Siswa berbakat intelektual merupakan sekelompok siswa yang memiliki keunggulan dan karakteristik unik yang berbeda dari siswa biasa. Sebab itu mereka memerlukan guru khusus yang sesuai untuk mengajar mereka.
Dan
dalam
menyediakan
guru-guru
untuk
siswa berbakat intelektual harus bertitik tolak dari kondisi dan ciri-ciri khas siswa berbakat
intelektual tersebut.
Dalam proses pendidikan siswa berbakat intelektual, semua yang
terlibat
harus disesuaikan dengan kebutuhan siswa tersebut, termasuk juga guru.
Bahkan guru yang merupakan masukan terpenting karena gurulah dalang
dalam proses belajar mengajar itu. Mengingat ciri-ciri khas siswa berbakat intelektual yang menuntut
pelayanan secara khas pula dari pihak guru, maka seyogyanya jika guru dipersiapkan secara khusus.
Guru
untuk siswa berbakat intelektual
harus
memiliki karakteristik khusus. Karakteristik yang diharapkan
ada
pada guru siswa berbakat intelektual dapat
digolongkan
menjadi karakteristik filosofis, profesional, dan kepribadian. Karakteristik
filosofis
penting karena
pandangan guru mengenai pendidikan ikut menentukan pendekatan terhadap siswa di dalam atau pun di luar kelas. Guru siswa berbakat intelektual perlu mencerminkan
sikap kooperatif
dan
demokratis, serta
mempunyai kompetensi dan minat
terhadap proses
pembelajaran. Karakteristik professional
meliputi
strategi untuk mengoptimalkan
belajar
siswa berbakat
intelektual,
keterampilan bimbingan dan penyuluhan, pengetahuan
dan
pemahaman psikologi
siswa
berbakat
intelektual. Karakteristik pribadi meliputi empati, toleransi, kesejatian, aktualisasi diri, dan antusisme atau semangat.
Semiawan bahkan menguraikan sejumlah persyaratan diperlukan
oleh guru akselerasi, diantaranya ialah : 1) memiliki intelegensi yang tinggi, 2) memiliki minat
yang
luas dalam berbagai
bidang, 3) memiliki kehendak untuk menyampaikan apa yang dimilikinya (ilmu) kepada orang lain, 4) memiliki keinginan untuk belajar secara terus menerus, 5) bersama-sama dengan siswa berusaha untuk memperdalam ilmunya.
Syarat-syarat yang diperlukan guru siswa berbakat lebih
jauh dijabarkan
oleh
Raka Joni sebagai berikut :
1) Penguasaan materi yang mantap dan persyaratan tingkat intelegensi yang tentu saja harus sebanding dengan peserta didiknya.
2) Menyukai bidangnya, indikatornya selalu mengikuti perkembangan bidang ilmunya dan
menularkan kegairahan terhadap
ilmunya kepada peserta didik.
3) Menguasai berbagai strategi
belajar mengajar, khususnya
yang
lebih berpusat kepada peserta didik.
4) Diharapkan memberi hasil pengiring berupa keterampilan
menemukan
masalah disamping keterampilan memecahkan
masalah.
5) Mengutamakan standar
prestasi setinggi-tingginya di dalam setiap kesempatan, baik untuk siswanya maupun untuk dirinya sendiri. Guru yang menantang siswa
berbakat
intelektual adalah yang selalu menuntut yang maksimal, bukan sekedar cukup untuk lulus.
6)
Suka
bergaul
dengan siswa
berbakat intelektual dengan
segala pendekatan pribadi tetapi tetap tegas dan sistematis dalam pengaturan kerja.
Guru merupakan kunci keberhasilan pembelajaran, oleh sebab
itu terdapat syarat-syarat khusus
yang
harus
dipenuhi untuk dapat menjadi
seorang guru. Guru siswa berbakat intelektual, pada khususnya haruslah sosok guru yang ideal baik
secara
akademis maupun pribadi dan sosial karena mereka harus dapat mengimbangi potensi siswa berbakat intelektual dalam proses belajar baik di dalam atau pun di luar kelas. Namun untuk memperoleh guru yang ideal tentu bukan sesuatu yang mudah, untuk
itu para penyelenggara pendidikan harus terus memberikan pelatihan dan pembinaan kepada guru. Selain itu juga harus ada pemotivasian berupa pemberian penghargaan agar guru dapat lebih terpacu untuk
melakukan tugasnya dengan sebaik-
baiknya.
Sumber: Tesis UPAYA MENGEFEKTIFKAN PROGRAM AKSELERASI DALAM RANGKA PENGEMBANGAN POTENSI SISWA BERBAKAT INTELEKTUAL oleh Hydra Artanti, UIN
Malang. 2009.
0 comments:
Posting Komentar