Oleh : Adi Saputra, M.Pd
A.
Perubahan Taksonomi Bloom
Taksonomi Bloom pertama kali
diperkenalkan oleh Benjamin Bloom pada tahun 1956 dalam bukunya “The Taxonomy of Education Objectives, The Classification
of Educational Goals, Handbook I: Cognitive Domain”. Taksonomi
Bloom mengkategorikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai kepada tiga domain
atau ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Domain kognitif digunakan
untuk mengukur intelektual, sedangkan domain afektif digunakan untuk mengukur
sikap, dan domain psikomotor bertujuan mengukur praktek.
Ranah kognitif
merupakan domain taksonomi yang digunakan untuk mengukur tingkat intelektual
berdasarkan satu hirarki kognitif yang disusun dari tingkat rendah hingga ke
tingkat yang lebih tinggi, yaitu dari pengetahuan,
pemahaman, aplikasi, analisis,
sintesis dan penilaian, seperti diringkaskan dalam Gambar
1 pada taksonomi yang lama. Selama hampir setengah abad taksonomi ini menjadi
rujukan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Namun, sekitar tahun 2000 , terdapat beberapa perubahan telah
dilakukan
untuk lebih bisa mengadobsi perkembangan
dan temuan baru dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu diterbitkan edisi
revisi buku dari Taksonomi Bloom yang berjudul: “A Taxonomy for Learning and Teaching and Assesing: A Revision of
Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives”(Anderson, Krathwohl, Airasian,
Cruikshank, Mayer, Pintrich, Raths, dan Wittrock, 2000). Antara perubahan yang telah dilaksanakan ialah perubahan terminologi yang digunakan seperti yang ditunjukkan Gambar 1. Sebagai contoh, istilah pengetahuan, pemahaman,
aplikasi, analisis,
sintesis dan evaluasi
ditukarkan kepada menghafal, memahami, mengaplikasi, menganalis, mengevaluasi dan membuat.
Gambar 1. Perubahan Terminologi dalam Domain Kognitif Taksonomi
Bloom
Gambar 1 di atas menunjukkan perubahan dari taksonomi bloom
meliputi dari kata yang digunakan berubah dari kata benda menjadi kata kerja
aktif. Kemudian juga melakukan pemisahan antara dimensi pengatahuan dengan
dimensi proses berpikir. Kalau pada taksonomi yang lama, dimensi pengetahuan
dimasukkan pada jenjang paling bawah, sedangkan pada taksonomi yang baru
pengetahuan benar-benar dipisah dari dimensi proses kognitif. Pemisahan ini
dilakukan karena dimensi pengetahuan berbeda ddari dimensi proses kognitif.
Pengetahuan merupakan kata benda, sedangkan proses kognitif merupakan kata
kerja. Gambaran mengenai kata-kata operasional untuk setiap tingkat dapat
dilihat pada Gambar 2 di bawah ini.
Gambar
2. Kata-Kata Kunci Setiap Tingkat Berpikir
B.
Pengembangan
Butir Soal Kimia SMA
Penjelasan dan contoh soal kimia yang dibuat berdasarkan tingkat
berpikir taksonomi bloom yang baru dapat dibaca pada uraian berikut ini.
1.
Menghafal (Remembering):
menarik kembali informasi yang tersimpan dalam memori jangka panjang. Mengingat
merupakan proses kognitif yang paling rendah tingkatannya. Untuk mengkondisikan
agar “mengingat” bisa menjadi bagian belajar bermakna, tugas mengingat
hendaknya selalu dikaitkan dengan aspek pengetahuan yang lebih luas dan bukan
sebagai suatu yang lepas dan terisolasi. Kategori ini mencakup dua macam proses kognitif, yaitu mengenali (recognizing), dan mengingat (recalling).
a.
Mengenali (recognizing)
Mengenali ini mencakup proses kognitif untuk
menarik kembali informasi yang tersimpan dalam memori jangka panjang yang
identik atau sama dengan informasi yang baru. Bentuk tes yang meminta siswa
untuk menentukan betul atau salah, menjodohkan, dan pilihan berganda merupakan
tes yang sesuai untuk mengukur kemampuan mengenali. Istilah lain untuk
mengenali adalah mengindentifikasi (identifying).
Contoh soal:
Lambang unsur karbon
adalah … .
A.
Ca
B.
K
C.
Co
D.
C
E.
Cr
b.
Mengingat (recalling)
Mengingat merupakan
kegiatan berpikir menarik kembali informasi yang tersimpan dalam memori jangka
panjang apabila ada petunjuk (tanda) untuk melakukan hal tersebut. Tanda di
sini sering kali berupa pertanyaan.
Istilah lain untuk mengingat adalah menarik (retrieving).
Contoh soal:
Siapakah
penemu elektron ?
A.
Dalton
B.
Rutherford
C.
Neil Bohr
D.
Thomson
E.
Goldstein
2.
Memahami (Understanding):
mengkonstruksi makna atau pengertian berdasarkan pengetahuan awal yang
dimiliki, mengaitkan informasi yang baru dengan pengetahuan yang telah
dimiliki, atau mengintegrasikan pengetahuan yang baru ke dalam skema yang telah
ada dalam pemikiran siswa. Karena penyusun skema adalah konsep, maka
pengetahuan konseptual merupakan dasar pemahaman. Kategori memahami mencakup
tujuh proses kognitif: menafsirkan (interpreting),
memberikan contoh (exemplifying),
mengklasifikasikan (classifying),
meringkas (summarizing), menarik
inferensi (inferring), membandingkan
(comparing), dan menjelaskan (explaining).
a.
Menafsirkan (interpreting)
Menafsirkan merupakan
mengubah dari satu bentuk informasi ke bentuk informasi yang lainnya, misalnya
dari kata-kata ke grafik atau gambar, atau sebaliknya, dari kata-kata ke angka,
atau sebaliknya, maupun dari kata-kata
ke kata-kata, misalnya meringkas atau membuat parafrase. Informasi yang
disajikan dalam tes haruslah “baru” sehingga dengan mengingat saja siswa tidak
akan bisa menjawab soal yang diberikan. Istilah lain untuk menafsirkan adalah
klarifikasi (clarifying),
memprafrasekan (paraphrasing),
menerjemahkan (translating), dan
menyajikan kembali (representing).
Contoh soal:
Sebanyak 25 mL CH3COOH 0,1 M
ditetesi dengan larutan NaOH 0,1 M sedikit demi sedikit hingga 50 mL. Perubahan
pH campuran berlangsung sebagai berikut:
No
|
Volume
NaOH (mL)
|
pH
|
1
|
0,00
|
2,89
|
2
|
5,00
|
4,14
|
3
|
10,00
|
4,57
|
4
|
12,50
|
4,74
|
5
|
15,00
|
4,92
|
6
|
20,00
|
5,35
|
7
|
24,00
|
6,12
|
8
|
25,00
|
8,72
|
9
|
26,00
|
11,30
|
10
|
30,00
|
11,96
|
11
|
40,00
|
12,36
|
12
|
50,00
|
12,52
|
Berdasarkan data di atas
buatlah kurva pH terhadap volume NaOH!
b.
Memberikan contoh (exemplifying)
Memberikan contoh dari
suatu konsep atau prinsip yang bersifat umum. Memberikan contoh menuntut
kemampuan mengindentifikasi ciri khas
suatu konsep dan selanjutnya
menggunakan ciri tersebut untuk membuat contoh. Istilah lain untuk memberi
contoh adalah memberi ilustrasi (illustrating)
dan mencontohkan (instantiating).
Contoh
soal:
Zat-zat di bawah ini yang bukan koloid adalah ... .
A.
busa
sabun
B.
susu
C.
santan
D.
sirup
E.
asap
c.
Mengklasifikasikan (classifying)
Mengklasifikasikan
merupakan kegiatan berpikir mengenali bahwa sesuatu (benda atau fenomena) masuk
dalam kategori tertentu. Termasuk dalam kemampuan mengklasifikasikan adalah
mengenali ciri-ciri yang dimiliki suatu benda atau fenomena. Istilah lain untuk
mengklasifikasikan adalah mengkategorisasikan (categorising).
Contoh
soal:
Di antara senyawa berikut
yang jenis ikatannya termasuk ikatan ion adalah … .
A.
NH3
B.
H2SO4
C.
BaCl2
D.
HCl
E.
CO2
d.
Meringkas (summarizing)
Meringkas adalah membuat
suatu pernyataan yang mewakili seluruh informasi atau membuat suatu abstrak
dari sebuah tulisan. Meringkas menuntut siswa untuk memilih inti dari suatu
informasi dan meringkasnya. Istilah lain untuk meringkas adalah membuat
generalisasi (generalising) dan
mengabsraksi (abstracting).
Contoh
soal:
Halogenasi dimaksudkan
sebagai reaksi pemasukan halogen ke dalam suatu senyawa. Halogenasi merupakan
salah satu jenis reaksi yang penting dalam industri. Hasil suatu halogenasi,
yang berupa senyawa halogen, mungkin berupa suatu hasil akhir, tetapi dapat
hanya berupa hasil antara, untuk dikenakan proses lebih lanjut menjadi hasil
yang lain. Freon merupakan salah satu contoh hasil akhir. Zat ini dapat
dipakai sebagai media pendingin dalam refrigerator. Contoh senyawa halogen yang
merupakan senyawa antara adalah khlorobenzen yang salah satunya dapat
dipakai sebagai bahan pembuatan DDT, yang dahulu banyak digunakan sebagai
insektisida.
Apakah inti dari paragraf di atas?
e.
Menarik inferensi (inferring)
Merupakan kegiatan
berpikir untuk menemukan pola dari sederetan contoh atau fakta. Untuk dapat
melakukan inferensi siswa harus terlebih dahulu dapat menarik abstraksi suatu
konsep/prinsip berdasarkan sejumlah contoh yang ada. Istilah lain untuk menarik
inferensi adalah mengekstrapolasi (extrapolating),
memprediksi (predicting), dan menarik
kesimpulan (concluding).
Contoh
soal:
Berikut adalah data titik beku Tf berbagai larutan
elektrolit dan non elektrolit.
Larutan
|
Konsentrasi
(m)
|
Titik
beku Tf (oC)
|
Gula
Urea
NaCl
MgSO4
K2SO4
|
0,1
0,2
0,1
0,2
0,1
|
- 0,186
- 0,372
- 0,372
- 0,744
- 0,558
|
Berdasarkan data di atas,
dapat disimpulkan bahwa … .
A.
titik beku
larutan elektrolit lebih tinggi daripada larutan non elektrolit
B.
pada konsentrasi
sama, titik beku larutan elektrolit lebih rendah daripada larutan non
elektrolit
C.
makin besar
konsentrasi zat, makin tinggi titik beku larutan
D.
titik beku
larutan dipengaruhi oleh jenis zat terlarut dan jenis pelarutnya
E.
larutan
elektrolit dengan konsentrasi yang sama mempunyai titik beku yang sama
f.
Membandingkan (comparing)
Membandingkan adalah
mendeteksi persamaan dan perbedaan yang dimiliki dua objek, ide, ataupun
situasi. Membandingkan mencakup juga menemukan kaitan antara unsur-unsur satu
objek atau keadaan lain. Istilah lain untuk membandingkan adalah mengkontraskan
(contrasting), mencocokkan (matching), dan memetakan (mapping).
Contoh
soal:
Fluor mudah
bereaksi dengan semua logam pada suhu kamar, tetapi Iodium dapat bereaksi
sangat lambat. Hal itu menunjukkan bahwa ... .
A.
titik didih fluor lebih rendah dari iodium
B.
elektron valensi fluor dan iodium berbeda
C.
fluor lebih mudah larut dalam air dibanding iodium
D.
fluor lebih reaktif dibanding iodium
E.
fluor reduktor lebih kuat dibanding iodium
g.
Menjelaskan (explaining)
Menjelaskan merupakan mengkonstruksi dan
menggunakan model sebab akibat dalam suatu sistem. Termasuk dalam menjelaskan adalah menggunakan
model tersebut untuk mengetahui apa yang terjadi apabila salah satu bagian
sistem tersebut diubah. Istilah lain untuk menjelaskan adalah mengkostruksi
model (constructing a model).
Contoh soal:
Pada suhu yang sama,
tekanan uap jenuh alkohol lebih besar dibanding tekanan uap jenuh air, sebab
A.
titik didih alkohol lebih besar dibanding titik didih air
B.
massa molekul relatif (Mr) alkohol lebih besar dibanding Mr air
C.
antar molekul alkohol membentuk ikatan hidrogen
D.
antar molekul air membentuk ikatan hidrogen
E.
alkohol lebih mudah menguap sedang air sukar menguap
3.
Mengaplikasikan (Applying)
Mengaplikasikan mencakup penggunaan suatu
prosedur guna menyelesaikan masalah atau
mengerjakan tugas. Oleh karena itu mengaplikasikan berkaitan erat dengan
pengetahuan prosedural, yang merupakan pengetahuan tentang bagaimana
mengerjakan sesuatu baik yang rutin maupun yang baru dan seringkali pengetahuan
prosedural berisi langkah-langkah atau tahapan yang harus diikuti dalam
mengerjakan sesuatu hal tertentu. Namun tidak berarti bahwa kategori
mengaplikasikan ini hanya sesuai untuk pengetahuan prosedural saja. Kategori
ini mencakup dua macam proses kognitif: menjalankan (executing), dan mengimplementasikan (implementing).
a.
Menjalankan (executing)
Merupakan menjalankan suatu prosedur rutin
yang telah dipelajari sebelumnya. Langkah-langkah yang diperlukan sudah
tertentu dan juga dalam urutan tertentu. Apabila langkah-langkah tersebut
benar, maka hasilnya sudah tertentu pula. Istilah lain untuk menjalankan adalah
melakukan (carrying out).
Contoh soal:
Jika Ar Ca = 40 ; C = 12
; H = 1 dan O = 16 maka Mr dari Ca(CH3COO)2 adalah …
A. 85
B. 99
C. 118
D. 130
E. 158
b.
Mengimplementasikan (implementing)
Mengimplementasikan adalah memilih dan
menggunakan prosedur yang sesuai untuk menyelesaikan tugas yang baru. Karena
diperlukan kemampuan memilih, siswa dituntut untuk memiliki pemahaman tentang
permasalahan yang akan dipecahkannya dan juga prosedur-prosedur yang mungkin
digunakan. Apabila prosedur yang tersedia ternyata tidak benar, siswa dituntut
untuk bisa memodifikasinya sesuai keadaan yang dihadapi. Istilah lain untuk
mengimplementasikan adalah menggunakan (using).
Contoh
soal:
Seorang siswa SMA ingin mengetahui kadar cuka
makan yang biasa dijual di pasaran. Apakah yang harus dilakukan siswa tersebut?
4. Menganalisis
(Analyzing)
Menganalisis adalah menguraikan suatu
permasalahan atau objek ke unsur-unsurnya dan menentukan saling keterkaitan
antar unsur-unsur tersebut dan struktur besarnya. Ada tiga macam proses
kognitif yang tercakup dalam menganalisis: membedakan (differentiating), mengorganisir (organizing), dan menemukan pesan tersirat (attributing).
a.
Membedakan (differentiating)
Merupakan
kegiatan berpikir membedakan bagian-bagian yang menyusun suatu struktur
berdasarkan relevansi, fungsi, dan penting tidaknya. Oleh karena itu membedakan
(differentiating) berbeda dari
membandingkan (comparing). Membedakan
menuntut adanya kemampuan untuk menentukan mana yang relevan/esensial dari
suatu perbedaan terkait dengan struktur yang lebih besar. Misalnya apabila
seseorang diminta membedakan antara apel dan jeruk, faktor warna, bentuk dan
ukuran bukanlah ciri yang esensial. Namun apabila yang diminta adalah
membandingkan hal-hal tersebut bisa dijadikan pembeda. Istilah lain membedakan
adalah memilih (selecting),
membedakan (distinguishing), dan
memfokuskan (focusing).
Contoh
soal:
Logam besi misalnya paku kalau dibiarkan di
tempat terbuka akan berkarat. Bagaimanakah tahapan-tahapannya sehingga bisa
terjadi demikian?
b.
Mengorganisir (organizing)
Adalah menginindentifikasi unsur-unsur suatu
kedaan dan mengenali bagaimana unsur-unsur tersebut terkait satu sama lain
untuk membentuk suatu struktur yang padu. Istilah lain untuk mengorganisir
adalah membuat struktur (structuring),
mengintegrasikan (integrating),
menemukan kohorensi (finding coherence),
dan membuat kerangka (outlining).
Contoh
soal:
Diketahui lima kelompok unsur A, B, C, D dan E. Dari percobaan diperoleh data sebagai berikut
:
1.
Logam B merupakan
reduktor paling kuat.
2.
Logam A dan C
dapat mereduksi ion D2+ menjadi D, tetapi tidak dapat mereduksi E2+.
3.
Logam C dapat
mereduksi ion A2+ menjadi A.
Urutan harga
potensial elektroda standar semakin meningkat adalah … .
A.
A – B – C – D – E
B.
E – D – C – B – A
C.
B – C – A – D – E
D.
B – E – C – A – D
E.
B – E – D – A – C
c.
Menemukan pesan tersirat (attributing)
Adalah menemukan sudut pandang, bias, dan
tujuan dari suatu bentuk komunikasi. Berbeda dengan kemampuan menginterpretasi
dan memahami (pada keduanya dituntut
kemampuan untuk memahami suatu pesan), pada attributing
seseorang diminta untuk menemukan maksud mengapa penulis menulis demikian.
Contoh
soal:
Suatu hari diberitakan terjadi kasus
pencemaran mercury atau air raksa di suatu perairan yang disebabkan oleh limbah
suatu pabrik. Diberitakan bahwa penduduk banyak yang menderita gatal-gatal
akibat mengonsumsi ikan dari perairan yang telah tercemar tersebut. Beberapa
hari kemudian di beberapa stasiun televisi ditayangkan iklan dengan tema
penduduk daerah tersebut yang tetap memakan ikan dan tetap sehat. Siapakah yang menayangkan iklan tersebut?
5. Mengevaluasi
(Evaluating)
Mengevaluasi meruapakan membuat suatu
pertimbangan berdasarkan kriteria dan standar yang ada. Ada dua macam proses
kognitif yang tercakup dalam kategori ini: memeriksa (checking) dan mengkritik (critiquing).
a.
Memeriksa (checking)
Merupakan menguji konsistensi atau
kekurangan suatu karya berdasarkan kriteria internal (kriteria yang melekat
dengan sifat produk tersebut). Istilah lain menguji (testing), mendeteksi (detecting),
memonitor (monitoring), dan
mengkoordinasikan (coordinating).
Contoh
soal:
1)
Saat
ini Amerika Serikat memakai sekitar 8 x 10 16 Kj/th , atau sekitar 6
% energi di seluruh dunia, 30 tahun yang akan datang meningkat menjadi dua
kalinya. Dari keseluruhan energi yang dipakai 90% berasal dari energi minyak
bumi, gas alam dan batubara. Material-material tersebut memuat kandungan
hidrokarbon, yang tersusun dari karbon dan hidrogen. Untuk gas alam banyak
mengandung CH4, minyak bumi yang merupakan cairan hidrokarbon dengan
5 sampai 20 atom karbon tiap molekulnya dan 2 atom H setiap kandungan 1 atom
karbon. Pada pembakaran hidrokarbon di udara akan menimbulkan energi panas.
Persamaan reaksi pembakaran bahan bakar fosil sebagai berikut
:
CH4(g) + 2 O2(g)
CO2(g) + 2 H2O(l)
H = -890 kJ


C8H18(l) + 25/2
O2(g)
8CO2(g) + 9 H2O(l)
H = -5440 kJ


C10H8(g) + 12 O2(g)
10 CO2(g) + 2 H2O(l)
H = -5155 kJ


Maka dapat disimpulkan dari pemakaian
energi minyak bumi dunia, diramalkan kandungan energi dari cadangan minyak bumi
akan habis sekitar 60 tahun mendatang.
Berdasarkan data yang ada, apakah kesimpulan
yang diambil telah tepat?
2)
Hasil pengamatan siswa pada beberapa larutan dengan kertas lakmus
menghasilkan data-data sebagai berikut :
Larutan
|
Perubahan warna kertas lakmus
|
|
Merah
|
Biru
|
|
1
2
3
4
5
|
Merah
Biru
Merah
Merah
Biru
|
Merah
Biru
Biru
Merah
Merah
|
Larutan
yang bersifat asam adalah … .
A.
1 dan 4
B.
2 dan 5
C.
3 dan 4
|
|
b.
Mengkritik (critiquing)
Merupakan menilai suatu karya baik kelebihan
maupun kekurangannya, berdasarkan kriteria eksternal. Dalam mengkritik
seseorang melihat sisi negatif dan sisi positif hal yang dinilai dan membuat
pertimbangan berdasarkan hal tersebut. Istilah lain untuk mengkritik adalah
menilai (judging).
Contoh
soal:
Untuk mengetahui faktor luas permukaan
terhadap laju reaksi, seorang siswa mencatat waktu yang dibutuhkan oleh suatu
gas hasil reaksi untuk mengisi balon
dari zat yang berbentuk padatan dan serbuk. Apakah percobaan ini sudah tepat?
6. Membuat
(Create)
Membuat adalah menggabungkan beberapa unsur
menjadi suatu bentuk kesatuan. Membuat
mencakup kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dengan cara
mengorganisir beberapa unsur atau bagian menjadi suatu pola atau struktur yang
sebelumnya tidak tampak. Ada tiga macam proses kognitif yang tergolong dalam
kategori ini, yaitu membuat (generating),
merencanakan (planning), dan
memproduksi (producing).
a.
Membuat (generating)
Adalah menguraikan suatu masalah sehingga
dapat dirumuskan berbagai kemungkinan hipotesis yang mengarah pada pemecahan
masalah tersebut. Pemecahan masalah di sini sifatnya terbuka sehingga masalah
yang sama bisa dipecahkan dengan berbagai cara. Istilah lain untuk menghasilkan
adalah merumuskan dugaan (hypothesizing).
Contoh
soal:
3)
Beberapa jenis tumbuhan bisa digunakan sebagai
indikator asam-basa (berbeda warnanya di dalam asam maupun basa) seperti
kunyit, mahkota bunga, dan kol bit.. Rumuskan beberapa hipotesis yang sesuai
untuk fenomena tersebut.
4)
Pada proses kesetimbangan
pembuatan amonia: N2(g) + 3H2(g)
2NH3(g)

D H = -22 kkal
Agar diperoleh amonia
sebanyak-banyaknya dilakukan hal-hal di bawah ini kecuali … .
A.
konsentrasi N2 ditambah
B.
konsentrasi N2 dan H2 ditambah
C.
volume diperkecil
D.
tekanan diperkecil
E.
suhu dibuat optimum (450 C)
5)
Reaksi antara propanon dengan
hidrogen berlangsung sebagai berikut :

Reaksi dari hasil reaksi di atas dengan asam asetat akan mennhasilkan
senyawa...
|
|
b.
Merencanakan (planning)
Adalah merancang suatu metode atau strategi
untuk memecahkan masalah. Merencanakan bukanlah sekedar menjalankan suatu
prosedur. Dalam merencanakan diperlukan kemampuan untuk menguraikan masalah,
tujuan, atau hal-hal lain yang harus dilakukan. Istilah lain untuk merencanakan
adalah merancang (designing).
Contoh
soal:
Beberapa jenis tumbuhan bisa digunakan
sebagai indikator asam-basa (berbeda warnanya di dalam asam maupun basa)
seperti kunyit, mahkota bunga, dan kol bit. Rumuskan beberapa hipotesis yang
sesuai untuk fenomena tersebut. Berdasarkan hipotesis tersebut buatlah
rancangan suatu eksperimen untuk menguji hipotesis tersebut.
c.
Memproduksi (producing).
Adalah menjalankan suatu rencana untuk
memecahkan masalah. Istilah lain untuk memproduksi adalah mengkonstruksi (constructing).
Contoh
soal:
Beberapa jenis tumbuhan bisa digunakan
sebagai indikator asam-basa (berbeda warnanya di dalam asam maupun basa)
seperti kunyit, mahkota bunga, dan kol bit.. Rumuskan beberapa hipotesis yang
sesuai untuk fenomena tersebut. Berdasarkan hipotesis tersebut buatlah
rancangan suatu eksperimen untuk menguji hipotesis tersebut. Lakukan percobaan
atau eksperimen berdasarkan rancangan tersebut dan kembangkan alat yang sesuai
untuk melakukan percobaan tersebut.
Demikianlah
uraian dari penulis tentang Taksonomi Bloom yang baru beserta pengembangan
butir soal kimia. Karena keterbatasan kosa kata penulis di dalam Bahasa
Indonesia, kemungkinan ada kata yang kurang tepat. Untuk lebih baiknya maka
bisa dicari padanan kata yang lebih tepat. Contoh soal hanya merupakan
ilustrasi dan kemungkinan juga ada yang kurang pas. Maka berdasarkan kekurangan
tersebut penulis dengan senang hati menerima masukan dan kritikan dari pembaca.
Semoga bermanfaat!
Sumber:
Jurnal
Puspendik. Volume 3/No.2/Agustus 2006
ma kasih
BalasHapus