Pada tulisan sebelumnya sudah kita bahas rancangan pembelajaran dan asesmen, maka pada tulisan ini kita akan membahas cara menyusun modul ajar. Rencana pembelajaran dirancang untuk memandu guru melaksanakan pembelajaran sehari-hari untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. Dengan demikian, rencana pembelajaran disusun berdasarkan alur tujuan pembelajaran yang digunakan pendidik sehingga bentuknya lebih rinci dibandingkan alur tujuan pembelajaran. Perlu diingatkan kembali bahwa alur tujuan pembelajaran tidak ditetapkan oleh pemerintah sehingga pendidik yang satu dapat menggunakan alur tujuan pembelajaran yang berbeda dengan pendidik lainnya meskipun mengajar peserta didik dalam fase yang sama. Oleh karena itu, rencana pembelajaran yang dibuat masing-masing pendidik pun dapat berbeda-beda, terlebih lagi karena rencana Pembelajaran ini dirancang dengan memperhatikan berbagai faktor lainnya, termasuk faktor peserta didik yang berbeda, lingkungan sekolah, ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran, dan lain-lain.
Setiap pendidik perlu memiliki rencana pembelajaran untuk membantu mengarahkan proses pembelajaran mencapai CP. Rencana pembelajaran ini dapat berupa: (1) rencana pelaksanaan pembelajaran atau yang dikenal sebagai RPP atau (2) dalam bentuk modul ajar. Apabila pendidik menggunakan modul ajar, maka ia tidak perlu membuat RPP karena komponen-komponen dalam modul ajar meliputi komponen-komponen dalam RPP atau lebih lengkap daripada RPP. Komponen yang dimaksud tertera pada Tabel berikut ini:
Tabel di atas menunjukkan perbedaan komponen yang perlu termuat dalam
kedua dokumen perencanaan pembelajaran yang digunakan pendidik sehari-hari.
Terlihat bahwa komponen yang harus ada (komponen minimum) dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran lebih sederhana, fokus mendokumentasikan rencana.
Sementara dalam modul ajar, perencanaan dilengkapi dengan media yang digunakan, termasuk juga instrumen asesmennya. Oleh karena modul ajar lebih lengkap daripada rencana pelaksanaan pembelajaran, maka pendidik yang menggunakan modul ajar untuk mencapai satu atau lebih tujuan pembelajaran tidak perlu lagi mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran.
Merancang Modul Ajar
Sebagaimana terlihat dalam
sebelumnya modul ajar sekurang-kurangnya yang berisi tujuan, langkah,
media pembelajaran, asesmen, serta informasi dan referensi belajar lainnya yang
dapat membantu pendidik dalam melaksanakan pembelajaran. Satu modul ajar
biasanya berisi rancangan pembelajaran untuk satu tujuan pembelajaran
berdasarkan alur tujuan pembelajaran yang telah disusun.
Modul ajar dalam Kurikulum Merdeka ditujukan untuk membantu pendidik
mengajar secara lebih fleksibel dan kontekstual, tidak selalu menggunakan buku
teks pelajaran. Modul ajar dapat menjadi pilihan lain atau alternatif strategi
pembelajaran. Oleh karena itu, sebelum merancang modul ajar, pendidik perlu
mempertimbangkan beberapa hal berikut.
a. Untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran tertentu, apakah merujuk pada
buku teks saja sudah cukup atau perlu menggunakan modul ajar?
b. Jika membutuhkan modul ajar, apakah dapat menggunakan modul ajar yang
telah disediakan, memodifikasi modul ajar yang disediakan, atau perlu membuat
modul ajar baru?
Apabila berdasarkan kedua pertanyaan di atas pendidik menyimpulkan bahwa
modul ajar tidak dibutuhkan atau modul ajar yang disediakan dapat digunakan
dengan penyesuaian-penyesuaian tertentu, maka ia tidak perlu merancang modul
ajar yang baru. Komponen minimum modul ajar telah disampaikan dalam Tabel sebelumnya namun bila diperlukan, pendidik
juga dapat menambah komponen, misalnya dengan menyusun modul ajar dengan
struktur sebagaimana tercantum pada Tabel berikut.
Pertanyaan-pertanyaan reflektif berikut ini dapat digunakan pendidik dalam proses perancangan modul ajar.
- Bagaimana agar perhatian peserta didik senantiasa fokus dan mereka terus bersemangat sepanjang kegiatan pembelajaran?
- Bagaimana saya sebagai pendidik akan membantu setiap individu peserta didik memahami pembelajaran?
- Bagaimana saya akan mendorong peserta didik untuk melakukan refleksi, mempelajari lagi, memperbaiki, dan berpikir ulang tentang konsep atau materi pelajaran yang telah mereka pelajari?
- Bagaimana peserta didik dapat menunjukkan pemahaman mereka dan melakukan evaluasi diri yang berarti setelah mempelajari materi ini?
- Bagaimana saya akan menyesuaikan langkah dan/atau materi pelajaran berdasarkan keunikan dan kebutuhan masing-masing peserta didik?
- Bagaimana saya akan mengelola pengalaman belajar yang mendorong peserta didik untuk menjadi pelajar yang aktif dan mandiri?
Strategi Mengembangkan Modul Ajar
1. Mengidentifikasi tujuan
pembelajaran yang bisa dikelompokkan dalam satu lingkup materi.
Satu
modul ajar bisa mencakup beberapa tujuan pembelajaran. Tujuan Pembelajaran (TP) sudah diturunkan dari Capaian
Pembelajaran (CP) yang diberikan dari pusat dan sudah disusun juga Alur Tujuan Pembelajaran
(ATP).
2. Lakukan asesmen
diagnosis mengidentifikasi penguasaan kompetensi awal peserta didik.
Asesmen diagnosis terdiri dari asesmen diagnosis non
kognitif dan asesmen diagnosis kognitif. Untuk mengukur kompetensi awal dapat
menggunakan asesmen diagnosis kognitif yang soalnya dibuat dari beberapa level
tingkat kemampuan siswa. Setelah soalnya disusun dan kemudian dikerjakan oleh
siswa, maka diakhiri proses dengan menyusun tindak lanjutnya bagi siswa belum
paham, paham sebagian, ataupun paham utuh.
3. Tentukan teknik dan
instrumen asesmen sumatif beserta indikator keberhasilan asesmen sumatif yang
akan dilakukan pada akhir lingkup materi.
Teknik dan instrument asesmen sumatif bertujuan untuk
menilai hasil pembelajaran. Tekniknya bisa berupa tes tulis, tes lisan, dan
sebagainya. Sedangkan instrumentnya dapat berupa pilihan ganda, esay,
menjodohkan, dan lainnya. Setiap instrument ini dilengkapi dengan kunci
jawaban, pedoman penskoran, ataupun rubrik penilaian.
4.
Tentukan periode waktu
atau jumlah JP yang dibutuhkan.
Untuk periode waktu dan jumlah JP yang dibutuhkan
dapat ditentukan hasil penyusunan ATP.
5. Tentukan teknik dan
instrumen asesmen formatif berdasarkan aktivitas pembelajaran.
Teknik dan instrumen asesmen formatif dirancang untuk
dapat dilaksanakan selama proses pembelajaran. Tekniknya dapat berupa
observasi, kinerja, projek, tes tertulis dan lain-lain. Sedangkan instrumennya
dapat berupa rubrik, ceklis, catatan anekdotal, dan grafik perkembangan.
6.
Buat rangkaian kegiatan
pembelajaran dari awal sampai akhir.
Berikut ini adalah ilustrasi siklus
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dan asesmen:
• Pendidik menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, termasuk di dalamnya
rencana asesmen formatif yang akan dilakukan di awal pembelajaran dan asesmen
di akhir pembelajaran
• Pendidik melakukan asesmen di awal pembelajaran untuk menilai kesiapan
setiap individu peserta didik untuk mempelajari materi yang telah dirancang
• Berdasarkan hasil asesmen, pendidik memodifikasi rencana yang dibuatnya
dan/atau membuat penyesuaian untuk sebagian peserta didik
• Melaksanakan pembelajaran dan menggunakan berbagai metode asesmen
formatif untuk memonitor kemajuan belajar
• Melaksanakan asesmen di akhir pembelajaran untuk mengetahui ketercapaian
tujuan pembelajaran. Asesmen ini dapat digunakan sebagai asesmen awal pada
pembelajaran berikutnya.
7.
Pastikan aktivitas pembelajaran
selaras dengan tujuan pembelajaran.
Kurikulum Merdeka menekankan pentingnya
keterpaduan pembelajaran dengan asesmen,
terutama asesmen formatif, sebagai suatu siklus belajar. Prinsip Pembelajaran
dan Asesmen mengindikasikan pentingnya pengembangan strategi pembelajaran
sesuai dengan tahap capaian belajar peserta didik atau yang dikenal juga dengan
istilah teaching at the right level (TaRL).
8. Setiap kegiatan
dilengkapi dengan pemahaman bermakna dan pertanyaan esensial yang menjadi
acuan.
Jadi
setiap pembelajaran guru melaksanakan kegiatan menghubungkan
konsep-konsep untuk membangun pemahaman yang utuh, sehingga konsep yang
dipelajari akan dipahami secara baik dan membentuk perilaku. Kemudian juga guru menggunakan pertanyaan terbuka yang menstimulasi
pemikiran yang mendalam.
9. Persiapkan lembar
belajar, materi belajar, dan media belajar sesuai dengan kesiapan, minat, dan
profi belajar
peserta didik.
Lembar belajar, materi belajar, dan media belajar
seharusnya disesuaikan dengan pembelajaran differensiasi baik dari segi konten
(materi yang akan diajarkan), proses (cara mengajarkan), dan produk (luaran
atau performa yang akan dihasilkan).
Konten. Bagi peserta
didik yang memerlukan bimbingan dapat mempelajari 3 (tiga) hal terpenting terkait
materi, bagi siswa yang cukup mahir dapat mempelajari keseluruhan materi dan bagi
peserta didik yang sudah sangat mahir dapat diberikan pengayaan.
Proses. Proses pembelajaran
dan bentuk pendampingan dapat didiferensiasi sesuai kesiapan peserta didik,
bagi siswa yang membutuhkan bimbingan pendidik perlu mengajarkan secara
langsung, bagi peserta didik yang cukup mahir dapat diawali dengan Modeling
yang dikombinasi dengan kerja mandiri, praktik, dan peninjauan ulang (review),
bagi peserta didik yang sangat mahir dapat diberikan beberapa pemantik untuk
tugas mandiri kepada peserta didik yang sangat mahir.
Produk.
Diferensiasi pembelajaran juga dapat dilakukan melalui produk yang dihasilkan.
Contohnya, bagi peserta didik yang memerlukan bimbingan bisa menjawab
pertanyaan-pertanyaan mengenai konten inti materi,
sedangkan bagi peserta didik yang cukup mahir dapat membuat presentasi yang
menjelaskan penyelesaian masalah sederhana, dan bagi peserta yang sangat mahir
bisa membuat sebuah inovasi atau menelaah permasalahan yang lebih kompleks.
10. Lampirkan
instrumen asesmen seperti ceklis, rubrik atau lembar observasi yang dibutuhkan.
Instrumen asesmen ini sesuai dengan prinsip asesmen
yang lebih dominan pada asesmen formatif. Asesmen formatif ini instrument
asesmennya dapat berupa ceklis, rubrik, ataupun lembar observasi.
11. Periksa kembali kelengkapan komponen modul ajar.
Di bawah ini akan dijelaskan komponen modul ajar dan deskripsinya agar memudahkan guru dalam menyusun modul ajar tersebut.
Contoh Modul Ajar
A.
Infromasi Umum
1. Identitas Modul Ajar
Nama Penyusun : ……………………………….
Mata Pelajaran : PPKn
Fase/Kelas/SMT : E / 10 / Genap
Alokasi Waktu : 4 JP (4 X 45 = 180 Menit)
Materi :
Mengenali, Menyadari dan Menghargai Keragaman
Identitas
2. Kompetensi Awal
Siswa memahami keragaman di Indonesia yang telah diberikan pada domain TIK
3. Profil Pelajar
Pancasila
Berkebinekaan Global dan Bernalar kritis,
4. Sarana dan
Prasarana
Komputer/Laptop/Smartphone, Jaringan internet, Proyektor/LCD
5. Target Peserta
Didik
Target perangkat ajar ini
dapat digunakan guru untuk mengajar:
·
Siswa reguler/tipikal
· Siswa cerdas istimewa berbakat istimewa (CIBI)
6. Model/Metode Pembelajaran
yang Digunakan
·
Pengaturan Siswa : Individu,
Berkelompok
·
Metode : Diskusi, Presentasi,
Demonstrasi, Proyek
B. Komponen Inti
1. Tujuan Pembelajaran
10.11. Mengidentifikasi pengaruh
keanggotaan kelompok lokal,
regional, nasional, dan global terhadap
pembentukan identitas
2. Asesmen
·
Asesmen di awal Pembelajaran:
Meminta siswa
untuk mengisi tabel KWL
·
Asesmen Formatif:
Observasi kelas, penilaian diri, penilaian antar teman, refleksi, mengobervasi
efektivitas penyajian presentasi dalam kelas, partisipasi dalam diskusi,
mengobservasi partisipasi dalam diskusi , Uji pemahaman
·
Asesment Sumatif :
Siswa melakukan presentasi tugas dan tes tertulis
3. Pemahaman
Bermakna
Perserikatan Bangsa-Bangsa berkomitmen
untuk memperkuat toleransi dengan memupuk saling pengertian di antara budaya
dan masyarakat. Keharusan ini terletak pada inti Piagam Perserikatan
Bangsa-Bangsa, serta Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia. Permasalahan ini
menjadi penting diangkat, dimana terjadi kekerasan ekstremisme dan konflik yang
meluas yang ditandai dengan pengabaian mendasar terhadap kehidupan manusia.
Lalu, apa sih yang dimaksud dengan
toleransi? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) toleransi bermakna
memiliki sikap toleran yaitu menenggang, menghargai, membiarkan atau
membolehkan pendirian, pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan,
dan sebagainya yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri.
Selain
itu, sikap toleransi juga salah satu nilai profil pelajar pancasila yaitu
berkebhinekaan global. Nilai pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika wajib
menjadi nilai yang dipegang bersama oleh seluruh masyarakat Indonesia termasuk
para pelajar. Bukan hanya dengan sesama bangsa Indonesia, melainkan juga ketika
berhadapan dengan bangsa atau kultur negara lain. Pelajar Pancasila dituntut
untuk dapat mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitas, namun tetap
berpikiran terbuka ketika berinteraksi dengan budaya lain.
Sikap
toleran perlu ditanamkan kepada anak sejak dini untuk mengajarkan anak
berpikiran terbuka terhadap budaya lain dan dunia, mendorong anak untuk belajar
bekerjasama dengan orang lain, mengajarkan anak untuk menerima orang lain apa
adanya, serta mengajarkan anak untuk menghargai orang lain tanpa harus menanggalkan
identitas diri dan kebudayaan.
Penanaman
sikap toleran perlu dilakukan sejak dini agar seorang individu dapat memahami
dan mampu menginternalisasikannya secara nyata. Jika individu sudah terbiasa
bersikap toleran sejak dini, maka bukan hal yang sulit untuk menebarkan
toleransi dalam kehidupannya.
4. Pertanyaan
Pemantik
Pertanyaan pemantik di awal pertemuan untuk bisa
memahami kebermaknaan mempelajari mengenai pengaruh keanggotaan kelompok lokal,
regional, nasional, dan global terhadap pembentukan identitas. (silahkan dipilih salah
satu stimulus yang paling sesuai dengan kemampuan peserta didik di kelas)
· Perhatikan gambar
Berdasarkan kedua gambar tersebut, persilahkan siswa untuk nengajukan satu pertanyaan menggunakan kata tanya “Mengapa?” atau “Bagaimana?”
·
Perhatikan video
Tautannya: https://youtu.be/0Ntv2pkjQrk
Berdasarkan
video tersebut, persilahkan siswa untuk mengajukan satu pertanyaan menggunakan
kata tanya “Mengapa?” atau “Bagaimana?”
5. Kegiatan Pembelajaran
PERTEMUAN 1 (2
JP)
a.
Kegiatan
Pendahuluan (15 Menit)
1) Siswa
mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar, kerapian
dan kebersihan ruang kelas.
2) Siswa memimpin
doa bersama yang dilanjutkan dengan membaca al-quran secara bersama selama 5
menit.
3) Siswa
memperhatikan penjelasan tujuan yang harus dikuasi di akhir pembelajaran dan
skenario penilaian selama proses pembelajaran
4) Guru meminta
pendidik untuk mengisi grafik TIK atau tabel KWL dengan pertanyaan sebagai panduan
a)
Apa yang kalian ketahui tentang interaksi dan sosialisasi identias
budaya sebagai salah satu cara untuk mengenali dan menghargai keragaman
identitas?
b) Tuliskan apa yang ingin kalian ketahui tentang mengenali, menyadari dan
menghargai keragaman identitas.
5) Guru menyajikan
pertanyaan kunci terkait materi sebagai berikut:
b. Kegiatan Inti (60 Menit)
1) Guru menyajikan
secara singkat materi pembelajaran dan meminta peserta didik yang kompetensi
awalnya masih kurang untuk untuk membaca lebih lanjut materi melalui buku guru
maupun melalui internet dengan pendampingan intensif guru. Sementara siswa lain
yang kompetensi awalnya sudah optimal diminta untuk menjadi tutor sebaya selama
proses belajar mandiri.
Siswa diberikan
keleluasaan untuk memilih materi yang diminati untuk didalami dan berbagi
informasi dalam mendalami materi tersebut dan materi lainnya dengan tutor
sebaya.
2) Guru meminta siswa untuk menonton video
tentang “Gus Dur-Keragaman Bangsa melalui link https://www.youtube.com/watch?v=ESNyoOUrq_o
3) Setelah menonton
video siswa diminta untuk memberikan pendapat dan jawaban terkait dengan
pertanyaan pemantik diskusi yaitu:
a) Apakah ada dari
peserta didik yang bertetangga dengan mereka yang berbeda agama atau suku?
Bagaimana kehidupan keseharian dijalani?
b) Bagaimana tanggapan
kalian terhadap pelabelan terhadap kelompok tertentu?
4) Guru membagi
kelas menjadi tiga sampai empat kelompok besar yang terdiri dari 5 sampai
dengan 7 siswa berdasarkan kesamaan minat.
5) Guru meminta
setiap kelompok memberi nama pada kelompok berdasarkan minatnya pada etnik
tertentu.
6) Guru meminta
setiap kelompok membuat simbol kelompok.
7) Guru meminta
peserta didik mendiskusikan filosofi dari gambar yang menjadi lambang atau
simbol bagi kelompok tersebut.
8) Guru meminta
setiap kelompok untuk membuat presentasi kerja kelompok (Presentasi kerja kelompok dapat
berupa PPT, Video animasi, atau simulasi drama atau media presentasi lain)
9) Sebelum
presentasi tugas kelompok, ruang kelas di setting dengan model kelas U..
10) Mempresentasikan
hasil diskusinya secara bergantian di depan kelas.
11) Guru menjelaskan
maksud dari aktivitas yang telah dilakukan oleh siswa merupakan gambaran dari
wajah Indonesia yang beragam kemudian disatukan dalam satu wadah negara bangsa
yang Bernama Indonesia.
c.
Penutup (15)
1) Sebelum
mengakhiri pelajaran, guru bersama siswa menyimpulkan materi.
2) Guru meminta
siswa untuk menyampaikan lesson learned dari proses pembelajaran yang
telah dilakukan dengan memeriksa pemahaman siswa dengan meminta mereka menjawab
pertanyaan kunci pada awal diskusi menggunakan bahasa sederhana yang mudah
dipahami. Siswa dapat menuliskannya di kolom refleksi (Buku Siswa) atau menyampaikannya
secara lisan.
· Dari proses belajar hari ini, hal yang saya pahami adalah...
· Dari proses belajar hari ini, hal yang belum saya pahami adalah/saya
ingin menge tahui lebih dalam tentang ...
· Dari proses belajar hari ini, hal yang akan saya lakukan dalam kehidupan
sehari-hari ...
3) Siswa meminta
peserta didik untuk mengekspresikan perasaannya selama proses pembelajaran
dengan mencentang emoji sesuai dengan perasaan yang dirasakan.
4) Siswa mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung dengan baik dan lancar
6. Refleksi Peserta
Didik dan Pendidik
a. Refleksi Peserta
Didik
Refleksi pembelajaran yang
dilakukan oleh guru terhadap siswa pada akhir pertemuan setelah pembelajaran.
Berikut ini beberapa pertanyaan kunci dalam refleksi pembelajaran:
· Apakah kamu memahami intruksi yang dilakukan untuk pembelajaran?
· Apakah media pembelajaran, alat dan bahan mempermudah kamu
dalam pembelajaran?
· Materi apa yang kamu pelajari pada pembelajaran yang telah
dilakukan?
· Apakah materi yang disampaikan, didiskusikan, dan
dipresentasikan dalam pembelajaran dapat kamu pahami?
·
Manfaat apa yang kamu peroleh dari materi pembelajaran?
· Sikap positif apa yang kamu peroleh selama mengikuti
kegiatan pembelajaran?
·
Kesulitan apa yang kamu alami dalam pembelajaran?
·
Apa saja yang kamu lakukan untuk belajar yang lebih baik?
b. Refleksi Pendidik
· Apakah dalam membuka pelajaran dan memberikan penjelasan
teknis atau intruksi yang disampaikan untuk pembelajaran yang akan dilakukan
dapat dipahami oleh siswa?
·
Bagian manakah pada rencana pembelajaran yang perlu diperbaiki?
· Bagaimana tanggapan siswa terhadap materi atau bahan ajar,
pengelolaan kelas, latihan dan penilaian yang telah dilakukan dalam
pembelajaran?
· Apakah dalam berjalannya proses pembelajaran sesuai dengan
yang diharapkan?
·
Apakah 100% siswa mencapai tujuan pembelajaran? Jika
tidak, berapa persen (%) yang belum tercapai ?
· Apakah arahan dan penguatan materi yang telah dipelajari dapat dipahami oleh siswa?
C. Lampiran
1. Lembar Kerja
Peserta Didik
2. Pengayaan dan
Remedial
3. Bahan Bacaan
Pendidik dan Peserta Didik
4. Glosarium
5. Daftar Pustaka
0 comments:
Posting Komentar