar
punya informasi mengenai tingkat kesiapan siswa dan apa minat serta gaya
belajar yang mereka miliki. Untuk lebih memahami tentang pembelajaran
diferensiasi dapat disimak pada pemaparan di bawah ini termasuk juga bagaimana menentukan gaya belajar, jenis kecerdasan, dan lainnya serta bagaimana melaksanakan pembelajaran diferensiasi secara online.