Minggu, 09 Februari 2025

Cara Membuat Modul Ajar atau RPP Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) dengan Model Inkuiri 5 E

Saat ini kita dihadapkan dengan berbagai informasi tentang pembelajaran mendalam (Deep Learning). Maka kami mencoba juga memberikan informasi cara membuat perangkat pembalajaran dengan menggunakan model inkuiri 5 E yang mirip langkahnya dengan pembelajaran mendalam. Pada akhir tulisan ini ada video yang dapat memandu Bapak/Ibu untuk membuat kegiatan pembelajarannya. Semoga bermanfaat.

Baca Juga: MARI MENGENAL PEMBELAJARAN MENDALAM, PENDEKATAN PEMBELAJARAN YANG AKAN DIIMPELEMENTASIKAN TAHUN PELAJARAN 2025/2026

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah memberikan langkah yang berupa pengalaman belajar yang dimulai dari MEMAHAMI, MENGAPLIKASI, dan MEREFLEKSI.

Memahami: tahap awal peserta didik untuk aktif mengkonstruksi pengetahuan agar dapat memahami secara mendalam konsep atau materi dari berbagai sumber dan konteks. Pengetahuan pada fase ini terdiri dari pengetahuan esensial, pengetahuan aplikatif, dan pengetahuan nilai dan karakter.

Mengaplikasi: pengalaman belajar yang menunjukkan aktifitas peserta didik mengaplikasikan pengetahuan dalam kehidupan secara kontekstual. Pengetahuan diperoleh peserta didik melalui pendalaman pengetahuan.

Merefleksi: proses dimana peserta didik mengevaluasi dan memaknai proses serta hasil dari tindakan atau praktik nyata yan telah mereka lakukan. Tahap refleksi melibatkan regulasi diri sebagai kemampuan individu untuk mengelola proses belajarnya secara mandiri meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi terhadap cara  belajar mereka.

Selanjutnya model inkuiri 5E ini adalah sebuah model pembelajaran yang mengarahkan seseorang untuk menemukan pengetahuan baru, melalui lima 5 tahap yaitu: Engagement (Pelibatan), Exploration (Penyelidikan), Explanation (Penjelasan), Elaboration (Pengembangan), Evaluation (Penilaian).

Baca Juga: Model Pembelajaran Inkuiri 5 E, Salah Satu Model yang Sesuai dengan Pendekatan Pembelajaran Mendalam

Sehingga kalau kita gabungkan antara pendekatan pembelajaran mendalam dengan model inkuiri 5 E dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Secara ringkas langkah pembelajaran 5E sebagai berikut:

Tahap awal dari model 5E ini adalah tahap Engagement/Pelibatan atau tahap pembangkitan minat. Pada tahap ini tugas guru adalah merangsang minat dan rasa ingin tahu siswa tentang materi yang akan dipelajari dengan membuat hubungan pengetahuan sebelumnya dengan pengetahuan yang akan dipelajari. Guru mengajukan beberapa pertanyaan pembuka pada siswa tentang fenomena dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan materi yang akan dipelajari. Atau menggunakan asesmen awal dengan beberapa pertanyaan konsep dasar yang akan dipelajari. Kegiatan pada tahap awal ini dapat juga menggunakan pengatur grafis KWL dengan meminta siswa untuk bertukar pikiran dan mencatat Apa yang mereka sudah ketahui?, Apa yang ingin mereka ketahui?, dan Apa yang telah mereka pelajari tentang topik tersebut. Dari respon atau jawaban siswa akan digunakan untuk mengetahui pengetahuan awal mereka. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini digunakan oleh guru sebagai alat untuk mengidentifikasi miskonsepsi pemahaman siswa.

Tahap Exploration/Penyelidikan. Pada tahap ini siswa terlibat dalam pengujian, penelitian, atau eksperimen. Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri atas 5-6 orang, kemudian diberi kesempatan untuk berdiskusi secara aktif tentang permasalahan terkait materi yang dipelajari dengan menggunakan metode ilmiah. Siswa saling bertukar gagasan dan pendapat, kemudian berlatih membuat hipotesis baru dan mencoba mencari alternatif pemecahan masalah, melakukan dan mencatat pengamatan tentang ide yang berkembang dalam diskusi. Kegiatan ini dapat berupa kegiatan penyelidikan di lapangan atau di luar sekolah dengan berbagai sarana dan sumber belajar. Guru menyediakan perancah dengan mengamati, mengajukan pertanyaan, dan membimbing. Eksplorasi menyediakan pengalaman konkret yang dapat digunakan untuk membangun pembelajaran dan pengetahuan siswa.

Tahap Explanation/Penjelasan. Pada tahap ini siswa diminta untuk mengkomunikasikan dan menunjukkan pembelajaran mereka. Guru berperan sebagai fasilitator pembelajaran dan mendorong siswa untuk menemukan gagasan. Siswa diminta untuk merekam/mencatat pengamatan dan mengorganisasikan data yang telah diperoleh. Ini adalah tahap yang dipimpin guru yang membantu siswa mensintesiskan pengetahuan baru dan mengajukan pertanyaan jika mereka memerlukan klarifikasi lebih lanjut. Agar tahap ini efektif, guru harus meminta siswa untuk berbagi apa yang mereka pelajari selama tahap penyelidikan sebelum memperkenalkan informasi teknis dengan cara yang lebih langsung. Ini juga merupakan saat guru memanfaatkan video, perangkat lunak komputer, atau alat bantu lainnya untuk meningkatkan pemahaman. Siswa didorong untuk berani mempresentasikan suatu konsep yang diperoleh melalui diskusi kelompok menggunakan bahasanya sendiri. Dengan adanya presentasi, siswa akan menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran. Kegiatan pada tahap ini bertujuan untuk mengklarifikasi, menyempurnakan, dan mengembangkan konsep yang telah diperoleh. Guru merangsang siswa dengan pertanyaan yang mengarahkan mereka untuk berpikir kritis, serta menyempurnakan hasil presentasi siswa. Pada tahap explanation, sangat diperlukan adanya diskusi antar anggota kelompok untuk mengkritisi pemaparan konsep dari siswa yang satu dengan siswa yang lain. Hal ini bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman konsep yang telah diperoleh.

Pada tahap Elaboration/Pengembangan. Pada tahap ini guru memperluas pembelajaran siswa dengan aktivitas baru. Siswa menerapkan konsep dan keterampilan yang mereka peroleh pada situasi yang berbeda. Hal ini dapat membuat pembelajaran lebih bermakna. Kerja kelompok atau tugas mandiri dapat digunakan pada fase ini. Tahap elaborasi ini berfokus pada pemberian ruang kepada siswa untuk menerapkan apa yang telah mereka pelajari. Hal ini membantu mereka mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam. Guru dapat meminta siswa untuk membuat presentasi atau melakukan penyelidikan tambahan untuk memperkuat keterampilan baru. Selain itu siswa dapat juga mengembangkan produk, berbagi informasi dan ide, menyarankan implikasi atau aplikasi masa depan, dan beberapa tindakan sosial. Kemudian juga siswa dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilannya yang dihubungkan dengan mata pelajaran lain berupa projek, studi kasus, dan masalah. Tahap ini memungkinkan siswa untuk memperkuat pengetahuan mereka sebelum evaluasi.

Pada tahap akhir yaitu Evaluation/Penilaian. Pada tahap ini siswa menilai diri sendiri dan merenungkan pembelajaran. Guru melakukan evaluasi dengan memberikan kuis yang dikerjakan secara individu. Dari evaluasi ini guru dan siswa dapat mengetahui kekurangan dan kemajuan proses pembelajaran yang sudah dilakukan. Kegiatan tahap ini berhubungan dengan penilaian kelas yang outentik dengan mengutamakan penilaian proses yang berupa formatif dan selanjutnya sumatif terhadap penguasaan konsep yang diperoleh siswa dari tahap-tahap sebelumnya. Karena model ini bukan pendekatan tradisional, maka pendekatan penilaian formal maupun informal harus disertakan. Misalnya, portofolio, penilaian berbasis kinerja, peta konsep, produk, atau jurnal dapat berfungsi sebagai bukti signifikan dari siswa sedang belajar.  Elemen bermanfaat lainnya dari fase evaluasi meliputi penilaian diri, penilaian sejawat, tugas menulis, dan ujian.

Pada gambar di bawah ini ada contoh kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran biologi dengan materi pelajaran tentang evolusi.

Penjelasan:
  • Untuk nomor 1 merupakan kegiatan pembelajaran yang menerapkan prinsip pembelajaran mendalam "BERKESADARAN" dengan menerapkan mindfulness.
  • Untuk nomor 2 merupakan kegiatan pembelajaran yang menerapkan prinsip pembelajaran medalam "BERMAKNA" dengan mengaitkan pembelajaran dengan mata pelajaran lain.
  • Untuk nomor 3 merupakan kegiatan pembelajaran yang menerapkan prinsip pembelajaran mendalam "MEREFLEKSI" dengan melakukan kegiatan refleksi dengan menggunakan bagan KWL terutama untuk kolom ketiga.
  • Untuk nomor 4 merupakan langkah kegiatan pembelajaran yang menerapkan pengalaman belajar pembelajaran mendalam: MEMAHAMI, MENGAPLIKASI, dan MEREFLEKSI.

Baca Juga: 

Untuk lebih jelas dapat disimak pada tayangan video di bawah ini.

Sedangkan untuk informasi mengenai pembelajaran mendalam beserta templat modul ajar dengan model inkuiri 5 E dapat diperoleh melalui tautan berikut:

1 komentar: