Kegiatan belajar di era
normal baru orientasinya bukan siswa tahu apa, tetapi siswa bisa
melakukan apa untuk memecahkan persoalan nyata dengan pengetahuan
yang dimilikinya. Bisa membangun keterampilan berkomunikasi dan berkolaborasi
dalam menawarkan gagasan dibutuhkan di dunia nyata.
Karena itu perlu
kita mendesain pembelajaran jarak jauh yang baik sesuai dengan Persesjen No 15
Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelengaraaan Belajar Dari Rumah. Sesuai dengan
pedoman ini pembelajaran tersebut dapat dibagi tiga, pembelajaran dalam
jaringan (Daring), pembelajaran luar jaringan (Luring), dan pembelajaran gabungan
keduanya.
Pembelajaran
daring dapat dengan metode tatap muka virtual dan Learning
Management System (LMS). Tatap muka virtual melalui
video conference, teleconference, dan/atau diskusi
dalam group di media sosial atau aplikasi pesan. Dalam tatap muka virtual
memastikan adanya interaksi secara langsung antara guru dengan peserta didik.
Sedangkan Learning Management System (LMS) merupakan
sistem pengelolaan pembelajaran terintegrasi secara daring melalui aplikasi.
Aktivitas pembelajaran dalam LMS antara lain pendaftaran dan pengelolaan
akun, penguasaan materi, penyelesaian
tugas, pemantauan capaian hasil belajar, terlibat dalam forum diskusi,
konsultasi dan ujian/penilaian. Contoh LMS antara lain kelas maya rumah
belajar, google classroom, ruang guru, zenius, edmodo, moodle, siajar LMS
seamolec, dan lain sebagainya.