Saat
ini kita dihadapkan dengan berbagai informasi tentang pembelajaran mendalam (Deep
Learning). Maka kami mencoba juga memberikan informasi cara membuat
perangkat pembalajaran dengan menggunakan model inkuiri 5 E yang mirip
langkahnya dengan pembelajaran mendalam. Pada akhir tulisan ini ada video yang
dapat memandu Bapak/Ibu untuk membuat kegiatan pembelajarannya. Semoga
bermanfaat.
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah memberikan langkah yang berupa pengalaman belajar yang dimulai dari MEMAHAMI, MENGAPLIKASI, dan MEREFLEKSI.
Memahami:
tahap awal peserta didik untuk aktif mengkonstruksi pengetahuan agar dapat
memahami secara mendalam konsep atau materi dari berbagai sumber dan konteks.
Pengetahuan pada fase ini terdiri dari pengetahuan esensial, pengetahuan
aplikatif, dan pengetahuan nilai dan karakter.
Mengaplikasi:
pengalaman belajar yang menunjukkan aktifitas peserta didik mengaplikasikan
pengetahuan dalam kehidupan secara kontekstual. Pengetahuan diperoleh peserta
didik melalui pendalaman pengetahuan.
Merefleksi:
proses dimana peserta didik mengevaluasi dan memaknai proses serta hasil dari
tindakan atau praktik nyata yan telah mereka lakukan. Tahap refleksi melibatkan
regulasi diri sebagai kemampuan individu untuk mengelola proses belajarnya
secara mandiri meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi
terhadap cara belajar mereka.
Selanjutnya
model inkuiri 5E ini adalah sebuah model pembelajaran yang mengarahkan
seseorang untuk menemukan pengetahuan baru, melalui lima 5 tahap yaitu: Engagement
(Pelibatan), Exploration (Penyelidikan), Explanation (Penjelasan),
Elaboration (Pengembangan), Evaluation (Penilaian).
Baca Juga: Model Pembelajaran Inkuiri 5 E, Salah Satu Model yang Sesuai dengan Pendekatan Pembelajaran Mendalam
Sehingga kalau kita gabungkan antara pendekatan pembelajaran mendalam dengan model inkuiri 5 E dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Secara
ringkas langkah pembelajaran 5E sebagai berikut:
Tahap
awal dari model 5E ini adalah tahap Engagement/Pelibatan atau tahap
pembangkitan minat. Pada tahap ini tugas guru adalah merangsang minat dan
rasa ingin tahu siswa tentang materi yang akan dipelajari dengan membuat hubungan pengetahuan sebelumnya dengan pengetahuan yang akan dipelajari. Guru mengajukan
beberapa pertanyaan pembuka pada siswa tentang fenomena dalam kehidupan
sehari-hari yang berhubungan dengan materi yang akan dipelajari. Atau
menggunakan asesmen awal dengan beberapa pertanyaan konsep dasar yang akan
dipelajari. Kegiatan pada tahap awal ini dapat juga menggunakan pengatur
grafis KWL dengan meminta siswa untuk bertukar pikiran dan mencatat Apa
yang mereka sudah ketahui?, Apa yang ingin mereka ketahui?, dan Apa yang telah
mereka pelajari tentang topik tersebut. Dari respon atau jawaban siswa akan
digunakan untuk mengetahui pengetahuan awal mereka. Kegiatan yang dilakukan
pada tahap ini digunakan oleh guru sebagai alat untuk mengidentifikasi
miskonsepsi pemahaman siswa.
Tahap
Exploration/Penyelidikan. Pada tahap ini siswa terlibat dalam pengujian, penelitian, atau eksperimen. Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok
kecil yang terdiri atas 5-6 orang, kemudian diberi kesempatan untuk berdiskusi
secara aktif tentang permasalahan terkait materi yang dipelajari dengan
menggunakan metode ilmiah. Siswa saling bertukar gagasan dan pendapat, kemudian
berlatih membuat hipotesis baru dan mencoba mencari alternatif pemecahan
masalah, melakukan dan mencatat pengamatan tentang ide yang berkembang dalam
diskusi. Kegiatan ini dapat berupa kegiatan penyelidikan di lapangan atau di
luar sekolah dengan berbagai sarana dan sumber belajar. Guru menyediakan
perancah dengan mengamati, mengajukan pertanyaan, dan membimbing. Eksplorasi
menyediakan pengalaman konkret yang dapat digunakan untuk membangun
pembelajaran dan pengetahuan siswa.
Tahap
Explanation/Penjelasan. Pada tahap ini siswa diminta untuk mengkomunikasikan dan menunjukkan pembelajaran mereka. Guru berperan sebagai fasilitator
pembelajaran dan mendorong siswa untuk menemukan gagasan. Siswa diminta
untuk merekam/mencatat pengamatan dan mengorganisasikan data yang telah
diperoleh. Ini adalah tahap yang dipimpin guru yang membantu siswa
mensintesiskan pengetahuan baru dan mengajukan pertanyaan jika mereka memerlukan
klarifikasi lebih lanjut. Agar tahap ini efektif, guru harus meminta siswa
untuk berbagi apa yang mereka pelajari selama tahap penyelidikan sebelum
memperkenalkan informasi teknis dengan cara yang lebih langsung. Ini juga
merupakan saat guru memanfaatkan video, perangkat lunak komputer, atau alat
bantu lainnya untuk meningkatkan pemahaman. Siswa didorong untuk berani
mempresentasikan suatu konsep yang diperoleh melalui diskusi kelompok
menggunakan bahasanya sendiri. Dengan adanya presentasi, siswa akan menjadi
lebih aktif dalam proses pembelajaran. Kegiatan pada tahap ini bertujuan untuk
mengklarifikasi, menyempurnakan, dan mengembangkan konsep yang telah diperoleh.
Guru merangsang siswa dengan pertanyaan yang mengarahkan mereka untuk berpikir
kritis, serta menyempurnakan hasil presentasi siswa. Pada tahap explanation,
sangat diperlukan adanya diskusi antar anggota kelompok untuk mengkritisi
pemaparan konsep dari siswa yang satu dengan siswa yang lain. Hal ini
bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman konsep yang telah diperoleh.
Pada
tahap Elaboration/Pengembangan. Pada tahap ini guru memperluas pembelajaran siswa dengan aktivitas baru. Siswa menerapkan konsep dan
keterampilan yang mereka peroleh pada situasi yang berbeda. Hal ini dapat
membuat pembelajaran lebih bermakna. Kerja kelompok atau tugas mandiri dapat
digunakan pada fase ini. Tahap elaborasi ini berfokus pada pemberian ruang
kepada siswa untuk menerapkan apa yang telah mereka pelajari. Hal ini membantu
mereka mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam. Guru dapat meminta siswa
untuk membuat presentasi atau melakukan penyelidikan tambahan untuk memperkuat
keterampilan baru. Selain itu siswa dapat juga mengembangkan produk, berbagi
informasi dan ide, menyarankan implikasi atau aplikasi masa depan, dan beberapa
tindakan sosial. Kemudian juga siswa dapat menerapkan pengetahuan dan
keterampilannya yang dihubungkan dengan mata pelajaran lain berupa projek,
studi kasus, dan masalah. Tahap ini memungkinkan siswa untuk memperkuat
pengetahuan mereka sebelum evaluasi.
Pada
tahap akhir yaitu Evaluation/Penilaian. Pada tahap ini siswa menilai diri sendiri dan merenungkan pembelajaran. Guru melakukan evaluasi
dengan memberikan kuis yang dikerjakan secara individu. Dari evaluasi ini guru
dan siswa dapat mengetahui kekurangan dan kemajuan proses pembelajaran yang
sudah dilakukan. Kegiatan tahap ini berhubungan dengan penilaian kelas
yang outentik dengan mengutamakan penilaian proses yang berupa formatif dan
selanjutnya sumatif terhadap penguasaan konsep yang diperoleh siswa dari
tahap-tahap sebelumnya. Karena model ini bukan pendekatan tradisional, maka
pendekatan penilaian formal maupun informal harus disertakan. Misalnya,
portofolio, penilaian berbasis kinerja, peta konsep, produk, atau jurnal dapat
berfungsi sebagai bukti signifikan dari siswa sedang belajar. Elemen bermanfaat lainnya dari fase evaluasi
meliputi penilaian diri, penilaian sejawat, tugas menulis, dan ujian.
Pada gambar di bawah ini ada contoh kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran biologi dengan materi pelajaran tentang evolusi.
Penjelasan:- Untuk nomor 1 merupakan kegiatan pembelajaran yang menerapkan prinsip pembelajaran mendalam "BERKESADARAN" dengan menerapkan mindfulness.
- Untuk nomor 2 merupakan kegiatan pembelajaran yang menerapkan prinsip pembelajaran medalam "BERMAKNA" dengan mengaitkan pembelajaran dengan mata pelajaran lain.
- Untuk nomor 3 merupakan kegiatan pembelajaran yang menerapkan prinsip pembelajaran mendalam "MEREFLEKSI" dengan melakukan kegiatan refleksi dengan menggunakan bagan KWL terutama untuk kolom ketiga.
- Untuk nomor 4 merupakan langkah kegiatan pembelajaran yang menerapkan pengalaman belajar pembelajaran mendalam: MEMAHAMI, MENGAPLIKASI, dan MEREFLEKSI.
Baca Juga:
- 50 CONTOH RUBRIK UNTUK ASESMEN BERBAGAI MATA PELAJARAN PADA KURIKULUM MERDEKA
- 27 Teknik untuk Menciptakan Kelas dan Sekolah Anda dengan Pengalaman Belajar Berkesadaran Melalui
- Konsep Pembelajaran Mendalam dan Template
- 63 Teknik Pemecah Kebekuan (Ice Breaking) untuk Pembelajaran yang Menggembirakan (Joyful Learning) dalam Penerapanan Pembelajaran Mendalam (Deep Learning)
Untuk
lebih jelas dapat disimak pada tayangan video di bawah ini.
Menarik perlu dites validasinya
BalasHapus