Slide 1

Berbagai macam moda pembelajaran

Slide 2

Literasi

Slide 3

Kegiatan Pramuka

Slide 4

Kerucut Pengalaman

Slide 5

Pembelajaran Aktif

Rabu, 30 Desember 2015

PENILAIAN KURIKULUM 2013 UNTUK SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, DAN SMK BERDASARKAN PERMENDIKBUD NO 53 TAHUN 2015


Oleh:
Adi Saputra, M.Pd

Peraturan menteri ini sudah lama ditunggu oleh stakeholder pendidikan di Indonesia terutama sekolah yang menggunakan kurikulum 2013. Hal ini karena pihak sekolah masih banyak yang ragu dalam melaksanakan penilaian yang baru kalau belum ada dasar hukumnya. Penilaian yang banyak mengalami perubahan sesuai dengan permendikbud no 53 tahun 2015 ini adalah penilaian sikap. Penilaian sikap dalam kurikulum 2013 mengalami perubahan yang cukup mendasar. Selama ini penilaian sikap dinilai menggunakan modus dari hasil setiap penilaian yang dilakukan melalui observasi, penilaian diri, penilaian antar teman, dan jurnal. Namun hal ini membuat repot guru di dalam pembelajaran dalam menyiapkan instrumen dan dalam melakukan penilaiannya. Di samping itu juga kurang cocok rasanya sikap dibuat dalam bentuk nilai kuantitatif, karena sikap agak susah dinilai seperti gunung es sikap hanya tampak yang bagian luarnya saja sedangkan bagian dalam yang lebih besar susah untuk dinilai.
Penilaian sikap yang sesuai dengan permendikbud no 53 tahun 2015 tersebut bisa dibagi berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh guru mata pelajaran dan oleh wali kelas/guru BK yang terutama menggunakan instrumen penilaian berbentuk jurnal. Secara umum penilaian yang dilakukan guru mata pelajaran berkaitan dengan pembelajaran di dalam kelas, sedangkan oleh wali kelas/guru BK berkaitan dengan penilaian sikap di luar kelas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada panduan penilaian di bawah ini, namun sebelumnya harap Anda download. Bahan lain yang dapat Anda download adalah KD revisi terbaru, Aplikasi Rapor yang sesuai dengan penilaian terbaru. Mudah-mudahan bahan/dokumen ini bermanfaat.

Selasa, 15 September 2015

PENGEMBANGAN BUTIR SOAL HOTS (Higher Order of Thinking Skill)



Oleh :
Adi Saputra, M.Pd
Tulisan ini akan menjelaskan tentang soal HOTS (Higher Order of Thinking Skill) soal yang tingkat berpikirnya tinggi dalam Taksonomi Bloom. Kurikulum 2013 sekarang menuntut untuk soal bentuk ini agar membiasakan peserta didik kita dengan keterampilan berpikir kritis. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang pengertiannya, contoh soal untuk beberapa mata pelajaran dan juga terdapat bahan yang bisa Bapa/Ibu download sebagai bahan referensi. Mudah-mudahan bermanfaat.

a.         Pengertian Higher Order of Thinking Skill (HOTS)
Higher Order of Thinking Skill (HOTS) adalah kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitif, dan berpikir kreatif yang merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Kurikulum 2013 juga menuntut materi pembelajarannya sampai metakognitif yang mensyaratkan peserta didik mampu untuk memprediksi, mendesain, dan memperkirakan. Sejalan dengan itu ranah dari HOTS yaitu analisis yang merupakan kemampuan berpikir dalam menspesifikasi aspek-aspek/elemen dari sebuah konteks tertentu; evaluasi merupakan kemampuan berpikir dalam mengambil keputusan berdasarkan fakta/informasi; dan mengkreasi merupakan kemampuan berpikir dalam membangun gagasan/ide-ide. Kemampuan-kemampuan ini merupakan kemampuan berpikir level atas pada taksonomi Bloom yang terbaru hasil revisi oleh Anderson dan Krathwohl seperti pada gambar di bawah ini.

Latar belakang digalakkannya pengembangan butir soal HOTS ini adalah rendahnya kemampuan peserta didik Indonesia dalam survey yang dilaksanakan oleh benchmarking internasional seperti PISA dan TIMSS. Belajar berpikir kritis tidak langsung seperti belajar tentang materi, tetapi belajar bagaimana cara berpikir kritis dalam penggunaanya untuk memecahkan masalah saling berkaitan satu sama lain. Keterampilan berpikir peserta didik dapat dilatihkan melalui kegiatan dimana peserta didik diberikan suatu masalah dalam hal ini masalah berbentuk soal yang bervariasi (Prayugo 2012). Untuk mengembangkan soal HOTS, diperlukan pemahaman terlebih dahulu tentang HOTS dan cara mengembangkan soal HOTS yang dilengkapi dengan kata kerja operasional dan contoh untuk mata pelajaran seperti pada penjelasan berikut ini.

Rabu, 26 Agustus 2015

Kumpulan Buku Guru dan Buku Siswa Kurikulum 2013

Kelas XII

Mata Pelajaran Wajib
Wajib A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
    - Agama Islam
    - Agama Kristen
    - Agama Katolik
    - Agama Budha
    - Agama Hindu
    - Agama Khonghucu
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. Sejarah Indonesia
6. Bahasa Inggris

Wajib B
7. Seni Budaya
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
9. Prakarya dan Kewirausahaan

Mata Pelajaran Peminatan
Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
1. Matematika
2. Biologi
3. Fisika
4. Kimia

Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial
1. Geografi
2. Sejarah
3. Sosiologi
4. Ekonomi

Peminatan Bahasa dan Budaya
1. Bahasa dan Sastra Indonesia
2. Bahasa dan Sastra Inggris
3. Bahasa dan Sastra Asing Lainnya
4. Antropologi


Jumat, 26 Juni 2015

CARA PENYUSUNAN RPP KURIKULUM 2013 TERBARU (Sesuai Permendikbud No. 103 Tahun 2014)

Oleh : Adi Saputra, M.Pd 
A.   Pendahuluan
Tahap pertama dalam pembelajaran yaitu perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan kegiatan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).  Setiap guru di setiap satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP untuk kelas di mana guru tersebut mengajar (guru kelas) di SD/MI dan untuk guru mata pelajaran yang diampunya untuk guru SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK. Untuk menyusun RPP yang benar Anda dapat mempelajari hakikat, prinsip dan langkah-langkah penyusunan RPP seperti yang tertera pada Permendiknas tentang Pembelajaran  Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah - Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran nomor 103 Tahun 2014.
Komponen rencana pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan permendikbud no 103 tahun 2014 agak berbeda dari komponen RPP sebelumnya. Misalnya tidak dituliskan lagi tujuan pembelajarannya dan metode/pendekatan/model pembelajaran.
Pada tulisan ini dilengkapi uraian tentang komponen RPP serta contoh RPP yang telah menggunakan aturan yang terdapat dalam Permendikbud No 103 Tahun 2014 tersebut.

B.    Format RPP
Secara lebih jelas komponen-komponen RPP secara operasional diwujudkan dalam bentuk format berikut ini.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah                            :
Mata pelajaran               :
Kelas/Semester             :
Alokasi Waktu                 :

A.         Kompetensi Inti (KI)

B.         Kompetensi Dasar
1.     KD pada KI-1
2.     KD pada KI-2
3.     KD pada KI-3
4.     KD pada KI-4

C.         Indikator Pencapaian Kompetensi*)
1.     Indikator KD pada KI-1
2.     Indikator KD pada KI-2
3.     Indikator KD pada KI-3
4.     Indikator KD pada KI-4

D.         Materi Pembelajaran
(dapat berasal dari buku teks pelajaran dan buku panduan guru, sumber belajar lain berupa muatan lokal, materi kekinian, konteks pembelajaran dari lingkungan sekitar yang dikelompokkan menjadi materi untuk pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial)

E.          Kegiatan Pembelajaran
1.     Pertemuan Pertama: (...JP)
a.           Kegiatan Pendahuluan
b.          Kegiatan Inti **)
-       Mengamati
-       Menanya
-       Mengumpulkan informasi/mencoba
-       Menalar/mengasosiasi
-       Mengomunikasikan
c.           Kegiatan Penutup

2.     Pertemuan Kedua: (...JP)
a.           Kegiatan Pendahuluan
b.          Kegiatan Inti **)
-       Mengamati
-       Menanya
-       Mengumpulkan informasi/mencoba
-       Menalar/mengasosiasi
-       Mengomunikasikan
c.           Kegiatan Penutup

3.     Pertemuan seterusnya.

F.          Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1.     Teknik penilaian
2.     Instrumen penilaian
a.           Pertemuan Pertama
b.          Pertemuan Kedua
c.           Pertemuan seterusnya
3.     Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
Pembelajaran remedial dilakukan segera setelah kegiatan penilaian.

G.         Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar
1.     Media/alat
2.     Bahan
3.     Sumber Belajar

Senin, 15 Juni 2015

PERUBAHAN PENILAIAN KURIKULUM 2013

Oleh : Adi Saputra, M.Pd

Kurikulum 2013 menerapkan penilaian  autentik  untuk  menilai  kemajuan belajar peserta didik yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Teknik   dan  instrumen  yang   dapat   digunakan  untuk   menilai kompetensi pada aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Sesuai dengan permendikbud no 104 tahun 2014 tentang penilaian hasil belajar oleh pendidik teknik penilaiannya berjumlah 12 macam teknik penilaian yang sebelumnya hanya 10 seperti yang digambarkan pada skema di bawah ini.
Pemilihan teknik/instrumen yang akan digunakan tergantung pada indikator masing-masing kompetensi. Misalnya untuk kompetensi sikap tergantung pada sikap apa yang akan dinilai dari beberapa sikap yang ada pada KD tersebut. Begitu juga untuk kompetensi pengetahuan dan keterampilan tidak semua teknik/instrumen digunakan secara bersamaan. Penilaian jurnal merupakan penilaian yang berfungsi sebagai pendukung untuk penilaian yang lainnya. Sedangkan penilaian diri dan penilaian teman sejawat minimal dilaksanakan di akhir semester. Jadi sebenarnya instrumen yang digunakan dalam kurikulum 2013 tidak lah terlalu merepotkan kalau seandainya kita selektif di dalam memilih dan menggunakannya dalam pembelajaran yang sesuai dengan indikatornya. Maka dapat juga kita gunakan rancangan penilaian seperti pada tabel di bawah ini.

Perbedaan yang menonjol dari permendikbud sebelumnya adalah adanya penilaian obeservasi pada kompetensi pengatahuan dan penilaian produk serta penilaian tertulis pada kompetensi keterampilan.
A.       Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dapat berupa tes tulis, observasi pada diskusi, tanya jawab dan percakapan serta dan penugasan ( Permendikbud nomor 104 tahun 2014).
Teknik dan bentuk instrumen penilaian kompetensi pengetahuan dapat dilihat pada tabel berikut:
Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan.
Penilaian terhadap pengetahuan peserta didik dapat dilakukan melalui observasi terhadap diskusi, tanya jawab, dan percakapan. Teknik ini adalah cerminan dari penilaian autentik.
Ketika terjadi diskusi, guru dapat mengenal kemampuan peserta didik dalam kompetensi pengetahuan (fakta, konsep, prosedur) seperti melalui pengungkapan gagasan yang orisinal, kebenaran konsep, dan ketepatan penggunaan istilah/fakta/prosedur yang digunakan pada waktu mengungkapkan pendapat, bertanya, atau pun menjawab pertanyaan. Seorang peserta didik yang selalu menggunakan kalimat yang baik dan benar menurut kaedah bahasa menunjukkan bahwa yang bersangkutan memiliki pengetahuan tata bahasa yang baik dan mampu menggunakan pengetahuan tersebut dalam kalimat-kalimat
Contoh Format observasi terhadap diskusi dan tanya jawab

B.        Penilaian Kompetensi Keterampilan
Kompetensi keterampilan terdiri atas keterampilan abstrak dan keterampilan kongkret. Penilaian kompetensi keterampilan dapat dilakukan dengan menggunakan: Unjuk kerja/kinerja/praktik, Projek, Produk, portofolio dan tertulis.
1.        Penilaian Produk
Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar), barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam atau alat-alat teknologi tepat guna yang sederhana. Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu:
a.   Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dalam merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.
b.     Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
c.     Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan.
Teknik Penilaian Produk
Penilaian produk biasanya menggunakan cara holistik atau analitik.
a.        Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan pada tahap appraisal.
b.       Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan.
2.       Tertulis
Selain menilai kompetensi pengetahuan, penilaian, tertulis juga digunakan untuk menilai kompetensi keterampilan, seperti menulis laporan karangan, menulis laporan, dan menulis surat. Penilaian tertulis ini lebih banyak digunakan untuk mata pelajaran bahasa. Sedangkan untuk pembelajaran mata pelajaran MIPA ini dapat digunakan untuk penilaian hasil laporan praktikum, jika seandainya pada penilaian praktik/proyek belum ada penilaian untuk laporan praktikum tersebut.

Minggu, 10 Mei 2015

Metode Belajar Berbalas Pantun

 Oleh:
Adi Saputra, M.Pd
Mata pelajaran sains (kimia) bagi sebagian siswa dapat merupakan mata pelajaran yang dihindari (ditakuti). Maka kita guru harus bisa mengemas pembelajaran kita dengan menggunakan berbagai metode/strategi/model pembelajaran yang menarik bagi siswa. Berbalas pantun di bawah ini salah satu contoh metode yang telah penulis gunakan di dalam pembelajaran kimia untuk siswa kelas XI. Hasilnya sangat menarik dan berkesan bagi siswa, sampai mereka tamat dari sekolah mereka masih mengingatkan pembelajaran tersebut. Metode ini dapat digunakan untuk siswa yang dominan dengan kecerdasan linguistik yang merupakan salah satu dari 9 kecerdasan multiple intelegences Howard Gardner. Metode lain bisa digunakan misalnya teka teki silang, scrable, dan metode cerita.


Pantun Titrasi Asam Basa
Pertanyaan:     Sungguh luas Kota Bekasi
                       Lebih luas Kota Banten
                       Jika Anda mengetahui titrasi
                       Apa yang dimaksud titik ekuivalen?

Jawaban:         Memang luas Kota Banten
                       Disepanjang jalan banyak ladang dan sawah
                       Memang kami tau titik ekuivalen
                       Yaitu saat mol H+   = mol OH-

Pertanyaan:     Memang indah Kota Roma
                       Lebih indah lagi Kota New Delhi
                       Kalau Anda memang suka kimia
                       Apa yang dimaksud dengan titik akhir titrasi?

Jawaban:         Memang indah Kota New Delhi
                       Salah satu artisnya Kareena Kapoor
                       Memang kami tau titik akhir titrasi
                       Yaitu saat terjadinya perubahan warna indikator

Pertanyaan:     Propinsi Riau Ibukotanya Pekan Baru
                       Kota kecilnya Ujung Batu
                       Jika Anda memang suka baca buku
                       Apa yang dimaksud dengan larutan baku?

Jawaban:         Memang luas Kota Pekan Baru
                       Tapi banyak jalan yang dilalui
                       Memang kami tau larutan baku
                       Yaitu larutan yang konsentrasinya sudah diketahui

Pertanyaan:     Sungguh banyak sekolah SMA
                       Salah satu SMA 3 Batam
                       Kalau Anda memang anak IPA
                        pa rumus ekuivalen asam?

Jawaban:         Sungguh pintar siswa SMA 3 Batam
                       Karena gurunya Pak Adi Saputra
                       Memang kami tau rumus ekuivalen asam
                       Yaitu Va dikali na