Rabu, 26 Mei 2021

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI 5 E

Inkuiri dapat dilaksanakan dalam pembelajaran dengan menggunakan berbagai model sesuai dengan mata pelajaran yang sesuai. Namun begitu Model Pembelajaran 5E adalah model umum yang sesuai untuk diadaptasi dengan semua mata pelajaran.

Model Pembelajaran 5E merupakan model yang sering digunakan dalam melaksanakan Inkuiri. Model pembelajaran 5E merupakan adaptasi model  Biological Sciences Curricullum Study ( BSCS) 5E Instructional Model [New Designs for Elementary School Science and Health (BSCS,1989)].  5E merujuk kepada lima tahap pembelajaran yaitu Pelibatan ( Engagement),  Penyelidikan (Exploration), Penjelasan (Explanation), Pengembangan (Elaboration) dan  Penilaian (Evaluation) .

Model Pembelajaran 5E  berisikan kegiatan yang berpusat kepada siswa. Siswa akan melibatkan diri, menyelidiki, menjelaskan, mengembangkan dan membuat penilaian seperti yang diterangkan pada tabel di bawah ini.

Peranan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Berbasis Inkuiri

Dalam melaksanakan Inkuiri, peranan guru dan siswa penting dalam  menentukan kegiatan pembelajaran dapat berlangsung seperti yang direncanakan. Berikut adalah penjelassan peranan guru dan siswa dalam pembelajaran berbasis inkuiri dengan model 5 E.


Teknik refleksi diri untuk siswa dengan model pembelajaran inkuiri 5E

Teknik reflesi diri dapat memancing diri siswa untuk mendorong mereka menghasilkan pemikiran kreatif dan kritis ketika melaksanakan pembelajaran berbasis inkuiri. Refleksi diri digunakan :

·       Menilai pengetahuan awal

·       Menimbulkan minat

·       Membina pemahaman yang mendalam

·       Memantapkan pembelajaran

·       Merangsang pemikiran kritis   

·       Menilai pembelajaran dan kemajuan 

·       Menyelidiki pandangan alternatif

 

Apa saja jenis pembelajaran berbasis inquiri?

Inkuiri terbagi kepada empat jenis. Jenis Inkuiri tersebut adalah Inkuiri Validasi, Inkuiri Berstruktur, Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri Terbuka.  Guru bisa mengguna jenis Inkuiri mana saja yang sesuai bidang mata pelajaran dan karakteristik siswa. Pemilihan jenis Inkuiri juga hendaklah merujuk kepada tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Walau bagaimanapun, guru perlu menggunakan Inkuiri Terbuka untuk memberi peluang kepada siswa secara terarah secara pribadi untuk menghasilkan sesuatu yang kreatif dan inovatif.

1.     Inkuiri Validasi

Ciri-ciri Inkuiri Validasi

·       Guru menyediakan permasalahan dan prosedur penyelidikan. 

·       Hasil yang perlu dicapai sudah diketahui.

·       Siswa mengikuti prosedur yang diberikan untuk mengesahkan hasil atau konsep yang telah diketahui. 

·       Penyelidikan sesuai prosedur digunakan untuk mengukuhkan idea atau konsep yang dipelajari untuk memberi pengalaman menjalankan penyelidikan.

·       Sebagai latihan untuk memperoleh kemampuan tertentu seperti mencatat dan menganalisis data.

·       Guru menyediakan prosedur penyelidikan yang melibatkan hands-on, namun pemikiran murid perlu juga dirangsang bagi memastikan minds-on.

·       Merupakan Inkuiri tahap rendah tetapi membantu siswa meningkatkan kemahiran secara beransur-ansur ke tahap inkuiri terbuka.

2.     Inkuiri Berstruktur

Ciri-ciri inkuiri Berstruktur:

·       Guru menyediakan permasalahan dan prosedur penyelidikan. 

·       Hasil yang perlu dicapai belum diketahui siswa.

·       Siswa melaksanakan penyelidikan mengikut arahan guru.

·       Siswa mendapatkan hasil penyelidikan dan membuat kesimpulan daripada data/evidens yang dikumpulkan. 

3.        Inkuiri Terbimbing

Dalam proses belajar mengajar dengan metode inkuiri terbimbing, siswa dituntut untuk menemukan konsep melalui petunjuk-petunjuk seperlunya dari seorang guru.Petunjuk-petunjuk itu pada umumnya berupa pertanyaan-pertanyaan yang bersifat membimbing (Wartono 1999). Selain pertanyaan-pertanyaan, guru juga dapat memberikan penjelasan-penjelasan seperlunya pada saat siswa akan melakukan percobaan, misalnya penjelasan tentang cara-cara melakukan percobaan.
Metode inkuiri terbimbing biasanya digunakan bagi siswa-siswa yang belum berpengalaman belajar dengan menggunakan metode inkuiri. Pada tahap permulaan diberikan lebih banyak bimbingan, sedikit demi sedikit bimbingan itu dikurangi seperti yang dikemukakan oleh (Hudoyono 1979) bahwa dalam usaha menemukan suatu konsep siswa memerlukan bimbingan bahkan memerlukan pertolongan guru setapak demi setapak. Siswa memerlukan bantuan untuk mengembangkan kemampuannya memahami pengetahuan baru. Walaupun siswa harus berusaha mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi tetapi pertolongan guru tetap diperlukan.

Ciri-ciri Inkuiri Terbimbing

·      Guru memancing dengan permasalahan untuk merangsang siswa supaya terus membuat penyelidikan.

·      Guru mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok dan menyediakan prosedur penyelidikan. 

·      Siswa melaksanakan penyelidikan mengikuti prosedur dan permasalahan yang disediakan.

·      Siswa melakukan penyelidikan dan mencatat data.

·      Siswa berkerjasama sama dalam penyelidikan dengan teman-temanya dalam satu kelompok.

4.     Inkuiri Bebas atau Terbuka

Metode ini digunakan bagi siswa yang telah berpengalaman belajar dengan pendekatan inkuiri. Karena dalam pendekatan inkuiri bebas ini menempatkan siswa seolah-olah bekerja seperti seorang ilmuwan. Siswa diberi kebebasan menentukan permasalahan untuk diselidiki, menemukan dan menyelesaikan masalah secara mandiri, merancang prosedur atau langkah-langkah yang diperlukan.

Ciri-ciri Inkuiri Terbuka

·      Permasalahan dicari oleh siswa secara individu atau berkelompok.

·      Siswa merancang, menyusun penyelidikan dan melaksanakan penyelidikan.

·      Memerlukan pemikiran dan tuntutan kognitif yang tinggi sepanjang proses inkuiri.

·      Guru memancing pemikiran siswa dengan mengemukakan pertanyaan bagi memastikan penyelidikan mereka bermakna.

·      Mencerminkan proses kerja sebenarnya kerana siswa berpeluang untuk menjadi penyelidik.

·      Siswa mencatat data menggunakan berbagai bentuk perwakilan data,  menganalisis data, dan membuat kesimpulan berdasarkan data/evidens yang diperoleh dengan mengaplikasikan sikap penyelidikan dan kejujuran.

·      Cocok dilaksanakan untuk siswa yang telah menunjukkan kemampuan merancang dan melaksanakan penyelidikan apabila ada permasalahan.

Pendekatan dalam pembelajaran berbasis inkuiri

Terdapat berbagai pendekatan untuk melaksanakan pembelajaran berbasis Inkuiri, contohnya pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis masalah, eksperimen, studi lapangan dan mencari informasi. Namun kali ini fokus kepada pembelajaran berbasis proyek dan pembelajaran berbasis masalah yang mendorong pembelajaran secara lebih mendalam.

Pembelajaran Berbasis Proyek

Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) merupakan pembelajaran yang menerapkan dan menggabung antar pengetahuan, keterampilan dan nilai yang dipelajari dari berbagai disiplin ilmu secara terpadu untuk menyelesaikan suatu masalah yang dihadapi.  PBP merupakan aktifitas secara individu/kelompok yang dekat dengan kehidupan siswa untuk menyelesaikan isu/masalah dan menghasilkan sesuatu produk/keputusan.

Pelaksanaan PBP dapat meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi,  dan siswa   terlibat dalam proses inkuiri secara terus menerus serta membangun keterampilan abad ke 21.

Melalui PBP siswa belajar secara bekerjasama dan terlibat dalam aktifitas penyelesaian

masalah seperti menyelidik, menginvestigasi, merancang, menilai dan membuat refleksi serta membuat laporan. yang fokus kepada permasalahan yang kompleks dan terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Pembelajaran Berbasis  Masalah

Pembelajaran Berbasis masalah merupakan satu pendekatan pembelajaran ke arah keterampilan berpikir tingkat tinggi. Pendekatan yang digunakan adalah berdasarkan kepada penyelesaian masalah yang akan diberikan oleh guru kepada siswa. Permasalahan akan dirangka dan dirancang terlebih dahulu sebelum diberikan kepada murid agar setiap strategi yang diambil oleh murid  untuk menyelesaikan masalah tersebut meliputi keseluruhan kurikulum yang ada. Pembelajaran Berasaskan Masalah disokong oleh konsep pembelajaran secara kendiri bagi memudahkan murid  melalui proses pembelajaran yang lebih berkesan dan efektif.

Tujuan Pembelajaran Berbasis Masalah

1.     Memperkuat keterampilan siswa untuk mempelajari suatu prinsip, konsep dan belajar informasi lainnya.  

2.     Menggunakan informasi dalam berbagai situasi.

3.     Memperkembangkan keterampilan siswa untuk memberi argumen dan pendapat, berpikiran kritis serta keterampilan membuat keputusan.

4.     Memperkembangkan keterampilan siswa mengintegrasikan pengetahuan dalam berbagai disiplin ilmu dan pemahaman yang baik tentang peranan sikap kemanusiaan terhadap pengembangan professionalisme.

5.     Mewujudkan siswa kepada konsep pembelajaran sepanjang hayat.

6.     Mendorong pembelajaran kelompok kecil, kebutuhan untuk kerja tim yang efektif dan pembelajaran kolaboratif

Pembelajaran berbasis masalah mencakup tantangan untuk situasi pemecahan masalah kehidupan sehari-hari yang terkait dengan topik yang dibahas, melibatkan penggunaan akal dan pikiran secara kritis dan penuh, keterampilan pemecahan masalah yang relevan, memenuhi kebutuhan dan disiplin pekerjaan atau tugas, pembelajaran mandiri, kerja tim dan menguasai keterampilan komunikasi, serta bertanggung jawab dan rajin dalam memecahkan masalah terkait.

Kesimpulannya, metode Pembelajaran Berbasis Masalah menekankan dan menitikberatkan pada cara siswa menganalisis masalah dan menyelesaikannya. Keterampilan ini penting untuk menghasilkan dan mendidik individu yang percaya diri dalam pemecahan masalah dan mampu membuat keputusan yang akurat dan adil.

Apa Langkah-langkah pelaksanaan inkuiri?

Sebelum pembelajaran

a.  Memahami betul topik/isu/persoalan, jenis Inkuiri dan  sumber belajar  yang bisa dijadikan bahan rujukan.

b.  Menyesuaikan jenis Inkuiri dengan topik yang akan dibahas dalam pembelajaran.

c.   Mengenal pasti pengetahuan awal siswa.

d.  Merancang waktu yang diperlukan.

e.   Menentukan media pembelajaran, setting pembelajaran dan tujuan serta hasil  pembelajaran

f.    Merancang aktifitas pembelajaran inkuiri dan membuat kerangka penyelidikan.

Saat pembelajaran

a.  Guru mewujudkan suasana pembelajaran yang kondusif untuk  membangkitkan rasa ingin tahu siswa.

b.  Melaksanakan aktivitas untuk menyelesaikan masalah dan menghasilkan produk.

c.   Mengumpul dan mencatat data/informasi yang didapatkan.

d.  Menganalisis dan menyimpulkan data/informasi.

e.   Berkerjasama dalam mencari berbagai informasi dengan berbagai sumber media infromasi dan berupaya membuat kesimpulan tentang data yang didapatkan.

f.    Bersedia menerima pandangan dari orang lain terhadap kesimpulan yang  diperoleh.

g.  Berupaya mempertahankan idea dan kesimpulan masing-masing secara berdasarkan data yang diperoleh.

h.  Membuat kesimpulan.

i.    Mengeevaluasi penyelidikan.

j.    Melaksanakan penyeledikan secara terus menerus.

Setelah pembelajaran

Guru menilai hasil kerja penyelidikan dalam bentuk laporan, portofolio atau dalam bentuk tugas lain.

Refleksi diri guru dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis inkuiri

Refleksi diri dalam Inkuiri adalah penilaian yang dijalankan oleh guru untuk memastikan ada tidaknya aktifitas Inkuiri dilaksanakan dalam pembelajaran. Guru bertindak sebagai fasilitator dan memotivasikan siswa ke arah pembelajaran Inkuiri saat pembelajaran dan memperhatikan aktivitas yang dilaksanakan oleh siswa. Di samping itu guru dapat menilai prestasi sendiri berdasarkan hasil pencapaian siswa.

Refleksi Pelaksanaan Inkuiri oleh Guru

Rubrik ini digunakan oleh guru untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran inkuiri dalam pembelajaran dari waktu ke waktu. Rubrik berikut juga akan membantu guru untuk memperbaiki kualitas pembelajaran dengan pendekatan inkuiri.

 

Pembelajaran berbasis inkuiri dalam mata pelajaran

Pembelajaran berbasis Inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang sesuai dijalankan karena ciri -cirinya sesuai untuk dilaksanakan dalam semua bidang mata pelajaran. Gambaran pembelajaran berbasis inkuiri  dalam bidang mata pelajaran adalah seperti berikut:

Inkuiri dalam mata pelajaran Bahasa

Tujuan dasar pembelajaran berbasis inkuiri dalam pembelajaran bahasa adalah untuk merancang aktivitas pembelajaran berpusat kepada siswa yang strateginya berdasarkan penyelidikan. Inkuiri menyumbang ke arah peningkatan keterampilan berbahasa dengan membuat siswa terlibat secara aktif sepanjang proses pembelajaran bahasa. Pelaksanaannya mampu menjamin kebermaknaan pembelajaran bahasa dan memberi ruang kepada penumbuhan pemikiran tingkat tinggi siswa. Pendekatan pembelajaran bahasa ini bersifat dinamis dan interaktif untuk menimbulkan minat, membangkitkan rasa ingin tahu, membentuk sikap belajar yang proaktif, serta meningkatkan daya kritis dan kreatif sehingga strategi pembelajaran yang berkesan dan bermakna bagi siswa.

Siswa bukan saja dilatih untuk mengajukan pertanyaan, memberi pendapat dan  saran, mengumpulkan dan menyusunkan informasi malah menyelesaikan masalah, membuat keputusan dan mengaplikasikan isi pelajaran kepada suatu situasi baru serta membuat refleksi berdasarkan sesuatu masalah dan tugas.

Manakala pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan guru memerlukan siswa berpikir secara logis, kritis dan kreatif, dan memberikan umpan balik yang sewajarnya serta dapat menguji dan menilai apa yang telah dibahas dalam pembelajaran.

Selain teknik mempertanyakan, Inkuiri boleh dibangunkan melalui teknik dan kaidah    

bahasa yang lain. Ini termasuklah daftar pertanyaan, sumbang saran, praktek, simulasi, bermain peran, pembelajaran kelompok, diskusi, bercerita, permainan bahasa, debat, drama, forum, dialog, laporan dan projek. Misalnya, Inkuiri dapat dilaksanakan melalui proses menulis dan menyediakan laporan serta projek yang memerlukan siswa menangani sesuatu masalah, mengumpul informasi, menganalisis dan membuat rumusan. Melalui cara ini penguasaan keterampilan berbahasa yaitu berbicara, mendengar, membaca dan menulis dapat dikombinasikan dan dikembangkan secara menyeluruh.

Inkuiri dalam mata pelajaran IPA dan Matematika

Pembelajaran IPA dan Matematika memerlukan pendekatan yang membantu siswa memahami konsep atau prinsip IPA dan Matematika dengan baik. Selain itu, siswa juga haruslah menguasai keterampilan proses IPA dan matematika. Siswa akan mendapat pemahaman yang lebih baik dan berupaya menguasai keterampilan proses IPA dan matematika tersebut melalui pendekatan inkuiri.

Pendekatan inkuiri dalam pembelajaran IPA dan Matematika dapat dilaksanakan melalui berbagai cara seperti eksperimen, proyek, penyelidikan dan pencarian informasi, penyelesaian masalah, simulasi, penggunaan teknologi, kunjungan dan penggunaan sumber belajar lainnya. Melalui pendekatan inkuiri, siswa bukan saja dapat memahami konsep, aplikasi dan keterampilan proses IPA dan Matematika dengan lebih baik, malah mereka juga dapat meningkatkan keterampilan berpikir, berkomunikasi, berkolaborasi, kreatifitas, membuat keputusan dan menyelesaikan masalah.

Inkuiri dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

Inkuiri dalam Pendidikan Agama Islam memerlukan tingkat interaksi yang tinggi antara siswa, guru, materi pelajaran, bahan ajar dan lingkungan belajar. Pembelajaran berbasis inkuiri ini melibatkan perhatian, klasifikasi, menggunakan hubungan ruang dan waktu, meramalkan, menyimpulkan, mendefinisikan metode, menyatakan hipotesis, mengulas data, membuat eksperimen, dan berkomunikasi melalui pembelajaran kelompok melalui pengalaman. Inkuiri dalam Pendidikan Agama Islam menggunakan model pendidikan Ibnu Khaldun. Model pendidikan ini menggunakan pendekatan pembelajaran melalui pengalaman dan akan mengabungkan fakta dan konsep menjadi pengetahuan baru.  Siswa akan berbagi pengalaman untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari berpandukan wahyu sebagai bimbingan untuk pengesahan dan penemuan.

Inkuiri dalam mata pelajaran Ilmu Sosial

Inkuiri dikenal sebagai metode ulas strategi dalam Ilmu Sosial. Dalam disiplin ilmu sosial, Inkuiri digunakan untuk mencari penyelesaian masalah berdasarkan kepada isu, persoalan atau permasalahan yang berlaku dalam kehidupan manusia. Metode ini dapat digunakan untuk mengkaji perkara yang berkaitan dengan bidang kemasyarakatan dan kemanusiaan seperti kerja lapangan, studi kasus, dan pembelajaran pengabdian masyarakat. Inkuiri bisa dilaksanakan melalui interaksi sosial seperti aktivitas pengamatan, wawancara atau kuisioner. Selain itu, Inkuiri juga melatih siswa mencari jawapan kepada permasalahan dengan menggunakan keterampilan berpikir tingkat tinggi.  

Inkuiri dalam mata pelajaran Pendidikan Vokasional/SMK

Tujuan utama vokasi ialah menyediakan siswa dengan pengetahuan dan keterampilan

untuk dunia kerja yang khusus, sesuai dengan minat dan bakat mereka. Ini bertujuan

untuk memenuhi keperluan tenaga kerja dalam berbagai bidang termasuk bidang perdagangan. Penyusunan kurikulum vokasi adalah berdasarkan kompetensi melalui

pembelajaran yang berbentuk hands-on, di samping pengetahuan serta sikap dan nilai yang perlu untuk melahirkan pekerja yang terampil. Inkuiri berupaya menghasilkan siswa vokasi yang lebih terbuka pikirannya untuk meninjau lebih banyak peluang kerja yang bakal digeluti setelah tamat dari suatu pendidikan. Hampir keseluruhan proses pembelajaran bagi mata pelajaran vokasi disampaikan melalui pembelajaran dan latihan dalam bentuk pembelajaran produk atau projek. Sehubungan itu, melalui Inkuiri, guru dapat membimbing dan  mendorong siswa untuk menyelediki, mencari informasi, menganalisis dan membuat penilaian untuk menyiapkan sesuatu tugas. Siswa juga berpeluang mempraktekkan kerja secara tim untuk menyelesaikan masalah dan dalam membuat keputusan ketika melaksanakan suatu proyek atau pembuatan suatu produk.

Inkuiri dalam mata pelajaran Seni Budaya

Inkuiri dalam mata pelajaran seni budaya diterjemahkan melalui komponen persepsi, eksplorasi, ekspresi serta apresiasi seni. Penekanan kepada Inkuiri bertujuan membina     pemahaman, pengalaman, keterampilan, dan meningkatkan apresiasi siswa terhadap

bidang kesenian. Aktifitas berkaitan Inkuiri adalah beraneka ragam seperti melibatkan pencarian informasi dengan studi pustaka, daftar pertanyaan atau diskusi, penyelidikan mandiri secara  berstruktur atau bebas, membuat percobaan atau mencari penemuan terhadap berbagai teknik, proses, bahan atau alat untuk menghasilkan karya seni. Siswa didorong membuat hubungan secara bermakna terhadap hasil aktifitas tersebut dengan karya seni yang hendak dihasilkan. Pengalaman yang didapatkan melalui Inkuiri memperkuat pengetahuan seni budaya dan meningkatkan upaya menerapkan konsep serta metode dalam menghasil, mempersembah, atau mengapresiasi karya seni ke tahap yang lebih mendalam. Upaya ini dapat dimanfaatkan dalam membimbing siswa secara lebih jelas untuk merealisasi daya imaginasi atau ide seni mereka.

Inkuiri dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan

Pendekatan pembelajaran berbasis inkuiri dalam PJOK adalah pembelajaran yang berpusat kepada siswa. Pembelajaran berbasis inkuiri membuat siswa dapat mengaplikasi keterampilan berpikir seperti mengingat, mengaplikasi, menganalisis, mensintesis, membuat ramalan dan menilai suatu perkara atau tugas. Pendekatan ini mengembangkan keterampilan berpikir secara kritis dan kreatif serta meningkatkan pemahaman tentang sesuatu konsep dan keterampilan ketika mempelajari mata pelajaran PJOK. Melalui pembelajaran berbasis  inkuiri siswa diberi paparan dan pengetahuan tentang keterampilan membuat keputusan, memantau kemampuan menggunakan sesuatu strategi, membuat refleksi, dan membuat perbaikan serta tindak lanjut terhadap sesuatu tugas.

Untuk pembelajaran PJOK, guru menggunakan pembelajaran berbasis inkuiri untuk menyelesaikan satu tugas atau projek. Guru akan mengemukakan permasalahan yang menjurus kepada tugas. Permasalahan adalah berbentuk fakta dan konsep yang merangsang keterampilan berpikir tingkat tinggi. Pada pembelajaran PJOK, penggunaan pembelajaran berbasis inkuiri memberi peluang kepada siswa untuk mempraktekkan keterampilan menyelesaikan masalah dan keterampilan membuat keputusan.

Inkuiri dalam mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi

Inkuiri merupakan pendekatan berpusatkan kepada siswa. Pendekatan ini memancing sifat ingin tahu dalam diri siswa sehingga membawa naluri ingin menyelidiki untuk mencari jawapan atau penyelesaian sesuatu permasalahan. TIK merupakan mata Pelajaran berorientasikan proyek. Pengetahuan, keterampilan dan nilai TIK dapat diperlihatkan melalui aktifitas projek. Sebagai contoh dalam proyek multimedia sekolah dasar, siswa perlu dibiasakan dengan berbagai format file audio, grafik juga video. Melalui pengetahuan tentang ukuran file dan kesesuaian aplikasi yang digunakan siswa perlu menyelidiki untuk mencari jawaban untuk pilihan terbaik. Manakala dalam mata TIK sekolah menengah, siswa perlu mengolah bahasa pemprograman untuk setiap aplikasi yang dibuat. Pengetahuan dalam keterampilan pemikiran komputasional sebagai contoh keterampilan logik dapat membantu siswa untuk menyelidiki dan mencoba berbagai cara untuk menghasilkan bahasa pemprograman yang efisien dan efektif.

Contoh RPP Pembelajaran Berbasis Inkuiri dengan jenis inkuiri berstruktur dengan pendekatan berbasis masalah

Bahan Ajar

Sumber:

Tim Penyusun. 2016. Panduan Pengajaran dan Pembelajaran Berasaskan Inkuiri. Putrajaya. Bahagian Pembangunan Kurikulum. Kementerian Pendidikan Malaysia


1 komentar: