Teknologi
seluler telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita sehari-hari,
dan dampaknya terhadap pendidikan sangat signifikan. Dengan maraknya telepon
pintar dan tablet, siswa dan guru sama-sama memiliki akses ke banyak informasi
dan sumber daya di ujung jari mereka hal ini dibuktikan pada hasil survei di
bawah ini dengan Indonesia berada pada urutan 4 pengguna telepon pintar
terbanyak di dunia.
Selain
itu, telepon pintar telah mengubah konektivitas dan komunikasi, yang
memungkinkan siswa untuk tetap berhubungan dengan guru, teman sebaya, dan lembaga
pendidikan mereka. Siswa dapat mengajukan pertanyaan, mengerjakan proyek
kelompok, dan mendapatkan umpan balik dari guru di luar kelas menggunakan
teknologi komunikasi waktu nyata termasuk email, aplikasi pengiriman pesan, dan
alat konferensi video. Selain memfasilitasi pertukaran akademis yang efektif,
koneksi yang ditingkatkan ini mendorong pengalaman belajar yang dipersonalisasi
yang disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan khusus siswa.
Sementara
telepon pintar memiliki banyak manfaat dan peluang belajar, telepon pintar
juga menghadirkan beberapa kesulitan dan potensi kekurangan yang dapat
memengaruhi kinerja akademis siswa. Telepon pintar
telah menjadi alat yang efektif di era digital ini, yang memungkinkan siswa
untuk mengakses sejumlah besar informasi dengan cepat dan mudah. Ketersediaan
internet, perangkat lunak instruksional, dan buku elektronik memberi siswa
akses cepat ke berbagai informasi di luar lingkup buku teks konvensional. Siswa
dapat melakukan penelitian internet di telepon pintar mereka, berkolaborasi
dengan teman sebaya melalui platform virtual, dan menggunakan program
pembelajaran interaktif untuk memperdalam pemahaman mereka. Hasilnya, siswa
memiliki kesempatan untuk memperluas perspektif intelektual mereka dan
mendorong pembelajaran mandiri.
Survey
dari theAsianParent dengan melibatkan 2500 responden dari
Singapura, Thailand, Indonesia, Malaysia, dan Phlipina dengan salah satu
hasilnya antara harapan orang tua dengan realita penggunaan oleh anak seperti
pada gambar di bawah ini. Pada bagan di bawah terlihat bahwa antara harapan
orang tua dengan kenyataan penggunaan oleh anak sangatlah berbanding terbalik.
Kemudian
Survey KPAI. Berdasarkan survey Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI, 2020)
terdapat sekitar 71,3% anak usia sekolah memiliki telepon pintar dan atau
memainkan telepon pintar mereka dalam kurun waktu yang cukup lama dalam sehari,
dan sebanyak 55% diantaranya menghabiskan waktu bermain telepon pintar tersebut
dengan game online maupun offline. Selama masa pandemi berlangsung tentunya
lebih banyak waktu luang yang tersisa, dan hal tersebut kebanyakan dimanfaatkan
oleh anak-anak untuk menggunakan telepon pintar,
baik itu sendiri maupun bersama teman-teman lingkungan terdekat.
Namun,
ada kekhawatiran mengenai kemungkinan efek buruk telepon pintar pada kinerja
akademis sebagai akibat dari semakin bergantungnya siswa pada telepon pintar.
Potensi gangguan yang ditawarkan oleh telepon pintar adalah salah satu masalah
utama. Siswa yang fokus pada pekerjaan sekolah mereka mungkin dengan cepat
teralihkan oleh hiburan internet, layanan pesan instan, dan platform
jejaring sosial. Penggunaan telepon pintar secara berlebihan untuk tujuan
nonakademis dapat mengurangi produktivitas, menyebabkan manajemen waktu yang
buruk, dan mempersulit konsentrasi pada kegiatan akademis yang
penting. Gangguan fokus ini dapat membuat anak kesulitan untuk fokus, memahami
konsep yang sulit, dan memahami pengetahuan, yang dapat berdampak
pada kinerja akademis mereka secara umum seperti yang ada pada tabel di
bawah ini.
Dampak Positif Teknologi Seluler terhadap Pendidikan |
Dampak Negatif Teknologi Seluler terhadap Pendidikan |
1.
Peningkatan Akses terhadap Materi dan Sumber Belajar |
1.Gangguan
dan Berpengaruh terhadap Proses Belajar |
2.
Penilaian dan Umpan Balik Berbasis Teknologi Canggih |
2.Kecanduan
dan Ketergantungan Berlebih pada Perangkat Seluler |
3.
Peningkatan Hasil dan Keberhasilan Siswa |
3.
Penurunan Interaksi Tatap Muka dan Keterampilan Sosial |
4.
Integrasi Pembelajaran Interaktif dan Multimedia |
4.Ketergantungan
pada Kepuasan Instan dan Kurangnya Kepuasan yang Tertunda |
5.
Peningkatan Komunikasi Orang Tua-Guru |
5.Potensi
Penyalahgunaan dan Kecurangan dalam Penilaian |
Selain itu, penggunaan telepon pintar dalam jangka panjang dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental siswa. Penggunaan telepon pintar yang melibatkan waktu layar yang berlebihan dan perilaku yang tidak banyak bergerak dapat menyebabkan gaya hidup yang tidak banyak bergerak, kurangnya aktivitas fisik, dan potensi masalah kesehatan. Paparan jangka panjang terhadap cahaya biru yang dipancarkan oleh layar telepon pintar telah dikaitkan dengan gangguan tidur, kelelahan, dan penurunan fungsi kognitif, yang semuanya telah dikaitkan dengan memburuknya kinerja skolastik. Penggunaan media sosial yang berlebihan pada telepon pintar juga dapat menyebabkan perbandingan sosial, perasaan tidak mampu, dan masalah kesehatan mental termasuk kecemasan dan depresi, yang semuanya dapat menghambat kemampuan siswa untuk berprestasi di sekolah.
Gambar
di atas menunjukkan dampak penggunaan telepon pintar terhadap prestasi akademik
siswa. Ditemukan bahwa sekitar 94,5% responden percaya bahwa penggunaan
telepon pintar yang berlebihan dapat membahayakan penglihatan siswa,
Penggunaan telepon pintar yang berlebihan telah dikaitkan dengan kurang
tidur (93,0%), Partisipasi dalam kegiatan non-akademis telah berkurang
(90,5%), Penggunaan telepon pintar memengaruhi kemampuan siswa untuk
belajar (89,0%), Siswa yang dapat menggunakan aplikasi dan sumber daya
pendidikan di ponsel memiliki hasil akademis yang lebih baik (86,5%), Hal ini
dapat memengaruhi produktivitas dan keterampilan manajemen waktu siswa
(84,5%), Penggunaan telepon pintar cenderung belajar lebih sedikit dan
kurang berkonsentrasi dalam menyelesaikan tugas (83,5%) dan Penggunaan
telepon pintar di kelas memperburuk daya ingat siswa (82,5%).
Selain
itu juga ada penelitian dampaknya terhadap pembelajaran seperti pada tabel di
bawah ini.
Temuan
dari penelitian ini memajukan pemahaman tentang dampak negatif kecanduan telepon pintar terhadap pembelajaran. Hasil meta-analisis
ini menunjukkan bahwa kecanduan telepon pintar berdampak negatif pada
prestasi akademik siswa. Ketika siswa menghabiskan waktu di telepon pintar
mereka hingga mengabaikan praktik kehidupan sehari-hari mereka, terlibat dalam
penggunaan telepon pintar yang berlebihan, atau mengirim pesan teks secara
berlebihan di ponsel mereka, ada kecenderungan untuk mengembangkan kecanduan
perilaku terhadap penggunaan telepon pintar, sehingga mengalami penurunan
prestasi akademik. Mengingat hal ini, keterlibatan aktif dalam menjalankan
kontrol dan penggunaan telepon pintar yang minimal dapat bermanfaat bagi
pembelajaran dan prestasi akademik siswa.
Singkatnya,
berdasarkan hasil meta-analisis ini, peneliti menyarankan bahwa kebijakan
pendidikan, pelatihan guru, intervensi kognitif-perilaku, pengembangan praktik
pengajaran dan pembelajaran khusus yang membahas pengurangan bahaya dan
kecanduan dalam penggunaan telepon pintar dapat membantu siswa memaksimalkan
waktu belajar dan meningkatkan pembelajaran secara efektif.
Lebih
rinci dampak negatif penggunaan telepon pintar bagi siswa dapat disimak pada
tayangan di bawah ini:
Sebagai kesimpulan, telepon pintar memiliki dampak besar pada dunia pendidikan dan memberikan kemungkinan yang sangat besar untuk komunikasi dan pembelajaran. Telepon pintar membuat informasi tersedia bagi siswa, mendorong kerja sama tim, dan meningkatkan keterhubungan. Namun, kinerja akademis siswa dapat terhambat oleh penggunaan telepon pintar yang berlebihan. Penting untuk mengatasi gangguan, hilangnya konsentrasi, dan dampak buruk pada kesehatan fisik dan mental yang mungkin terjadi akibat penggunaan telepon pintar. Sangat penting untuk mencapai keseimbangan antara penggunaan telepon pintar untuk tujuan pendidikan dan meminimalkan potensi dampak negatif. Lembaga pendidikan dan siswa dapat sepenuhnya memanfaatkan telepon pintar tanpa mengorbankan kualitas akademis dengan mempromosikan penggunaan telepon pintar yang bertanggung jawab, menggabungkan program literasi digital, dan mendorong disiplin diri.
Sumber:
Sakshi
Punir. 2021. Impact Of The Use Of Smartphones On Academic Performance Of
Students: A Cross-Sectional Study. Graphic Era Hill University, Dehradun
Uttarakhand India. Ilkogretim Online - Elementary Education Online, 2021; Vol
20 (Issue 6).
Nur
Hesti Rachmawati. 2022. PENGARUH SMARTPHONE TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA
SEKOLAH DASAR.. Vol. 4, No. 2, Agustus 2022. Jurnal Warta Desa. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
https://hubvela.com/hub/technology/positive-negative-impacts/mobile-technology-education/
https://id.theasianparent.com/hasil-survey-smartphone-yang-mengejutkan
0 comments:
Posting Komentar