Oleh:
Adi Saputra, M.Pd
Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran
sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang
disebut dengan Model Pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya
merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang
disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan
bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik
pembelajaran. Berikut
ini 43 model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dalam pembelajaran.
Namun model-model ini bukan lah sesuatu yang kaku masih dapat ditambah atau
digabung beberapa model dalam satu kali
pertemuan. Di samping itu juga model-model ini kita terapkan tergantung dengan
karakteristik mata pelajaran, waktu, sarana prasarana, intake siswa, dan faktor
lainnya yang sesuai dengan kondisi di satuan pendidikan masing-masing.
Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat.
1.
PICTURE AND
PICTURE
Langkah-langkah
:
1.
Menyajikan materi sebagai pengantar
2.
Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan
dengan materi
3.
Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
4.
Menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang/mengurutkan
gambar-gambar menjadi urutan yang logis
5.
Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut
6.
Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menamkan
konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
7.
Kesimpulan/rangkuman.
2.
DEMONSTRATION
Model ini
digunakan khusus untuk materi yang memerlukan peragaan atau percobaan.
Langkah-langkah :
1.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2.
Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan dismpaikan.
3.
Siapkan bahan atau alat yang diperlukan.
4.
Menunjukan salah seorang siswa untuk mendemontrasikan sesuai
skenario yang telah disiapkan.
5.
Seluruh siswa memperhatikan demontrasi dan menganalisa
6.
Tiap siswa atau kelompok mengemukakan hasil analisanya dan juga
pengalaman siswa didemontrasikan
7.
Guru membuat kesimpulan.
3.
EXPLICIT INTRUCTION
Merupakan model pembelajaran langsung khusus
dirancang untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan proseduran dan
pengetahuan deklaratif yang dapat diajarkan
dengan pola selangkah demi selangkah. Model ini dikembangkan oleh Rosenshina
& Stevens tahun 1986.
Langkah-langkah
:
1.
Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa
2.
Mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan
3.
Membimbing pelatihan
4.
Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
5.
Memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan
4.
PENAMPILAN ACAK
Model ini merupakan pengembangan dari penulis
sendiri untuk memaksimalkan atau melihat kemampuan siswa di dalam pembelajaran.
Selain itu juga dapat menghidupkan suasana kelas.
Langkah-langkah:
1.
Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2.
Menyajikan materi.
3.
Memberikan contoh.
4.
Mengecek pemahaman dengan cara siswa
tampil menjelaskan konsep atau mengerjakan soal. Siswa yang tampil secara acak
(misalnya melihat tanggal hari itu, maka siswa yang tampil sesuai dengan
tanggal yang dicocokkan dengan nomor urut di daftar hadir di kelas).
5.
Seandainya siswa tidak bisa
menjelaskan atau mengerjakan soal, maka siswa diminta untuk menampilkan
kebolehannya di depan kelas (misal menyanyi, dll).
6.
Guru menyimpulkan.
5.
EXAMPLES NON
EXAMPLES
Contoh dapat dari kasus atau gambar yang
relevan dengan KD.
Langkah-langkah
:
1.
Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
2.
Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP/LCD.
3.
Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk
memperhatikan/menganalisa gambar.
4.
Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari
analisa gambar tersebut dicatat pada kertas.
5.
Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya
6.
Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan
materi sesuai tujuan yang ingin dicapai.
7.
Kesimpulan.