Selama pembelajaran dalam
masa pandemi ini kadang-kadang membuat siswa menjadi bosan sehingga partisipasinya
menurun. Penyebab
menurunnya partisipasi siswa adalah rasa semangat siswa yang mulai berubah
menjadi perasaan jenuh dan bosan dengan rutinitas yang sama yang
harus dijalani setiap hari. Siswa juga tidak bersungguh-sungguh dalam
mengerjakan tugas. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan hal ini bisa
terjadi diantaranya pembelajaran membosankan, motivasi belajar siswa kurang,
terlalu banyak tugas, dan suasana pembelajaran yang kurang menyenangkan. Maka
untuk itu guru perlu menggunakan strategi yang lebih mengaktifkan siswa
dalam pembelajaran sesuai dengan kurikulum paradigma baru termasuk
dengan adanya penilaian formatif dan adanya umpan balik atau
refleksi setiap kegiatan siswa. Di samping itu juga maka perlu pembelajaran
yang susuai dengan bakat, minat, ataupun kecepatan belajar siswa yang kita
kenal dengan pembelajaran differensiasi.
Sabtu, 15 Januari 2022
Aplikasi Nearpod Sebagai Solusi untuk Pembelajaran Paradigma Baru
Jumat, 14 Januari 2022
BAGAIMANA CARA SEKOLAH DALAM MENERAPKAN KURIKULUM PROTOTIPE SECARA MANDIRI?
Kurikulum prototipe merupakan kelanjutan dari kurikulum 2013 dengan salah satu tujuannya adalah untuk pemulihan pembelajaran karena dampak dari pandemi Covid-19. Setelah dilakukan evaluasi dari Kemdikbudristek penerapan kurikulum 2013 masih banyak kelemahannya dengan banyak materi pelajaran dan dalam penerapannya guru masih dominan dalam pembelajaran yang kurang mengaktifkan siswa.
Minggu, 02 Januari 2022
PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU DENGAN KURIKULUM PROTOTIPE
Dalam proses pembelajaran seyogianya siswa yang
menjadi fokus atau diistilahkan dengan pembelajaran aktif atau student
centre. Namun masih banyak juga guru
yang lebih dominan dan kurang mengaktifkan siswa dalam pembelajarannya. Kalau
masih seperti ini maka sebaik apa pun kurikulumnya pada akhirnya tidak akan
berhasil. Jadi sudah seharusnya lah guru merubah paradigma pembelajarannya
dengan lebih mengaktifkan siswa dalam pembelajarannya.
Usaha untuk memahami siswa dan menjadikan mereka
pembelajar yang aktif akan memudahkan usaha untuk mengaktualisasikan tujuan
pendidikan, yaitu berkembangnya karakter dan kompetensi siswa. Guru berperan
memfasilitasi proses mencapai tujuan tersebut. Untuk itu penting bagi guru
untuk memiliki kemampuan merancang pembelajaran, agar mampu merancang dan
melaksanakan pembelajaran sesuai dengan karakteristik siswanya.
Maka pada tulisan ini penulis akan menjabarkan secara
singkat apa itu pembelajaran paradigma baru yang sesuai dengan kurikulum prototipe,
profil pelajar Pancasila, dan prinsip pembelajaran pada pembelajaran paradigma
baru.