Oleh:
Adi Saputra, M.Pd
Dalam
penyusunan perangkat pembelajaran tiap pelajaran untuk belajar aktif, digunakan
satu kerangka yang sangat sederhana, yaitu disebut ICARE. Sistem ICARE mancakup
lima elemen kunci suatu pengalaman belajar yang baik, yang dapat diterapkan
terhadap peserta didik. Oleh karena itu, sistem ICARE sangat baik untuk
diterapkan dalam proses belajar di sekolah. ICARE adalah singkatan dari: Introduction, Connection, Application,
Reflection, dan Extension.Penggunaan sistem ICARE sangat memberi peluang
kepada peserta didik untuk memiliki kesempatan mengaplikasikan apa yang telah
mereka pelajari dalam pelatihan. Namun juga harus diingat bahwasanya perangkat
tersebut harus memenuhi aturan sesuai dengan standar proses yang terdapat dalam
Permendiknas no 41 tahun 2007. Dalam Permendiknas tersebut terdapat eksplorasi,
elaborasi, dan konfirmasi. Di samping itu juga memasukkan pendidikan budaya karakter
bangsa dan kewirausahaan. Berikut ini dijelaskan secara rinci kerangka ICARE. Di bawah tulisan ini terdapat link untuk downnload ebook yang berhubungan dengan materi ini. Semoga bermanfaat.
1. I =
Introduction (Pendahuluan)
Pada tahap pengalaman belajar ini guru atau fasilitator menetapkan
materi pelajaran kepada peserta didik. Ini harus mencakup menyiapkan peserta
didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran, penjelasan
tujuan pembelajaran, dan menyampaikan cakupan materi serta penjelasan uraian
kegiatan sesuai silabus.
2.
C = Connection (Koneksi)
Koneksi merupakan
tahap pengkaitan antara pengetahuan yang dimiliki peserta didik sebelumnya.
Dalam banyak hal, proses belajar itu berurutan (sequential) dengan membangun suatu kompetensi di atas suatu
kompetensi sebelumnya. Karena itu, semua pengalaman belajar yang baik harus
dimulai dari apa yang peserta didik telah tahu dan dapat dilakukan serta dapat
dibangun di atasnya. Pada tahap connection
pembelajaran guru mencoba mengaitkan materi pembelajaran yang baru dengan
pengalaman belajar sebelumnya. Guru dapat mencapainya dengan melakukan latihan brainstorming sederhana untuk mengenali
apa yang telah diketahui peserta didik, dengan meminta peserta didik mengatakan
kepada guru apa yang mereka ingat dari pembelajaran sebelumnya atau dengan
mengembangkan suatu kegiatan yang dapat dilakukan peserta didik secara mandiri.
Dengan mengikuti hal ini guru menghubungkan peserta didik dengan materi yang
baru. Namun, yang perlu diperhatikan adalah bahwa tahap ini dilakukan tidak
terlalu lama menghabiskan waktu. Paling lama waktu dugunakan sekitar sepuluh
menit.