Oleh:
Adi Saputra, M.Pd
Kemampuan
Anda mempelajari materi baru, baik dalam pekerjaan maupun dalam kehidupan
pribadi, tergantung pada teknik-teknik ingatan yang sudah sederhana dan sudah
terbukti efektif. Penelitian menunjukkan yang membawa hasil bukanlah lamanya
waktu yang dipergunakan untuk belajar. Tapi seperangkat strategi belajar yang
digunakanlah yang menentukan penguasaan materi. Siswa yang baik, usia berapa
pun, otomatis menggunakan waktu mereka
dengan lebih efektif dan memakai berbagai teknik belajar.
Kita mungkin
pernah melihat siswa atau mahasiswa yang duduk berjam-jam diperpustakaan
dikelilingi buku yang terbuka. Bagi kebanyakan dari mereka, hal ini sekedar
untuk “mengisi waktu”. Mereka tidak sungguh-sungguh mempunyai keinginan atau
motivasi untuk belajar, dan akibatnya mereka tidak memperoleh hasil yang sesuai
dengan harapan.
Beberapa
rekan mereka belajar semalam suntuk untuk ujian keesokan harinya. Mereka sangat
termotivasi karena selama satu semester jarang belajar dan sekarang harus
menyerap semua materi pelajaran dalam “sistem kebut semalam”. Mereka bisa
menguasai materinya karena mereka ingin dan harus. Mereka sudah mempunyai
motivasi, tetapi tekniknya tidak bagus
karena belajar pada saat terakhir seperti itu menghasilkan penyimpanan data (retention) jangka panjang yang buruk.
Maka
berdasarkan permasalahan di atas, penulis akan menyajikan teknik-teknik atau
strategi-strategi yang dapat digunakan untuk membantu kita di dalam menyerap
dan memproses informasi yang digunakan di dalam pembelajaran.
1. Teknik Pengelompokan
Teknik
ini adalah kemampuan mengelompokkan angka atau data yang panjang menjadi
bagian-bagian yang lebih kecil.
Contoh
:
·
Anda
sulit mengingat nomor telepon 3114536127 dengan mudah dan tepat. Maka Anda
dapat mengelompokkannya menjadi tiga bagian menjadi 311-453-6127. Ketiga bagian
ini membuatnya lebih mudah diingat.
·
Lihatlah
daftar sembilan kata terpisah ini :
meja, mawar, melati, gajah, harimau,
kursi, anggrek, zebra, rak buku.
Kalau kita langsung menghafalnya,
maka kemungkinan yang bisa diingat hanya tujuh dari sembilan kata tersebut. Itu
adalah kapasitas rata-rata kebanyakan orang.
Sekarang, kita memilah kata-kata
tersebut dalam kelompok sejenis (kategori).
Binatang Bunga Perabot
Gajah mawar meja
Harimau melati kursi
Zebra anggrek rak buku
Anda bisa mengingat ketiga kategori
ini dengan lebih mudah daripada kesembilan kata acak tadi.
2.
Teknik
Mata Rantai Menggunakan Cerita
Dalam teknik ini, setiap hal yang
ingin Anda ingat menjadi sebuah mata rantai. Anda menggunakan imajinasi Anda
untuk menempa berbagai mata rantai menjadi seuntai rantai dengan bantuan cerita.
Contoh:
Andaikan Anda mempunyai daftar
belanjaan kesepuluh barang berikut.
Sekop pasir selusin telur tiga belas roti
Enam gelas anggur bedak talek selada
Enam jeruk pasta gigi bunga
Sabun
Saat menciptakan cerita gabungan,
jangan lupa gunakan semua indra Anda, kahayalan yang kuat, rasa humor, dan gaya
melebih-lebihkan. Inilah yang digunakan eksekutif iklan untuk membantu Anda
mengingat produk-produk mereka di TV atau media cetak.
Inilah salah satu variasi cerita yang
bisa dipakai untuk mengingat kesepuluh benda tersebut secara berurutan:
Bayangkan Anda berjalan ke luar pintu
sambil memegang sekop pasir yang berisi enam gelas anggur. Dalam tiap gelas
terdapat jeruk yang berwarna cerah. Anda bisa mencium aromanya. Anda
menginjak sabun dan terpeleset menimpa selusin telur. Saat tubuh
Anda melayang jatuh, Anda mendengarnderak telur pecah dan melihat cairan kuning
telur memercik.
Anda kembali ke dalam, mandi, dan
memakai bedak talek. Anda menyikat gigi dengan pasta gigi, mencoba
memulai lagi rutinitas pagi Anda. Rasa pasta gigi yang segar membuat Anda
merasa lebih baik.
Dalam perjalanan ke sekolah, Anda
mampir membeli roti. Tas Anda terasa hangat dan aromanya lezat sekali. Di toko
sebelah, Anda membeli selada,
mencari yang masih segar. Sebelum pulang, Anda memperbarui semangat Anda dengan
membeli bunga. Anda menatap warna-warnanya yang cerah dan menikmati
harumnya.
Teknik ini bisa juga kita gunakan di
dalam mengingat materi pelajaran. Namun yang sangat diperlukan adalah
kreativitas kita di dalam membuat ceritanya dengan melibatkan berbagai indra
kita untuk menguatkan bayangan benda-benda tersebut di dalam pikiran kita.
3.
Teknik
Mengunakan Irama
Apakah Anda pernah bertanya-tanya
mengapa puisi lebih mudah diingat dari pada prosa? Mengapa latihan ingatan yang
menekankan pengulangan atau drill,
sepertinya meningkatkan ingatan jangka pendek? Jawabannya adalah irama. Irama
adalah alat bantu ingatan yang mudah diterapkan yang secara konsisten membuat
hasil yang bagus. Teknik ini juga bisa kita gunakan untuk mengingat materi
pelajaran dengan menggunakan irama lagu tertentu dengan mengganti lirik lagunya
dengan materi yang akan diingat.
Contoh:
Coba Anda ingat angka berdigit 26
ini:
3 1 4 1 8 1 2 1 9 1 4 1 2 7 1 9 4 1 1
9 4 5 2 2 0 2 0
Pada awalnya, hal ini terasa
menakutkan dan mustahil. Tapi kemudian akan menjadi cukup mudah jika Anda
memecah angka ini menjadi beberapa kelompok yang lebih kecil,menyanyikan untuk
diri Anda sendiri secara berirama. Untuk melakukannya, Anda hanya perlu
mengingat beberapa kelompok angka ini:
3,14 adalah pi
1812 dan 1914 adalah tanggal perang
bersejarah
12-7-1941 mewakili tanggal pemboman
Pearl Harbor, atau awal perang dunia II
1945 adalah tahun berakhirnya perang
dunia II
20/20 mewakili penglihatan yang
sempurna
Kini, nyanyikan angka ini untuk diri Anda
sendiri.
4.
Teknik
Jembatan Keledai
Teknik jembatan keladai adalah dengan
mengganti lambang atau simbol tertentu dengan kata-kata yang mempunyai arti dan
menjadi satu rangkaian yang punya makna.
Contoh:
Di dalam belajar kimia tentang sistem
periodik pada unsur transisi periode IV, terdapat unsur-unsur berikut:
Sc – Ti - V – Cr – Mn – Fe – Co – Ni –
Cu – Zn
Maka dapat kita buat menjadi
kata-kata : Secara Tidak Vantas Crom Menuduh Feri Coba Nikam Cucu Zainal.
Sumber: Fred B. Chernow. 2001. The Sharper Mind. Jakarta : Gramedia