Selasa, 02 September 2014
Minggu, 29 Juni 2014
PROGRAM MATRIKULASI KURIKULUM 2013 DI SMA
A. Pengertian
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, matrikulasi berarti hal terdaftarnya
seseorang di perguruan tinggi. Dari definisi-definisi yang ada, Tim Kurikulum
Direktorat Pembinaan SMA mengartikan matrikulasi di SMA sebagai kegiatan
pembelajaran untuk menyetarakan penguasaan
kompetensi peserta didik kelas XI yang
pada waktu mereka berada di kelas X tahun pelajaran 2013/2014 belum mengikuti Kurikulum
2013 sehingga pada tahun pelajaran 2014/2015
dapat mengikuti program pembelajaran kelas XI sesuai Kurikulum 2013.
Program matrikulasi bagi SMA
pelaksana Kurikulum 2013 yang memulai
pelaksanaannya pada tahun ajaran 2014/2015 untuk
kelas X dan XI diperlukan secara serentak, mengingat terdapat kesenjangan beberapa KI-KD pada Kurikulum 2013 (Permendikbud No 69 tahun
2013) dan SK-KD pada Kurikulum 2006 (Permendiknas No. 22 tahun 2006). Kesenjangan kompetensi itu akan memiliki konsekuensi pembelajaran di kelas XI. Program
matrikulasi diharapkan dapat memfasilitasi capaian taraf kemampuan atau entry level untuk menjamin keberhasilan
pembelajaran di kelas XI dan XII, termasuk untuk mengikuti Ujian Tingkat Kompetensi dan Ujian Mutu Tingkat Kompetensi yang akan dilaksanakan di kelas XI
dan XII.
B.
Pelaksanaan
Melalui
analisis dan identifikasi kompetensi peserta didik, secara cermat
dapat diperoleh dua kelompok peserta didik dengan tindakan berbeda, yaitu
kelompok peserta didik yang perlu mengikuti matrikulasi dan kelompok peserta
didik yang tidak perlu mengikuti kegiatan matrikulasi.
Beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan program matrikulasi, sebagai berikut:
1. Berdasarkan analisis KD mata pelajaran terdapat tiga
jenis pola matrikulasi satuan pendidikan dapat menerapkan
pola matrikulasi mata pelajaran melalui:
a. uji kompetensi untuk seluruh mata pelajaran, atau
b. uji kompetensi untuk mata pelajaran tertentu dan
penugasan untuk mata pelajaran lainnya (sesuai karateristik)
c. tanpa uji kompetensi dan penugasan (seluruh peserta
didik mengikuti pembelajaran matrikulasi untuk semua mata pelajaran).
2. Matrikulasi bagi mata pelajaran yang dapat ditempuh
melalui penugasan untuk mendapatkan nilai pengetahuan diambil dari hasil tes
dan penugasan, nilai keterampilan dapat dari proyek atau portofolio, dan nilai
sikap dapat dari penilaian antarteman.
3. Matrikulasi bagi mata pelajaran yang ditempuh melalui
uji kompetensi untuk mendapatkan nilai pengetahuan diambil dari hasil tes,
nilai keterampilan dapat dari portofolio, dan nilai sikap dapat dari penilaian
antarteman.
4. Matrikulasi melalui pembelajaran utuh, semua aspek
yang dinilai disesuaikan dengan penilaian pada Kurikulum 2013 secara utuh.
5. Peserta didik yang tidak lulus uji kompetensi atau
penugasan wajib mengikuti matrikulasi pembelajaran yang diakhiri dengan uji
kompetensi.
6. Peserta didik yang tidak lulus uji kompetensi wajib
mengikuti remedial.
7. Nilai ketuntasan uji kompetensi sesuai dengan KKM mata
pelajaran bersangkutan pada tahun pelajaran 2013/2014.
8. Penilaian pada SMA pelaksana SKS mengikuti pola yang
berlaku di satuan pendidikan bersangkutan.
9. Pelaksanaan manajemen matrikulasi dapat mengikuti
tahapan berikut.
a. Menganalisis
jenis dan jumlah mata pelajaran yang terdapat di kelas X Kurikulum 2006 dan Kurikulum
2013;
b. Menganalisis
untuk membandingkan KD kelas X Kurikulum 2006 dengan Kurikulum 2013;
c. Menentukan
unsur-unsur yang terlibat dalam program matrikulasi; dan
d. Menetapkan
waktu pelaksanaan matrikulasi mata pelajaran.
Materi
matrikulasi ini agar lebih jelas dapat di-download
melalui link berikut:
Sabtu, 17 Mei 2014
Contoh Kegiatan Pembelajaran Taksonomi Bloom Terbaru
Kategori
dan Proses Kognitif
|
Kata
Kerja Operasional
|
Defenisi
dan Contoh
|
1. Mengingat = mengambil pengetahuan dari
memori jangka panjang
|
||
1.1
Mengenali
|
Mengidentifikasi
|
Menempatkan
pengetahuan dalam memori jangka panjang
yang sesuai dengan pengetahuan tersebut (misalnya,
mengenali tanggal terjadinya peristiwa penting
dalam sejarah Indonesia)
|
1.2 Mengingat kembali
|
Mengambil
|
Mengambil
pengetahuan yang relevan
dari memori jangka panjang
(misalnya mengingat kembali
tanggal peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah
Indonesia)
|
2.Memahami = Mengkonstruksi
makna dari materi pembelajaran, termasuk apa yang diucapkan, ditulis, dan digambar
oleh guru
|
||
2.1 Menafsirkan
|
Mengklarifikasikan
|
Mengubah satu bentuk
gambaran (misalnya angka) jadi bentuk lain (misalnya
kata-kata),(misalnya memparafrasekan
puisi menjadi karangan bebas)
|
Memparafrasekan
|
||
Mempresentasi
|
||
Menerjemahkan
|
||
2.2 Mencontohkan
|
Mengilustrasikan
|
Menemukan contoh atau ilustrasi tentang
konsep atau prinsip (misalnya memberi
contoh tentang aliran-aliran seni lukis)
|
Memberi contoh
|
||
2.3
Mengklasifikasikan
|
Mengategorikan
|
Menentukan sesuatu
dalam satu kategori (misalnya mengklasifikasikan
hewan-hewan bertulang belakang)
|
Mengelompokkan
|
||
2.4 Merangkum
|
Mengabstraksi
|
Mengabstraksikan tema
umum atau poin-poin
pokok (misalnya menulis ringkasan pendek tentang peristiwa-peristiwa
yang ditayangkan di televisi)
|
Menggeneralisasi
|
||
2.5 Menyimpulkan
|
Menyarikan,
|
Membuat
kesimpulan yang logis
dari informasi yang diterima (misalnya dalam
belajar bahasa Inggris,menyimpulkan tata bahasa
berdasarkan contohnya
|
Mengesktrapolasi,
|
||
Menginterpolasi,
|
||
Memprediksi
|
||
2.6 Membandingkan
|
Mengontraskan,
|
Menentukan
hubungan antara dua ide, dua objek, dan semacamnya (misalnya, membandingkan peristiwa-peristiwa sejarah dengan keadaan
sekarang)
|
Memetakan,
|
||
Mencocokkan
|
||
2.7 Menjelaskan
|
Membuat
model
|
Membuat
model sebab - akibat dalam sebuah sistem
(misalnya,menjelaskan
sebab-sebab terjadinya peristiwa-peristiwa penting
pada abad ke-18
di Indonesia
|
Selasa, 13 Mei 2014
PENDALAMAN MINAT
A. Pengertian Pendalaman Minat
Mengacu kepada
ketentuan Pendalaman Minat dalam PP No. 32 tahun 2013 dan memperhatikan
pengertian program advanced tersebut, maka konsep Pendalaman Minat di SMA pada
dasarnya adalah suatu program yang dirancang bersama antara SMA dengan
Perguruan Tinggi terkait untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik agar
dapat memperkaya pengetahuan tentang mata pelajaran Matematika, Fisika, Kimia,
dan Biologi yang dipilihnya di SMA dengan mata kuliah dasar MIPA yang akan
dipilihnya di Perguruan Tinggi. Dengan demikian, Program Pendalaman Minat ini
memfasilitasi peserta didik di SMA untuk mengambil mata kuliah dasar MIPA di Perguruan Tinggi sesuai dengan bidang
peminatannya, sehingga akan memperpendek waktu belajarnya dalam mencapai program
tertentu di Perguruan Tinggi tersebut.
Program Pendalaman Minat berupa
pendalaman materi mata pelajaran Matematika, Fisika, Kimia, dan yang diberikan
di kelas XII SMA. Materi pendalaman minat adalah Materi SMA dari kelas X sampai
dengan kelas XII yang memiliki kompetensi yang hampir sama dengan kompetensi/materi yang ada di Struktur
Kurikulum atau Satuan Acara Perkuliahan (SAP) Mata Kuliah Dasar untuk MIPA di
Perguruan Tinggi. Dengan demikian, peserta didik yang mengikuti program ini
pada saat lulus SMA sudah “menabung” sks untuk mata kuliah dasar MIPA, dan tidak perlu
mengambil lagi
mata kuliah tersebut,
sehingga memperpendek
waktu belajarnya dalam mencapai program tertentu di Perguruan Tinggi
B. Tujuan Program Pendalaman Minat di SMA
Tujuan Program Pendalaman Minat di
SMA adalah sebagai berikut:
1.
Meningkatkan kompetensi peserta didik untuk persiapan
masuk ke Perguruan Tinggi;
2. Efisiensi pembelajaran dengan sinkronisasi Kompetensi
mata pelajaran MIPA di SMA dengan SAP Mata Kuliah Dasar untuk
MIPA di Perguruan Tinggi;
3.
Mendapatkan pengakuan satuan
kredit semester (sks) dari Perguruan Tinggi untuk mata kuliah dasar MIPA yang
sesuai dengan mata pelajaran Matematika, Fisika, Kimia dan Biologidi
SMA melalui program pendalaman materi;
4. Memperpendek
waktu belajarnya dalam mencapai program tertentu di Perguruan Tinggi.