Slide 1

Berbagai macam moda pembelajaran

Slide 2

Literasi

Slide 3

Kegiatan Pramuka

Slide 4

Kerucut Pengalaman

Slide 5

Pembelajaran Aktif

Tampilkan postingan dengan label Guru Pembelajar. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Guru Pembelajar. Tampilkan semua postingan

Rabu, 07 Juli 2021

Menggalakkan Kegiatan Literasi Pada Tahap Pembiasaan Selama Belajar Dari Rumah dengan Menggunakan Perpustakaan Digital Berbasis Sites

Era disrupsi yang terus berkembang saat ini mendorong perubahan tata kelola kehidupan menjadi bentuk digital, salah satunya adalah bidang kearsipan seperti perpustakaan. Tahukah Anda saat ini mulai dari Perpustakaan Nasional RI telah bergerak mengembangkan sistem perpustakaan digital yang lebih lengkap dalam genggaman layar ponsel yang canggih?

Perpustakaan secara digital ini telah dikembangkan di perpustakaan-perpustakaan daerah di seluruh Indonesia. Hal ini juga menjadi acuan bagi pengelola lembaga pendidikan untuk mengembangkan sistem digital pada perpustakaannya guna memudahkan akses peserta didik dalam hal informasi, cara peminjaman dan pemanfaatan perpustakaan selama 24 jam. Bagaimana dengan perpustakaan di sekolah?

Maka melalui tulisan ini penulis mengajak pihak sekolah terutama tim literasi di sekolah agar menggalakkan juga kegiatan literasi terutama selama pandemi ini dengan menggunakan sites sebagai wadah untuk membuat perpustakaan digital. Hal ini akan berdampak terhadap program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) sekaligus menyukseskan literasi digital.

Minggu, 30 Mei 2021

PORTOFOLIO DIGITAL, CARA MUDAH MENGELOLA DAN MENILAI PORTOFOLIO

Pengantar

Mengingat kerumitan dan perlu persiapan yang lebih, tidak mengherankan jika asesmen portofolio kurang diterapkan di sekolah. Pendekatan penilaian yang lebih otentik ini juga menuntut lebih banyak waktu dan perhatian; refleksi, penilaian diri, dan penetapan tujuan merupakan komponen penting dari proses tersebut. Dengan ukuran kelas yang besar, lebih sedikit dukungan, dan lebih banyak sumber daya yang dikhususkan untuk penilaian harian atau ujian, terdapat batasan pada guru yang mungkin ingin memfasilitasi penilaian portofolio. Sehingga penilaian dengan portofolio banyak ditinggalkan ataupun jarang dilakukan oleh guru untuk menilai kinerja atau performan siswa selama pembelajaran.

Portofolio digital atau ePortofolio adalah alat yang berguna untuk memungkinkan pelajar mempertahankan catatan permanen dari perjalanan belajar mereka dan mereka menyediakan praktisi dengan catatan penilaian diri pelajar dan refleksi yang mudah diakses tentang strategi pembelajaran mereka.

Portofolio digital adalah presentasi perjalanan belajar siswa yang dibuat dengan cermat menggunakan jejak/bukti digital sebagai bukti pembelajaran. Memiliki tujuan yang jelas dan terorganisir dengan baik. Ini mengembangkan dan mendemonstrasikan pembelajaran melalui refleksi siswa yang efektif. Pelajar menggunakan keterampilan metakognitif tingkat tinggi untuk mempertimbangkan apa yang mereka pelajari dan menilai sendiri apa yang perlu mereka fokuskan selanjutnya untuk kemajuan pembelajaran mereka. Bukti/jejak digital dapat diturunkan dari aktivitas pembelajaran di semua domain pembelajaran. Portofolio digital yang efektif dapat digunakan untuk merayakan pencapaian, menunjukkan kemajuan melalui perbandingan dari waktu ke waktu, dan memandu pembelajaran di masa depan.

Produksi portofolio digital mendorong kemitraan antara siswa dan guru mereka dan meningkatkan kepemilikan dan akuntabilitas siswa untuk pembelajaran mereka. Portofolio digital memberi siswa, orang tua, dan guru mereka catatan pembelajaran yang kaya. Portofolio digital bukanlah kumpulan dari semua tugas siswa, tetapi pilihan hati-hati yang menunjukkan pertumbuhan dan pengetahuan baru seperti dua bukti/jejak yang menunjukkan kemajuan dalam belajar dari waktu ke waktu.

Guru dapat menggunakan bukti yang disediakan oleh portofolio untuk merefleksikan keefektifan pembelajaran mereka dan untuk membuat penyesuaian pada praktik pengajaran mereka.

Dengan kemajuan teknologi saat ini, penilaian portofolio telah mengalami kebangkitan popularitas. Banyak perusahaan teknologi sekarang menawarkan alat portofolio digital untuk digunakan di ruang kelas. Alasan terbesarnya adalah kapasitas teknologi untuk menangkap, menampung, dan berbagi dokumen pembelajaran siswa secara online. Munculnya Internet, bersama dengan sekumpulan perangkat seluler yang terjangkau, telah menyebabkan pendidik memikirkan kembali pekerjaan siswa lebih dari sekadar objek atau file fisik. Dalam menggunakan alat digital untuk menangkap pemikiran dan kemajuan siswa, perjalanan belajar siswa mulai menjadi hidup. Kepercayaan diri mereka terdengar saat berpidato dan melihat antusiasme mereka saat menyampaikan topik penelitian di sekolah. Selain itu, teknologi telah memungkinkan siswa untuk lebih terlibat dalam proses penilaian itu sendiri. Tablet, laptop, ataupun Smart Phone yang diletakkan di tangan peserta didik memberi mereka lebih banyak kesempatan untuk mendokumentasikan, merenungkan, dan menerbitkan karya mereka. Akses untuk berbagi dan menilai pertumbuhan dan pekerjaan terbaik ini lebih mudah ditangkap dengan portofolio digital. Akhirnya, alat-alat ini memberi tahu keluarga tentang pemahaman anak-anak mereka saat ini dan tujuan masa depan. Bagaimana portofolio digital diintegrasikan ke dalam kelas merupakan langkah penting berikutnya.

Rabu, 26 Mei 2021

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI 5 E

Inkuiri dapat dilaksanakan dalam pembelajaran dengan menggunakan berbagai model sesuai dengan mata pelajaran yang sesuai. Namun begitu Model Pembelajaran 5E adalah model umum yang sesuai untuk diadaptasi dengan semua mata pelajaran.

Model Pembelajaran 5E merupakan model yang sering digunakan dalam melaksanakan Inkuiri. Model pembelajaran 5E merupakan adaptasi model  Biological Sciences Curricullum Study ( BSCS) 5E Instructional Model [New Designs for Elementary School Science and Health (BSCS,1989)].  5E merujuk kepada lima tahap pembelajaran yaitu Pelibatan ( Engagement),  Penyelidikan (Exploration), Penjelasan (Explanation), Pengembangan (Elaboration) dan  Penilaian (Evaluation) .

Model Pembelajaran 5E  berisikan kegiatan yang berpusat kepada siswa. Siswa akan melibatkan diri, menyelidiki, menjelaskan, mengembangkan dan membuat penilaian seperti yang diterangkan pada tabel di bawah ini.

Minggu, 23 Juli 2017

Kumpulan Modul PKB IPA SMP, Biologi, Fisika, dan Kimia SMA Tahun 2017

Dibawah ini terdapat modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan PKB atau dulu disebut dengan modul Guru Pembelajar (GP). Modul-modul ini sudah direvisi dengan mengintegrasikan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) didalamnya. Modul-modul ini berupa modul untuk IPA SMP dan modul IPA SMA (Fisika, Kimia, dan Biologi). Untuk men-downloadnya dengan cara meng-klik judul modul yang diinginkan. Semoga Bermanfaat.
A. Modul IPA SMP

B. Modul Biologi SMA
   10. Modul Kelompok Kompetensi J

 C. Modul Fisika SMA
   10. Modul Kelompok Kompetensi J

 D. Modul Kimia SMA
   10. Modul Kelompok Kompetensi J

Sabtu, 25 Maret 2017

INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU TERBARU TAHUN 2017

Oleh:
Adi Saputra, M.Pd

Pada tulisan ini penulis akan membahas tentang Penilaian Kinerja Guru (PKG) dengan menggunakan instrumen yang baru.Pada bagian akhir tulisan, seperti biasanya penulis akan menyediakan Link untuk download bahan/instrumen yang berhubungan dengan PKG ini. Mudah-mudahan Bermanfaat.
Penilaian Kinerja Guru yang baru berbeda penilaiannya dengan yang lama. Pada Penilaian Kinerja Guru yang baru ini seorang pendidik akan dinilai oleh 5 penilai, yaitu kepala sekolah, teman sejawat, peserta didik, orang tua peserta didik, dan tentunya penilai PKG yang ditunjuk. Sedangkan untuk guru produktif di SMK juga akan dinilai oleh dunia usaha/dunia industri dengan proporsi sebagai berikut:

Contoh instrumen kuesioner guru mata pelajaran dari teman sejawat:

Minggu, 04 September 2016

Free Download Modul Guru Pembelajar untuk Tingkat TK, SD, SMP, SMA, dan SMK Lengkap

Pembelajaran dalam moda tatap muka dan moda daring dapat dilakukan untuk semua jenis kompetensi, baik pengetahuan, sikap, maupun keterampilan, yang pelaksanaannya disesuaikan dengan karakteristik kompetensi mata pelajaran yang dipelajari. Salah satu penentu keberhasilan pembelajaran ini adalah perencanaan dan persiapan materi pembelajaran yang akan disampaikan. Adapun perencanaan materi dimaksud adalah tersedianya kurikulum dan bahan ajar.
Bahan ajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran tatap muka menggunakan modul cetak, sedangkan pembelajaran daring menggunakan modul, lembar kerja dan lembar informasi yang disusun dan disajikan secara digital. Bahan ajar tatap muka terdiri dari bahan cetak yang setiap modul di dalamnya terdapat modul untuk kompetensi pedagogik dan kompetensi professional. Di bawah ini terdapat modul-modul untuk tingkat TK, SD, SMP, SMA, dan SMK lengkap yang terdiri 10 modul untuk setiap mata pelajaran dan dapat anda download dengan meng-klik judul modulnya. Mudah-mudahan bermanfaat. “Maju Bersama, Hebat Semua”!

Modul Guru Pembelajar Tingkat TK


  a. Modul A    b. Modul B   c. Modul C
  d. Modul D    e. Modul E    f. Modul F  
  g. Modul G    h. Modul H    i. Modul I    
  j. Modul J

Modul Guru Pembelajar Tingkat SD


1. Kelas Bawah (Kelas 1, 2, 3)
  a. Modul A    b. Modul B    c. Modul C
  d. Modul D    e. Modul E     f. Modul F
  g. Modul G    h. Modul H     i. Modul I  
   j. Modul J







Sabtu, 30 Juli 2016

Download Gratis Modul Guru Pembelajar TK, SD, SMP, SMA, dan SMK Lengkap



Pembelajaran dalam moda tatap muka dan moda daring dapat dilakukan untuk semua jenis kompetensi, baik pengetahuan, sikap, maupun keterampilan, yang pelaksanaannya disesuaikan dengan karakteristik kompetensi mata pelajaran yang dipelajari. Salah satu penentu keberhasilan pembelajaran ini adalah perencanaan dan persiapan materi pembelajaran yang akan disampaikan. Adapun perencanaan materi dimaksud adalah tersedianya kurikulum dan bahan ajar.
Bahan ajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran tatap muka menggunakan modul cetak, sedangkan pembelajaran daring menggunakan modul, lembar kerja dan lembar informasi yang disusun dan disajikan secara digital. Bahan ajar tatap muka terdiri dari bahan cetak yang setiap modul di dalamnya terdapat modul untuk kompetensi pedagogik dan kompetensi professional. Di bawah ini terdapat modul-modul beberapa mata pelajaran yang terdiri 10 modul untuk setiap mata pelajaran dan dapat anda download dengan meng-klik judul modulnya. Mudah-mudahan bermanfaat. “Maju Bersama, Hebat Semua”!

Modul Guru Pembelajar Tingkat TK
  a. Modul A    b. Modul B   c. Modul C    d. Modul D    e. Modul E
  f. Modul F     g. Modul G    h. Modul H    i. Modul I       j. Modul J

Modul Guru Pembelajar Tingkat SD
1. Kelas Bawah (Kelas 1, 2, 3)
  a. Modul A    b. Modul B    c. Modul C    d. Modul D    e. Modul E
  f. Modul F     g. Modul G    h. Modul H      i. Modul I      j. Modul J

2. Kelas Atas (Kelas 4, 5, 6)
  a. Modul A    b. Modul B    c. Modul C    d. Modul D    e. Modul E
  f. Modul F     g. Modul G    h. Modul H      i. Modul I     j. Modul J

Modul Guru Pembelajar Tingkat SMP
1. Ilmu Pengetahuan Sosial
    a. Modul A    b. Modul B    c.  Modul C    d. Modul D    e. Modul E
    f. Modul F     g. Modul G    h. Modul H      i. Modul I       j. Modul J
2. Modul Guru Pembelajar Modul PJOK SMP 

3. Modul Guru Pembelajar Bahasa Inggris SMP
4. Modul GP Matematika SMP
 5. Modul GP PKN SMP
 6. Modul Guru Pembelajar TIK SMP
7. Modul Guru Pembelajar BK SMP
Modul Guru Pembelajar Tingkat SMA

1. Kimia
    a. Modul A   b. Modul B   c. Modul C   d. Modul D   e. Modul E
     f. Modul F   g. Modul G    h. Modul H    i. Modul I    j. Modul J

2. Bahasa Indonesia
  a. Modul A  b. Modul B   c. Modul C   d. Modul D   e. Modul E
   f. Modul F  g. Modul G   h. Modul H   i. Modul I       j. Modul J

3. Fisika
  a. Modul A  b. Modul B   c. Modul C  d. Modul D  e. Modul E
  f. Modul F    g. Modul G  h. Modul H   i. Modul I     j. Modul J

4. Bimbingan dan Konseling
  a. Modul A  b. Modul B  c. Modul C  d. Modul D  e. Modul E
   f. Modul F  g. Modul G  h. Modul H   i. Modul I     j. Modul J

5. Biologi
  a. Modul A  b. Modul B  c. Modul C  d. Modul D  e. Modul E
  f. Modul F   g. Modul G  h. Modul H   i. Modul I     j. Modul J

6. Matematika
  a. Modul A   b. Modul B   c. Modul C   d. Modul D   e. Modul E
   f. Modul F   g. Modul G   h. Modul H    i. Modul I      j. Modul J

7. Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan
  a. Modul A   b. Modul B   c. Modul C   d. Modul D   e. Modul E
   f. Modul F   g. Modul G   h. Modul H    i. Modul I      j. Modul J

8. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
  a. Modul A    b. Modul B    c. Modul C    d. Modul D    e. Modul E
   f. Modul F    g. Modul G    h. Modul H      i. Modul I      j. Modul J

9. Geografi
  a. Modul A    b. Modul B    c. Modul C    d. Modul D    e. Modul E
   f. Modul F    g. Modul G    h. Modul H      i. Modul I      j. Modul J

10. Sosiologi
  a. Modul A    b. Modul B    c. Modul C    d. Modul D    e. Modul E
   f. Modul F    g. Modul G    h. Modul H     i. Modul I       j. Modul J

11. TIK
  a. Modul A    b. Modul B    c. Modul C    d. Modul D    e. Modul E
   f. Modul F    g. Modul G    h. Modul H     i. Modul I       j. Modul J

12. Bahasa Inggris 
  a. Modul A    b. Modul B    c. Modul C    d. Modul D    e. Modul E
   f. Modul F    g. Modul G    h. Modul H     i. Modul I       j. Modul J

Modul Guru Pembelajar Tingkat SMK

1. Paket Keahlian Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)
  a. Modul A    b. Modul B    c. Modul C    d. Modul D    e. Modul E
   f. Modul F    g. Modul G    h. Modul H      i. Modul I      j. Modul J

2. Paket Keahlian Multi Media (MM)
  a. Modul A    b. Modul B    c. Modul C    d. Modul D    e. Modul E
   f. Modul F    g. Modul G    h. Modul H      i. Modul I      j. Modul J

3. Paket Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ)
  a. Modul A    b. Modul B    c. Modul C    d. Modul D    e. Modul E
   f. Modul F    g. Modul G    h. Modul H      i. Modul I      j. Modul J

Rabu, 27 Juli 2016

Program Guru Pembelajar

Guru pembelajar merupakan program untuk peningkatan kompetensi guru di seluruh nusantara. Dasar dari pelaksanaan ini adalah hasil UKG tahun 2015. Ada yang menjadi pengampu atau narasumber nasional dengan hasil UKG 81 - 100, instruktur nasional dengan hasil UKG 71 - 100, sedangkan peserta terbagi dengan model tatap muka dan dalam jaringan (Daring). Bagi peserta tatap muka kalau ada 8 - 10 modul kompetensi yang belum terkuasai, 6 - 7 modul belum terkusai maka menggunakan model dasar kombinasi daring dan tatap muka, sedangkan bila ada 3 - 5 modul kompetensi yang tidak terkuasai maka dengan menggunakan model dasar daring. Secara lebih jelas dapat dilihat pada uraian berikut yang dilengkapi dengan bahan panduan yang bisa di download pada bagian bagian akhir tulisan ini. Mudah-mudahan bermanfaat.

A.     Pengertian
Program Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar adalah upaya peningkatan kompetensi guru yang melibatkan Pemerintah serta partisipasi publik yang meliputi pemerintah daerah, asosiasi profesi, perguruan tinggi, dunia usaha dan dunia industri, organisasi kemasyarakatan, serta orangtua siswa. Program Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar sebagaimana dimaksud dilaksanakan dengan menggunakan tiga moda pembelajaran, yakni tatap muka, pembelajaran dalam jejaring (daring), dan pembelajaran kombinasi antara tatap muka dengan pembelajaran dalam jejaring (daring kombinasi).
Selanjutnya juga Program Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar merupakan proses penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar dalam rangka meningkatkan kemampuan dan kompetensi guru dalam melaksanakan tugas profesinya. Peningkatan kemampuan tersebut mencakup kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk perbaikan dan pertumbuhan kemampuan (abilities), sikap (attitude), dan keterampilan (skill). Dari kegiatan ini diharapkan akan menghasilkan suatu perubahan perilaku guru yang secara nyata perubahan perilaku tersebut berdampak pada peningkatan kinerja guru dalam proses belajar mengajar di kelas. 
Program Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar dirancang berdasarkan Standar Kompetensi Guru (SKG) yang mengacu pada Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, Permendiknas Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor, Permendiknas Nomor 32 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru Pendidikan Khusus, dan Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini. Berdasarkan Indikator Pencapaian.
Kompetensi (IPK) dalam SKG dikembangkan peta kompetensi guru yang dibagi menjadi 10 kelompok kompetensi. Selanjutnya, dari 10 kelompok kompetensi dikembangkan kisi-kisi soal UKG, dan untuk masing-masing kelompok kompetensi dikembangkan juga modul peningkatan kompetensi guru pembelajar. Hasil UKG menjadi acuan dalam penilaian diri (self assessment) bagi guru tentang kompetensinya sehingga dapat menetapkan modul peningkatan kompetensi guru pembelajar yang dibutuhkan untuk meningkatkan kompetensinya, dan menjadi acuan bagi penyelenggara Program Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar untuk melakukan analisis kebutuhan.