Saat ini pembelajaran STEM lagi diarahkan oleh
Kemendikdasmen agar diterapkan di sekolah. Hal ini lebih dulu diterapkan pada Sekolah
Garuda yang dikelola di bawah Kemendiktisaintek. Namun untuk sekolah
regular masih banyak kepala sekolah ataupun guru bingung untuk menerapkannya
karena terkendala dengan berbagai faktor seperti sarana dan prasarana,
karakteristik siswa, kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran STEM.
Sebenarnya implementasi pembelajaran STEM di Indonesia sering kali dilakukan
melalui tiga perspektif utama, yaitu STEM sebagai kerangka berpikir lintas
mata pelajaran, STEM sebagai pendekatan terpadu, dan STEM sebagai
mata pelajaran. Dalam tulisan ini akan kita jelaskan lebih luas adalah STEM
sebagai kerangka berpikir lintas mata pelajaran baik dalam perencanaan
dalam bentuk modul ajar sampai teknis pelaksanaannya, karena
lebih mudah dalam penerapannya dengan walaupun sekolah terkendala dengan sarana
dan kompetensi guru. Di samping itu pendekatan ini juga dapat digunakan sebagai
kegiatan pembelajaran kokurikuler dalam bentuk pembelajaran kolaboratif
lintas disiplin ilmu.
Tampilkan postingan dengan label STEM Sebagai Kerangka Berpikir Lintas Mata pelajaran. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label STEM Sebagai Kerangka Berpikir Lintas Mata pelajaran. Tampilkan semua postingan











