Pandemi Covid-19 belum usai, namun untuk menghindari learning
loss maka sekolah sudah bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas. Terkait
pembelajaran tatap muka terbatas ini, mulai Januari 2021 sesuai SKB 4 Menteri sekolah
dapat menyelenggarakan pembelajaran tatap muka terbatas jika sudah berada di
level 3. Kebijakan ini tidak lepas dari munculnya keluh kesah dalam
pembelajaran jarak jauh (PJJ), terutama terhadap tumbuh kembang peserta didik
dan proses pembelajaran yang dirasa kurang efektif serta dampak psikososial
yang akan dialami oleh peserta didik, maka saat Kota Batam dinyatakan berada
pada level 3, lembaga pendidikan telah menyiapkan diri dengan melaksanakan
pembelajaran tatap muka terbatas, dengan tetap mengacu pada protokol kesehatan.
SMAN 21 Batam, merupakan lembaga pendidikan dibawah Dinas
Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau yang terletak di Kota Batam memiliki 15
rombongan belajar dengan jumlah peserta didik 564 siswa, telah melaksanakan
Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) sejak tanggal 4 Oktober 2021. Awal
PTMT, sebanyak 50% peserta didik dengan 15 rombongan belajar di sekolah secara
luring dan sisanya tetap belajar secara daring di rumah. Peserta didik yang
belajar di sekolah tentu atas persetujuan orang tua/wali peserta didik.
Direncanakan, jumlah peserta didik yang hadir terus ditambah seiring turunnya
level sebaran Covid-19. Saat PTMT, Pendidik yang berjumlah 36 orang
melaksanakan pembelajaran PTMT dengan model pembelajaran hybrid learning.
Pembelajaran hybrid learning adalah model pembelajaran yang
menggabungkan berbagai pendekatan dalam pembelajaran yakni pembelajaran tatap
muka, pembelajaran berbasis komputer dan pembelajaran berbasis online. Hybrid
learning merupakan pembelajaran dengan sistem daring yang dikombinasikan dengan
pertemuan tatap muka di sekolah. Hybrid learning dipilih guna meminimalisir
dampak yang muncul saat peserta didik belajar di rumah, terutama dampak
psikososial. Guru dalam melaksanakan hybrid learning tentu harus melakukan
analisis peserta didik, konteks dan konten pembelajaran, disertai tugas mandiri
dan terstrukur.
Pembelajaran hybrid learning di SMAN 21 Batam di desain dengan
menggunakan aplikasi e-belajar dan digabung dengan aplikasi akun belajar.id
dari Google workspace for education. Satu jam pelajaran dengan 35 menit
dan kalau satu mata pelajaran terdiri dari 2 jam pelajaran, maka satu mata pelajaran
terdiri dari 70 menit. Dalam waktu 70 menit tersebut siswa yang di sekolah maupun
yang di rumah bersama-sama belajar secara serentak. Pendahuluan selama 10 menit
dilakukan secara virtual menggunakan kelas online pada aplikasi e-belajar atau
google meet pada akun belajar.id. Kegiatan inti selama 40 menit antara siswa di
sekolah dan siswa di rumah dalam satu rombongan belajar sama-sama mengerjakan
tugas kolaboratif secara kelompok ataupun pribadi dengan menggunakan aplikasi
Google (Google Doc, Google Slide, Google Drawing, dan aplikasi Google lainnya)
yang terdapat pada akun belajar.id. Kemudian pada akhir pembelajaran selama 20
menit siswa akan melakukan presentasi atau memaparkan hasil diskusinya secara
virtual Kembali. Seperti ini lah pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas
yang dilakukan oleh semua guru di SMAN 21 Batam.
Selain itu juga guru-guru di SMAN 21 Batam sudah mempunyai blog
sebagai sumber belajar dari siswa. Setiap blog yang dibuat menggunakan sites
dari akun belajar.id berisikan materi pembelajaran mulai dari video, modul, power
point, dan buku teks pelajaran. Pembelajaran dengan strategi hybrid ini
menggunakan model flipped classroom dari Blended Learning. Jadi
siswa terlebih dahulu mempelajari materi pembelajaran sacara mandiri sebelum
pembelajaran tatap muka terbatas dilakukan.
Pada saat guru melaksanakan PTMT dengan model hybrid learning,
kepala sekolah tetap harus melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dengan baik.
Salah satu tugas pokok kepala sekolah adalah melaksanakan supervisi kepada
guru, yang bertujuan memberikan bantuan kepada guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran di kelas. Bantuan tersebut, diharapkan mampu meningkatkan empat
kompetensi pendidik yaitu kompetensi pedagogik, profesional, sosial dan
kepribadian.
Supervisi yang dilaksanakan mulai dari mengecek kesiapan instrument
administrasi guru seperti kalender pendidikan, program tahunan, program
semester sampai mengecek blog guru sebagai salah satu sumber belajar siswa.
Setelah itu baru mengecek Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat
guru. Untuk memeriksa RPP guru biasanya penulis sebagai kepala sekolah meminta
guru mengirimkan RPP melalui Drive akun belajar.id dalam bentuk dokumen Google
Doc. Hal ini penulis lakukan agar bisa diberi komentar secara langsung kalau
masih ada bagian yang kurang tepat dan masih tersimpan dalam Drive bersama pada
akun belajar.id dari Google Workspace for Education.
Contoh Instrumen Supervisi Administrasi Guru
Contoh Instrumen Supervisi RPP Guru
Penulis selaku kepala sekolah, sebelumnya telah membuat
instrumen pelaksanaan supervisi secara daring kepada guru yang melaksanakan
pembelajaran secara on line, kepada peserta didik dari rumah. Tahapan supervisi
mulai pra supervisi, kunjungan kelas, pasca supervisi, dan tindak lanjut
dilaksanakan secara daring oleh kepala sekolah. Supervisi secara daring, tetap
dapat dilaksanakan dengan baik dan tujuan untuk membantu guru tetap tercapai,
dan otomatis tugas pokok kepala sekolah sebagai seorang supervisor tetap dapat
dilaksanakan.
Contoh Instrumen Panduan Wawancara Pra Observasi
Contoh Instrumen Supervisi Pelaksanaan Pembelajaran
Saat PTMT, penulis juga membuat instrumen supervisi untuk
melihat proses pembelajaran saat guru melaksanakan hybrid learning. Instrumen
ini, dapat dilaksanakan secara luring saat kepala sekolah masuk ke kelas
pembelajaran, maupun secara daring saat kepala sekolah tidak berada di kelas
pembelajaran, walaupun yang lebih efektif saat PTMT adalah jika kepala sekolah
berada di kelas pembelajaran secara langsung/luring di dalam kelas.
Mengapa lebih efektif? Karena kepala sekolah dapat melihat
secara langsung, bagaimana seorang guru mempersiapkan perangkat pembelajaran
hybrid learning-nya selain perangkat pembelajaran yang sudah disusun. Kepala
sekolah juga bisa mengevaluasi kondisi jaringan yang ada di sekolah, selain
kepiawaian seorang guru menggunakan perangkat teknologi dalam pembelajaran.
Kepala sekolah juga dapat melihat interaksi siswa dengan guru, siswa dengan
siswa, walau mereka berada di dua tempat yang berbeda, serta hal lain yang
semua bermuara pada proses pembelajaran menjadi bermakna bagi peserta didik dan
mereka tetap memiliki kemauan yang tinggi untuk terus belajar.
Supervisi Pembelajaran hybrid learning yang diimplementasikan di
SMAN 21 Batam, merupakan salah satu upaya peningkatan kompetensi pendidik dalam
memberikan pelayanan yang terbaik bagi peserta didik dalam proses pembelajaran
PTMP. Mengingat, saat ini perkembangan dunia secara global sangat dipengaruhi
oleh kecanggihan teknologi informasi sehingga mendorong pada perubahan model
atau pembelajaran menuju abad 21 dan suatu lembaga atau institusi pendidikan
harus bergerak cepat agar mampu mencetak para lulusan yang berkualitas dan
memiliki kompetensi yang dibutuhkan di jaman saat ini dan potensi perkembangan
jaman di masa mendatang.
Link Download : Instrumen Supervisi PTMT Strategi Hybrid
0 comments:
Posting Komentar