Oleh:
Adi Saputra, M.Pd
Tulisan ini merupakan bagian dari makalah yang penulis buat untuk kenaikan pangkat. Di samping itu juga penulis membuat modul untuk pembelajaran dan sekalian digunakan untuk kenaikan pangkat juga. Hal ini merupakan suatu keharusan dilakukan oleh guru di dalam pengembangan keprofesiannya. Hal lain ini adalah salah satu solusi dari pro kontra penggunaan atau pembelian LKS selama ini. Pada bagian bawah tulisan ini ada contoh modul yang bisa di-download. Mudah-mudahn tulisan ini bermanfaat.
A. Pengertian Modul
Menurut
Mulyasa (2004 : 43-45) modul merupakan paket belajar mandiri yang meliputi
serangkaian pengalaman belajar yang direncanakan serta dirancang secara
sistematis untuk membantu siswa mencapai tujuan belajar. Kemudian menurut
(Depdiknas, 2008b:11) modul adalah sebuah buku yang ditulis
dengan tujuan agar peserta didik dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan
bimbingan guru, sehingga modul berisi paling tidak tentang:
1.
Petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru)
2.
Kompetensi yang akan dicapai
3.
Content atau isi materi
4.
Informasi pendukung
5.
Latihan-latihan
6.
Petunjuk kerja, dapat berupa Lembar
Kerja (LK)
7.
Evaluasi
8.
Balikan terhadap hasil evaluasi
Sebuah modul akan bermakna kalau peserta didik dapat
dengan mudah menggunakannya. Pembelajaran dengan modul memungkinkan seorang
peserta didik yang memiliki kecepatan tinggi dalam belajar akan lebih cepat
menyelesaikan satu atau lebih KD dibandingkan dengan peserta didik
lainnya. Dengan demikian maka modul
harus menggambarkan KD yang akan dicapai oleh peserta didik, disajikan dengan
menggunakan bahasa yang baik, menarik, dilengkapi dengan ilustrasi.
B.
Prinsip-Prinsip
Penyusunan Modul
Komponen-komponen tersebut
disusun menjadi sebuah modul dengan
prinsip-prinsip penyusunan sebagai berikut : (1) bahasa modul harus menarik dan
selalu merangsang siswa untuk berfikir, (2) informasi tentang materi pelajaran
dilengkapi oleh gambar-gambar atau alat peraga lainnya, (3) modul harus
memungkinkan penggunaan multimedia yang relevan dengan tujuan, (4) waktu
mengerjakan modul sebaiknya berkisar antara 4 sampai 8 jam pelajaran, (5) modul
harus disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa, dan modul memberi kesempatan
kepada siswa untuk menyelesaikannya secara individual (Nana Sujana, 1992 : 98).
C.
Kelebihan Pembelajaran dengan Menggunakan Modul
Belajar
menggunakan modul sangat banyak menfaatnya, siswa dapat bertanggung jawab terhadap
kegiatan belajarnya sendiri, pembelajaran dengan modul sangat menghargai
perbedaan individu, sehingga siswa dapat belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya, maka pembelajaran semakin efektif
dan efisien.
Tjipto (1991:72), mengungkapkan beberapa keuntungan yang diperoleh jika belajar menggunakan modul, antara lain :
Tjipto (1991:72), mengungkapkan beberapa keuntungan yang diperoleh jika belajar menggunakan modul, antara lain :
a.
Motivasi
siswa dipertinggi karena setiap kali siswa mengerjakan tugas pelajaran dibatasi
dengan jelas dan yang sesuai dengan kemampuannya.
b.
Sesudah
pelajaran selesai guru dan siswa mengetahui benar siswa yang berhasil dengan
baik dan mana yang kurang berhasil.
c.
Siswa
mencapai hasil yang sesuai dengan kemampuannya.
d.
Beban
belajar terbagi lebih merata sepanjang semester.
e.
Pendidikan
lebih berdaya guna.
Selain itu
Santyasa (Suryaningsih, 2010:31), juga menyebutkan beberapa keuntungan yang
diperoleh dari pembelajaran dengan penerapan modul adalah sebagai berikut :
a.
Meningkatkan
motivasi siswa, karena setiap kali mengerjakan tugas pelajaran yang dibatasi
dengan jelas dan sesuai dengan kemampuan.
b.
Setelah
dilakukan evaluasi, guru dan siswa mengetahui benar, pada modul yang mana siswa
telah berhasil dan pada bagian modul yang mana mereka belum berhasil.
c.
Bahan
pelajaran terbagi lebih merata dalam satu semester.
d.
Pendidikan
lebih berdaya guna, karena bahan pelajaran disusun menurut jenjang akademik.
Link Download: Contoh Modul