Minggu, 17 Juli 2022

Strategi Pembelajaran Differensiasi dengan Menggunakan Grafis Organizer Berdasarkan Data Kesiapan Siswa dalam Pembelajaran

Pada tulisan sebelumnya kita sudah membahas cara merancang strategi pembelajaran differensiasi. Maka pada tulisan ini penulis ingin memberikan contoh pembelajaran differensiasi berdasarkan kesiapan siswa dengan menggunakan grafis organizer. Diharapkan dengan menggunakan grafis organizer ini pembelajaran lebih menarik sesuai kesiapan siswa dan siswa dapat melaksanakan pembelajaran dengan berbagai cara dan bukan hanya menghafal saja. Sehingga kegiatan literasinya juga berjalan dan pembelajaran memang berpusat kepada peserta didik sesuai dengan kurikulum merdeka yang sedang kita canangkan.

Strategi Pembelajaran Differensiasi Berdasarkan Kesiapan Siswa

Tabel di bawah ini merangkum beberapa strategi guru dapat menyesuaikan konten, proses, dan produk untuk menerapkan pembelajaran differensiasi berdasarkan kesiapan siswa.


Baca Juga : 20 Contoh Graphic Organizer dan Cara Menggunakannya untuk Mengaktifkan Siswa dalam Pembelajaran PTM Terbatas

Contoh Strategi Pembelajaran Differensiasi Berdasarkan Kesiapan Siswa dengan Grafis Organizer

1.     Ringkasan Strategi

Grafis organizer adalah tampilan visual yang menunjukkan bagaimana konsep, ide, atau fakta terhubung atau terkait. Mereka berguna untuk membantu siswa mengatur pemikiran mereka saat mereka mengumpulkan atau memahami informasi. Contoh yang banyak digunakan termasuk t-chart, Diagram Venn, diagram Frayer, peta konsep dan jaring, grafik K-W-L, dan model tulang ikan. Grafis organizer dapat digunakan di seluruh kelas secara klasikal, kelompok, kelompok kecil, kegiatan kelompok atau mitra, atau pekerjaan individu.

2.     Koneksi Diferensiasi

Grafis organizer adalah kerangka untuk pemikiran dan pemrosesan siswa. Dengan menyediakan cara untuk memvisualisasikan dan mengklasifikasikan informasi, grafis organizer membantu siswa melihat hubungan, mengeksplorasi hubungan, dan mengklarifikasi kesalahpahaman. Dengan cara ini, penggunaan grafis organizer meskipun itu adalah pengatur yang sama dengan semua siswa dapat dilihat sebagai bentuk diferensiasi. Grafis organizer juga dapat berjenjang oleh mengubah sifat atau jumlah segi pada penyelenggara, membuat poin perbandingan lebih atau kurang kompleks, atau mengubah fokus konten (Doubet & Hockett, 2017).


3.     Pedoman Desain

a.   Memilih atau mendesain grafis organizer yang sesuai dengan isi dan tujuan pembelajaran. Grafis organizer harus membantu pemahaman dan membuat pemrosesan informasi lebih efisien daripada tanpa grafis organizer.

b.  Rancang grafis organizer dengan pertanyaan panduan atau fokus. Perhatikan tujuan penggunaan organizer (misalnya, menggunakan diagram Venn untuk membandingkan dan kontras struktur hewan dan fungsi mereka).

c. Ingatlah bahwa melengkapi grafis organizer adalah sarana untuk mencapai tujuan, bukan tujuan itu sendiri. Apa akan siswa lakukan dengan informasi? Bagaimana atau ke mana mereka akan mentransfernya? Ini mungkin meminta siswa untuk menarik kesimpulan, mengajukan pertanyaan, membuat prediksi, atau menyelesaikan dalam tugas tertentu.

4.     Pedoman Pelaksanaan

a.    Model cara menggunakan grafis organizer. Dalam prosesnya, tekankan konten dan keterampilan berpikir sedang digunakan (versus jenis organizer yang digunakan).

b.  Jika siswa menggunakan grafis organizer untuk memahami konten yang berbeda atau menggunakan garfish organizer yang berbeda yang sudah berjenjang berdasarkan kesiapan siswa, pastikan memberikan kesemapatan yang sama (dalam kelompok atau sebagai seluruh kelas) di sekitar pertanyaan umum (misalnya, Bagaimana revolusi yang telah kita pelajari serupa dan berbeda?).

Contoh Penggunaan Grafis Organizer pada Mata Pelajaran

1.     Grafis Organizer Membandingkan

a.     Mata Pelajaran Bahasa Asing, IPA, Sejarah/Ilmu Sosial

Diagram Venn dapat membantu siswa memvisualisasikan apa yang unik dan umum untuk dua atau lebih hal. Contoh ini adalah berlaku untuk membandingkan dua sejarah, ilmiah, atau akun sastra. Siswa dapat bekerja dengan atau dari model guru, dengan dukungan guru, dengan pasangan, atau secara mandiri untuk mengidentifikasi persamaan dan perbedaan (misalnya, antara fiksi) dan catatan sejarah, antara dua catatan langsung dari sebuah peristiwa). Pertanyaan meringkas dapat diatasi melalui diskusi atau tertulis


b.     Mata Pelajaran Ekonomi

Diagram Venn ini dirancang dengan bentuk yang memungkinkan lebih banyak ruang untuk menggambar atau menulis (oleh guru atau siswa). Naungan kotak yang tumpang tindih secara visual memperkuat kepada siswa bahwa ide-ide di dalamnya dibagi oleh dua sistem (orang, konsep, peristiwa, dll.) yang dibandingkan.


c.     Mata Pelajaran IPA

Diagram Venn tiga arah, meskipun lebih kompleks, mengundang siswa untuk mempertimbangkan hubungan yang saling berhubungan antara lebih dari dua hal. Contoh sains ini juga mencakup tempat untuk membuat daftar contoh dari setiap jenis interaksi. Kemungkinan lain topik untuk diagram Venn tiga arah meliputi pecahan, desimal, dan persentase; tokoh sejarah; agama; filosofi; atau artikel berita yang berbeda.

Bagan seperti ini dapat digunakan dalam instruksi seluruh kelas, penugasan kelompok kecil, dan model jig shaw. Topik lainnya untuk perbandingan termasuk bioma, jenis dari energi, historis angka, dan genre sastra. Menyelesaikan tugas dengan grafis organizer ini bukan tujuan pembelajarannya; namun kegiatan ini sebagai batu loncatan untuk menggambar kesimpulan dan mentransfer informasi ke sebuah bentuk tugas baru.


Kedua grafis organizer di bawah ini menggunakan strategi yang disebut Matrix (seperti yang dijelaskan dalam Doubet & Hockett, 2015). Sesuatu untuk perbandingan disusun dalam urutan yang sama di bagian atas dan di sepanjang sisi kiri. Dimana tuntutannya akan ketemu pada suatu kotak, siswa mengidentifikasi sesuatu yang benar untuk hal itu tetapi tidak untuk tiga hal lainnya. Dimana dua item bertemu, siswa mengidentifikasi sesuatu yang benar untuk item tersebut saja. Pertimbangkan mengajar orientasi spasial dengan memulai dengan organizer kosong dan menambahkan setiap item dan yang sesuai informasi (dengan masukan siswa) untuk dimodelkan.

d.     Mata Pelajaran Bahasa (Kemampuan Literasi)


e.    Mata Pelajaran Matematika (Geometri)


f.    Mata Pelajaran Bahasa ( Puisi)


g.    Mata Pelajaran Sejarah


2.     Grafis Organizer Sebab-Akibat

   Grafis organizer seperti ini dapat digunakan untuk mengajarkan konsep sebab dan akibat dalam konteks peristiwa di cerita fiksi atau biografi, prinsip matematika, proses atau fenomena ilmiah, atau peristiwa sejarah/kontemporer. Contoh-contoh di bawah ini disusun dari yang kurang kompleks ke yang lebih kompleks. Guru dapat memilih untuk mengganti istilah Jika… Kemudian… atau Sebab… Akibat.


3. Grafis Organizer Masalah-Solusi

a.     Contoh 1 untuk berbagai mata pelajaran

   Pendekatan yang menarik secara visual, menggunakan grafis organizer untuk solusi masalah ini termasuk menganalisis teks informasi, merencanakan konten untuk sebuah argumen esai, merancang rekayasa solusi, dan mendiskusikan tantangan dalam kelas, sekolah, atau komunitas.


b.     Contoh 2 untuk berbagai mata pelajaran

Grafis organizer ini dapat digunakan untuk mendukung penulisan opini, diskusi cerita, analisis dari teks informasi, artikel, atau pidato, sains-atau teknologi-terkait masalah, atau masalah saat ini.



4. Grafis Organizer Sistem dan Siklus

Grafis organizer untuk menggambarkan atau menganalisis siklus atau sistem ideal untuk topik dan konsep seperti bumi sistem, rantai makanan, cabang pemerintahan, dan proses penulisan/penelitian.


Sumber:

Jessica A. Hockett. 2018. Differentation Strategies and Examples Grade 6–12. A.C.C.E.S.S.: All Children Challenged and Equipped for Success in School. Tennessee Department of Education.


0 comments:

Posting Komentar