Slide 1

Berbagai macam moda pembelajaran

Slide 2

Literasi

Slide 3

Kegiatan Pramuka

Slide 4

Kerucut Pengalaman

Slide 5

Pembelajaran Aktif

Tampilkan postingan dengan label Keterampilan Abad 21. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Keterampilan Abad 21. Tampilkan semua postingan

Minggu, 21 November 2021

20 Contoh Graphic Organizer dan Cara Menggunakannya untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi dan Numerasi Peserta Didik

 

Selama pandemi Covid-19 ini guru dituntut agar kreatif merangcang suatu pembelajaran. Di awal-awal pandemi mungkin banyak guru yang hanya memberikan tugas kepada siswa di rumah misalnya dengan hanya menugaskan meringkas atau mencatat dari buku paket. Maka saat sekarang dengan pembelajaran tatap muka diharapkan tidak ada lagi guru dalam pembelajarannya seperti itu. Maka graphic organizer ini dapat menjadi solusi untuk pembelajaran yang lebih bermakna bagi siswa. 

Pengggunaan graphic organizer ini juga dapat untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa. Jadi lembar kerja tidak lagi hanya sebatas pertanyaan yang berupa konsep saja, namun coba arahkan siswa untuk merubahnya ke dalam bentuk graphic organizer yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Hal ini bisa dikembangkan dari penugasan secara pribadi sampai penugasan secara kelompok. Kemudian juga bisa dari pembelajaran offline, online, ataupun hybrid/blended learning. Selain itu juga untuk pembuatan template graphic organizer ini bisa diambil dari memanfaatkan “SmartArt” pada dokumen word kemudian diupload pada drive menjadi Google Doc yang bisa dikolaborasikan sampai menggunakan aplikasi seperti canva for education.

Graphic Organizer mengintegrasikan teks dan visual. Ini telah terbukti secara ilmiah sebagai cara yang efektif untuk pembelajaran. Menggunakannya bisa sangat berguna bagi guru dan siswa karena mereka akan membuat pembelajaran lebih menarik serta mudah dipahami.

Kami telah mencantumkan di bawah ini beberapa jenis Graphic Organizer yang dapat Anda gunakan selama berbagai skenario pembelajaran, baik Anda membaca, menulis, melakukan penelitian, atau belajar untuk ujian. Setiap penggunaan disertai dengan contoh template yang dapat Anda gunakan segera.

Minggu, 31 Oktober 2021

Profil Guru dan Bentuk Pembelajaran pada Pendidikan 4.0

 

Profil Guru pada Pendidikan 4.0

Keterampilan yang harus dimiliki para pendidik  untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0 adalah (Lase, 2019):

1.     Akrab dengan Teknologi

Dunia terus beruah dan berkembang. Teknologi pun terus berkembang hingga banyak hal yang dulunya hanya dapat dilakukan manusia, saat ini dapat dilakukan dengan alat saja. Tidak ada cara lain untuk menghadapi tentangan perkembangan teknologi, selain kemauan untuk belajar secara terus-menerus. Pendidik harus meng-upgrade pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan teknologi. Perubahan yang sangat dinamis tidak perlu dianggap sebagai sesuatu yang mengancam, namun perlu dihadapi secara positif dengan belajar,  beradaptasi, dan bekerjasama dengan kolega.

Sabtu, 30 Oktober 2021

Apa Itu Pendidikan 4.0 dan Apa Saja Karakteristiknya ?

Pendahuluan

Untuk mempersiapkan lulusan masa depan untuk dapat sukses dalam kehidupannya, sekolah harus menyelaraskan pengajaran dan proses mereka dengan kemajuan teknologi.

Di milenium baru, teknologi mulai masuk ke dalam proses pendidikan, dan baik siswa maupun guru mulai memanfaatkan teknologi secara mendasar (atau dikenal sebagai Education 2.0).

Seiring kemajuan teknologi ini, termasuk infiltrasi massal dari internet yang lebih banyak dibuat oleh pengguna, Education 3.0 dibentuk.

Siswa sekarang memiliki akses mereka sendiri ke informasi, pilihan untuk belajar secara virtual, dan platform untuk terhubung dengan mudah dengan fakultas dan siswa lainnya.

Pendidikan tidak lagi berpusat pada bolak-balik antara siswa dan guru, melainkan mengambil pendekatan yang lebih berjejaring, dengan siswa memiliki koneksi langsung mereka sendiri ke berbagai sumber informasi yang berbeda.

Hal ini mendorong pengembangan cara belajar yang lebih personal di mana kemandirian siswa dan pendekatan unik untuk belajar dirayakan.

Namun, kita sekarang berada di puncak fase baru; Pendidikan 4.0.

Minggu, 11 Juli 2021

CATATAN AWAL TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Dalam hitungan hari Tahun Pelajaran 2021/2022 akan dimulai dengan berbagai permasalahan yang masih menghalangi kita semua insan pendidikan di Indonesia. Pulau Jawa dan Bali beserta 15 daerah kabupaten/kota di luar Pulau Jawa dan Bali melaksanakan PPKM Darurat dan banyak daerah lainnya PPKM Mikro.

Maka keadaan ini kita anggap saja menjadi tantangan bagi kita semua. Pandemi Covid-19 ini sudah hampir 1,5 tahun kita lalui dan demikian juga para guru dan siswa sudah terbiasa dengan pembelajaran jarak jauh atau belajar dari rumah. Selama itu juga guru sudah banyak mempunyai keterampilan ataupun kemampuan dalam mengelola pembelajaran dengan berbagai macam aplikasi ataupun plaform digital.

Berdasarkan fakta di atas, maka penulis mengajak Bapak/Ibu guru semua agar memperhatikan catatan-catatan di bawah ini:

1.   Sebaiknya pembelajaran kita pada tahun pelajaran 2021/2022 ini dimulailah dengan melaksanakan Diagnosis Awal Pembelajaran baik Akademik maupun non akademik.

Baca :

Cara Membuat Asesmen Non Akademik untuk Pembelajaran Jarak Jauh

Cara Membuat Asesmen Akademik untuk Pembelajaran Jarak Jauh

2.   Guru ketika di awal pembelajaran, saat dan usai pembelajaran sebaiknya melakukan umpan balik atau penilaian formatif untuk mengetahui pemahaman siswa. Guru juga harus merubah paradigma penilaiannya dengan mengutamakan pada penilaian formatif/asesmen as learning daripada penilaian sumatif/asesmen of learning.

Baca :

Pengertian, Ide, dan Contoh Exit Tickets/Exit Slips atau Admit Slip

20 Exit dan Admit Slip Digital untuk Penilaian Formatif Terbaik

3.   Pembelajaran jarak jauh sebaiknya memberikan penugasan berupa aktivitas hands on dan hasilnya berupa produk. Hal ini menghindari hanya membahas materi pembelajaran yang bersifat hafalan atau konsep. Maka strategi yang bisa digunakan berupa pembelajaran Blended Learning. Hal ini juga untuk membuat siswa selama belajar di rumah lebih bersemangat dalam pembelajaran serta mendapatkan banyak keterampilan.

Baca :

Pembelajaran Campuran (Blended Learning) Sebagai Pembelajaran Terbaik di Era Revolusi Industri 4.0

Cara Membuat Penugasan dengan Mengedepankan Umpan Balik Menggunakan LMS Formatif

Model Pembelajaran Terbalik (Flipped Classroom) Sebagai Model Pembelajaran Terbaik

4.   Strategi/model pembelajaran yang digunakan sebaiknya strategi/model pembelajaran yang berpusat kepada siswa dan melibatkan semua indera siswa berdasarkan minat, bakat, gaya belajar, dan kecerdasan dalam kegiatannya dengan mencakup aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan.

Baca :

Model Pembelajaran Inquiri 5E

Kupas Tuntas Model Pembelajaran Berbasis Inquiri

Pembelajaran Diferensiasi, Pembelajaran Melayani Keunikan Siswa

5.   Sebaiknya dalam pembelajaran jarak jauh atau belajar dari rumah menggunakan platform ataupun aplikasi yang bisa terpusat untuk satu sekolah agar mudah pengawasannya oleh kepala sekolah. Disamping itu juga terdapat berbagai sumber belajar seperti video, modul, ataupun buku teks.

Baca :

Cara Membuat Website Pembelajaran dengan Google Sites

Menggalakkan Literasi dengan Perpustakaan Digital Berbasis Sites

Kumpulan Video Pembelajaran untuk 19 Mata Pelajaran di SMA

Kumpulan Modul SMA Terbaru

6.   Penilaian selama pembelajaran jarak jauh atau selanjutnya, sebaiknya mengedepankan penilaian berbasis kinerja. Hal ini untuk membiasakan siswa dengan keterampilan abad 21 dan sejalan dengan asesmen nasional untuk profil pelajar Pancasila.

Baca :

Menjadikan Penilaian Berbasis Proyek Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Siswa Pada Satuan Pendidikan

Cara Membuat Portfolio Digital Siswa dengan Google Sites

Portfolio Digital, Cara Mudah Mengelola dan Menilai Portfolio

Demikianlah beberapa catatan untuk guru saat memulai pembelajaran pada Tahun pelajaran 2021/2022 ini. Semoga pandemi ini cepat berlalu sehingga bisa beraktivitas dengan kenormalan baru yang masih mengedepankan digitalisasi pembelajaran dan pengelolaan sekolah.

Minggu, 13 Juni 2021

Cara Membuat Portofolio Digital Siswa dengan Google Sites

Pembelajaran selama pandemi ini mengharuskan guru untuk kreatif dalam melakukan pembelajaran dan penilaian. Guru diharapkan terutama untuk pembelajaran jarak jauh jangan hanya memberikan tugas yang bersifat menjawab pertanyaan saja. Biasakan siswa dengan penugasan yang menghasilkan produk seperti karangan/esai, poster, video, hasil wawancara, audio, grafik, gambar, dan produk lainnya. Sehingga siswa tersebut masih dapat melatih keterampilan dan karakternya di dalam pembelajaran.

Minggu, 30 Mei 2021

PORTOFOLIO DIGITAL, CARA MUDAH MENGELOLA DAN MENILAI PORTOFOLIO

Pengantar

Mengingat kerumitan dan perlu persiapan yang lebih, tidak mengherankan jika asesmen portofolio kurang diterapkan di sekolah. Pendekatan penilaian yang lebih otentik ini juga menuntut lebih banyak waktu dan perhatian; refleksi, penilaian diri, dan penetapan tujuan merupakan komponen penting dari proses tersebut. Dengan ukuran kelas yang besar, lebih sedikit dukungan, dan lebih banyak sumber daya yang dikhususkan untuk penilaian harian atau ujian, terdapat batasan pada guru yang mungkin ingin memfasilitasi penilaian portofolio. Sehingga penilaian dengan portofolio banyak ditinggalkan ataupun jarang dilakukan oleh guru untuk menilai kinerja atau performan siswa selama pembelajaran.

Portofolio digital atau ePortofolio adalah alat yang berguna untuk memungkinkan pelajar mempertahankan catatan permanen dari perjalanan belajar mereka dan mereka menyediakan praktisi dengan catatan penilaian diri pelajar dan refleksi yang mudah diakses tentang strategi pembelajaran mereka.

Portofolio digital adalah presentasi perjalanan belajar siswa yang dibuat dengan cermat menggunakan jejak/bukti digital sebagai bukti pembelajaran. Memiliki tujuan yang jelas dan terorganisir dengan baik. Ini mengembangkan dan mendemonstrasikan pembelajaran melalui refleksi siswa yang efektif. Pelajar menggunakan keterampilan metakognitif tingkat tinggi untuk mempertimbangkan apa yang mereka pelajari dan menilai sendiri apa yang perlu mereka fokuskan selanjutnya untuk kemajuan pembelajaran mereka. Bukti/jejak digital dapat diturunkan dari aktivitas pembelajaran di semua domain pembelajaran. Portofolio digital yang efektif dapat digunakan untuk merayakan pencapaian, menunjukkan kemajuan melalui perbandingan dari waktu ke waktu, dan memandu pembelajaran di masa depan.

Produksi portofolio digital mendorong kemitraan antara siswa dan guru mereka dan meningkatkan kepemilikan dan akuntabilitas siswa untuk pembelajaran mereka. Portofolio digital memberi siswa, orang tua, dan guru mereka catatan pembelajaran yang kaya. Portofolio digital bukanlah kumpulan dari semua tugas siswa, tetapi pilihan hati-hati yang menunjukkan pertumbuhan dan pengetahuan baru seperti dua bukti/jejak yang menunjukkan kemajuan dalam belajar dari waktu ke waktu.

Guru dapat menggunakan bukti yang disediakan oleh portofolio untuk merefleksikan keefektifan pembelajaran mereka dan untuk membuat penyesuaian pada praktik pengajaran mereka.

Dengan kemajuan teknologi saat ini, penilaian portofolio telah mengalami kebangkitan popularitas. Banyak perusahaan teknologi sekarang menawarkan alat portofolio digital untuk digunakan di ruang kelas. Alasan terbesarnya adalah kapasitas teknologi untuk menangkap, menampung, dan berbagi dokumen pembelajaran siswa secara online. Munculnya Internet, bersama dengan sekumpulan perangkat seluler yang terjangkau, telah menyebabkan pendidik memikirkan kembali pekerjaan siswa lebih dari sekadar objek atau file fisik. Dalam menggunakan alat digital untuk menangkap pemikiran dan kemajuan siswa, perjalanan belajar siswa mulai menjadi hidup. Kepercayaan diri mereka terdengar saat berpidato dan melihat antusiasme mereka saat menyampaikan topik penelitian di sekolah. Selain itu, teknologi telah memungkinkan siswa untuk lebih terlibat dalam proses penilaian itu sendiri. Tablet, laptop, ataupun Smart Phone yang diletakkan di tangan peserta didik memberi mereka lebih banyak kesempatan untuk mendokumentasikan, merenungkan, dan menerbitkan karya mereka. Akses untuk berbagi dan menilai pertumbuhan dan pekerjaan terbaik ini lebih mudah ditangkap dengan portofolio digital. Akhirnya, alat-alat ini memberi tahu keluarga tentang pemahaman anak-anak mereka saat ini dan tujuan masa depan. Bagaimana portofolio digital diintegrasikan ke dalam kelas merupakan langkah penting berikutnya.

Rabu, 26 Mei 2021

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI 5 E

Inkuiri dapat dilaksanakan dalam pembelajaran dengan menggunakan berbagai model sesuai dengan mata pelajaran yang sesuai. Namun begitu Model Pembelajaran 5E adalah model umum yang sesuai untuk diadaptasi dengan semua mata pelajaran.

Model Pembelajaran 5E merupakan model yang sering digunakan dalam melaksanakan Inkuiri. Model pembelajaran 5E merupakan adaptasi model  Biological Sciences Curricullum Study ( BSCS) 5E Instructional Model [New Designs for Elementary School Science and Health (BSCS,1989)].  5E merujuk kepada lima tahap pembelajaran yaitu Pelibatan ( Engagement),  Penyelidikan (Exploration), Penjelasan (Explanation), Pengembangan (Elaboration) dan  Penilaian (Evaluation) .

Model Pembelajaran 5E  berisikan kegiatan yang berpusat kepada siswa. Siswa akan melibatkan diri, menyelidiki, menjelaskan, mengembangkan dan membuat penilaian seperti yang diterangkan pada tabel di bawah ini.

Sabtu, 22 Mei 2021

Penilaian Portofolio, Salah Satu Penilaian Berbasis Performan atau Kinerja

Defenisi Penilaian Portofolio

Portofolio adalah kumpulan tugas siswa yang menunjukkan upaya, kemajuan, dan pencapaian siswa dalam satu atau lebih bidang kurikulum. Ini harus mewakili kumpulan pekerjaan terbaik siswa atau upaya terbaik, sampel pengalaman kerja yang dipilih siswa terkait dengan hasil yang dinilai, dan dokumen sesuai pertumbuhan dan perkembangan menuju penguasaan hasil yang diidentifikasi. (Paulson, F.L. Paulson, P.R. dan Meyer, CA.1991). Penilaian portofolio juga merupakan kumpulan sistematis dari pekerjaan siswa dan materi terkait yang menggambarkan aktivitas, pencapaian, dan pencapaian siswa dalam satu mata pelajaran atau lebih di sekolah. Koleksi harus mencakup bukti refleksi siswa dan evaluasi diri, pedoman untuk memilih isi portofolio, dan kriteria untuk menilai kualitas pekerjaan (Venn, 2000, hlm. 530-531) Portofolio memiliki berbagai arti dari "laci" tempat dokumen dan materi lain seperti video ditempatkan, ke kerangka kerja yang sangat terstruktur untuk penilaian holistik individu (Margery Davis).

Penilaian berbasis portofolio, seperti judulnya. Alih-alih menilai siswa hanya pada tes standar, tes unit dan kuis, portofolio berfungsi sebagai kompilasi pekerjaan siswa yang dimaksudkan untuk menunjukkan pertumbuhan dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, penilaian berbasis portofolio berfungsi sebagai cara untuk melacak kemajuan siswa tidak hanya setiap tahun, tetapi tahun ke tahun sepanjang karir sekolah umum mereka. Sekolah atau ruang kelas yang menerapkan penilaian berbasis portofolio akan mengumpulkan berbagai jenis pekerjaan siswa seperti menulis, seni, foto, proyek kelas, dan pekerjaan lain yang menunjukkan perkembangan siswa di kelas. Pada akhir tahun, atau bahkan setiap tiga bulan, guru bekerja dengan siswa tersebut untuk menilai seberapa jauh kemajuan siswa sejak awal tahun, dan apakah siswa telah menunjukkan pembelajaran yang cukup atau belum. maju untuk naik ke tingkat kelas berikutnya, atau kuartal pengajaran berikutnya. Jika ada siswa yang bertanya, guru harus mengadakan diskusi dengan siswa tersebut dan mungkin memberikan kesempatan lain untuk menunjukkan perkembangan dengan cara alternatif. Penilaian portofolio bermaksud untuk menyamakan dan mengindividualisasikan pembelajaran bagi semua siswa, sekaligus menjadikan pembelajaran dan penilaian relevan dengan kehidupan siswa.

Senin, 17 Mei 2021

PEMBELAJARAN DIFERENSIASI, PEMBELAJARAN MELAYANI KEUNIKAN SISWA

Pendidikan yang bermutu adalah pendidikan yang bisa memberikan dan memfasilitasi kebutuhan dari setiap siswanya. Berpuluh-puluh tahun yang lalu sampai dengan sekarang ini, pendidikan di Indonesia masih belum banyak perubahan, di mana masih menerapkan sistem pembelajaran lama yang menganggap semua siswa adalah sama, lebih berpusat pada guru, tanpa memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.

Siswa hanya duduk diam mendengarkan guru tanpa melakukan sesuatu yang akan menambah pengalaman belajar bagi mereka. Guru seolah-olah hanya mengajar satu orang siswa saja dalam satu kelas, sedangkan di dalam kelas ada kurang lebih 30-40 siswa yang mempunyai keunikan, kemampuan dan keberagaman pengalaman belajar yang berbeda. Tidak jarang anak-anak merasa frustasi dan akhirnya tidak memiliki motivasi untuk belajar, karena mereka datang ke sekolah hanya untuk ujian, ujian dan ujian. Maka dengan adanya pembelajaran diferensiasi semoga merubah kondisi tersebut.

Diferensiasi adalah praktik dimana guru menyampaikan pembelajaran dengan penyesuaian pada kesiapan, minat, jenis kecerdasan dan gaya belajar siswa.

 

Guru dapat memodifikasi strategi mengajarnya pada konten, proses, dan produk. Tapi sebelumnya, guru perlu melakukan asesmen agar punya informasi mengenai tingkat kesiapan siswa dan apa minat serta gaya belajar yang mereka miliki. Untuk lebih memahami tentang pembelajaran diferensiasi dapat disimak pada pemaparan di bawah ini termasuk juga bagaimana menentukan gaya belajar, jenis kecerdasan, dan lainnya serta bagaimana melaksanakan pembelajaran diferensiasi secara online.

Sabtu, 15 Mei 2021

Cara Menanamkan Keterampilan Abad 21 di Sekolah Anda, Agar Lulusannya Siap Menghadapi Tantangan Masa Depan

Saat ini terjadi perubahan yang sangat cepat di segala bidang dan terutama didalam bidang teknologi informasi.

Semuanya maju cepat sekarang, smartphone dan tablet ramping dan selalu berubah, layanan streaming telah mengubah cara kita mengonsumsi hiburan, dan ekonomi global yang semakin meningkat telah mengubah cara kita melakukan segalanya mulai dari belanja bahan makanan hingga liburan.

Dalam menghadapi perubahan yang begitu cepat, para pendidik dan praktisi pendidikan mempromosikan keterampilan abad ke-21 untuk mempersiapkan siswa menghadapi masa depan yang tidak diketahui dan pekerjaan yang selalu berubah tuntutannya.

Apa keterampilan abad ke-21 itu?

Keterampilan abad ke-21 adalah berbagai kompetensi, yang diajarkan di semua tingkat pendidikan, yang memberi siswa keterampilan yang mereka butuhkan untuk memandu angkatan kerja yang selalu berubah.

Menurut Bernie Trilling dan Charles Fadel, penulis 21st Century Skills: Learning for Life in Our Times, keterampilan abad ke-21 mencerminkan gagasan bahwa "dunia telah berubah secara mendasar dalam beberapa dekade terakhir sehingga peran pembelajaran dan pendidikan di zaman kehidupan hari ini juga telah berubah selamanya. "

Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi Negara Maju, Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) mencatat bahwa keterampilan abad ke-21 mengubah siswa menjadi "ahli serba bisa," yaitu, siswa yang dapat "menerapkan kedalaman keterampilan ke lingkup situasi dan pengalaman yang semakin luas, memperoleh kompetensi baru, membangun hubungan dan mengambil peran baru. "

Selasa, 11 Mei 2021

KUPAS TUNTAS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI

Sesuai dengan pembelajaran pada kurikulum 2013 terdapat empat model pembelajaran yang disarankan yaitu model pembelajaran berbasis inkuiri, pembelajaran discovery learning, pembelajaran berbasis masalah, dan pembelajaran berbasis proyek. Ke depan juga model-model pembelajaran ini memang harus kita terapkan dalam pembelajaran di kelas sekolah-sekolah kita. Misalnya untuk pembelajaran pada sekolah penggerak akan mengedepankan pembelajaran berbasis inkuiri ini selain juga penekanannya pada model pembelajaran berbasis proyek.

Sayangnya selama ini, sistem pendidikan tradisional telah membuat guru kita susah untuk mengaktifkan siswa dalam pembelajaran sehingga menghambat proses alami penyelidikan. Siswa menjadi kurang untuk mengajukan pertanyaan saat mereka di dalam kelas, kalaupun iya guru bertanya dengan jawaban siswa yang serempak. Di sekolah tradisional, siswa belajar untuk tidak terlalu banyak bertanya, melainkan mendengarkan dan mengulang jawaban yang diharapkan.

Pembelajaran berbasis inkuiri merupakan pendekatan pedagogis yang mengajak siswa untuk bereksplorasi konten akademis melalui unjuk kerja, menyelidiki, dan menjawab pertanyaan. Juga dikenal sebagai pengajaran berbasis masalah atau hanya sebagai 'inkuiri', pendekatan ini menempatkan 'pertanyaan siswa di tengah kurikulum, dan menempatkan nilai pada keterampilan komponen penelitian seperti yang dilakukannya pada pengetahuan dan pemahaman konten.

Penelitian tentang pengajaran berbasis inkuiri sering difokuskan pada penerapannya dalam sains dan pendidikan matematika, tetapi pendekatannya sama-sama cocok untuk pengajaran di sastra. Demikian pula, beberapa orang percaya bahwa pendekatan berbasis penyelidikan tidak mungkin dilaksanakan sampai akhir karir sekolah siswa, tetapi proses mengajar dan belajar melalui penyelidikan pribadi cocok untuk siswa dari prasekolah melalui sekolah pascasarjana.

Peran guru dalam kelas berbasis inkuiri sangat berbeda dengan guru di ruang kelas konvensional. Alih-alih memberikan instruksi langsung kepada siswa, guru membantu siswa membuat pertanyaan terkait konten mereka sendiri dan memandu investigasi yang mengikuti prosedur. Karena peran guru dalam berbasis inkuiri pada ruang kelas tidak konvensional, terkadang disalahpahami. Pihak sekolah, orang tua, atau bahkan siswa mungkin tidak menyadari kerja keras yang dilakukan untuk perencanaan dan menerapkan pendekatan berbasis inkuiri pada kenyataannya, mungkin tampak bahwa guru “tidak melakukan apa saja ”saat siswa berjuang untuk merumuskan pertanyaan dan mencari jawaban.