Saat semuanya sudah digital, mulai dari urusan belanja sampai
dengan pembelajaran anak di sekolah. Sesuai dengan Education 4.0 dengan proses
pembelajaran bisa dilakukan dimana saja, kapan saja, dan sama siapa saja. Maka
dunia pendidikan harus bersiap dengan perubahan-perubahan. Sekolah sebagai
wadah siswa untuk mendapatkan berbagai kompetensi sebagai bekalnya nanti di
dalam kehidupannya. Maka sudah sewajarnyalah sekolah juga sebagai pusat dari suatu
perubahan yang salah satunya adalah buku sebagai salah satu sumber belajar.
Sudah saatnya buku teks berubah dari bentuk buku teks cetak ke buku teks dengan
mengakomodasi dunia digital. Perubahan ini menjadi tantangan bagi penerbit
ataupun guru untuk membuat buku teks yang lebih sesuai dengan perkembangan
zaman.
Hal ini pun sudah penulis lakukan dalam kegiatan literasi di sekolah
tidak lagi menggunakan buku atau bacaan cetak, namun sudah berupa buku ebook
yang bisa dibaca oleh siswa dan guru menggunakan smartphone-nya. Selain itu
juga sebaiknya pihak sekolah juga perlu selektif dalam membeli buku teks
pelajaran misalnya menggunakan dana BOS daripada tidak terpakai nantinya dalam
pembelajaran.
Silakan baca tentang kegiatan literasi sekolah menggunakan Perpustakaan Digital DISINI
Buku teks cetak saat ini sebagaian besar masih belum efisien untuk menyampaikan informasi dan ide kepada siswa mengingat sudah banyak aplikasi yang dapat digunakan oleh guru untuk membelajarkan siswa sebagai sumber belajar misalnya melalui Google, Youtube, ataupun aplikasi lainnya. Buku teks berukuran besar dan sulit untuk dibawa. Kemudian biasanya mahal untuk dicetak. Beberapa sudah ketinggalan zaman segera setelah mereka berada ditangan siswa.
Beberapa penerbit sudah mulai mencoba menggunakan teknologi untuk buku teks dengan tambahan tautan dengan situs web interaktif, video pembelajaran, salinan digital buku cetak, dan aplikasi lainnya. Aplikasi untuk pembelajaran sudah banyak digunakan dalam dunia pendidikan. Guru beberapa sudah menggunakannya. Para guru membutuhkannya untuk diintegrasikan ke dalam buku teks yang tidak terlihat seperti yang kita miliki saat ini.
Berikut yang harus diakomodasi oleh buku teks:
1. Buku teks harus meningkatkan antarmuka pengguna. Pembalikan halaman yang efisien
dalam buku teks digital. Menemukan sesuatu di buku kertas
membutuhkan beberapa detik membalik. Teks digital perlu berkembang.
2. Buku teks harus memfasilitasi kolaborasi rekan. Buku teks digital harus menjadi
pusat diskusi kelas. Komentar, tautan, dan balasan harus mulus dan real-time.
3. Buku teks harus terhubung ke dunia maya. Hyperlink harus berlimpah – tautan ke
penelitian, studi, ke beranda organisasi. Teks digital tidak perlu menampung
semua informasi – cukup tunjuk saja.
4. Buku teks harus menyertakan forum dunia untuk opini. Siswa dapat dengan mudah
berkomunikasi dan berbagi pendapat dengan rekan-rekan di seluruh negara dan
dunia mereka. Opsi menu obrolan/diskusi harus ada untuk memaparkan
siswa pada pandangan dunia lain dan membuat mereka terlibat dalam percakapan.
5. Buku teks harus bisa di
akses di mana-mana. Facebook. Google+.
Instagram. Podcast. Slogan Pat Flynn “berada di mana-mana” sangat cocok di
sini. Pergi ke mana siswa berada.
6. Buku teks harus selalu diperbaharui. Pembaruan harus konstan (yaitu model
Wikipedia). Umpan Twitter, Facebook, dan Google+ harus diperbarui secara
berkala. Bagaimana? Dengan menggunakan uang mereka menghemat dari kertas dan biaya
pencetakan untuk menyewa tim media sosial.
7. Buku teks harus mudah diakses. Pilihan cetak besar. Versi audio
dari teks. Berbagai bahasa. Tidak ada cacat atau kekurangan yang menghalangi.
8. Buku teks harus mendorong bekerja dengan berbagai media. Tugas audio. Tugas foto.
Tugas video. Pembuatan situs web. Teks tertulis seharusnya bukan satu-satunya
pilihan.
9. Buku teks harus mengizinkan modifikasi guru. Guru mengenal siswa mereka lebih baik
daripada perusahaan penerbitan. Mereka harus memiliki kekuatan untuk memodifikasi,
memindahkan, dan menghapus konten agar sesuai dengan kebutuhan mereka.
10. Mereka harus ramah dalam mencatat. Menggabungkan aplikasi catatan seperti Evernote (untuk pengetik) dan Penultimate (untuk
penulis tangan) harus menyatu dalam pengalaman belajar dengan mudah
Jadi 10 hal di atas perlu dilakukan oleh penerbit atau guru yang membuat buku teks pelajaran agar tidak ditinggalkan oleh siswa/guru. Jika perusahaan penerbitan tidak mengikutinya, semakin banyak guru akan membuang buku teks mereka dan membuat pengalaman belajar mereka sendiri yang lebih relevan dari berbagai sumber belajar yang sudah sangat mudah diakses saat ini.
Sumber: https://ditchthattextbook.com/10-features-textbooks-of-the-future-must-have/
0 comments:
Posting Komentar