Model pembelajaran sebagaimana dimaksud pada Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 dan Permendibud
Nomor 22 Tahun 2016 adalah model pembelajaran yang menonjolkan aktivitas dan
kreativitas, menginspirasi, menyenangkan dan berprakarsa, berpusat pada peserta didik,
otentik, kontekstual, dan bermakna bagi kehidupan peserta didik sehari-hari. Maka
guru harus kreatif memilih model yang akan digunakan.
Untuk
saat ini model pembelajaran yang akan digunakan tidak ada batasannya, namun
harus diingat untuk pengintegrasian
kecakapan Abad 21 (4C), PPK, Literasi, pembelajaran dan atau penilaian HOTS ke
dalam langakah/sintaks pembelajarannya. Ketika untuk mengintegrasikan empat
komponen tadi guru-guru masih banyak yang kesulitan membuat kegiatan
pembelajarannya. Kesulitan tersebut antara lain perubahan paradigma untuk
mengaktifkan peserta didik di dalam pembelajaran, kurang pahamnya dalam
pemilihan model untuk materi tertentu, dan kurang kreatifitas guru dalam
mengembangkan kegiatan pembelajaran.
Maka
tulisan ini dapat digunakan sebagai bahan referensi atau inspirasi bagi guru
saat memilih dan mengimplementasikan berbagai model pembelajaran sesuai mata
pelajarannya masing-masing. Dimulai model discovery learning sampai
model pedagogi genre untuk mata pelajaran Bahasa. Di bawah ini ada link download untuk mengunduh naskah aslinya. Mudah-mudahan bermanfaat.
1. MODEL
DISCOVERY LEARNING
MATA PELAJARAN KIMIA
Kompetensi Dasar dari KI 3
Kompetensi Dasar dari KI 3
3.4.Menganalisis proses yang terjadi dalamsel Volta dan
menjelaskan kegunaannya
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4.1.Menjelaskan kespontanan
Reaksi
3.4.2.Menentukan
Kespontanan Reaksi
3.4.3. Menjelaskan bagan
sel volta
3.4.4. Menentukan bagan sel
volta
3.4.5. Menjelaskan reaksi
sel Volta
3.4.6. Menentukan reaksi
sel volta
3.4.11. Menganalisis
kespontanan
3.4.12. Menganalisis bagan
sel volta
3.4.13. Menganalisis reaksi
sel volta
3.4.7. Menjelaskan beda
potensial (E) sel volta
3.4.8. Menentukan Beda
potensial (Eo) sel volta
3.4.14.Menganalisis
bedapotensial (Eo) sel volta
4.4.1. Membedakan
kespontanan reaksi
Kompetensi Dasar dari KI 4
4.4. Merancang
sel Volta dengan menggunakan bahan disekitar
Indikator Pencapaian Kompetensi
4.4.1.Merancang bagan sel
volta
4.4.2.Menunjukkan reaksi
sel volta
4.4.3.Menentukan beda
potensial (Eo) sel volta
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
Pendahuluan:
1. Memberi salam dan berdoa, mengecek kebersihan kelas, dan mengatur
posisi tempat duduk sebelum
pembelajaran dimulai;
2. Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan dengan menanyakan kabar peserta didik;
3.
Melalui tanya jawab membahas kembali tentang reaksi redoks :
Apa yang dimaksud dengan reaksi redoks?
4. Menyampaikan kompetensi dan tujuan yang akan
dicapai berkaitan sel volta
beserta kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari;
5.
Menyampaikan garis besar cakupan materi sel volta beserta
kegunaannya dan
kegiatan yang akan dilakukan;
6. Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik
penilaian yang akan digunakan saat membahas materi sel volta beserta
kegunaannya.
Kegiatan Inti :
Stimulation(stimulasi/pemberian
rangsangan)
Pada
tahap ini peserta didik mengamati demonstrasi
untuk menunjukkan kespontanan reaksi beserta memikirkan jawaban pertanyaan yang diberikan
oleh guru.
1. Memberikan
rangsangan kepada peserta didik untuk mengamati gambar baterai dan aki dengan pertanyaan:
Bagaimana
proses yang terjadi dalam baterai
dan aki sehingga bisa menghasilkan energi listrik?
2. Memberikan
rangsangan kepada peserta didik dengan mengamati gambar baterai dan aki dengan
fokus pada kemasan yang menunjukan nilai potensial dari baterai dan aki.
Problem Statement
(Pernyataan/Identifikasi masalah)
3. Guru
memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak
mungkin masalah yang berkaitan dengan bagan sel Volta, proses reaksi yang
terjadi dalam sel Volta dan nilai potensial sel yang dihasilkan dari suatu sel
volta dengan menemukan jawaban mengenai:
a.
Bagaimana
cara merangkai sel Volta dan menentukan bagian-bagiannya!
b.
Bagaimana
reaksi yang terjadi dalam sel Volta?
c.
Berapa
nilai potensial yang dihasilkan dari sebuah baterai?
d.
Berapa
nilai potensial yang dihasilkan dari aki kendaraan bermotor?
e.
Mengapa
nilai potensial aki dan baterai berbeda?
Data Collection
(Pengumpulan Data)
Pada
tahap ini peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab
pertanyaan yang diidentifikasi melalui kegiatan:
4. Melakukan percobaan untuk merangkai sel Volta
sederhana dengan anode logam Zn dan katode logam Cu dengan elektrolit
masing-masing larutan ZnSO4 1 M dan larutan CuSO4 1 M dan menentukan potensial
sel yang dihasilkan berdasarkan Lembar Kerja yang telah disiapkan guru.
5. Mencatat data hasil
pengamatan.
Processing (Pengolahan
Data)
Pada
tahap ini peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi untuk mengolah data hasil
pengamatan dengan cara:
6. Mengolah
hasil pengamatan dengan bantuan pertanyaan pada lembar kerja.
7. Mengolah
data hasil pengamatan yang berhubungan dengan percobaan membuat rangkaian sel Volta sederhana dan
menentukan nilai potensial sel yang dihasilkan
8.
Presentasi
hasil diskusi kelompok dengan cara perwakilan kelompok maju ke depan kelas
menyampaikan hasil diskusi dan menjawab pertanyaan pada lembar kerja
Verification (Pembuktian)
Pada
tahap verifikasi peserta didik
mendiskusikan hasil pengolahan data dan memverifikasi hasil pengolahan dengan
data-data atau teori pada buku sumber atau browsing internet dengan
cara:
9. Mengamati
video pembelajaran mengenai proses reaksi yang terjadi di sel Volta
10. Memverifikasi
kembali data mengenai sel Volta dan nilai potensial elektroda standar untuk sel
Volta yang terdiri atas anode logam Zn dan katode logam Cu dengan larutan
masing-masing ZnSO4 1 M dan CuSO4 1M;
11. Memverifikasi
jawaban/pemaparan kelompok lain mengenai bagan sel volta dan reaksi yang
terjadi dalam sel Volta
Generalization (Menarik kesimpulan)
Pada tahap ini peserta
didik menyimpulkan hasil percobaan dan diskusi dengan cara:
12.
Menyimpulkan
bagan sel Volta
13.
Menyimpulkan
reaksi yang terjadi dalam sel Volta
14.
Menyimpulkan
reaksi redoks di elektrode (katode dan anode)
15.
Menyimpulkan
cara menuliskan diagram sel Volta
16.
Menyimpulkan
cara menentukan potensial sel yang dihasilkan dari suatu sel Volta
Penutup:
Peserta didik dan guru
mereview hasil kegiatan pembelajaran:
1. Menyimpulkan
mengenai cara penulisan reaksi redoks dalam sel Volta (anode tempat terjadinya
reaksi oksidasi dan katoda tempat terjadinya reaksi reduksi)
2.
Menyimpulkan
mengenai cara penulisan diagram sel Volta
3.
Menyimpulkan cara menentukan potensial sel Volta
4. Memberikan
tugas kepada peserta didik, dan mengingatkan peserta didik untuk mempelajari
materi yang akan dibahas di pertemuan berikutnya mengenai hubungan potensial
sel dengan kespontanan reaksi.
5. Guru
memberikan penghargaan kepada kelompok
yang berkinerja baik
6. Peserta
didik menjawab post test mengenai kespontanan reaksi, bagan sel Volta, reaksi
yang terjadi dalam sel Volta dan harga beda potensial sel
7. Pemberian
tugas untuk mempelajari materi selanjutnya berkaitan dengan kegunaan sel volta
dalam kehidupan sehari-hari (studi literature mengenai macam-macam sel volta
primer dan sel volta sekunder)
8. Pembelajaran
ditutup dengan berdoa bersama
2. MODEL INQUIRY LEARNING
MATA PELAJARAN KIMIA
Kompetensi Dasar
3.14 Mengelompokkan berbagai tipe system koloid, dan menjelaskan
kegunaan koloid dalam
Kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya
4.14 Membuat makanan atau produk lain yang berupa koloid atau melibatkan
prinsip koloid
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
Pendahuluan:
1. Memberi salam dan berdoa, mengecek
kebersihan kelas, dan mengatur posisi tempat duduk sebelum pembelajaran dimulai;
2. Mengkondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan menanyakan kabar peserta didik;
3. Melalui tanya jawab membahas
kembali tentang sifat koligatif larutan non elektrolit :
Kalau saya punya plastik A yang berisi air sirup dan plastik B
yang berisi air minum, kemudian keduanya saya masukkan ke dalam freezer, mana
yang akan membeku dulu ataukah keduanya membeku pada saat bersamaan?
4. Menyampaikan kompetensi dan tujuan yang
akan dicapai berkaitan sifat koligatif larutan beserta kegunaannya dalam
kehidupan sehari-hari;
5. Menyampaikan garis besar cakupan
materi sifat koligatif larutan elaktrolit
dan kegiatan yang akan dilakukan berupa kegiatan
praktikum untuk menjawab pertanyaan yang diberikan;
6. Menyampaikan metode pembelajaran dan
teknik penilaian yang akan digunakan saat membahas materi sifat koligatif
larutan elektrolit.
Kegiatan Inti
Perumusan
Masalah
Tahap ini untuk peserta didik mengamati beberapa
demonstrasi tentang fenomena reaksi beberapa larutan.
1. Peserta didik memperhatikan 3
tabung reaksi yang masing-masing berisi 5ml air suling, 5 ml larutan garam, dan
5 ml larutan sirup), kemudian guru bertanya:
Pada
temperatur berapakah :
a.
5 ml
air suling (aquades) membeku?
b.
5
ml larutan garam (NaCl) membeku?
c.
5
ml larutan sirup membeku?
d.
Manakah
yang akan membeku terlebih dahulu?
Membuat Hipotesis
Tahap ini peserta didik dengan bimbingan guru
mengajukan beberapa hipotesis berdasarkan masalah yang telah dirumuskan pada
kegiatan sebelumnya.
2. Peserta didik menuliskan hipotesis nya
pada LKS yang diberikan oleh guru.
Melaksanakan
Eksperimen
Tahap
ini peserta didik mengumpulkan data melalui eksperimen yang terkait
dengan dugaan atau pertanyaan yang diajukan.
3. Peserta didik berkumpul dengan masing-masing
kelompoknya untuk melaksanakan percobaan sesuai dengan prosedur yang terdapat di
dalam LKS di bawah bimbingan guru.
4. Peserta didik dibawah bimbingan guru melakukan pengamatan tentang hal-hal yang
penting, mengumpulkan dan mengorganisasi data yang sudah diperoleh pada kegiatan percobaan
yang mereka lakukan.
Penarikan Kesimpulan dan Penemuan
Tahap ini peserta didik merumuskan
kesimpulan-kesimpulan berdasarkan data yang telah diolah atau dianalisis sehingga
peserta didik dapat mempresentasikan atau menyajikan hasil temuannya.
5. Peserta didik dalam kelompoknya
masing-masing mengambil
kesimpulan berdasarkan data dan menemukan sendiri konsep tentang hipotesis sifat koligatif larutan elektrolit.
6. Peserta didik mempresentasikan hasil
laporan percobaan yang telah mereka lakukan dan menerima masukan dari kelompok
lain untuk mengevaluasi kesesuaiannya dengan hipotesis yang sudah diajukan.
Penutup
Peserta didik dan guru mereview hasil kegiatan pembelajaran:
1. Menyimpulkan mengenai perbedaan titik beku larutan elektrolit dan
non elektrolit dan penyebabnya.
2. Memberikan tugas kepada peserta didik, dan mengingatkan peserta
didik untuk mempelajari materi yang akan dibahas di pertemuan berikutnya mengenai
reaksi redoks.
3. Guru memberikan penghargaan
kepada kelompok yang berkinerja baik
4. Peserta didik menjawab post test mengenai sifat koligatif larutan elektrolit dan non
elektrolit.
5. Pemberian tugas untuk mempelajari materi selanjutnya berkaitan
dengan kegunaan kegunaan sifat koligatif dalam kehidupan sehari-hari (studi literature mengenai kegunaan sifat koligatif)
6. Pembelajaran ditutup dengan berdoa bersama
.
3. MODEL
PROBLEM BASED LEARNING
MATA PELAJARAN FISIKA
Kompetensi Dasar
3.3 Menerapkan
prinsip penjumlahan vektor sebidang (misalnya perpindahan)
4.3 Merancang
percobaan untuk menentukan resultan vektor sebidang (misalnya perpindahan)
beserta presentasi hasil dan makna fisisnya
Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
1. Memberi salam dan berdoa, mengecek
kebersihan kelas, dan mengatur posisi tempat duduk sebelum pembelajaran dimulai;
2. Mengkondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan menanyakan kabar peserta didik;
3. Melalui tanya jawab membahas
kembali tentang vector.
4. Menyampaikan kompetensi dan tujuan yang
akan dicapai berkaitan penjumlahan vektor beserta kegunaannya dalam kehidupan
sehari-hari;
5. Menyampaikan garis besar cakupan
materi penjumlahan vektor dan kegiatan yang akan dilakukan berupa studi informasi untuk menjawab pertanyaan yang diberikan;
6. Menyampaikan metode pembelajaran dan
teknik penilaian yang akan digunakan saat membahas materi penjumlahan
vektor.
Kegiatan Inti
Mengorientasikan Peserta Didik pada
Masalah
Tahap ini untuk peserta didik fokus pada kegiatan untuk mengamati
masalah yang menjadi objek pembelajaran. Guru
menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, bahan dan alat yang diperlukan,
memotivasi peserta didik terlibat aktif pada aktifitas pemecahan masalah yang
dipilih.
1. Peserta
didik membentuk
kelompok dengan anggota 4 -5 orang.
2. Peserta didik bersama
kelompoknya mengidentifikasi permasalahan terkait dengan materi penjumlahan
vektor. Masalah yang disajikan adalah “tanggal 28 Februari 2016 pukul 14.11
pesawat Lion Air tergelincir di Juanda Surabaya. (www.kompas.com).
3. Guru
mengajukan pertanyaan berdasarkan masalah yang disajikan sebagai bahan diskusi
peserta didik bersama kelompoknya; “Konsep vektor apa yang berpengaruh dalam
kejadian tersebut?”
Mengorganisasikan Kegiatan Pembelajaran
Pengorganisasian pembelajaran merupakan salah satu kegiatan dimana
peserta didik menyampaikan berbagai pertanyaan (atau menanya) terhadap masalah
yang dikaji.
Guru membantu peserta
didik membatasi dan mengorganisasi tugas belajar yang berhubungan dengan
masalah yang dihadapi.
4. Peserta
didik diminta membaca literatur untuk menjawab permasalahan melalui bahan
diskusi tentang penjumlahan vektor.
5. Peserta
didik difasilitasi untuk membuat beberapa pertanyaan mengenai informasi yang
didapatkan dari hasil pengamatan video pendaratan pesawat.
6. Guru
membantu peserta didik mengatasi dan mengorganisasi tugas-tugas yang
berhubungan dengan masalah yang dihadapi.
Membimbing Penyelidikan Mandiri dan Kelompok.
Pada tahap ini peserta didik melakukan kajian untuk memperoleh
data dalam rangka menjawab atau menyelesaikan masalah yang dikaji.
Guru mendorong peserta
didik mengumpulkan informasi yang sesuai
untuk mencari penjelasan dan pemecahan.
7.
Peserta didik menyelidiki peristiwa
tergelincirnya pesawat yang berkaitan dengan konsep vektor melalui diskusi
kelompok dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber seperti buku dan
internet dengan bimbingan dari guru.
Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya.
Peserta didik mengasosiasi data yang ditemukan kajian yang
dilakukan dengan berbagai data lain dari berbagai sumber.
Guru membantu peserta
didik merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai, seperti laporan, vidio dan
model serat membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya
8.
Peserta didik berbagi tugas dengan teman
merencanakan dan menyiapkan karya yang dapat menyelesaikan permasalahan
tergelincirnya pesawat dan dikaitkan dengan konsep vektor.
Menganalisis dan Evaluasi Proses Pemecahan
Masalah.
Setelah peserta didik mendapat jawaban terhadap masalah yang ada,
selanjutnya dianalisis dan dievaluasi.
Guru membantu peserta
didik melakukan refleksi terhadap penyelidikan dari proses-proses yang digunakan
selama berlangsungnya pemecahan masalah
9.
Dari informasi yang diperoleh dari
berbagai sumber dan berdasarkan hasil diskusi, peserta didik secara berkelompok
diminta menganalisis keterkaitan konsep vektor dengan permasalahan
tergelincirnya pesawat Lion Air, selanjutnya peserta didik diminta mengevaluasi
proses penyelesaian masalah tergelincirnya pesawat tersebut untuk dipesentasikan
dalam diskusi kelas.
10. Guru
membantu peserta didik melakukan refleksi terhadap proses penyelidikan terkait
konsep vektor dengan tergelincirnya pesawat Lion Air.
11. Guru
meminta peserta didik menyusun kesimpulan berdasarkan hasil diskusi antar
kelompok.
Penutup
1.
Peserta didik dengan bimbingan guru
membuat rangkuman/ simpulan pelajaran.
2.
Peserta didik dan guru melakukan refleksi
terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
3.
Peserta didik memberikan umpan balik
terhadap proses dan hasil pembelajaran.
4.
Guru melakukan penilaian.
5.
Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau
memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil
belajar peserta didik, dan menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
6.
Guru menutup pelejaran dengan memberi
salam.
4. MODEL PROJECT BASED LEARNING
Kimia
Bersama Mata Pelajaran Ekonomi, Seni
Budaya, dan PKWU
Pertemuan
Ke-1
Pendahuluan
1. Mengucapkan
salam dan mempersilahkan peserta didik untuk berdoa, dilanjutkan absensi
2. Apersepsi
(mengulang materi sebelumnya berkaitan dengan tugas yang akan dibuat yaitu
tentang aplikasi koloid dalam kehidupan sehari-hari serta pameran hasil projek).
3. Motivasi
peserta didik
4. Menjelaskan
kegiatan pembelajaran yang berbeda dengan biasanya, karena melibatkan guru lain
(berkolabarasi), yaitu guru Ekonomi, Seni Budaya, dan PKWU.
5. Meminta
peserta didik untuk membentuk kelompok
Kegiatan
Inti
Membuka
Pelajaran dengan Suatu Pertanyaan Menantang (start with the big question)
Tahap ini dimulai dengan sebuah pertanyaan
driving question yang dapat memberi penugasan pada peserta didik untuk
melakukan suatu aktivitas. Topik yang diambil hendaknya sesuai dengan realita
dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam.
1. Guru
memberikan link mengenai science product ideas http://www.scienceprojectideas.co.uk/ice-cream-colloidal-chemistry.html
Perencanaan Projek dan Mendesain Proyek
Tahap ini dilakukan secara kolaboratif antara
guru dengan peserta didik. Dengan demikian peserta didik diharapakan akan
merasa memiliki atas proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main,
pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial
dengan mengintegrasikan berbagai subjek yang mendukung, serta menginformasikan
alat dan bahan yang dapat dimanfaatkan untuk menyeleaikan proyek
2. Memberikan
tugas projek pembuatan produk yang merupakan aplikasi koloid dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Guru
Kimia, Ekonomi, Prakarya dan Kewirausaahan, serta guru Pendidikan Seni berkolaborasi
dalam memfasilitasi dan melakukan pendampingan untuk peserta didik dalam
merencanakan proyek.
4. Guru
Seni dan PKWU mendampingi peserta didik dalam mendesain packaging produk
5. Guru
Ekonomi mendampingi peserta didik dalam menentukan biaya dan marketing plan
6. Guru
Seni mendampingi peserta didik dalam mendesain stand pameran
Menyusun Jadwal
Tahap ini guru dan peserta didik secara
kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Waktu
penyelesaian proyek harus jelas, dan peserta didik diberi arahan untuk
mengelola waktu yang ada. Biarkan peserta didik mencoba menggali sesuatu yang
baru, akan tetapi guru juga harus tetap mengingatkan apabila aktivitas peserta
didik melenceng dari tujuan proyek. Proyek yang dilakukan oleh peserta didik
adalah proyek yang membutuhkan waktu yang lama dalam pengerjaannya, sehingga
guru meminta peserta didik untuk menyelesaikan proyeknya secara berkelompok di
luar jam sekolah. Ketika pembelajaran dilakukan saat jam sekolah, peserta didik
tinggal mempresentasikan hasil proyeknya di kelas.
7. Berkolaborasi dalam memfasilitasi dan mensupervisi
proses penyusunan jadwal proyek
8. Meminta
perwakilan kelompok untuk mempresentasikan rencana proyek
Penutup
1. Membimbing peserta didik menyusun
kesimpulan
2. Meminta
peserta didik memberikan refleksi
3. Memberikan
pengarahan untuk melaksanakan proyek, sesuai dengan tugas masing-masing
4. Menutup
pelajaran dengan memberikan salam
Kegiatan
di Luar Kelas (Pelaksanaan Proyek)
Memonitor
Kegiatan dan Perkembangan Proyek
Guru bertanggungjawab untuk melakukan monitor
terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring
dilakukan dengan cara memfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan
kata lain, guru berperan sebagai mentor bagi aktivitas peserta didik.
Guru mengajarkan kepada peserta didik
bagaimana bekerja dalam sebuah kelompok. Setiap peserta didik dapat memilih
perannya masing-masing dengan tidak mengesampingkan kepentingan kelompok.
1. Berkolaborasi memantau perkembangan
peserta didik dalam mengerjakan proyek, mulai dari pembuatan produk,
pengepakan, sampai pembuatan poster.
2. Memfasilitasi
dan memotivasi aktivitas peserta didik
3. Memberi
pengarahan dan bantuan seperlunya
Pertemuan Ke-2
Pendahuluan
1. Menyampaikan
salam dan mengabsen kehadiran peserta didik
2. Memotivasi
peserta didik
3. Menyampaikan
apersepsi
4. Menanyakan
tugas yang diberikan serta bertanya tentang kesulitan peserta didik.
Kegiatan Inti
Penilaian terhadap Produk yang Dihasilkan
Penilaian
dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur ketercapaian standar, berperan
dalam mengevaluasi kemajuan masing-masing peserta didik, memberi umpan balik
tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai oleh peserta didik, serta membantu
guru dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya. Penilaian produk
dilakukan saat masing-masing kelompok mempresentasikan produknya di depan
kelompok lain secara bergantian.
1. Memberikan
bimbingan kepada peserta didik untuk menguji hasil proyek Bersama
Monitoring dan Evaluasi
Pada akhir proses pembelajaran, guru dan
peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah
dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok.
Pada tahap ini, peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan
pengalamannya selama menyelesaikan proyek.
2. Meminta peserta didik untuk
mengidentifikasi faktor keberhasilan dan kendala mulai dari
perencaan hingga ublikasi hasil proyek
3. Meminta
peserta didik untuk membuat laporan secara tertulis dalam bentuk DVD, disertai foto
dan film.
Penutup
1. Membimbing
peserta didik menyusun kesimpulan
2. Memberikan
kesempatan peserta didik untuk mengungkapkan pengalaman belajarnya
3. Memberikan
penjelasan tentang kegiatan yang akan datang
4. Mengakhiri
pembelajaran dengan memberikan salam
5. MODEL PEDAGOGI GENRE, SAINTIFIK, DAN CLIL
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
Kompetensi Dasar dari KI 3
3.11
Menganalisis isi, struktur (orientasi, pengajuan, penawaran, persetujuan, penutup) dan kebahasaan teks negosiasi.
Indikator
Pencapaian Kompetensi:
3.11.1 Menelaah
isi teks negosiasi
3.11.2 Mengelompokkan struktur teks negosiasi berdasarkan unsur
strukturnya
3.11.3 Menemukan
pasangan tuturan teks negosiasi
3.11.4 Menemukan
kalimat persuasif teks negosiasi
3.11.5 menilai
ketepan struktur teks negosiasi
Kompetensi Dasar dari KI 4
5.11
Mengkonstruksikan teks negosiasi
dengan memerhatikan isi, struktur (orientasi, pengajuan, penawaran, persetujuan, penutup) dan kebahasaan.
Indikator
Pencapaian Kompetensi
4.11.1 Menentukan
topik teks negosiasi.
4.11.2 Menyusun
kerangkan teks negosiasi.
4.11.3 Menyusun
teks negosiasi sesuai kerangka.
4.11.4 Menyajikan
teks yang telah disusun dalam bentuk memerankan negosiasi
Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
Membangun
Konteks
(Dialog
informasi tentang fungsi dan wujud teks negosiasi dalam kehidupan sehari-hari.
Dapat pula ditayangkan video peristiwa negoasiasi )
1. Peserta didik merespon salam tanda mensyukuri anugerah Tuhan dan
saling mendoakan.
2. Berdoa menurut kepercayaan masing-masing
3. Peserta didik merespon pertanyaan dari guru berhubungan dengan
pembelajaran sebelumnya tentang konsep dasar teks negosiasi (tanya jawab).
a.
Coba jelaskankan apa yang Anda
ketahui tentang teks negosiasi?
b.
Apa yang dimasud dengan ”orientasi”
dalam teks negosiasi?
c.
Apa yang dimasud dengan ”pengajuan”
dalam teks negosiasi?
d.
Apa yang dimasud dengan ”penawaran”
dalam teks negosiasi?
e.
Apa yang dimasud dengan ”persetujuan”
dalam teks negosiasi?
4. Peserta didik mendiskusikan informasi dengan proaktif tentang
keterkaitan pembelajaran sebelumnya yaitu tentang konsep dasar teks negosiasi
dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu menganalisis isi, struktur,
dan kebahasaan teks negosiasi.
5. Mendiskusikan manfaat dan aplikasi kompetensi tentang teks
negosiasi dalam kehidupan sehari
berdasarkan pertanyaan:
Apakah manfaat memahami teks negosiasi dalam inplementasi
kehidupan?
6. Peserta didik menerima informasi tentang hal-hal yang akan dipelajari,
yaitu menganalisis isi, struktur dan kebahasaan teks negosiasi melalui langkah pembelajaran
dengan model pembelajaran sintesis pedagogi genre, saintifik, dan CLIL dan
penilaian basikap, pengetahuan dan
keterampilan.
7. Peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok, dengan jumlah anggota setiap kelompok 4 orang
Kegiatan
Inti
Menelaah
Model
(Tujuan
kegiatan ini agar peserta didik mendapatkan pengetahuan tentang teks negosiasi
secara mandiri dengan bimbingan guru. Kegiatan ini dapat dilakukan secara
individual, berpasangan, atau berkelompok. Panduan lembar kerja menelaah model
teks sangat dianjurkan untuk digunakan. Kesimpulan dibahas secara klasikal
dengan panduan guru agar kelas aktif menarik namun pengaturan waktu efesien.
Kegiatan menelaah model ini sama langkah 5M pada pendekatan saintifik yang
bertujuan untuk menuntaskan KD 3, sehingga sebelum menyusun teks peserta didik harus
paham dulu dengan teks tersebut)
1. Peserta didik membaca teks negosiasi pada buku paket hal. 150 s.d. 171
Peserta didik menonton video orang
yang sedang bernegosiasi dengan memperhatikan
isi, struktur dan unsur kebahasan teks. Kemudian membuat catatan-catatan
tentang hal tersebut sebagai hasil kegiatan tersbut dalam setiap kelompok.
2. Peserta didik berdiskusi mengidentifikasi masalah yang dibahas dalam teks
negosiasi yang sudah dibaca dan ditonton, yaitu
a. Peserta didik mengidentifikasi isi teks negosiasi
b. Peserta didik mencermati struktur teks negosiasi yang telah
dibacanya
c.
Peserta didik mencermati ciri
kebahasaan yang digunakan dalam teks negosiasi.
3. Peserta didik dalam kelompok berdiskusi mengumpulkan
data/informasi sebanyak mungkin dari teks negosiasi tentang:
a. Isi teks negosiasi yang dibaca.
b. Struktur teks negosiasi yang dibaca
c.
Ciri kebahasaan teks negosiasi
4. Peserta didik dalam kelompok mendiskusikan data/informasi yang didapat dari teks
negosiasi berupa:
a.
Menelaah isi teks negosiasi dibaca
yang termasuk:
1)
Permasalahan yang dinegosiasi
2)
Pelaku begosiasi
3)
Permasalahan yang berkembang dalam
negosiasi
4)
Usaha-usaha yang dilakukan pelaku
negosiasi dalam meyakinkan lawan negosiasi
5) Faktor penyebab berlangsungnya negosiasi sampai menghasilkan
persetujuan atau tidak terjadi persetujuan.
b.
Mengelompkkan struktur teks negosiasi
dibaca yang termasuk:
1)
Mengelompokkan isi ke dalam
orientasi,
2)
Mengelompokkan isi ke dalam
pengajuan,
3)
Mengelompokkan isi ke dalam
penawaran,
4)
Mengelompokkan isi ke dalam
persetujuan
c.
Menemukan ciri bahasa teks negosiasi
dibaca;
1)
Menuliskan pasangan-pasangan tuturan
dan
2)
Menuliskan kalimat-kalimat perusasif
5. Peserta didik memeriksa ketepatan hasil diskusi sebelumnya dalam
bentuk diskusi hasil pengumpulan dan pegolahan informasi tentang:
a.
isi teks negosiasi dibaca yang
termasuk orientasi, pengajuan, penawasan, persetujuan
b.
struktur teks negosiasi dibaca yang
termasuk asosiasi,
pengajuan, penawasan, persetujuan
c.
ciri bahasa teks negosiasi dibaca;
pasangan tuturan dan kalimat perusasif
6. Peserta didik berdiskusi menyimpulkan materi pembelajaran, tentang:
a.
isi teks negosiasi dibaca yang
termasuk orientasi, pengajuan, penawasan, persetujuan
b.
struktur teks negosiasi dibaca yang
termasuk asosiasi,
pengajuan, penawasan, persetujuan
c.
ciri bahasa teks negosiasi dibaca;
pasangan tuturan dan kalimat perusasif
7. Mempresentasikan hasil pembelajaran tentang proses analisis dan hasil analisis
a. Proses analisis
1) Proses analisis isi
2) Proses analisis struktur
3) Proses analisis kebahasaan
b. Hasil analisis
1) isi teks negosiasi dibaca yang termasuk orientasi, pengajuan,
penawasan, persetujuan
2) struktur teks negosiasi dibaca yang termasuk orientasi, pengajuan,
penawasan, persetujuan
3) ciri bahasa teks negosiasi dibaca; pasangan tuturan dan kalimat
perusasif
Peserta didik kelompok lain menanggapi kelompok yang
presentasi
8. Peserta didik DIBIMBING guru berdiskusi dalam kelompok untuk menentukan topik/judul
teks negosiasi yang tepat sesuai dengan data hasil tugas mengamati peristiwa negosiasi
9. Peserta didik membaca buku dan menganalisis data/informasi hasil pengamatan
peristiwa negosiasi hasil pelaksanaan tugas.
10. Peserta didik DIBIMBING guru berdikusi mengembangkan topik dalam
bentuk kerangka teks negosiasi dengan peta pikiran (mindmap) atau jaring laba-laba (spider-web)
atau teknik lainnya sesuai dengan struktur (asosiasi, pengajuan, penawaran, persetujuan).
11. Peserta didik DIBIMBING guru mengumpulkan informasi tambahan yang sesuai dengan
topik dan kerangka
teks negosiasi yang telah disusun.
Mengonstruksi
Terbimbing
(Kegiatan
ini merupakan aplikasi dari pemahaman tentang teks dan latihan kebahasaan yang
digunakan dalam menyusun teks laporan observasi. Ini semacam latihan berlari,
menendang bola, membawa bola, mengoper bola, dan lain-lain sebelum bermain bola
sesungguhnya. Kegiatan mengonstruksi terbimbing dan mandiri bertujuan untuk
menuntaskan KD 4 sehingga diharapkan peserta didik mempunyai keterampilan
berbahasa)
12. Peserta didik DIBIMBING guru berlatih menyusun teks negosiasi berdasarkan
kerangka yang telah disusun dengan memperhatikan isi, struktur teks, ciri kebahasaan dan PUEBI
13. Peserta didik dibimbing oleh guru berlatih memerankan teks negosiasi yang
telah disusun
14. Peserta didik merdiskusi menetapkan topik kemudian mengembangkannya
dalam bentuk kerangka teks negosiasi secara MANDIRI dengan memperhatikan strukturnya (asosiasi, pengajuan,
penawaran, persetujuan).
15. Peserta didik berdiskusi menyusun teks negosiasi berdasarkan kerangka
yang telah disusun dengan memperhatikan isi, struktur teks, ciri kebahasaan, PUEBI kemudian
berlatih memerankan teks negosiasi tersebut secara mandiri
16. Peserta didik mempresentasikan teks negosiasi yang telah disusun dalam
bentuk memerankannya di depan kelas dan setiap kelompok dibagikan naskah teks negosiasinya.
17. Peserta didik menanggapi teks negosiasi dan tampilan kelompok yang
memerankan teks negosiasi di depan kelas tersebut.
Mengonstruksi
Mandiri:
(setelah
peserta didik berkegiatan untuk mendapatkapemahaman dan berbagai latihan
subkompetensi menulis (atau berbicara) diharapkan peserta didik sudah memiliki kepercayaan
diri untuk menyusun teks secara mandiri)
18. Peserta didik merevisi teks negosiasi (isi, struktur, ciri kebahasaan, PUEBI)
berdasarkan masukan dari teman.
19. Peserta didik memasukkan lembar coretan kerja dan semua draf hingga
draf final ke bundel portofolio masing-masing.
Penutup
1. Peserta
didik dengan bimbingan guru membuat rangkuman/ simpulan pelajaran.
2. Peserta
didik dan guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
3. Peserta
didik memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
4. Guru
melakukan penilaian.
5. Guru
merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program
pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual
maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, dan menyampaikan
rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
0 comments:
Posting Komentar