Asesmen adalah upaya untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki, hambatan/kesulitan yang dialami, mengetahui latar belakang mengapa hambatan atau kesulitan itu muncul dan untuk mengetahui bantuan apa yang dibutuhkan oleh yang bersangkutan. Berdasarkan data hasil asesmen tersebut dapat dibuat program pembelajaran yang tepat bagi anak itu.
Asesmen perkembangan (non-akademik) meliputi asesmen perkembangan kognitif, persepsi, motorik, social-emosi, perilaku dan asesmen perkembangan bahasa. Seorang guru yang akan melakukan asesmen perkembangan harus memahami secara mendalam tentang perkembangan anak, jika tidak maka asesmen hambatan perkembangan sulit untuk dilakukan.
Bagaimana langkah-langkah menyusun sebuah instrumen asesmen?, secara umum (1) menetapkan dan merumuskan tujuan melakukan asesmen, (2) menetapkan aspek kemampuan anak yang akan diasesmen, (3) menetapkan dan menyusun instrumen asesmen yang akan dipergunakan. Akan lebih baik, jika instrumen sudah tersusun kemudian mengajak teman-teman sejawad untuk mengkajinya bersama-sama agar mendapatkan instrumen yang lebih baik. Maka untuk assessmen non akademik ini sebaiknya dibuat oleh Guru Bimbingan Konseling (BK) dan dilakukan dalam Forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).