Sistem
pendidikan harus mendorong tumbuhnya praktik belajar-mengajar yang menumbuhkan
daya nalar dan karakter peserta didik secara utuh. Pencanangan kebijakan ”Merdeka
Belajar” dengan Kurikulum Merdeka oleh pemerintah memberikan peluang
yang seluas-luasnya pada guru dan sekolah untuk mengembangkan kreativitas dan
inovasi dalam mendesain sebuah rencana pembelajaran dan penilaian yang
bertanggungjawab, sehingga pencapaian kompetensi siswa secara komprehensif
untuk semua kompetensi siswa semakin meningkat. Untuk mencapai kompetensi yang
diharapkan tersebut, tentu saja harus dapat dibuktikan melalui penilaian (asesmen)
pendidikan secara akuntabel. Asesmen menggunakan rubrik akan lebih akurat menilai kompetensi siswa, karena siswa menampilkan hasil belajarnya secara langsung baik berbasis kinerja/performans maupun produk dibandingkan kalau hanya berbasis tes tulis yang sekedar penguasaan konsep belaka.
Senin, 01 Januari 2024
50 CONTOH RUBRIK UNTUK ASESMEN BERBAGAI MATA PELAJARAN PADA KURIKULUM MERDEKA
Minggu, 13 Juni 2021
Cara Membuat Portofolio Digital Siswa dengan Google Sites
Pembelajaran selama pandemi ini mengharuskan guru untuk kreatif
dalam melakukan pembelajaran dan penilaian. Guru diharapkan terutama untuk
pembelajaran jarak jauh jangan hanya memberikan tugas yang bersifat menjawab
pertanyaan saja. Biasakan siswa dengan penugasan yang menghasilkan produk
seperti karangan/esai, poster, video, hasil wawancara, audio, grafik, gambar,
dan produk lainnya. Sehingga siswa tersebut masih dapat melatih keterampilan
dan karakternya di dalam pembelajaran.
Rabu, 26 Mei 2021
MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI 5 E
Inkuiri dapat
dilaksanakan dalam pembelajaran dengan menggunakan berbagai model sesuai dengan
mata pelajaran yang sesuai. Namun begitu Model Pembelajaran 5E adalah model
umum yang sesuai untuk diadaptasi dengan semua mata pelajaran.
Model
Pembelajaran 5E merupakan model yang sering digunakan dalam melaksanakan
Inkuiri. Model pembelajaran 5E merupakan adaptasi model Biological Sciences Curricullum Study ( BSCS)
5E Instructional Model [New Designs for Elementary School Science and Health
(BSCS,1989)]. 5E merujuk kepada lima
tahap pembelajaran yaitu Pelibatan ( Engagement), Penyelidikan (Exploration), Penjelasan
(Explanation), Pengembangan (Elaboration) dan Penilaian (Evaluation) .
Model
Pembelajaran 5E berisikan kegiatan yang
berpusat kepada siswa. Siswa akan melibatkan diri, menyelidiki, menjelaskan,
mengembangkan dan membuat penilaian seperti yang diterangkan pada tabel di
bawah ini.
Sabtu, 22 Mei 2021
Penilaian Portofolio, Salah Satu Penilaian Berbasis Performan atau Kinerja
Defenisi Penilaian Portofolio
Portofolio adalah kumpulan
tugas siswa yang menunjukkan upaya, kemajuan, dan pencapaian
siswa dalam satu atau lebih bidang kurikulum. Ini harus
mewakili kumpulan pekerjaan terbaik siswa atau upaya terbaik, sampel pengalaman
kerja yang dipilih siswa terkait dengan hasil yang dinilai, dan dokumen sesuai
pertumbuhan dan perkembangan menuju penguasaan hasil yang diidentifikasi.
(Paulson, F.L. Paulson, P.R. dan Meyer, CA.1991). Penilaian portofolio juga merupakan
kumpulan sistematis dari pekerjaan siswa dan materi terkait yang menggambarkan
aktivitas, pencapaian, dan pencapaian siswa dalam satu mata pelajaran atau
lebih di sekolah. Koleksi harus mencakup bukti refleksi siswa dan evaluasi
diri, pedoman untuk memilih isi portofolio, dan kriteria untuk menilai kualitas
pekerjaan (Venn, 2000, hlm. 530-531) Portofolio memiliki berbagai arti dari
"laci" tempat dokumen dan materi lain seperti video ditempatkan, ke
kerangka kerja yang sangat terstruktur untuk penilaian holistik individu
(Margery Davis).
Penilaian berbasis portofolio, seperti
judulnya. Alih-alih menilai siswa hanya pada tes standar, tes unit dan kuis,
portofolio berfungsi sebagai kompilasi pekerjaan siswa yang dimaksudkan untuk
menunjukkan pertumbuhan dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, penilaian
berbasis portofolio berfungsi sebagai cara untuk melacak kemajuan siswa tidak
hanya setiap tahun, tetapi tahun ke tahun sepanjang karir sekolah umum mereka.
Sekolah atau ruang kelas yang menerapkan penilaian berbasis portofolio akan
mengumpulkan berbagai jenis pekerjaan siswa seperti menulis, seni,
foto, proyek kelas, dan pekerjaan lain yang menunjukkan perkembangan siswa di kelas. Pada akhir tahun, atau bahkan setiap tiga bulan, guru
bekerja dengan siswa tersebut untuk menilai seberapa jauh kemajuan siswa sejak
awal tahun, dan apakah siswa telah menunjukkan pembelajaran yang cukup atau
belum. maju untuk naik ke tingkat kelas berikutnya, atau kuartal pengajaran
berikutnya. Jika ada siswa yang bertanya, guru harus mengadakan diskusi dengan
siswa tersebut dan mungkin memberikan kesempatan lain untuk menunjukkan perkembangan dengan cara alternatif. Penilaian portofolio bermaksud untuk menyamakan dan
mengindividualisasikan pembelajaran bagi semua siswa, sekaligus menjadikan
pembelajaran dan penilaian relevan dengan kehidupan siswa.