Slide 1

Berbagai macam moda pembelajaran

Slide 2

Literasi

Slide 3

Kegiatan Pramuka

Slide 4

Kerucut Pengalaman

Slide 5

Pembelajaran Aktif

Minggu, 05 Agustus 2018

CARA MEMBUAT RPP BERKARAKTER DAN KECAKAPAN ABAD 21 EDISI TAHUN 2018 BESERTA CONTOH UNTUK 31 MATA PELAJARAN

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran di dalam kurikulum 2013 selalu mengalami pembaharuan yang bersifat untuk menyempurnakan. Maka pada tahun 2018 ini tetap ada pembaharuan dengan mengedepankan pelaksanaan keterampilan abad 21 dan karakter di dalam pembelajarannya. Untuk menyusun RPP yang benar Anda dapat mempelajari hakikat, prinsip dan langkah-langkah penyusunan RPP seperti yang salah satunya tertera pada Permendikbud No 22 Tentang Standar Proses Tahun 2016. Sedangkan untuk penilaian Permendikbud No 23 Tahun 2016 tentang standar penilaian dan panduan penilaian terbaru Tahun 2017 sebelum keluar yang baru Tahun 2018 ini.
Dalam RPP perlu kita mengitegrasikan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) didalam pembelajaran. Karakter yang diperkuat terutama 5 karakter, yaitu: religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas. Selain PPK pada pembelajaran perlu juga diintegrasikan literasi; keterampilan abad 21 atau diistilahkan dengan 4C (Creative, Critical thinking, Communicative, dan Collaborative); dan HOTS (Higher Order Thinking Skill.
Gerakan PPK perlu mengintegrasikan, memperdalam, memperluas, dan sekaligus menyelaraskan berbagai program dan kegiatan pendidikan karakter yang sudah dilaksanakan sampai sekarang. Dalam hubungan ini pengintegrasian dapat berupa pemaduan kegiatan kelas, luar kelas di sekolah, dan luar sekolah (masyarakat/komunitas); pemaduan kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler; pelibatan secara serempak warga sekolah, keluarga, dan masyarakat; perdalaman dan perluasan dapat berupa penambahan dan pengintensifan kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada pengembangan karakter siswa, penambahan dan penajaman kegiatan belajar siswa, dan pengaturan ulang waktu belajar siswa di sekolah atau luar sekolah; kemudian penyelerasan dapat berupa penyesuaian tugas pokok guru, Manajemen Berbasis Sekolah, dan fungsi Komite Sekolah dengan kebutuhan Gerakan PPK.
Pengertian Literasi dalam konteks Gerakan Literasi Sekolah adalah kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan/atau berbicara. Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik. Literasi lebih dari sekadar membaca dan menulis, namun mencakup keterampilan berpikir menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual, digital, dan auditori. Literasi dapat dijabarkan menjadi Literasi Dasar (Basic Literacy), Literasi Perpustakaan (Library Literacy), Literasi Media (Media Literacy), Literasi Teknologi (Technology Literacy), Literasi Visual (Visual Literacy).
 Keterampilan abad 21 atau diistilahkan dengan 4C (Communication, Collaboration, Critical Thinking and Problem Solving, dan Creativity and Innovation). Inilah yang sesungguhnya ingin kita tuju dengan K-13, bukan sekadar transfer materi. Tetapi pembentukan 4C. Sebenarnya kata ini tidak terlalu baru untuk kita. Di berbagai kesempatan, kita sudah sering mendengar beberapa pakar menjelaskan pentingnya penguasaan 4C sebagai sarana meraih kesuksesan, khususnya di Abad 21, abad di mana dunia berkembang dengan sangat cepat dan dinamis. Penguasaan keterampilan abad 21 sangat penting, 4 C adalah  jenis softskill yang pada implementasi keseharian, jauh lebih bermanfaat ketimbang sekadar pengusaan hardskill.
 Higher Order of Thinking Skill (HOTS) adalah kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitif, dan berpikir kreatif yang merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Kurikulum 2013 juga menuntut materi pembelajarannya sampai metakognitif yang mensyaratkan peserta didik mampu untuk memprediksi, mendesain, dan memperkirakan. Sejalan dengan itu ranah dari HOTS yaitu analisis yang merupakan kemampuan berpikir dalam menspesifikasi aspek-aspek/elemen dari sebuah konteks tertentu; evaluasi merupakan kemampuan berpikir dalam mengambil keputusan berdasarkan fakta/informasi; dan mengkreasi meruapakan kemampuan berpikir dalam membangun gagasan/ide-ide.
Sehingga di dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang kita buat agar muncul empat macam hal tersebut (PPK, Literasi, 4C, dan HOTS) maka perlu kreatifitas guru dalam meramunya. Maka tidak mungkin lagi menggunakan model/metode/strategi/pendekatan yang berpusat kepada guru, namun kita perlu mengaktifkan siswa dalam pembelajaran (Active Learning).
Pada tulisan ini dilengkapi uraian tentang komponen RPP serta contoh RPP untuk beberapa mata pelajaran yang telah mengalami perbaikan dengan mengintegrasikan  PPK, Literasi, 4C, dan HOTS. Namun contoh RPP menggunakan balon (caption) di bawah ini hanya untuk memudahkan dalam menjelaskan komponen pengeintegrasiannya, pada RPP sebenarnya balon (caption) ini TIDAK ADA dan tetap seperti biasa dalam bentuk narasi.. Selanjutnya pada akhir tulisan ini terdapat tautan untuk mengunduh RPP inspirasi untuk 31 mata pelajaran yang ada di SMA dan ini hanya sebagai contoh dan belum tentu sudah sesuai dengan panduan RPP yang terbaru. Selain itu juga ada panduan untuk membuat RPP. Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat.
        
       Format RPP
Secara lebih jelas komponen-komponen RPP secara operasional diwujudkan dalam bentuk format berikut ini.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN  
(RPP)
Sekolah                      :   SMA Negeri 21 Batam
Mata pelajaran           :   Kimia
            Materi Pokok              :   Reaksi Redoks
Kelas/Semester          :    X/1
 Alokasi Waktu           :   2 x 45 Menit (1 x Pertemuan)
A.     Kompetensi Inti (KI)

           Kompetensi sikap:
  (untuk mata pelajaran agama dan PPKn dituliskan KI 1 dan KI 2 sedangkan untuk mata     pelajaran yang lain dibuat dalam satu deskripsi. Hal ini bertujuan agar dalam pembelajaran guru selain PABP dan PPKn juga membelajarkan sikap biarpun di dalam pembelajaran tidak langsung dengan penilaian menggunakan jurnal. KI ini terdapat dalam permendikbud No 21 Tahun 2016)

KI-3 :……………….
KI-4 :………………                                                     
      Contoh: