Kegiatan ekstrakurikuler adalah cara yang bagus bagi siswa untuk mengeksplorasi minat mereka, mengembangkan spesialisasi, dan akhirnya menonjol ketika tiba saatnya untuk mendaftar ke perguruan tinggi. Untuk siswa STEM, menemukan inisiatif ekstrakurikuler yang sesuai dengan minat mereka terkadang sulit, tetapi sebenarnya ada banyak peluang di luar sana yang memungkinkan siswa STEM untuk terlibat dan membuat dampak.
Minggu, 19 September 2021
9 Ide Kegiatan Ekstrakurikuler untuk Siswa STEM. Ada Banyak Cara Siswa STEM Dapat Mengeksplorasi Minat Mereka Di Luar Kelas
Selasa, 24 Agustus 2021
7 INFORMASI PENTING BERKAITAN DENGAN ASESMEN NASIONAL TAHUN 2021
Pelaksanaan Asesmen Nasional akan dilaksanakan dalam waktu dekat
ini dan sekarang merupakan waktu untuk simulasi aplikasinya. Memang banyak saat
ini pihak dari luar yang menawarkan buku atau pun try out untuk asesmen
nasional ini. Namun semoga kita pihak sekolah (kepala sekolah dan guru) jangan
terpengaruh dengan hal tersebut. Kalau terpengaruh berarti kita masih belum
bergeser dari paradigma UN (Ujian Nasional).
Maka untuk itu ada beberapa point penting yang perlu kita pahami
bersama, antara lain adalah:
Jumat, 13 Agustus 2021
RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN KEGIATAN KKG/MGMP AGAR SESUAI DENGAN KEBUTUHAN PEMBELAJARAN SAAT INI
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 20 ayat (b) mengamanatkan bahwa dalam rangka melaksanakan tugas keprofesionalannya, guru berkewajiban meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Pernyataan undang-undang tersebut pada intinya mempersyaratkan guru untuk memiliki: (1) kualifikasi akademik minimum S1 atau D-IV; (2) kompetensi sebagai agen pembelajaran yaitu kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial; dan (3) sertifikat pendidik. Undang-undang ini memberikan suatu kesempatan yang tepat bagi guru untuk meningkatkan profesionalismenya secara berkelanjutan melalui pelatihan, penelitian, penulisan karya ilmiah, dan kegiatan profesional lainnya.
Perwujudan unjuk kerja profesional guru ditunjang dengan jiwa profesionalisme, yaitu sikap mental yang senantiasa mendorong dirinya untuk mewujudkan diri sebagai guru profesional. Guru yang profesional adalah guru yang memiliki kompetensi yang dipersyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan dan pengajaran. Guru yang profesional akan tercermin dalam pelaksanaan pengabdian tugas-tugas yang ditandai dengan keahlian baik dalam materi maupun metode, dan tanggung jawabnya dalam melaksanakan seluruh pengabdiannya.
Salah satu upaya untuk meningkatkan profesionalisme guru adalah melalui responsi. Peningkatan profesionalisme melalui responsi dilakukan dalam bentuk suatu interaksi secara formal atau informal yang biasanya dilakukan melalui berbagai interaksi seperti pendidikan dan latihan, seminar, lokakarya, ceramah, konsultasi, studi banding, penggunaan media dan forum-forum lainnya. Responsi ini dapat ditunjang, apabila para guru berada dalam suasana interaksi sesama guru yang memiliki latar belakang dan tugas, misalnya Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).
KKG/MGMP merupakan suatu wadah kegiatan profesional bagi para guru mata pelajaran yang sama pada jenjang SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, dan SMK/MAK di tingkat kabupaten/kota yang terdiri dari sejumlah guru dari sejumlah sekolah. MGMP diselenggarakan dengan tujuan untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam meningkatkan profesionalisme guru.
kebutuhan.
pembelajaran efektif dan efisien.
dan IPTEK, kegiatan pelaksanaan kurikulum, metodologi, sistem evaluasi sesuai dengan mata
pelajaran yang bersangkutan.
classroom action research, referensi, dan lain-lain kegiatan profesional yang dibahas bersama-
sama.
classroom reform, sehingga berproses pada reorientasi pembelajaran yang efektif.
Sabtu, 24 Juli 2021
SEPULUH CARA UNTUK MENINGKATKAN KETERLIBATAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN JARAK JAUH SELAMA BELAJAR DARI RUMAH
Sekolah di seluruh dunia sedang berusaha memaksimalkan, mendapatkan solusi kreatif dan mengembangkan untuk membuat siswa tetap
belajar di tengah kemungkinan penutupan sekolah dan gangguan umum yang
disebabkan oleh virus corona. Banyak, jika tidak sebagian besar, dari solusi
ini mengandalkan teknologi untuk memberikan beberapa bentuk pembelajaran online
jarak jauh.
Membawa pembelajaran Anda ke dalam lingkungan yang sepenuhnya virtual akan memiliki beberapa tantangan, tetapi Anda dapat memanfaatkan dasar-dasar pembelajaran hal-hal seperti komunikasi, empati, motivasi yang melampaui jenis kelas atau media pembelajaran. Kemudian juga memiliki beberapa tip operasional praktis yang dapat Anda gunakan sekarang untuk melibatkan siswa dalam pembelajaran.
Minggu, 11 Juli 2021
CATATAN AWAL TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Dalam hitungan hari Tahun Pelajaran 2021/2022 akan dimulai dengan berbagai permasalahan yang masih menghalangi kita semua insan pendidikan di Indonesia. Pulau Jawa dan Bali beserta 15 daerah kabupaten/kota di luar Pulau Jawa dan Bali melaksanakan PPKM Darurat dan banyak daerah lainnya PPKM Mikro.
Maka keadaan ini kita
anggap saja menjadi tantangan bagi kita semua. Pandemi Covid-19 ini sudah hampir
1,5 tahun kita lalui dan demikian juga para guru dan siswa sudah terbiasa
dengan pembelajaran jarak jauh atau belajar dari rumah. Selama itu juga guru sudah
banyak mempunyai keterampilan ataupun kemampuan dalam mengelola pembelajaran dengan
berbagai macam aplikasi ataupun plaform digital.
Berdasarkan fakta di atas, maka penulis mengajak Bapak/Ibu guru semua agar memperhatikan catatan-catatan di bawah ini:
1. Sebaiknya pembelajaran kita pada tahun pelajaran 2021/2022 ini dimulailah dengan melaksanakan Diagnosis Awal Pembelajaran baik Akademik maupun non akademik.
Baca
:
Cara Membuat Asesmen Non Akademik untuk Pembelajaran Jarak
Jauh
Cara Membuat Asesmen Akademik untuk Pembelajaran Jarak Jauh
2. Guru ketika di awal pembelajaran, saat dan usai pembelajaran sebaiknya melakukan umpan balik atau penilaian formatif untuk mengetahui pemahaman siswa. Guru juga harus merubah paradigma penilaiannya dengan mengutamakan pada penilaian formatif/asesmen as learning daripada penilaian sumatif/asesmen of learning.
Baca
:
Pengertian, Ide, dan Contoh Exit Tickets/Exit Slips atau
Admit Slip
20 Exit dan Admit Slip Digital untuk Penilaian Formatif Terbaik
3. Pembelajaran jarak jauh sebaiknya memberikan penugasan berupa aktivitas hands on dan hasilnya berupa produk. Hal ini menghindari hanya membahas materi pembelajaran yang bersifat hafalan atau konsep. Maka strategi yang bisa digunakan berupa pembelajaran Blended Learning. Hal ini juga untuk membuat siswa selama belajar di rumah lebih bersemangat dalam pembelajaran serta mendapatkan banyak keterampilan.
Baca
:
Pembelajaran Campuran (Blended Learning) Sebagai Pembelajaran
Terbaik di Era Revolusi Industri 4.0
Cara Membuat Penugasan dengan Mengedepankan Umpan Balik
Menggunakan LMS Formatif
Model Pembelajaran Terbalik (Flipped Classroom) Sebagai Model Pembelajaran Terbaik
4. Strategi/model pembelajaran yang digunakan sebaiknya strategi/model pembelajaran yang berpusat kepada siswa dan melibatkan semua indera siswa berdasarkan minat, bakat, gaya belajar, dan kecerdasan dalam kegiatannya dengan mencakup aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Baca
:
Kupas Tuntas Model Pembelajaran Berbasis Inquiri
Pembelajaran Diferensiasi, Pembelajaran Melayani Keunikan Siswa
5. Sebaiknya dalam pembelajaran jarak jauh atau belajar dari rumah menggunakan platform ataupun aplikasi yang bisa terpusat untuk satu sekolah agar mudah pengawasannya oleh kepala sekolah. Disamping itu juga terdapat berbagai sumber belajar seperti video, modul, ataupun buku teks.
Baca
:
Cara Membuat Website Pembelajaran dengan Google Sites
Menggalakkan Literasi dengan Perpustakaan Digital Berbasis
Sites
Kumpulan Video Pembelajaran untuk 19 Mata Pelajaran di SMA
6. Penilaian selama pembelajaran jarak jauh atau selanjutnya, sebaiknya mengedepankan penilaian berbasis kinerja. Hal ini untuk membiasakan siswa dengan keterampilan abad 21 dan sejalan dengan asesmen nasional untuk profil pelajar Pancasila.
Baca
:
Cara Membuat Portfolio Digital Siswa dengan Google Sites
Portfolio Digital, Cara Mudah Mengelola dan Menilai Portfolio
Demikianlah beberapa catatan untuk guru saat memulai pembelajaran pada Tahun pelajaran 2021/2022 ini. Semoga pandemi ini cepat berlalu sehingga bisa beraktivitas dengan kenormalan baru yang masih mengedepankan digitalisasi pembelajaran dan pengelolaan sekolah.
Rabu, 07 Juli 2021
Menggalakkan Kegiatan Literasi Pada Tahap Pembiasaan Selama Belajar Dari Rumah dengan Menggunakan Perpustakaan Digital Berbasis Sites
Era
disrupsi yang terus berkembang saat ini mendorong perubahan tata kelola
kehidupan menjadi bentuk digital, salah satunya adalah bidang kearsipan seperti
perpustakaan. Tahukah Anda saat ini mulai dari Perpustakaan Nasional RI telah
bergerak mengembangkan sistem perpustakaan digital yang lebih lengkap dalam
genggaman layar ponsel yang canggih?
Perpustakaan
secara digital ini telah dikembangkan di perpustakaan-perpustakaan daerah di
seluruh Indonesia. Hal ini juga menjadi acuan bagi pengelola lembaga pendidikan
untuk mengembangkan sistem digital pada perpustakaannya guna memudahkan akses
peserta didik dalam hal informasi, cara peminjaman dan pemanfaatan perpustakaan
selama 24 jam. Bagaimana dengan perpustakaan di sekolah?
Maka
melalui tulisan ini penulis mengajak pihak sekolah terutama tim literasi di
sekolah agar menggalakkan juga kegiatan literasi terutama selama pandemi ini
dengan menggunakan sites sebagai wadah untuk membuat perpustakaan digital. Hal
ini akan berdampak terhadap program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) sekaligus
menyukseskan literasi digital.
Minggu, 13 Juni 2021
Cara Membuat Portofolio Digital Siswa dengan Google Sites
Pembelajaran selama pandemi ini mengharuskan guru untuk kreatif
dalam melakukan pembelajaran dan penilaian. Guru diharapkan terutama untuk
pembelajaran jarak jauh jangan hanya memberikan tugas yang bersifat menjawab
pertanyaan saja. Biasakan siswa dengan penugasan yang menghasilkan produk
seperti karangan/esai, poster, video, hasil wawancara, audio, grafik, gambar,
dan produk lainnya. Sehingga siswa tersebut masih dapat melatih keterampilan
dan karakternya di dalam pembelajaran.
Minggu, 30 Mei 2021
PORTOFOLIO DIGITAL, CARA MUDAH MENGELOLA DAN MENILAI PORTOFOLIO
Mengingat kerumitan dan perlu persiapan yang lebih, tidak mengherankan jika asesmen portofolio kurang diterapkan di sekolah. Pendekatan penilaian yang lebih otentik ini juga menuntut lebih banyak waktu dan perhatian; refleksi, penilaian diri, dan penetapan tujuan merupakan komponen penting dari proses tersebut. Dengan ukuran kelas yang besar, lebih sedikit dukungan, dan lebih banyak sumber daya yang dikhususkan untuk penilaian harian atau ujian, terdapat batasan pada guru yang mungkin ingin memfasilitasi penilaian portofolio. Sehingga penilaian dengan portofolio banyak ditinggalkan ataupun jarang dilakukan oleh guru untuk menilai kinerja atau performan siswa selama pembelajaran.
Portofolio digital atau ePortofolio adalah
alat yang berguna untuk memungkinkan pelajar mempertahankan catatan permanen
dari perjalanan belajar mereka dan mereka menyediakan praktisi dengan catatan
penilaian diri pelajar dan refleksi yang mudah diakses tentang strategi
pembelajaran mereka.
Portofolio digital adalah presentasi perjalanan belajar siswa yang dibuat dengan cermat menggunakan jejak/bukti digital sebagai bukti pembelajaran. Memiliki tujuan yang jelas dan terorganisir dengan baik. Ini mengembangkan dan mendemonstrasikan pembelajaran melalui refleksi siswa yang efektif. Pelajar menggunakan keterampilan metakognitif tingkat tinggi untuk mempertimbangkan apa yang mereka pelajari dan menilai sendiri apa yang perlu mereka fokuskan selanjutnya untuk kemajuan pembelajaran mereka. Bukti/jejak digital dapat diturunkan dari aktivitas pembelajaran di semua domain pembelajaran. Portofolio digital yang efektif dapat digunakan untuk merayakan pencapaian, menunjukkan kemajuan melalui perbandingan dari waktu ke waktu, dan memandu pembelajaran di masa depan.
Produksi portofolio digital mendorong kemitraan antara siswa dan guru mereka dan meningkatkan kepemilikan dan akuntabilitas siswa untuk pembelajaran mereka. Portofolio digital memberi siswa, orang tua, dan guru mereka catatan pembelajaran yang kaya. Portofolio digital bukanlah kumpulan dari semua tugas siswa, tetapi pilihan hati-hati yang menunjukkan pertumbuhan dan pengetahuan baru seperti dua bukti/jejak yang menunjukkan kemajuan dalam belajar dari waktu ke waktu.
Guru dapat menggunakan bukti yang disediakan oleh portofolio untuk merefleksikan keefektifan pembelajaran mereka dan untuk membuat penyesuaian pada praktik pengajaran mereka.
Dengan kemajuan teknologi saat ini, penilaian portofolio telah mengalami kebangkitan popularitas. Banyak perusahaan teknologi sekarang menawarkan alat portofolio digital untuk digunakan di ruang kelas. Alasan terbesarnya adalah kapasitas teknologi untuk menangkap, menampung, dan berbagi dokumen pembelajaran siswa secara online. Munculnya Internet, bersama dengan sekumpulan perangkat seluler yang terjangkau, telah menyebabkan pendidik memikirkan kembali pekerjaan siswa lebih dari sekadar objek atau file fisik. Dalam menggunakan alat digital untuk menangkap pemikiran dan kemajuan siswa, perjalanan belajar siswa mulai menjadi hidup. Kepercayaan diri mereka terdengar saat berpidato dan melihat antusiasme mereka saat menyampaikan topik penelitian di sekolah. Selain itu, teknologi telah memungkinkan siswa untuk lebih terlibat dalam proses penilaian itu sendiri. Tablet, laptop, ataupun Smart Phone yang diletakkan di tangan peserta didik memberi mereka lebih banyak kesempatan untuk mendokumentasikan, merenungkan, dan menerbitkan karya mereka. Akses untuk berbagi dan menilai pertumbuhan dan pekerjaan terbaik ini lebih mudah ditangkap dengan portofolio digital. Akhirnya, alat-alat ini memberi tahu keluarga tentang pemahaman anak-anak mereka saat ini dan tujuan masa depan. Bagaimana portofolio digital diintegrasikan ke dalam kelas merupakan langkah penting berikutnya.
Rabu, 26 Mei 2021
MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI 5 E
Inkuiri dapat
dilaksanakan dalam pembelajaran dengan menggunakan berbagai model sesuai dengan
mata pelajaran yang sesuai. Namun begitu Model Pembelajaran 5E adalah model
umum yang sesuai untuk diadaptasi dengan semua mata pelajaran.
Model
Pembelajaran 5E merupakan model yang sering digunakan dalam melaksanakan
Inkuiri. Model pembelajaran 5E merupakan adaptasi model Biological Sciences Curricullum Study ( BSCS)
5E Instructional Model [New Designs for Elementary School Science and Health
(BSCS,1989)]. 5E merujuk kepada lima
tahap pembelajaran yaitu Pelibatan ( Engagement), Penyelidikan (Exploration), Penjelasan
(Explanation), Pengembangan (Elaboration) dan Penilaian (Evaluation) .
Model
Pembelajaran 5E berisikan kegiatan yang
berpusat kepada siswa. Siswa akan melibatkan diri, menyelidiki, menjelaskan,
mengembangkan dan membuat penilaian seperti yang diterangkan pada tabel di
bawah ini.
Sabtu, 22 Mei 2021
Penilaian Portofolio, Salah Satu Penilaian Berbasis Performan atau Kinerja
Defenisi Penilaian Portofolio
Portofolio adalah kumpulan
tugas siswa yang menunjukkan upaya, kemajuan, dan pencapaian
siswa dalam satu atau lebih bidang kurikulum. Ini harus
mewakili kumpulan pekerjaan terbaik siswa atau upaya terbaik, sampel pengalaman
kerja yang dipilih siswa terkait dengan hasil yang dinilai, dan dokumen sesuai
pertumbuhan dan perkembangan menuju penguasaan hasil yang diidentifikasi.
(Paulson, F.L. Paulson, P.R. dan Meyer, CA.1991). Penilaian portofolio juga merupakan
kumpulan sistematis dari pekerjaan siswa dan materi terkait yang menggambarkan
aktivitas, pencapaian, dan pencapaian siswa dalam satu mata pelajaran atau
lebih di sekolah. Koleksi harus mencakup bukti refleksi siswa dan evaluasi
diri, pedoman untuk memilih isi portofolio, dan kriteria untuk menilai kualitas
pekerjaan (Venn, 2000, hlm. 530-531) Portofolio memiliki berbagai arti dari
"laci" tempat dokumen dan materi lain seperti video ditempatkan, ke
kerangka kerja yang sangat terstruktur untuk penilaian holistik individu
(Margery Davis).
Penilaian berbasis portofolio, seperti
judulnya. Alih-alih menilai siswa hanya pada tes standar, tes unit dan kuis,
portofolio berfungsi sebagai kompilasi pekerjaan siswa yang dimaksudkan untuk
menunjukkan pertumbuhan dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, penilaian
berbasis portofolio berfungsi sebagai cara untuk melacak kemajuan siswa tidak
hanya setiap tahun, tetapi tahun ke tahun sepanjang karir sekolah umum mereka.
Sekolah atau ruang kelas yang menerapkan penilaian berbasis portofolio akan
mengumpulkan berbagai jenis pekerjaan siswa seperti menulis, seni,
foto, proyek kelas, dan pekerjaan lain yang menunjukkan perkembangan siswa di kelas. Pada akhir tahun, atau bahkan setiap tiga bulan, guru
bekerja dengan siswa tersebut untuk menilai seberapa jauh kemajuan siswa sejak
awal tahun, dan apakah siswa telah menunjukkan pembelajaran yang cukup atau
belum. maju untuk naik ke tingkat kelas berikutnya, atau kuartal pengajaran
berikutnya. Jika ada siswa yang bertanya, guru harus mengadakan diskusi dengan
siswa tersebut dan mungkin memberikan kesempatan lain untuk menunjukkan perkembangan dengan cara alternatif. Penilaian portofolio bermaksud untuk menyamakan dan
mengindividualisasikan pembelajaran bagi semua siswa, sekaligus menjadikan
pembelajaran dan penilaian relevan dengan kehidupan siswa.