Sabtu, 25 Juni 2022

CARA MENYUSUN MODUL AJAR PADA KURIKULUM MERDEKA

Pada tulisan sebelumnya sudah kita bahas rancangan pembelajaran dan asesmen, maka pada tulisan ini kita akan membahas cara menyusun modul ajar. Rencana pembelajaran dirancang untuk memandu guru melaksanakan pembelajaran sehari-hari untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. Dengan demikian, rencana pembelajaran disusun berdasarkan alur tujuan pembelajaran yang digunakan pendidik sehingga bentuknya lebih rinci dibandingkan alur tujuan pembelajaran. Perlu diingatkan kembali bahwa alur tujuan pembelajaran tidak ditetapkan oleh pemerintah sehingga pendidik yang satu dapat menggunakan alur tujuan pembelajaran yang berbeda dengan pendidik lainnya meskipun mengajar peserta didik dalam fase yang sama. Oleh karena itu, rencana pembelajaran yang dibuat masing-masing pendidik pun dapat berbeda-beda, terlebih lagi karena rencana Pembelajaran ini dirancang dengan memperhatikan berbagai faktor lainnya, termasuk faktor peserta didik yang berbeda, lingkungan sekolah, ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran, dan lain-lain.

Setiap pendidik perlu memiliki rencana pembelajaran untuk membantu mengarahkan proses pembelajaran mencapai CP. Rencana pembelajaran ini dapat berupa: (1) rencana pelaksanaan pembelajaran atau yang dikenal sebagai RPP atau (2) dalam bentuk modul ajar. Apabila pendidik menggunakan modul ajar, maka ia tidak perlu membuat RPP karena komponen-komponen dalam modul ajar meliputi komponen-komponen dalam RPP atau  lebih lengkap daripada RPP. Komponen yang dimaksud tertera pada Tabel berikut ini:

Tabel di atas menunjukkan perbedaan komponen yang perlu termuat dalam kedua dokumen perencanaan pembelajaran yang digunakan pendidik sehari-hari. Terlihat bahwa komponen yang harus ada (komponen minimum) dalam rencana pelaksanaan pembelajaran lebih sederhana, fokus mendokumentasikan rencana.

Sementara dalam modul ajar, perencanaan dilengkapi dengan media yang digunakan, termasuk juga instrumen asesmennya. Oleh karena modul ajar lebih lengkap daripada rencana pelaksanaan pembelajaran, maka pendidik yang menggunakan modul ajar untuk mencapai satu atau lebih tujuan pembelajaran tidak perlu lagi mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran.

Merancang Modul Ajar

Sebagaimana terlihat dalam  sebelumnya modul ajar sekurang-kurangnya yang berisi tujuan, langkah, media pembelajaran, asesmen, serta informasi dan referensi belajar lainnya yang dapat membantu pendidik dalam melaksanakan pembelajaran. Satu modul ajar biasanya berisi rancangan pembelajaran untuk satu tujuan pembelajaran berdasarkan alur tujuan pembelajaran yang telah disusun.

Modul ajar dalam Kurikulum Merdeka ditujukan untuk membantu pendidik mengajar secara lebih fleksibel dan kontekstual, tidak selalu menggunakan buku teks pelajaran. Modul ajar dapat menjadi pilihan lain atau alternatif strategi pembelajaran. Oleh karena itu, sebelum merancang modul ajar, pendidik perlu mempertimbangkan beberapa hal berikut.

a.  Untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran tertentu, apakah merujuk pada buku teks saja sudah cukup atau perlu menggunakan modul ajar?

b.  Jika membutuhkan modul ajar, apakah dapat menggunakan modul ajar yang telah disediakan, memodifikasi modul ajar yang disediakan, atau perlu membuat modul ajar  baru?

Apabila berdasarkan kedua pertanyaan di atas pendidik menyimpulkan bahwa modul ajar tidak dibutuhkan atau modul ajar yang disediakan dapat digunakan dengan penyesuaian-penyesuaian tertentu, maka ia tidak perlu merancang modul ajar yang baru. Komponen minimum modul ajar telah disampaikan dalam Tabel sebelumnya namun bila diperlukan, pendidik juga dapat menambah komponen, misalnya dengan menyusun modul ajar dengan struktur sebagaimana tercantum pada Tabel berikut.

Pertanyaan-pertanyaan reflektif berikut ini dapat digunakan pendidik dalam proses perancangan modul ajar.

  • Bagaimana agar perhatian peserta didik senantiasa fokus dan mereka terus bersemangat sepanjang kegiatan pembelajaran?
  • Bagaimana saya sebagai pendidik akan membantu setiap individu peserta didik memahami pembelajaran?
  • Bagaimana saya akan mendorong peserta didik untuk melakukan refleksi, mempelajari lagi, memperbaiki, dan berpikir ulang tentang konsep atau materi pelajaran yang telah mereka pelajari?
  • Bagaimana peserta didik dapat menunjukkan pemahaman mereka dan melakukan evaluasi diri yang berarti setelah mempelajari materi ini?
  • Bagaimana saya akan menyesuaikan langkah dan/atau materi pelajaran berdasarkan keunikan dan kebutuhan masing-masing peserta didik?
  • Bagaimana saya akan mengelola pengalaman belajar yang mendorong peserta didik untuk menjadi pelajar yang aktif dan mandiri?

 Strategi Mengembangkan Modul Ajar

1.  Mengidentifikasi tujuan pembelajaran yang bisa dikelompokkan dalam satu lingkup materi.

Satu modul ajar bisa mencakup beberapa tujuan pembelajaran. Tujuan Pembelajaran (TP) sudah diturunkan dari Capaian Pembelajaran (CP) yang diberikan dari pusat dan sudah disusun juga Alur Tujuan Pembelajaran (ATP).

2.  Lakukan asesmen diagnosis mengidentifikasi penguasaan kompetensi awal peserta didik.

Asesmen diagnosis terdiri dari asesmen diagnosis non kognitif dan asesmen diagnosis kognitif. Untuk mengukur kompetensi awal dapat menggunakan asesmen diagnosis kognitif yang soalnya dibuat dari beberapa level tingkat kemampuan siswa. Setelah soalnya disusun dan kemudian dikerjakan oleh siswa, maka diakhiri proses dengan menyusun tindak lanjutnya bagi siswa belum paham, paham sebagian, ataupun paham utuh.

3. Tentukan teknik dan instrumen asesmen sumatif beserta indikator keberhasilan asesmen sumatif yang akan dilakukan pada akhir lingkup materi.

Teknik dan instrument asesmen sumatif bertujuan untuk menilai hasil pembelajaran. Tekniknya bisa berupa tes tulis, tes lisan, dan sebagainya. Sedangkan instrumentnya dapat berupa pilihan ganda, esay, menjodohkan, dan lainnya. Setiap instrument ini dilengkapi dengan kunci jawaban, pedoman penskoran, ataupun rubrik penilaian.

4.     Tentukan periode waktu atau jumlah JP yang dibutuhkan.

Untuk periode waktu dan jumlah JP yang dibutuhkan dapat ditentukan hasil penyusunan ATP.

5. Tentukan teknik dan instrumen asesmen formatif berdasarkan aktivitas pembelajaran.

Teknik dan instrumen asesmen formatif dirancang untuk dapat dilaksanakan selama proses pembelajaran. Tekniknya dapat berupa observasi, kinerja, projek, tes tertulis dan lain-lain. Sedangkan instrumennya dapat berupa rubrik, ceklis, catatan anekdotal, dan grafik perkembangan.

6.     Buat rangkaian kegiatan pembelajaran dari awal sampai akhir.

Berikut ini adalah ilustrasi siklus perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dan asesmen:

  Pendidik menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, termasuk di dalamnya rencana asesmen formatif yang akan dilakukan di awal pembelajaran dan asesmen di akhir pembelajaran

     Pendidik melakukan asesmen di awal pembelajaran untuk menilai kesiapan setiap individu peserta didik untuk mempelajari materi yang telah dirancang

    Berdasarkan hasil asesmen, pendidik memodifikasi rencana yang dibuatnya dan/atau membuat penyesuaian untuk sebagian peserta didik

      Melaksanakan pembelajaran dan menggunakan berbagai metode asesmen formatif untuk memonitor kemajuan belajar

 Melaksanakan asesmen di akhir pembelajaran untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran. Asesmen ini dapat digunakan sebagai asesmen awal pada pembelajaran berikutnya.

7.     Pastikan aktivitas pembelajaran selaras dengan tujuan pembelajaran.

Kurikulum Merdeka menekankan pentingnya keterpaduan  pembelajaran dengan asesmen, terutama asesmen formatif, sebagai suatu siklus belajar. Prinsip Pembelajaran dan Asesmen mengindikasikan pentingnya pengembangan strategi pembelajaran sesuai dengan tahap capaian belajar peserta didik atau yang dikenal juga dengan istilah teaching at the right level (TaRL).

8.  Setiap kegiatan dilengkapi dengan pemahaman bermakna dan pertanyaan esensial yang menjadi acuan.

Jadi setiap pembelajaran guru melaksanakan kegiatan menghubungkan konsep-konsep untuk membangun pemahaman yang utuh, sehingga konsep yang dipelajari akan dipahami secara baik dan membentuk perilaku. Kemudian juga guru menggunakan pertanyaan terbuka yang menstimulasi pemikiran yang mendalam.

9.  Persiapkan lembar belajar, materi belajar, dan media belajar sesuai dengan kesiapan, minat, dan profi belajar peserta didik.

Lembar belajar, materi belajar, dan media belajar seharusnya disesuaikan dengan pembelajaran differensiasi baik dari segi konten (materi yang akan diajarkan), proses (cara mengajarkan), dan produk (luaran atau performa yang akan dihasilkan).

Konten. Bagi peserta didik yang memerlukan bimbingan dapat mempelajari 3 (tiga) hal terpenting terkait materi, bagi siswa yang cukup mahir dapat mempelajari keseluruhan materi dan bagi peserta didik yang sudah sangat mahir dapat diberikan pengayaan.

Proses. Proses pembelajaran dan bentuk pendampingan dapat didiferensiasi sesuai kesiapan peserta didik, bagi siswa yang membutuhkan bimbingan pendidik perlu mengajarkan secara langsung, bagi peserta didik yang cukup mahir dapat diawali dengan Modeling yang dikombinasi dengan kerja mandiri, praktik, dan peninjauan ulang (review), bagi peserta didik yang sangat mahir dapat diberikan beberapa pemantik untuk tugas mandiri kepada peserta didik yang sangat mahir.

Produk. Diferensiasi pembelajaran juga dapat dilakukan melalui produk yang dihasilkan. Contohnya, bagi peserta didik yang memerlukan bimbingan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai konten inti materi, sedangkan bagi peserta didik yang cukup mahir dapat membuat presentasi yang menjelaskan penyelesaian masalah sederhana, dan bagi peserta yang sangat mahir bisa membuat sebuah inovasi atau menelaah permasalahan yang lebih kompleks.

10. Lampirkan instrumen asesmen seperti ceklis, rubrik atau lembar observasi yang dibutuhkan.

Instrumen asesmen ini sesuai dengan prinsip asesmen yang lebih dominan pada asesmen formatif. Asesmen formatif ini instrument asesmennya dapat berupa ceklis, rubrik, ataupun lembar observasi.

11. Periksa kembali kelengkapan komponen modul ajar.

Di bawah ini akan dijelaskan komponen modul ajar dan deskripsinya agar memudahkan guru dalam menyusun modul ajar tersebut.

Contoh Modul Ajar

A.    Infromasi Umum

1.     Identitas Modul Ajar

Nama Penyusun : ……………………………….

Mata Pelajaran    : PPKn

Fase/Kelas/SMT : E / 10 / Genap

Alokasi Waktu    : 4 JP (4 X 45 = 180 Menit)

Materi                 : Mengenali, Menyadari dan Menghargai Keragaman

   Identitas

2.     Kompetensi Awal

Siswa memahami keragaman di Indonesia yang telah diberikan pada domain TIK

3.     Profil Pelajar Pancasila

Berkebinekaan Global dan Bernalar kritis,

4.     Sarana dan Prasarana

Komputer/Laptop/Smartphone, Jaringan internet, Proyektor/LCD

5.     Target Peserta Didik

Target perangkat ajar ini dapat digunakan guru untuk mengajar:

·            Siswa reguler/tipikal

·            Siswa cerdas istimewa berbakat istimewa (CIBI)

6.     Model/Metode Pembelajaran yang Digunakan

·         Pengaturan Siswa : Individu, Berkelompok

·         Metode : Diskusi, Presentasi, Demonstrasi, Proyek

B.    Komponen Inti

1.     Tujuan Pembelajaran

10.11. Mengidentifikasi pengaruh keanggotaan kelompok lokal,

 regional, nasional, dan global terhadap pembentukan identitas

2.     Asesmen

·           Asesmen di awal Pembelajaran:

Meminta siswa untuk mengisi tabel KWL

·           Asesmen Formatif:

Observasi kelas, penilaian diri, penilaian antar teman, refleksi, mengobervasi efektivitas penyajian presentasi dalam kelas, partisipasi dalam diskusi, mengobservasi partisipasi dalam diskusi , Uji pemahaman

·           Asesment Sumatif :

Siswa melakukan presentasi tugas dan tes tertulis

3.     Pemahaman Bermakna

Perserikatan Bangsa-Bangsa berkomitmen untuk memperkuat toleransi dengan memupuk saling pengertian di antara budaya dan masyarakat. Keharusan ini terletak pada inti Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, serta Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia. Permasalahan ini menjadi penting diangkat, dimana terjadi kekerasan ekstremisme dan konflik yang meluas yang ditandai dengan pengabaian mendasar terhadap kehidupan manusia.

Lalu, apa sih yang dimaksud dengan toleransi? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) toleransi bermakna memiliki sikap toleran yaitu menenggang, menghargai, membiarkan atau membolehkan pendirian, pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri. 

Selain itu, sikap toleransi juga salah satu nilai profil pelajar pancasila yaitu berkebhinekaan global. Nilai pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika wajib menjadi nilai yang dipegang bersama oleh seluruh masyarakat Indonesia termasuk para pelajar. Bukan hanya dengan sesama bangsa Indonesia, melainkan juga ketika berhadapan dengan bangsa atau kultur negara lain. Pelajar Pancasila dituntut untuk dapat mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitas, namun tetap berpikiran terbuka ketika berinteraksi dengan budaya lain.

Sikap toleran perlu ditanamkan kepada anak sejak dini untuk mengajarkan anak berpikiran terbuka terhadap budaya lain dan dunia, mendorong anak untuk belajar bekerjasama dengan orang lain, mengajarkan anak untuk menerima orang lain apa adanya, serta mengajarkan anak untuk menghargai orang lain tanpa harus menanggalkan identitas diri dan kebudayaan.

Penanaman sikap toleran perlu dilakukan sejak dini agar seorang individu dapat memahami dan mampu menginternalisasikannya secara nyata. Jika individu sudah terbiasa bersikap toleran sejak dini, maka bukan hal yang sulit untuk menebarkan toleransi dalam kehidupannya. 

4.     Pertanyaan Pemantik

Pertanyaan pemantik di awal pertemuan untuk bisa memahami kebermaknaan mempelajari mengenai pengaruh keanggotaan kelompok lokal, regional, nasional, dan global terhadap pembentukan identitas. (silahkan dipilih salah satu stimulus yang paling sesuai dengan kemampuan peserta didik di kelas)

·         Perhatikan gambar

Berdasarkan kedua gambar tersebut, persilahkan siswa untuk nengajukan satu pertanyaan menggunakan kata tanya “Mengapa?” atau “Bagaimana?”

·         Perhatikan video

Tautannya: https://youtu.be/0Ntv2pkjQrk

Berdasarkan video tersebut, persilahkan siswa untuk mengajukan satu pertanyaan menggunakan kata tanya “Mengapa?” atau “Bagaimana?”

5.     Kegiatan Pembelajaran

PERTEMUAN 1 (2 JP)

a.     Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)

1)     Siswa mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar, kerapian dan kebersihan ruang kelas.

2)     Siswa memimpin doa bersama yang dilanjutkan dengan membaca al-quran secara bersama selama 5 menit.

3)     Siswa memperhatikan penjelasan tujuan yang harus dikuasi di akhir pembelajaran dan skenario penilaian selama proses pembelajaran

4)     Guru meminta pendidik untuk mengisi grafik TIK atau tabel KWL  dengan pertanyaan sebagai panduan

a)        Apa yang kalian ketahui tentang interaksi dan sosialisasi identias budaya sebagai salah satu cara untuk mengenali dan menghargai keragaman identitas?

b)  Tuliskan apa yang ingin kalian ketahui tentang mengenali, menyadari dan menghargai keragaman identitas.

5)     Guru menyajikan pertanyaan kunci terkait materi sebagai berikut:

b.     Kegiatan Inti (60 Menit)

1)  Guru menyajikan secara singkat materi pembelajaran dan meminta peserta didik yang kompetensi awalnya masih kurang untuk untuk membaca lebih lanjut materi melalui buku guru maupun melalui internet dengan pendampingan intensif guru. Sementara siswa lain yang kompetensi awalnya sudah optimal diminta untuk menjadi tutor sebaya selama proses belajar mandiri.

Siswa diberikan keleluasaan untuk memilih materi yang diminati untuk didalami dan berbagi informasi dalam mendalami materi tersebut dan materi lainnya dengan tutor sebaya.

2) Guru meminta siswa untuk menonton video tentang “Gus Dur-Keragaman Bangsa melalui link https://www.youtube.com/watch?v=ESNyoOUrq_o

3)   Setelah menonton video siswa diminta untuk memberikan pendapat dan jawaban terkait dengan pertanyaan pemantik diskusi yaitu:

a)   Apakah ada dari peserta didik yang bertetangga dengan mereka yang berbeda agama atau suku? Bagaimana kehidupan keseharian dijalani?

b) Bagaimana tanggapan kalian terhadap pelabelan terhadap kelompok tertentu?

4)     Guru membagi kelas menjadi tiga sampai empat kelompok besar yang terdiri dari 5 sampai dengan 7 siswa berdasarkan kesamaan minat.

5) Guru meminta setiap kelompok memberi nama pada kelompok berdasarkan minatnya pada etnik tertentu.

6)     Guru meminta setiap kelompok membuat simbol kelompok.

7)     Guru meminta peserta didik mendiskusikan filosofi dari gambar yang menjadi lambang atau simbol bagi kelompok tersebut.

8)  Guru meminta setiap kelompok untuk membuat presentasi kerja  kelompok (Presentasi kerja kelompok dapat berupa PPT, Video animasi, atau simulasi drama atau media presentasi lain)

9)  Sebelum presentasi tugas kelompok, ruang kelas di setting dengan model kelas  U..

10) Mempresentasikan hasil diskusinya secara bergantian di depan kelas.

11) Guru menjelaskan maksud dari aktivitas yang telah dilakukan oleh siswa merupakan gambaran dari wajah Indonesia yang beragam kemudian disatukan dalam satu wadah negara bangsa yang Bernama Indonesia.

c.     Penutup (15)

1)  Sebelum mengakhiri pelajaran, guru bersama siswa menyimpulkan materi.

2)     Guru meminta siswa untuk menyampaikan lesson learned dari proses pembelajaran yang telah dilakukan dengan memeriksa pemahaman siswa dengan meminta mereka menjawab pertanyaan kunci pada awal diskusi menggunakan bahasa sederhana yang mudah dipahami. Siswa dapat menuliskannya di kolom refleksi (Buku Siswa) atau menyampaikannya secara lisan.

·          Dari proses belajar hari ini, hal yang saya pahami adalah...

·  Dari proses belajar hari ini, hal yang belum saya pahami adalah/saya ingin menge tahui lebih dalam tentang ...

·    Dari proses belajar hari ini, hal yang akan saya lakukan dalam kehidupan sehari-hari ...

3)  Siswa meminta peserta didik untuk mengekspresikan perasaannya selama proses pembelajaran dengan mencentang emoji sesuai dengan perasaan yang dirasakan.

4)  Siswa mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung dengan baik dan lancar

6.     Refleksi Peserta Didik dan Pendidik

a.     Refleksi Peserta Didik

Refleksi pembelajaran yang dilakukan oleh guru terhadap siswa pada akhir pertemuan setelah pembelajaran. Berikut ini beberapa pertanyaan kunci dalam refleksi pembelajaran:

·     Apakah kamu memahami intruksi yang dilakukan untuk pembelajaran?

· Apakah media pembelajaran, alat dan bahan mempermudah kamu dalam pembelajaran?

·   Materi apa yang kamu pelajari pada pembelajaran yang telah dilakukan?

·  Apakah materi yang disampaikan, didiskusikan, dan dipresentasikan dalam pembelajaran dapat kamu pahami?

·      Manfaat apa yang kamu peroleh dari materi pembelajaran?

· Sikap positif apa yang kamu peroleh selama mengikuti kegiatan pembelajaran?

·      Kesulitan apa yang kamu alami dalam pembelajaran?

·      Apa saja yang kamu lakukan untuk belajar yang lebih baik?

b.     Refleksi Pendidik

·   Apakah dalam membuka pelajaran dan memberikan penjelasan teknis atau intruksi yang disampaikan untuk pembelajaran yang akan dilakukan dapat dipahami oleh siswa?

·      Bagian manakah pada rencana pembelajaran yang perlu diperbaiki?

· Bagaimana tanggapan siswa terhadap materi atau bahan ajar, pengelolaan kelas, latihan dan penilaian yang telah dilakukan dalam pembelajaran?

·  Apakah dalam berjalannya proses pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan?

·      Apakah 100% siswa mencapai tujuan pembelajaran? Jika tidak, berapa persen (%) yang belum tercapai ? 

· Apakah arahan dan penguatan materi yang telah dipelajari dapat dipahami oleh siswa?

C.    Lampiran

1.     Lembar Kerja Peserta Didik

2.     Pengayaan dan Remedial

3.     Bahan Bacaan Pendidik dan Peserta Didik

4.     Glosarium

5.     Daftar Pustaka

0 comments:

Posting Komentar