Sistem
pendidikan harus mendorong tumbuhnya praktik belajar-mengajar yang menumbuhkan
daya nalar dan karakter peserta didik secara utuh. Pencanangan kebijakan ”Merdeka
Belajar” dengan Kurikulum Merdeka oleh pemerintah memberikan peluang
yang seluas-luasnya pada guru dan sekolah untuk mengembangkan kreativitas dan
inovasi dalam mendesain sebuah rencana pembelajaran dan penilaian yang
bertanggungjawab, sehingga pencapaian kompetensi siswa secara komprehensif
untuk semua kompetensi siswa semakin meningkat. Untuk mencapai kompetensi yang
diharapkan tersebut, tentu saja harus dapat dibuktikan melalui penilaian (asesmen)
pendidikan secara akuntabel. Asesmen menggunakan rubrik akan lebih akurat menilai kompetensi siswa, karena siswa menampilkan hasil belajarnya secara langsung baik berbasis kinerja/performans maupun produk dibandingkan kalau hanya berbasis tes tulis yang sekedar penguasaan konsep belaka.
Penilaian
yang dimaksud di atas, dapat dilakukan oleh internal guru yang bersangkutan
selama proses pembelajaran atau dapat disebut juga sebagai ”Penilaian
Berbasis Kelas” untuk semua mata pelajaran, baik yang bersifat formatif
maupun sumatif. Hasil penilaian tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu
indikator hasil pencapaian kompetensi siswa atas materi yang telah diajarkan,
yang selanjutnya dapat dijadikan dasar penentuan tindak lanjut proses
pembelajaran.
Rubrik
hanyalah instrumen
penilaian yang mengidentifikasi berbagai kriteria yang relevan dengan tugas
atau hasil pembelajaran, dan kemudian secara eksplisit menyatakan kemungkinan
tingkat pencapaian sepanjang rangkaian (dari kurang hingga sangat baik atau pemula hingga
ahli). Rubrik dapat digunakan untuk menilai hampir semua jenis karya siswa,
baik itu esai, tugas akhir, presentasi lisan, atau pertunjukan teater dan lain-lain. Mereka dapat digunakan pada saat
tugas diberikan untuk mengomunikasikan harapan kepada siswa, ketika pekerjaan
siswa dievaluasi untuk penilaian yang adil dan efisien, dan bahkan menilai
program dengan menentukan sejauh mana siswa mencapai bagian dari hasil belajar. Fokus dari pendahuluan
ini adalah pada rubrik untuk menilai pembelajaran siswa, namun prinsip yang
sama dapat digunakan untuk evaluasi tingkat bagian atau program pembelajaran secara keseluruhan.
Mengembangkan instrumen yang dipilih beserta rubrik atau pedoman
penskoran secara umum, instrumen penilaian berupa perintah untuk melakukan
sesuatu yang dilengkapi kriteria penilaiannya. Sebagai misal, jika bentuk
penilaian berupa tes tertulis, maka dalam lembar tes ada perintah untuk
mengerjakan dan kriteria penilaiannya (misalnya, jika benar akan mendapatkan
skor 1 dan jika salah akan mendapatkan skor 0). Lebih detil, dapat dilihat pada
contoh-contoh yang disajikan di bawah.
Rubrik berarti "panduan penilaian yang digunakan untuk menilai
kualitas tanggapan yang dibangun siswa". Sederhananya, rubrik
adalah seperangkat kriteria untuk penilaian tugas. Rubrik biasanya berisi
kriteria, definisi kualitas untuk kriteria tersebut pada tingkat pencapaian
tertentu, dan strategi penilaiannya. Rubrik disajikan dalam format tabel dan
dapat digunakan oleh guru ketika menilai, dan oleh siswa ketika hendak
melakukan tugas yang dinilai tersebut.
Rubrik ini dapat dibagi dua kelompok yaitu rubrik
analitik dan rubrik holistik. Rubrik analitik bertujuan untuk asesmen
formatif yang lebih mengedapankan untuk umpan balik
atau refleksi pembelajaran. Sedangkan rubrik holistik cenderung untuk asesmen
sumatif.
Di bawah ini terdapat berbagai
contoh rubrik untuk berbagai mata pelajaran dalam bentuk dokumen doc. dan dapat Anda adaptasi sesuai
kebutuhan. Semoga bermanfaat.
Tautan Download: Rubrik Asesmen
0 comments:
Posting Komentar