Slide 1

Berbagai macam moda pembelajaran

Slide 2

Literasi

Slide 3

Kegiatan Pramuka

Slide 4

Kerucut Pengalaman

Slide 5

Pembelajaran Aktif

Minggu, 16 April 2017

15 Sekolah Negeri Paling Inovasi di Amerika Serikat



Tulisan ini merupakan tulisan pertama dari dua tulisan tentang sekolah-sekolah paling inovasi di Amerika Serikat. Tulisan pertama ini tentang sekolah negeri dan tulisan kedua tentang sekolah swasta. Pada tulisan ini penulis akan menggambarkan praktek-praktek pembelajaran terbaik yang telah mereka lakukan agar menghasilkan out came yang terbaik juga. Mudah-mudahan tulisan ini menjadi inspirasi bagi kita semua, termasuk guru, kepala sekolah, unsur dinas pendidikan, dunia industri, dunia usaha, dan masyarakat umumnya. Sekolah disini mulai dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama, SMA, SMK, dan sekolah khusus perempuan.
Sekolah-sekolah terbaik amerika ini tidak semuanya sekolah yang mewah dengan siswa pilihan. Bahkan banyak berasal dari siswa imigran, bermasalah dengan narkoba, mengalami kekerasan, dan lainnya. Namun dari permasalahan-permasalahan tersebut, pihak sekolah melakukan inovasi-inovasi di dalam pembelajaran dan pengelolaan sekolah sehingga menghasilkan siswa-siswa berkualitas.
Tulisan ini dilengkapi juga uraian tentang setiap sekolah yang menerapkan inovasi-inovasi tersebut.
Sekolah-sekolah ini melakukan pembelajaran jauh dari papan tulis yang berdebu, buku pelajaran yang berat, dan lonceng pengingat seperti pabrik. Beberapa sekolah tidak memiliki gedung seperti sekolah tradisional selama ini. Sekolah-sekolah ini menerapkan metodologi visioner dan menantang gagasan yang telah mapan mengenai pendidikan dasar dan menengah. 
Beberapa sekolah memberdayakan siswa dalam komunitas yang banyak menggunakan metode pengajaran yang revolusioner, termasuk ruang kelas membalik, pembelajaran game, pembelajaran berbasis fenomena, dan pemerintahan dipimpin siswa. Sekolah-sekolah di daftar ini juga memperluas penggunaan teknologi dengan kemitraan antara ahli IT dan pendidik. Beberapa telah melembagakan terobosan kurikulum yang mendorong belajar di luar tembok ruang kelas dan bahkan sekolah sepenuhnya. Beberapa telah menata ulang gagasan tentang sebuah sekolah dengan menciptakan lingkungan belajar inspirasi di tempat-tempat yang tak terduga, dan dengan menggunakan desain arsitektur untuk membimbing belajar. Dari kebun binatang, laboratorium teknologi, pembelajaran individual sampai dengan proyek kelompok kolaboratif. Di bawah ini penulis uraikan secara singkat inovasi-inovasi yang dilakukan sekolah mulai dari tingkat SD, SMP, SMA, dan SMK. 
A. Sekolah Dasar
1.  Sekolah Dasar Clairemont












Bagaimana Inovasi Sekolah Dasar Clairemont?
Sebuah sekolah dasar umum tingkat bawah (K-3) di Decatur, Georgia, Clairemont. Sekolah Dasar ini menjadi salah satu lembaga ysng pertama menerapkan model pembelajaran Ekspedisi Learning (EL) di negara itu. Produk dari kolaborasi antara Outward Bound dan Harvard Graduate School of Education, EL sendiri didefinisikan oleh kurikulum berbasis pada belajar melalui eksplorasi kolaboratif di dalam dan di luar kelas. Sekolah yang menerapakan model EL, seperti Clairemont atau Evergreen Komunitas Charter School, dan sekolah yang inovatif Noodle lain, yang didirikan pada 10 prinsip yang menekankan hubungan dengan alam, keseimbangan antara bekerja sama dengan orang lain dan persaingan dengan diri sendiri, dan haus untuk rasa ingin tahu dan penemuan diri. Dalam program EL, siswa diarahkan pada topik tertentu berujung dengan 'ekspedisi' dan presentasi pembelajaran di depan umum. Model pembelajaran EL berorintasi pada model kelas yang khas dan menekankan bahwa "semua anggota komunitas sekolah adalah pembelajar."
Sekolah Dasar Clairemont, yang didirikan pada tahun 1936, meluncurkan program EL revolusioner pada tahun 1994, tahun kedua pilot project model EL nasional. Model ini begitu sukses di sana awalnya bahwa semua sekolah dasar awal (K-3)di semua kota/kabupaten mengimplementasikan model ini; dan sejak tahun 2004, metode pembelajaran ini telah diadopsi di seluruh tingkatan kelas untuk semua wilayah. Karena sekolah dasar awal Clairemont menampilkan praktik terbaik dan hasil yang bagus untuk mengajar dan belajar EL, itu terpilih sebagai salah satu dari 18 sekolah mentor model EL (dalam komunitas lebih dari 160 sekolah).Sekolah ini juga menjadi tuan rumah residensi guru untuk melatih pendidik dalam metode EL.
Pada Sekolah Dasar Clairemont, siswa bekerja sama untuk menciptakan proyek-proyek luar biasa yang membawa pelajaran mereka ke dalam kehidupan nyata. Salah satu proyek tersebut adalah PSA tentang pentingnya pemungutan suara yang dibuat oleh anak kelas ketiga. Proyek lainnya ditujukan untuk pertumbuhan dan hasil panen tanaman sebagai cadangan swasembada pangan.
Apa hasil dari inovasi Sekolah Dasar Clairemont ini?
Pembelajaran ekspedisi, secara keseluruhan, telah menunjukkan hasil dalam meningkatkan pemahaman membaca dan matematika pada siswa sekolah menengah. Pada tahun 2014, sekolah ini pada tes kinerja sekolah pada tes perguruan tinggi dan kesiapan karir adalah tertinggi keenam di Georgia. Sekolah Dasar Clairemont mencetak tertinggi dari semua sekolah di distrik dari College dan Karir Siap Performance Index (CCRPI), melebihi rata-rata negara sebesar 37 persen. Pada tahun 2011, Sekolah Dasar Clairemont adalah salah satu dari 26 sekolah di Amerika Serikat untuk catatan yang luar biasa akademis pada Georgia School of Excellence.
Bagaimana inovasi Sekolah Dasar Clairemont yang relevan dengan pembelajaran yang lebih luas?
Kecenderungan penggunaan EL pada Sekolah Dasar Clairemont memberikan siswa pemahaman yang tinggi tentang proses pembelajaran. Pendekatan The learning by doing adalah komponen dari metode pembelajaran lainnya sangat efektif, seperti pembelajaran berbasis proyek dan gerakan pembuat. Selain itu, langkah Sekolah Dasar Clairemont untuk program EL berfungsi sebagai contoh reformasi kurikulum yang sukses secara komprehensif dan menunjukkan secara efektif dukungan dari staf sekolah.

Minggu, 02 April 2017

CARA PELAPORAN PELAKSANAAN KKG/MGMP UNTUK KENAIKAN PANGKAT GURU

Oleh:
Adi Saputra, M.Pd

Tulisan merupakan uraian singkat tentang pembuatan laporan kegiatan KKG/MGMP yang akan digunakan untuk kenaikan pangkat. Sering kali guru di dalam setiap kegiatan KKG/MGMP kurang memperhatikan apa saja yang perlu dipersiapkan untuk setiap pertemuannya, sehingga pada akhirnya nanti tidak keteteran di dalam melengkapi adminsitrasinya ketika untuk mengurus kenaikan pangkat. Tulisan ini dilengkapi juga bahan yang bias anda download pada akhir tulisan. Semoga bermanfaat.
Memberdayakan Kelompok Kerja Guru (KKG) yang mewadahi guru SD, Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) yang mewadahi guru bidang studi di SMP, Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS), Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), Kelompok Kerja Pengawas Sekolah (KKPS), Musyawarah Kerja Program Studi (MKPS). Peningkatan kompetensi guru dapat ditingkatkan salah satunya dengan memberdayakan KKG dan MGMP sehingga mampu menyelenggarakan berbagai kegiatan pengembangan profesional guru termasuk pendidikan dan pelatihan yang terakreditasi bagi guru yang belum memiliki Ijazah S1/D4 dan juga bagi kepala sekolah dan pengawas sekolah.
Kegiatan kolektif guru adalah kegiatan guru dalam mengikuti kegiatan pertemuan ilmiah atau mengikuti kegiatan bersama yang dilakukan guru baik di sekolah/madrasah maupun di luar sekolah/madrasah (seperti KKG/MGMP, KKKS/MKKS, asosiasi profesi guru lainnya) yang bertujuan untuk meningkatkan keprofesian guru yang bersangkutan. Berdasarkan buku Pedoman Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Bagi Guru Pembelajar Tahun 2016 kegiatan kolektif guru dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut:
1.    Mengikuti lokakarya atau kegiatan di kelompok/ musyawarah kerja guru.
2. Mengikuti in house training (< 30 jam) di sekolah/ madrasah untuk penyusunan perangkat kurikulum dan/atau kegiatan pembelajaran berbasis TIK, penilaian, pengembangan media pembelajaran, dan/atau kegiatan lainnya.
3.  Sebagai pembahas atau peserta dalam seminar, koloqium, diskusi panel, atau bentuk pertemuan ilmiah lainnya.
4.  Mengikuti kegiatan kolektif lainnya yang sesuai dengan tugas dan kewajiban guru terkait dengan pengembangan keprofesiannya.
5.   Merupakan kegiatan wajib setiap guru pada setiap jenjang jabatan sebagaimana telah diatur dalam Rambu-rambu penyelenggara KKG/MGMP. Dalam 1 tahun, guru diwajibkan mengikuti kegiatan KKG/MGMP paling sedikit 12 kali pertemuan untuk membahas paket topik pertemuan dalam penigkatan kompetensi guru yang telah disepakati dalam program kegiatan KKG/MGMP dalam satu tahun paket kegiatan. Setiap  1 (satu) paket kegiatan paling sedikit memerlukan 3 (tiga) kali pertemun. Satu pertemuan minimal 3 (tiga) jam pelajaran @ 60 menit.
6.    Paket kegiatan guru di KKG/MGMP dlm 1 tahun dapat berupa:
  • Paket Pengembangan Silabus, RPP, Bahan Ajar  perlu minimum 3 kali pertemuan = 0.15 
  • Paket Pengembangan Instrumen Penilaian perlu minimum 3 kali pertemuan = 0.15 
  • Paket Pengembangan Model-model Pembelajaran dan Jurnal Belajar perlu minimum 3 kali
  • pertemuan = 0.15 
  • Paket Pembuatan/Pengembangan Alat Peraga perlu minimum 3 kali pertemuan = 0.15
  • Paket Pengembangan Karya Ilmiah Guru (PTK/Tinjauan Ilmiah/Buku/Modul/Diktat/ Kajian Buku/ karya terjemahan/karya seni/karya teknologi) perlu minimal 4 kali pertemuan = 0.15 
 Keterangan: 
  • Untuk mendapatkan AK, setiap paket yang diambil oleh KKG/MGMP atau guru adalah paket minimal dan kelipatannya.  Misalnya, apabila kegiatan KKG/MGMP Kota Bunga dalam 1tahun merencanakan 4 paket kegiatan angka 1), 2), 3), dan 4) yang memenuhi kriteria minimal 3 kali pertemuan sebagaimana tersebut di atas, maka setiap guru yang aktif akan memperoleh AK sebesar 4 x 0.15 = 0.60.  Jika yang diperlukan adalah angka 1) adalah 4 kali pertemuan, maka nilai AK yang diperoleh tetap 0.15. Apabila kebutuhan guru untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan dari kegiatan di atas lebih besar, maka yang diambil harus 2 paket yang sama, dan konsekuensinya guru akan mendapatkan AK yang lebih besar dari 0.15, yaitu 2 x 0.15 = 0.3. 
  • Setiap paket kegiatan yang diikuti oleh setiap guru harus dibuatkan laporannya dan produk kegiatannya.  Apabila dalam 1 tahun seorang guru mengambil 4 paket kegiatan, maka ia harusmenyiapkan 4  laporan hasil kegiatan KKG/MGMP besertalampiran hasil/produk kegiatannya dan bukti fisik pendukung. 
  • Seorang guru dapat memperoleh angka kredit dari kegiatan KKG/MGMP paling sedikit telah hadir aktif sebanyak 85%. 
  • Ketua KKG/MGMP membuat rekap keikutsertaan peserta dalam kegiatan kolektif selama satu tahun, dan sertifikat/surat keterangan ditandatangani oleh kepala dinas pendidikanprovinsi/kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya atau kepala UPTD atas nama kepala dinas pendidikan kabupaten/kotaatas usulan dari ketua KKG/MGMP. 
  • Guru dapat mengikuti kegiatan kolektif guru atas dasar penugasan baik oleh kepala sekolah/madrasah atau institusi yang lain, maupun atas kehendak sendiri. 
  • Angka kredit untuk setiap kegiatan guru dalam mengikuti kegiatan kolektif guru ditunjukkan pada Tabel berikut.
 

Keikutsertaan guru dalam kegiatan kolektif guru harus dibuktikan dengan bukti fisik sebagai berikut.
1. Fotokopi surat tugas dari kepala sekolah/madrasah atau instansi lain yang terkait, yang telah disahkan oleh kepala sekolah/madrasah. Apabila penugasan bukan dari kepala sekolah/madrasah (misalnya dari institusi lain atau kehendak sendiri), harus disertai dengan surat persetujuan mengikuti kegiatan dari kepala sekolah/madrasah.