Slide 1

Berbagai macam moda pembelajaran

Slide 2

Literasi

Slide 3

Kegiatan Pramuka

Slide 4

Kerucut Pengalaman

Slide 5

Pembelajaran Aktif

Selasa, 02 Oktober 2012

212 ALAMAT WEBSITE UNTUK PEMBELAJARAN



Oleh:
Adi Saputra, M.Pd
 Internet pada saat ini sudah merupakan suatu keharusan untuk dapat digunakan di dalam dunia pendidikan. Guru juga diharapkan untuk dapat selalu mengakses internet ini agar dapat digunakan di dalam proses pembelajaran. Internet bermanfaat bagi guru mulai dari mengambil bahan ajar, silabus atau RPP, modul, buku, software, email, dan bahan lain yang dapat digunakan di dalam kelas. Sehingga nantinya guru tidak ketinggalan dari siswa yang kadang-kadang lebih pintar dari guru di dalam mengakses dunia maya ini. Di bawah ini ada 212 alamat website yang bisa digunakan para guru untuk mendapatkan berbagai informasi dan dibagi dua kelompok, yaitu website umum dan website mata pelajaran. Anda tinggal meng-copy paste alamatnya ke address komputer Anda atau langsung meng-klik alamatnya..
A.        Website Umum
1.            http://www.psb-psma.org/
Pusat Sumber Belajar merupakan website yang dikembangkan oleh Direktorat Pembinaan SMA yang berisi bahan ajar tutorial dan bahan ajar mandiri. Bahan ajar tutorial diperuntukkan untuk guru yang dapat digunakan di dalam pembelajaran di kelas. Sedangkan bahan ajar mandiri untuk siswa sebagai bahan belajar mandiri yang tanpa memerlukan guru. Untuk dapat men-download bahan ajar pada website ini, maka anda diharuskan dulu untuk mendaftar.

2.            http://belajar.kemdiknas.go.id/
Rumah Belajar merupakan portal bahan belajar dan jaringan komunitas sekolah yang dibina dan dikembangkan oleh Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi (Pustekkom) Depdiknas. Situs ini berisi bahan belajar online untuk siswa yang juga dapat dimanfaatkan guru untuk meningkatkan pemahaman mereka akan bahan ajar.

3.             http://blogguru.net/
Blogguru diperuntukkan bagi tenaga pengajar untuk memikirkan, menuliskan, dan bertukar informasi atau pengetahuan untuk mendukung gerakan guru menulis melalui blog. Web ini memang sebagai tempat untuk membuat blog dengan menggunakan engine wordpress. Untuk mempermudah, Blogguru memberikan panduan begaimana menggunakan Blogguru.

4.             http://beritapendidikan.com/
Tujuan utama website BeritaPendidikan.com adalah membantu pelajar dan guru di Indonesia untuk mencari informasi mengenai perkembangan pendidikan.

5.             http://www.berani.co.id/
Website koran anak Indonesia, Berani. Website ini merupakan versi online dari koran anak Berani yang terbit setiap hari.

6.             http://www.bestfreewaredownload.com/
Website yang berisi software gratis untuk berbegai bidang termasuk untuk pendidikan.

7.             http://bse.depdiknas.go.id/
Merupakan situs Depdiknas yang menyediakan buku sekolah elektronik. Buku-buku teks pelajaran ini telah dinilai kelayakannya oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

8.             http://bsnp-indonesia.org/id/
Website ini merupakan website Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

9.             http://www.chem-is-try.org/
Website ini merupakan situs komunitas kimia Indonesia, berisi berbagai macam artikel, bahan ajar tentang kimia.

CeritaRakyatNusantara.com adalah portal (pangkalan data) berisi cerita-cerita rakyat nusantara yang mengandung nilai etika, moral, spiritual, dan kearifan lokal sesuai dengan kultur yang hidup di tempat cerita rakyat tersebut berasal.

Selasa, 21 Agustus 2012

MENINGKATKAN POTENSI BELAJAR DENGAN TEKNIK MEMPERTAJAM INGATAN (SHARPER MIND)


Oleh:
Adi Saputra, M.Pd


            Kemampuan Anda mempelajari materi baru, baik dalam pekerjaan maupun dalam kehidupan pribadi, tergantung pada teknik-teknik ingatan yang sudah sederhana dan sudah terbukti efektif. Penelitian menunjukkan yang membawa hasil bukanlah lamanya waktu yang dipergunakan untuk belajar. Tapi seperangkat strategi belajar yang digunakanlah yang menentukan penguasaan materi. Siswa yang baik, usia berapa pun, otomatis menggunakan waktu mereka  dengan lebih efektif dan memakai berbagai teknik belajar.
            Kita mungkin pernah melihat siswa atau mahasiswa yang duduk berjam-jam diperpustakaan dikelilingi buku yang terbuka. Bagi kebanyakan dari mereka, hal ini sekedar untuk “mengisi waktu”. Mereka tidak sungguh-sungguh mempunyai keinginan atau motivasi untuk belajar, dan akibatnya mereka tidak memperoleh hasil yang sesuai dengan harapan.
            Beberapa rekan mereka belajar semalam suntuk untuk ujian keesokan harinya. Mereka sangat termotivasi karena selama satu semester jarang belajar dan sekarang harus menyerap semua materi pelajaran dalam “sistem kebut semalam”. Mereka bisa menguasai materinya karena mereka ingin dan harus. Mereka sudah mempunyai motivasi, tetapi tekniknya  tidak bagus karena belajar pada saat terakhir seperti itu menghasilkan penyimpanan data (retention) jangka panjang yang buruk.
            Maka berdasarkan permasalahan di atas, penulis akan menyajikan teknik-teknik atau strategi-strategi yang dapat digunakan untuk membantu kita di dalam menyerap dan memproses informasi yang digunakan di dalam pembelajaran.
1.      Teknik Pengelompokan
Teknik ini adalah kemampuan mengelompokkan angka atau data yang panjang menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
Contoh :
·         Anda sulit mengingat nomor telepon 3114536127 dengan mudah dan tepat. Maka Anda dapat mengelompokkannya menjadi tiga bagian menjadi 311-453-6127. Ketiga bagian ini membuatnya lebih mudah diingat.
·         Lihatlah daftar sembilan kata terpisah ini :
meja, mawar, melati, gajah, harimau, kursi, anggrek, zebra, rak buku.
Kalau kita langsung menghafalnya, maka kemungkinan yang bisa diingat hanya tujuh dari sembilan kata tersebut. Itu adalah kapasitas rata-rata kebanyakan orang.
Sekarang, kita memilah kata-kata tersebut dalam kelompok sejenis (kategori).
Binatang                                 Bunga                                     Perabot
Gajah                                       mawar                                     meja
Harimau                                  melati                                      kursi
Zebra                                       anggrek                                   rak buku

Anda bisa mengingat ketiga kategori ini dengan lebih mudah daripada kesembilan kata acak tadi.

2.      Teknik Mata Rantai Menggunakan Cerita
Dalam teknik ini, setiap hal yang ingin Anda ingat menjadi sebuah mata rantai. Anda menggunakan imajinasi Anda untuk menempa berbagai mata rantai menjadi seuntai rantai dengan bantuan cerita.
Contoh:
Andaikan Anda mempunyai daftar belanjaan kesepuluh barang berikut.
Sekop pasir                              selusin telur                            tiga belas roti
Enam gelas anggur                 bedak talek                             selada
Enam jeruk                              pasta gigi                                bunga
Sabun

Saat menciptakan cerita gabungan, jangan lupa gunakan semua indra Anda, kahayalan yang kuat, rasa humor, dan gaya melebih-lebihkan. Inilah yang digunakan eksekutif iklan untuk membantu Anda mengingat produk-produk mereka di TV atau media cetak.
Inilah salah satu variasi cerita yang bisa dipakai untuk mengingat kesepuluh benda tersebut secara berurutan:
Bayangkan Anda berjalan ke luar pintu sambil memegang sekop pasir yang berisi enam gelas anggur. Dalam tiap gelas terdapat jeruk yang berwarna cerah. Anda bisa mencium aromanya. Anda menginjak sabun dan terpeleset menimpa selusin telur. Saat tubuh Anda melayang jatuh, Anda mendengarnderak telur pecah dan melihat cairan kuning telur memercik.
Anda kembali ke dalam, mandi, dan memakai bedak talek. Anda menyikat gigi dengan pasta gigi, mencoba memulai lagi rutinitas pagi Anda. Rasa pasta gigi yang segar membuat Anda merasa lebih baik.
Dalam perjalanan ke sekolah, Anda mampir membeli roti. Tas Anda terasa hangat dan aromanya lezat sekali. Di toko  sebelah, Anda membeli selada, mencari yang masih segar. Sebelum pulang, Anda memperbarui semangat Anda dengan membeli bunga. Anda menatap warna-warnanya yang cerah dan menikmati harumnya.

Teknik ini bisa juga kita gunakan di dalam mengingat materi pelajaran. Namun yang sangat diperlukan adalah kreativitas kita di dalam membuat ceritanya dengan melibatkan berbagai indra kita untuk menguatkan bayangan benda-benda tersebut di dalam pikiran kita.

3.      Teknik Mengunakan Irama
Apakah Anda pernah bertanya-tanya mengapa puisi lebih mudah diingat dari pada prosa? Mengapa latihan ingatan yang menekankan pengulangan atau drill, sepertinya meningkatkan ingatan jangka pendek? Jawabannya adalah irama. Irama adalah alat bantu ingatan yang mudah diterapkan yang secara konsisten membuat hasil yang bagus. Teknik ini juga bisa kita gunakan untuk mengingat materi pelajaran dengan menggunakan irama lagu tertentu dengan mengganti lirik lagunya dengan materi yang akan diingat.
Contoh:
Coba Anda ingat angka berdigit 26 ini:
3 1 4 1 8 1 2 1 9 1 4 1 2 7 1 9 4 1 1 9 4 5 2 2 0 2 0
Pada awalnya, hal ini terasa menakutkan dan mustahil. Tapi kemudian akan menjadi cukup mudah jika Anda memecah angka ini menjadi beberapa kelompok yang lebih kecil,menyanyikan untuk diri Anda sendiri secara berirama. Untuk melakukannya, Anda hanya perlu mengingat beberapa kelompok angka ini:
3,14 adalah pi
1812 dan 1914 adalah tanggal perang bersejarah
12-7-1941 mewakili tanggal pemboman Pearl Harbor, atau awal perang dunia II
1945 adalah tahun berakhirnya perang dunia II
20/20 mewakili penglihatan yang sempurna
 Kini, nyanyikan angka ini untuk diri Anda sendiri.

4.      Teknik Jembatan Keledai
Teknik jembatan keladai adalah dengan mengganti lambang atau simbol tertentu dengan kata-kata yang mempunyai arti dan menjadi satu rangkaian yang punya makna.
Contoh:
Di dalam belajar kimia tentang sistem periodik pada unsur transisi periode IV, terdapat unsur-unsur berikut:
Sc – Ti - V – Cr – Mn – Fe – Co – Ni – Cu – Zn

Maka dapat kita buat menjadi kata-kata : Secara Tidak Vantas Crom Menuduh Feri Coba Nikam Cucu Zainal.
Sumber: Fred B. Chernow. 2001. The Sharper Mind. Jakarta : Gramedia

Minggu, 22 Juli 2012

LANGKAH-LANGKAH PERSIAPAN SISTEM KREDIT SEMESTER UNTUK SMA


Sistem Kredit Semester (SKS) adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya menentukan sendiri beban belajar dan mata pelajaran yang diikuti setiap semester pada satuan pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Kredit Semester dinyatakan dalam satuan kredit semester (sks). Beban belajar satu sks meliputi satu jam pembelajaran tatap muka, satu jam penugasan terstruktur, dan satu jam kegiatan mandiri tidak terstruktur. Dalam panduan ini “Sistem Kredit Semester” disingkat dengan “SKS” dan “satuan kredit semester” disingkat dengan “sks”.
Penyelenggaraan Sistem Kredit Semester (SKS) pada jenjang pendidikan dasar dan menengah di Indonesia saat ini merupakan suatu upaya inovatif untuk meningkatkan mutu pendidikan. Pada hakikatnya, SKS merupakan perwujudan dari amanat Pasal Ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pasal tersebut mengamanatkan bahwa “Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak, antara lain: (b) mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya; dan (f) menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu yang ditetapkan. Amanat dari pasal tersebut selanjutnya dijabarkan lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. Sebagaimana diketahui bahwa Standar Isi merupakan salah satu standar dari delapan Standar Nasional Pendidikan.
Jadi tujuh tahun setelah permendiknas tersebut disyahkan seharusnya SKS sudah diterapkan. Maka saat ini pemerintah melalui direktorat pembinaan SMA mewajibkan sekolah yang termasuk sekolah SSN (Kategori Mandiri) dan sekolah RSBI untuk melaksanakan SKS ini untuk tahun pelajaran 2013-2014. Pelaksanaan ini tentunya tergantung dengan kemampuan sekolah masing-masing. Demikian juga untuk pelaksanaan Moving Class tidaklah merupakan suatu keharusan tergantung pada kemampuan sekolah masing-masing.
Di bawah ini langkah-langkah yang bisa dilaksanakan sekolah di dalam mempersiapkan pelaksanaan SKS.
  1. Langkah pertama. Sekolah dapat melakukan sosialisasi kepada semua guru, tanaga kependidikan, komite, dinas pendidikan. Namun sebelumnya juga dapat dilakukan studi banding ke sekolah yang sudah melaksanakan SKS.
  2. Langkah kedua. Membentuk tim penyelenggaraan SKS. Tim ini bisa terdiri dari kepala sakolah, semua waka, tim pengembang kurikulum, ketua MGMP interen, tim ICT, TU akademik.
  3. Langkah ketiga. Tim pengembang kurikulum menentukan struktur kurikulum. Struktur kurikulum ini mencakup merubah atau mengkonversi sistem paket ke SKS.
  4. Langkah keempat. Tim pengembang kurikulum membuat serial mata pelajaran. Serial mata pelajaran ini diperoleh setelah menentukan struktur kurikulum. Serial ini bisa sebanyak 4 serial atau 6 serial tergantung kondisi sekolah. Mata pelajaran dengan 4 serial bertujuan untuk mengakomodasi siswa cerdas istimewa/berbakat istimewa atau sekolah yang mempunyai kelas akselerasi.
  5. Langkah kelima. Koordinator MGMP internal bersama guru dalam satu mata pelajaran melakukan pemetaan SK/KD untuk menentukan SK/KD mana yang akan digabung sesuai dengan serial mata pelajaran pada langkah keempat.
  6. Langkah keenam. Hasil pemetaan dari MGMP internal pada langkah lima di rapatkan dalam tim penyelenggaraan SKS untuk mendapatkan masukan dari guru mata pelajaran lain.
  7. Langkah ketujuh. Tim penyelenggaraan SKS mendistribusikan mata pelajaran ke dalam semester-semester.
  8. Langkah kedelapan. Tim penyelenggaraan SKS membuat panduan peraturan akademik, panduan penasehat akademik, panduan BK.
  9. Langkah kesembilan. Tim ICT mempersiapkan daftar kehadiran siswa, lembar hasil belajar, kartu rencana studi, format penilaian, dan lain-lain yang berhubungan dengan adminitrasi.
  10. Langkah kesepuluh. Mempersiapkan izin ke dinas pendidikan dan direktorat pembinaan SMA.
  11. Langkah kesebelas. Siap melaksanakan SKS. 
Di bawah ini ada contoh program persiapan pelaksanaan SKS dan file-file pendukung lainnya.
 
  1. Contoh program persiapan pelaksanaan SKS
  2. Juknis penyelenggaraan SKS
  3. Bahan presentasi SKS (PPT)
  4. Panduan SKS
  5. Contoh struktur kurikulum SKS


Selasa, 03 Juli 2012

STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN JENIS KECERDASAN


Strategi Pembelajaran Berdasarkan Jenis Kecerdasan (Multiple Intelegences)
Oleh:
Adi Saputra, M.Pd
Kecerdasan yang dimiliki setiap individu terdiri dari linguistik, logika-matematis, spasial, kinestetik, musikal, interpersonal,  intrapersonal dan naturalis. Melalui delapan  jenis kecerdasan ini, setiap individu mengakses informasi yang akan masuk ke dalam dirinya. Karena itu Amstrong menyebutkan kecerdasan tersebut merupakan modalitas untuk melejitkan kemampuan setiap siswa dan menjadikan mereka sebagai sang juara, karena pada dasarnya setiap anak cerdas. Maka tugas gurulah yang akan menyediakan sarana/mengelola pembelajaran agar semua kecerdasan tersebut dapat tergali. Di bawah terdapat tabel kecerdasan dan strategi yang dapat dilakukan guru di dalam pembelajarannya.

No
Jenis Kecerdasan
Strategi Pembelajaran
1
Lingustik
·      Menjelaskan dengan kata-kata
·      Menyediakan kesempatan untuk membaca, menulis, berbicara, mendengar, mencari informasi.
·      Membuat jurnal/laporan
·      Menceritakan suatu bacaan/materi pelajaran
2
Logika-Matematis
·      Memberi kesempatan untuk menjelaskan alasan, meneliti, mengevaluasi dan analisa (berpikir ilmiah)
·      Membuat hubungan antara beberapa konsep
·      Melakukan penghitungan, pengklasifikasian dan pengkategorian
·      Membuat grafik/kode/urutan/pola/susunan gambar
3
Musikal
·      Menggunakan suara dan musik di dalam presentasi, proyek dan lingkungan belajar
·      Memberi kesempatan untuk menyusun dan mengapresiasi musik/ritmik
·      Membuat hubungan musik dengan materi pelajaran
4
Spasial
·      Menyediakan kesempatan untuk melihat dan menonton video/photo/diagram
·      Menggunakan peta pikiran
·      Menyediakan sumber belajar yang mengandung berbagai macam gambar, warna, dan bentuk.
5
Kinestetik
·      Menyediakan kesempatan untuk bergerak
·      Manggunakan teknik teater, drama, dan pantomin dalam pembelajaran
·      Menjelaskan konsep dengan pergerakan tangan atau badan
6
Interpersonal
·      Mendorong kerjasama kelompok dan diskusi
·      Melakukan simulasi
·      Melakukan board games (misalnya role play)
·      Berbagi rasa dengan teman
7
Intrapersonal
·      Menyediakan kesempatan siswa untuk belajar mandiri
·      Memberi pilihan terhadap tugas atau proyek
·      Sesi refleksi satu menit
·      Menyediakan kesempatan untuk membuat jurnal belajar
8
Naturalis
·      Menyediakan kesempatan untuk belajar di ruang terbuka dan kunjungan lapangan
·      Gambarkan perhatian pada ciri-ciri dunia alami
·      Hadirkan informasi dalam bentuk hirarki dan taksonomi
·      Mengkaitkan pelajaran dengan alam sekitar (ekostudi)

Kamis, 14 Juni 2012

MEDIA PEMBELAJARAN


A.      PENDAHULUAN
Media pembelajaran perlu digunakan oleh guru untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran. Media dapat digunakan  dalam pembelajaran untuk membangkitkan motivasi siswa , mengkonkritkan materi yang menjelaskan konsep yang sifatnya abstrak sehingga lebih mudah dipahami siswa. Banyak jenis dan macam media pembelajaran yang dapat dibuat dan digunakan. Untuk  memilih media pembelajaran yang akan digunakan, guru harus memahami tentang macam-macam media dan kriteria memilih media yang cocok dan sesuai dengan kebutuhan guru dan siswa.   

B.  HAKIKAT MEDIA PEMBELAJARAN
Kata “Media” berasal dari bahasa Latin yang berarti “perantara”, yaitu perantara antara pengirim pesan dan penyampai pesan. Materi pembelajaran merupakan pesan-pesan yang harus disampaikan oleh pendidik kepada peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Jadi media adalah alat untuk menyampaikan atau menghantarkan pesan-pesan pembelajaran. Media pembelajaran merupakan segala sesuatu ( teknologi, sarana fisik, sarana komunikasi)  yang dapat menyampaikan pesan, merangsang pikiran, perasaan dan kemauan peserta didik sehingga mendorong terjadinya proses belajar dan tercapainya tujuan pembelajaran. Secara sederhana dapat diartikan bahwa media pembelajaran adalah seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan guru  dalam rangka berkomunikasi dengan siswa. Alat bantu itu disebut sebagai media pembelajaran sedangkan komunikasi adalah sistem penyampaiannya.  

Minggu, 03 Juni 2012

GAMBAR LUCU DAN ANEH

Anak Jangan Dipaksa Belajar

Anak Ayam Super

Saling Membantu, Walau Pun dalam Mengungkapkan Rasa Kasih Sayang

Kerjasama yang Baik Antara Anak dan Orang Tua

Angkutan Massal Masa Depan, Irit BBM

Tidur Nyenyak Bukan Hanya Milik Orang Kaya, Mereka pun Bisa

BENTUK DAN JENIS TES


Bentuk tes yang digunakan di sekolah dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu tes objektif dan tes non-objektif. Objektif di sini dilihat dari sistem penskorannya, yaitu siapa saja yang memeriksa lembar jawaban tes akan menghasilkan skor yang sama. Tes non-objektif adalah tes yang sistem penskorannya dipengaruhi oleh pemberi skor. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa tes objektif adalah tes yang sistem penskorannya objektif, sedang tes non-objektif sistem penskorannya dipengaruhi oleh subjektivitas pemberi skor.
Jenis-Jenis tes dilihat dari cara pelaksanaannya, tes dapat dibedakan  menjadi tes tertulis, tes lisan dan tes perbuatan. Tes tulisan bisa berupa tes esai dan tes objektif. Tes esai adalah bentuk tes dengan cara siswa diminta untuk menjawab pertanyaan secara terbuka yaitu menjelaskan atau menguraikan melalui kalimat yang disusun sendiri. Sementara tes objektif adalah bentuk tes yang mengharapkan siswa memilih jawaban yang sudah ditentukan, contoh; BS, tes pilihan ganda, menjodohkan, dan bentuk melengkapi. Tes perbuatan adalah tes dalam bentuk peragaan.
Berikut beberapa bentuk soal yang dipakai dalam sistem penilaian berbasis kompetensi. Bentuk soal tes yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:
a.    Benar-Salah: Soal benar-salah merupakan salah satu dari tes bentuk objektif dimana butir-butir soal yang diajukan dalam tes prestasi belajar tersebut berupa pernyataan (statement), dimana dalam tes itu ada pernyataan yang benar dan ada pula pernyataan yang salah. Tugas peserta tes adalah membubuhkan tanda tertentu (simbol) atau mencoret huruf B, jika peserta tes yakin bahwa pernyataan yang diberikan tersebut benar. Sebaliknya mencoret huruf S jika peserta tes yakin bahwa pernyataan itu salah.
b.    Melengkapi: Soal  bentuk melengkapi merupakan salah satu bentuk tes objektif dengan ciri-ciri yaitu: a) tes tersebut terdiri dari susunan kalimat yang bagian-bagiannya sudah dihilangkan (sudah dihapuskan); b) bagian yang dihilangkan itu diganti dengan titik-titik (....); c) tugas peserta tes adalah mengisi titik-titik tersebut dengan jawaban yang sesuai (benar).