Minggu, 31 Juli 2022

CARA MENYUSUN MODUL PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA LENGKAP DENGAN CONTOH INSTRUMEN DAN RAPOR

Pada tulisan sebelumnya kita sudah membahas tentang bagaimana caranya merancang projek profil pelajar Pancasila. Maka pada tulisan ini kita akan membahas cara menyusun modul projek penguatan profil pelajar Pancasila. Modul projek ini perlu kita susun dan terapkan dalam kegiatan kokurikuler. Perlu juga kita pahami bersama bahwa kegiatan projek ini berbeda dengan projek pada kegiatan intrakurikuler. Maka pada awal kegiatan projek seharusnya mengajak siswa untuk menganalisa kejadian-kejadian yang ada disekitarnya karena projek profil ini salah satu prinsipnya adalah kontekstual.

Modul projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan dokumen yang berisi tujuan, langkah, media pembelajaran, dan asesmen yang dibutuhkan untuk melaksanakan projek penguatan profil pelajar Pancasila. Pendidik memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri, memilih, dan memodifikasi modul projek profil yang tersedia sesuai dengan konteks, karakteristik, serta kebutuhan peserta didik. Pemerintah menyediakan contoh-contoh modul projek penguatan profil pelajar Pancasila yang dapat dijadikan inspirasi untuk satuan pendidikan.

Satuan pendidikan dan pendidik dapat mengembangkan modul projek profil sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik, memodifikasi, dan/atau menggunakan modul projek profil yang disediakan Pemerintah sesuai dengan karakteristik daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik. Oleh karena itu, pendidik yang menggunakan modul projek profil yang disediakan Pemerintah tidak perlu lagi menyusun modul projek profil.

A.    Komponen Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Modul projek profil dilengkapi dengan komponen yang menjadi dasar dalam proses penyusunannya serta dibutuhkan untuk kelengkapan pelaksanaan pembelajaran. Modul projek profil pada dasarnya memiliki komponen sebagai berikut:

Tim fasilitator memiliki kebebasan untuk mengembangkan komponen dalam modul projek profil, untuk menyesuaikan dengan kondisi sekolah dan kebutuhan siswa.

Modul dapat diperkaya dengan menambahkan komponen berikut:

      Deskripsi singkat projek profil

    Pertanyaan pemantik untuk memancing diskusi/proses inkuiri siswa

      Alat, bahan, serta media belajar yang perlu disiapkan

      Referensi pendukung


B.    Merancang Modul Secara Mandiri

Modul projek ini sebenarnya sudah ada contohnya yang disediakan oleh Kemdikbudristek terutama diperuntukkan bagi sekolah yang melaksanakan implementasi kurikulum merdeka secara mandiri. Namun pada tulisan ini kita mencoba untuk menyusun modul secara mandiri. Maka untuk menyusun modul projek secara mandiri ada beberapa tahap yang harus dilakukan mulai dari merancang tujuan dan asesmen, mengembangkan aktivitas, serta melengkapi dan menyelaraskan modul.

Menentukan tujuan, Menghasilkan solusi alternatif dengan mengadaptasi berbagai gagasan dan umpan balik untuk menghadapi situasi dan permasalahan (Dimensi Kreativitas)

Merancang asesmen, Peserta didik dapat menuliskan ide solutif terhadap sebuah isu permasalahan yang mencakup berbagai sudut pandang. (Pendidik menggunakan rubrik sebagai instrumen asesmen)

Mengembangkan aktivitas, dalam kegiatn ini siswa mendiskusikan solusi terkait sebuah permasalahan secara berkelompok dan menyimpulkan hasil diskusi kelompok secara tertulis.

 1.   Pemilihan Tema dan Topik Spesifik

Tim fasilitator projek profil memiliki keleluasaan untuk mengembangkan topik projek profil yang sesuai dengan tema dan tujuan projek profil serta kondisi dan kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan, atau lingkungan daerah setempat. Berikut contoh tema, topik, elemen, dan sub elemen.
    
    Berikut adalah contoh pengembangan topik spesifik sesuai fase:

Tema: Gaya Hidup Berkelanjutan

Fase A

Membuat sistem pembuangan dan pemilahan sampah sederhana di rumah dan di satuan pendidikan, misal piket, waktu rutin khusus untuk kebersihan

Fokus: Pengembangan Akhlak terhadap alam - Mulai membangun tanggung jawab bersama terhadap kebersihan lingkungan sekitar

Fase B

Infografik hasil survei kebiasaan membuang dan memilah sampah di rumah dan di satuan pendidikan beserta dampaknya, dilengkapi usulan solusi

Fokus: Pengembangan Akhlak terhadap alam - Mengumpulkan dan mengolah data amatan dari lingkungan sekitar

Fase C

Kampanye sederhana untuk memecahkan isu lingkungan, missal cara pencegahan kebakaran hutan atau banjir.

Fokus: Pengembangan Akhlak terhadap alam - Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan

Fase D

Membuat purwarupa sistem pengelolaan sampah di satuan pendidikan.

Fokus: Pengembangan Akhlak terhadap alam - Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal

Fase E/F

Mendesain sistem pengelolaan sampah untuk mengatasi permasalahan banjir di lingkungan sekitar satuan pendidikan.

Fokus pengembangan: Akhlak terhadap alam - Menghasilkan karya  dan tindakan yang orisinalMemperoleh dan memproses informasi dan gagasan

 2.   Pemilihan Tujuan Projek

    Keterangan:

·       Pada baris diisi dengan dimensi yang sesuai dari enam dimensi yang ada (1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bergotong-royong, 4) berkebinekaan global, 5) bernalar kritis, dan 6)Kreatif).

·    Pada baris elemen dan sub elemen diisi dengan elemen dan sub elemen yang sesuai dengan dimensi yang dipilih. Setiap dimensi mempunyai elemen dan sub elemen tersendiri.

·         Pada rumusan kompetensi diisi dengan tujuan yang hendak dicapai sesuai dengan sub elemen yang ada.

Di bawah ini sebagai contoh untuk mengisi format di atas.

    Untuk Dimensi, Elemen, dan Sub Elemen secara utuh dapat dilihat pada Surat     Keputusan Kepala BSKAP No. 009/H/2022 di bawah ini: 

Pendidik menentukan elemen dan sub elemen serta capaian fase peserta didik yang akan dijadikan sebagai tujuan pembelajaran berdasarkan pada hasil asesmen diagnostik/asesmen awal.

Asesmen awal (pre-assessment) dilakukan sejak awal perancangan projek ntuk menyesuaikan pemilihan dimensi dengan karakteristik satuan pendidikan dan kebutuhan peserta didik. Kemudian, secara spesifik asesmen awal dilakukan pendidik untuk mengidentifikasi elemen dan sub-elemen yang akan dipilih serta mengidentifikasi capaian fase yang sesuai dengan kemampuan peserta didik.

Yang perlu diperhatikan:

  Pilih elemen dan sub-elemen projek paling relevan dengan kebutuhan peserta didik dan tema yang dipilih dari matriks perkembangan dimensi yang sudah disediakan dalam dokumen Profil Pelajar Pancasila.

 Sesuaikan fase perkembangan sub-elemen yang ingin dicapai dengan kemampuan awal peserta didik.

  Usahakan ada kesinambungan pengembangan dimensi, elemen, dan sub-elemen dengan projek sebelumnya dan berikutnya.

 3.   Perancangan Rubrik Asesmen Akhir Projek

     

Rumusan kompetensi yang sesuai dengan fase peserta didik dijadikan sebagai tujuan projek.

Dalam perancangan rubrik utama projek, rumusan kompetensi yang sesuai dengan fase peserta didik dimasukkan ke dalam kategori Berkembang Sesuai Harapan, rumusan fase sebelumnya dimasukkan ke dalam kategori Mulai dan Sedang Berkembang, sementara rumusan fase setelahnya dimasukkan ke dalam kategori sangat berkembang.

Contoh Rubrik Utama

Asesmen merupakan bagian penting dari pembelajaran dalam projek profil. Oleh karena itu dalam merencanakan projek profil, termasuk dalam menyusun modul projek profil, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merancang projek profil:

a.  Pertimbangkan keberagaman kondisi peserta didik dan sesuaikan metode asesmen.

Tidak semua jenis asesmen cocok untuk semua kegiatan dan individu peserta didik. Asesmen yang beragam dapat membantu pendidik dan peserta didik merasakan pembelajaran yang berbeda. Gunakan pertanyaan ini untuk memandu pembuatan asesmen:

·    Apa dan bagaimana tingkat kemampuan peserta didik? Apakah  sesuai dengan fase pencapaian elemen dan sub-elemen profil?

·      Berapa jumlah peserta didik yang terlibat dalam projek profil?

·      Seberapa besar perbedaan kompetensi peserta didik?

·  Bagaimana tingkat keberagaman budaya, sosial dan ekonomi, peserta didik? Apakah keberagaman itu bisa menjadi hambatan pembelajaran peserta didik dalam projek profil?

         b.     Pertimbangkan tujuan pencapaian projek profil.

Dalam membuat asesmen yang bukan hanya berfokus pada produk pembelajaran, tetapi berfokus pada dimensi, elemen, dan sub-elemen profil pelajar Pancasila yang disasar.

c. Pembuatan indikator perkembangan subelemen antarfase di awal projek.

Indikator perkembangan sub-elemen berguna untuk mengetahui kemajuan pencapaian tujuan projek.

d. Bangun keterkaitan antara asesmen formatif (awal dan sepanjang projek profil)  dan sumatif.

Hasil dari asesmen formatif di awal projek profil dapat dipakai untuk memetakan kekuatan dan kelemahan peserta didik sebagai acuan tim fasilitator projek profil dalam menentukan indikator performa peserta didik ketika merancang asesmen formatif dan sumatif. Asesmen formatif yang disusun dengan memperhatikan tugas sumatif dapat menurunkan beban kerja peserta didik dan memperjelas relevansi tugas formatif. Misalnya, di projek profil “Sampahku, Tanggung jawabku”, asesmen akhir berupa kegiatan menarik  seperti pameran poster aksi merupakan puncak dari proses pembelajaran melalui projek profil. Karena pembuatan poster adalah kegiatan yang cukup berat,  peserta didik sudah dipersiapkan sebelumnya dengan kegiatan formatif dimana peserta didik mendapatkan umpan balik mengenai poster dan presentasinya.

e.  Jelaskan tujuan asesmen dan libatkan peserta didik dalam proses asesmen.

Misalnya, peserta didik dapat memilih topik yang akan dinilai, metode asesmen (tertulis/tidak tertulis, presentasi/pembuatan poster), dan pengembangan rubrik. Pendidik juga dapat membimbing peserta didik dalam menggunakan rubrik/kriteria penilaian agar peserta didik merasa terlibat dalam mengelola dan menilai  proses pembelajaran mereka sendiri. 

4.   Perancangan Aktivitas Pembelajaran

    Untuk contoh pengisian format diatas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Setelah struktur aktivitasnya dirancang seperti di atas, maka selanjutnya guru dapat bekerjasama dengan Tim Fasilitator projek profil membuat alur yang berisi kegiatan projek profil, menggunakan struktur aktivitas yang disepakati bersama tadi.

Hal-hal yang sudah ditentukan dalam tahap merancang projek profil, disusun sesuai alur dengan menambahkan strategi pembelajaran, alat ajar, dan narasumber yang dibutuhkan untuk pengembangan serta pendalaman dimensi.

Contoh alur aktivtas modul projek yang lengkap:


    
Beberapa Contoh Alur Projek Profil Pelajar Pancasila

Contoh 1

            Contoh 2

            Contoh 3

Di bawah ini diberikan contoh lengkap modul projek penguatan profil pelajar Pancasila secara lengkap:

Setelah projek P5 dilaksanakan yang dilengkapi dengan asesmen sesuai rubrik yang telah disusun, maka rapor projek dapat dibuat oleh tim fasilitasi proyek sesuai dengan jumlah tema yang dilaksanakan. Contoh rapor proyek dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Sumber:

Kemdikbudristek. 2022. Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Jakarta: Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.

1 komentar:

  1. Terimakasih, ini sangat membantu dalam melaksanakan P5

    BalasHapus