Pembelajaran yang menggembirakan merupakan suasana belajar yang positif,
menantang, menyenangkan, dan memotivasi. Rasa senang dalam belajar membantu
peserta didik terhubung secara emosional, sehingga lebih mudah memahami,
mengingat, dan menerapkan pengetahuan. Ketika peserta didik menikmati proses
belajar, motivasi intrinsik mereka akan tumbuh, mendorong rasa ingin tahu,
kreativitas, dan keterlibatan aktif. Dengan demikian, pembelajaran membangun
pengalaman belajar yang berkesan. Bergembira dalam belajar juga
diwujudkan ketika setiap peserta didik merasa nyaman, peserta didik terpenuhi
kebutuhannya seperti pemenuhan kebutuhan fisiologis, kebutuhan
rasa aman, kebutuhan kasih sayang dan rasa memiliki, kebutuhan
penghargaan, serta kebutuhan aktualisasi diri.
Dari apa yang telah disebutkan
sebelumnya, dapat dikembangkan yang Joyful Learning adalah suatu proses
belajar yang di dalamnya ada pola hubungan antara guru dan siswa. Selain
itu, proses pembelajarannya tidak merasa terpaksa atau tertekan, sehingga
perlu untuk menciptakan suasana yang menyenangkan dan ada tidak ada beban bagi
guru dan siswa untuk melakukan pembelajaran tersebut. Hal ini ditegaskan
oleh Berk (dalam Darmansyah, 2011) yang mengatakan demikian Pembelajaran yang
Menyenangkan (Joyful Learning) adalah cara berpikir dan arahan yang
dibuat oleh guru untuk mengkondisikan penyampaian materi yang mudah diterima
oleh siswa, begitulah mudah dipahami siswa dan diaktifkan tercapainya prestasi
belajar mengharapkan. Dari sinilah kegiatan belajar menyenangkan tidak akan
menekan pembelajaran siswa pembelajaran yang menyenangkan dan akan mampu
mencapainya prestasi siswa yang diharapkan. Belajar melalui pembelajaran yang menyenangkan
memuat proses pembelajaran misalnya dalam bentuk lagu, permainan, survei,
bercerita, dan penggunaan mainan edukatif. Hal ini tentu saja diharapkan program
ini dapat merangsang minat di kalangan siswa dan mendorong mereka untuk
berpartisipasi interaksi di dalam kelas. Diharapkan untuk diciptakan
sehingga proses pembelajaran itu efektif, efisien dan menyenangkan.
Prinsip Pembelajaran yang
Menggembirakan
Ruang kelas dan sekolah di seluruh dunia telah dikritik karena iklim pembelajaran yang menimbulkan kecemasan dan kebosanan serta menghambat minat dan semangat bawaan siswa untuk belajar (Willis, 2007b; Wolk, 2008). Terlalu sering, pesan tersirat yang dikirim kepada siswa adalah bahwa sekolah hanyalah pekerjaan dan kerja keras; bahwa jika Anda memiliki rasa senang atau gembira, belajar tidak akan efektif; dan bahwa kegembiraan harus diperoleh atau bahkan disediakan untuk lingkungan selain sekolah. Untuk melawan pesan-pesan yang merusak ini, para pendidik yang "berfokus pada kegembiraan" telah mengusulkan prinsip-prinsip lainnya sebagai panduan untuk membantu guru merancang pengalaman belajar yang mengundang, memotivasi, dan merangsang dengan tepat (Willis, 2007a, 2007b; Wolk, 2008). Prinsip-prinsip ini meliputi yang berikut:
1. Jadikan pembelajaran relevan dengan menghubungkan konten sedapat mungkin dengan apa yang secara pribadi menarik, memotivasi, dan penting secara emosional bagi siswa. Baik siswa maupun guru harus mampu mengartikulasikan apa yang sedang dipelajari serta mengapa hal itu relevan dan penting dalam kehidupan siswa saat ini dan di masa mendatang.
2. Luangkan waktu untuk istirahat intelektual dan emosional sehingga otak dapat memulihkan diri dan siap belajar sepanjang hari.
3. Waspadalah saat kegiatan belajar yang tidak perlu membuat stres dan dengan demikian menciptakan asosiasi negatif dengan situasi, konten, dan orang-orang. Saat siswa mempelajari informasi baru atau yang lebih menantang, ciptakan kesempatan untuk mengeksplorasi konsep tanpa konsekuensi berisiko tinggi.
4. Dorong penemuan mandiri dengan memberi waktu bagi siswa untuk menemukan apa yang menarik minat mereka. Waktu untuk eksplorasi mandiri atau terbimbing merupakan dasar untuk menumbuhkan motivasi internal.
5. Berikan pilihan. Pertimbangkan bagaimana siswa dapat memiliki wewenang dalam apa yang mereka pelajari dan bagaimana mereka mempelajarinya. Wolk (2008) menyarankan untuk menetapkan waktu bagi siswa untuk berkolaborasi dengan guru guna membuat penyelidikan berbasis penyelidikan dari ide-ide yang digagas siswa. Kami mendorong para pendidik untuk mengajarkan siswa berbagai strategi pembelajaran aktif dan kolaboratif dan kemudian memberdayakan mereka untuk memilih pendekatan yang paling sesuai untuk memfasilitasi pembelajaran mereka.
6. Ciptakan ruang belajar yang memfasilitasi kolaborasi dan penyelidikan bersama. Gunakan pilihan selain konfigurasi kelas tradisional dengan meja berderet, dan buat tempat di mana kelompok siswa besar dan kecil dapat bergerak, duduk, dan berinteraksi satu sama lain dan dengan materi pembelajaran.
Strategi Pembelajaran yang Menggembirakan
Berikut adalah beberapa strategi
konkrit untuk menumbuhkan pembelajaran yang menyenangkan di kelas:
·
menciptakan
lingkungan belajar yang menyenangkan ruang kelas;
·
mengembangkan
materi dengan konten yang menawan;
·
menerapkan
kejutan dan hal baru di kelas;
·
menyesuaikan
pengalaman belajar dengan minat siswa;
·
mengelompokkan
siswa secara fleksibel.
Kemudian, guru berperan penting
dalam merancang dan menerapkan strategi pembelajaran yang efektif untuk
memenuhi kebutuhan belajar pembelajar muda
Selain itu, terdapat beberapa
jenis pembelajaran menyenangkan yang dapat diterapkan dalam pembelajaran proses
pembelajaran, antara lain:
1. Pembelajaran Berbasis Proyek
· Siswa
terlibat dalam proyek menarik yang memungkinkan mereka menerapkan pengetahuan
dan keterampilan.
· Proyek
dirancang untuk menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah yang relevan
kehidupan nyata.
· Siswa
dapat bekerja sama, berkreasi, dan mengembangkan pemecahan masalah kemampuan.
2. Pembelajaran Berbasis Permainan
·
Pembelajaran
dilakukan melalui permainan baik digital maupun non digital.
·
Permainan
dirancang untuk menyampaikan konsep, mengembangkan keterampilan, dan memotivasi
siswa.
· Siswa
dapat belajar sambil bersenang-senang dan mengembangkan kognitif, sosial, dan
kemampuan emosional.
· Berbagai
jenis permainan, seperti permainan peran, teka-teki, dan permainan kompetitif dapat
diintegrasikan ke dalam pembelajaran.
3. Pembelajaran Berbasis Pengalaman
· Siswa
terlibat dalam kegiatan praktik langsung, eksplorasi, dan praktik langsung
pengalaman.
· Pembelajaran
berpusat pada siswa dan mendorong mereka untuk mengkonstruksi pengetahuan melalui
refleksi dan penerapan.
·
Siswa
dapat mengembangkan pemahaman yang mendalam dan keterampilan praktis.
4. Pembelajaran Berbasis Inkuiri
· Siswa
didorong untuk bertanya, melakukan penyelidikan, dan menemukan jawaban mereka.
·
Pembelajaran
berfokus pada proses berpikir kritis dan pemecahan masalah.
· Siswa
dapat mengembangkan rasa ingin tahu, keterampilan inkuiri, dan kemampuan
berpikir.
5. Pembelajaran Kolaboratif
·
Siswa
bekerja sama dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran bersama.
·
Pembelajaran
mendorong interaksi, komunikasi, dan berbagi ide.
·
Siswa
dapat mengembangkan keterampilan sosial, empati, dan kemampuan kerjasama.
Sumber:
Indah Sari, dkk. 2024. TEACHERS’
PERCEPTION IN TEACHING ENGLISH BY USING JOYFUL LEARNING FOR YOUNG LEARNERS AT
PIAUD UMMUL HABIBAH. International Conference on Teaching and Learning
Proceeding Faculty of Education and Teacher Training. Tangerang. Universitas
Terbuka
https://www.gettingsmart.com/2024/12/06/the-joy-of-learning-a-core-principle-for-success/
0 comments:
Posting Komentar