Berdasarkan Permendikbud No.18 Tahun
2016 bahwa penyelenggaraan MPLS di sekolah wajib melakukan kegiatan yang
bermanfaat, bersifat edukatif, kreatif dan menyenangkan. Maka dari itu kita
selaku pihak sekolah harus merencanakan pelaksanaan pengenalan lingkungan sekolah
dengan baik walaupun masih dalam masa Pandemi Covid-19. Sehingga diminta kreatifitas
sekolah dalam merangcang kegiatan MPLS ini agar berjalan dengan baik dengan dengan
tetap melaksanakan protokol kesehatan apalagi untuk sekolah yang berada selain
zona hijau.
Tujuan dari Kegiatan
MPLS adalah siswa baru diperkenalkan dengan lingkungan sekolah baru. Pertanyaannya
adalah bagaimana dengan MPLS? Mengingat tujuannya, bolehkah MPLS dilaksanakan
di sekolah? Ataukah MPLS secara daring pada tanggal yang ditetapkan?
Berdasarkan hasil
Survei KPAI mengungkapkan bahwa 139 (17,5%) dari 800 orang anak di Indonesia
terpapar corona, 80% orang tua siswa menghendaki tetap belajar dari rumah. Maka
perlu adanya alternatif dalam pelaksanaan MPLS khusus Siswa Baru.
Materi-materi dalam
MPLS adalah meliputi: menumbuhkan sikap bela negara, kepemimpinan, pendidikan
karakter, wawasan wiyata mandala, pengenalan program kurikulum, pengenalan
program kesiswaan, tatatertib sekolah, pengenakan siswa senior, pengenalan guru
dan tendik, pengenalan sarana dan prasarana brlajar, kesadaran berbangsa dan
bernegara, dan belajar efektif.
Untuk itu sekolah harus
menganalisis materi yamg akan disampaikan dalam kegiatan MPLS, memilah-milah
dan memilih, materi mana yang disampaikan secara teori dan materi mana yang
disampaikan secara langsung di lapangan. Materi-materi teoretis itulah yang
boleh diperkenalkan secara daring. Materi-materi itu meliputi:
1. Pengenalan program
kurikulum
2. Pengenalan program
kegiatan kesiswaan
3. Kepemimpinan
4. Pendidikan karakter
5. Wawasan Wiyata
Mandala
6. Tatatertib sekolah
7. Kesadaran berbangsa
dan bernegara
8. Belajar efektif baik
tatap muka atau pembelajaran jarak jauh.
Selanjutnya adalah
konfirmasi dengan Orang tua Siswa. Mengingat belum adanya keputusan pemerintah
untuk pembelajaran langsung di sekolah pada awal tahun ajaran ini, bukan tidak
mungkin ada calon siswa beserta keluargannya tidak atau belum berada di rumah.
Karena alasan tertentu, mereka berada di tempat lain. Sehubungan dengan
berbagai pertimbangan daiatas maka hendaknya sekolah membuat beberapa
alternatif rencana MPLS.
Di semua fase, semestinya Stake Holder,
kepala sekolah, guru dan orang tua harus saling menguatkan untuk
berkolaborasi mewujudkan pendidikan yang lebih baik di era normal baru sesuai
tugas dan fungsi masing-masing
Peran Pendidik pada MPLS new
normal
- memfasilitasi pembelajaran jarak jauh secara daring, luring, maupun kombinasi keduanya sesuai kondisi dan ketersediaan sarana pembelajaran
- berkordinasi dengan kepala sekolah dan mereview Materi
- menyiapkan penlaian diri guru, dukungan guru, sumber daya, menyusun pembelajaran, dukungan dan umpan balik kepada siswa dan penilaian
- menyiapkan profil pembelajaran, status dan kebutuhan saat ini, dukungan kelurga
Peran orangtua pada MPLS new normal
- memastikan mekanisme komunikasi dengan guru dan tenaga pendidik
- bersama guru merencanakan pembelajaran inkulusif (al. jadwal dan penugasan) sesuai kondiri orang tua dan peserta didik
- bersama guru mengontrol pembelajaran siswa
- berkoordinasi dengan guru mengenai penugasan belajar
Skenario Pelaksanaan
MPLS 2021/2022
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah
Secara Daring:
- Asynchronous Online Courses. Peserta didik tidak harus belajar secara real-time (live).
- Synchronous Online Courses. Peserta didik harus mengikuti kelas secara langsung dan dapat berinteraksi di saat yang bersamaan.
- Hybrid Courses. Tipe ini merupakan kombinasi kedua tipe di atas. Dilaksanakan selama 3 hari dengan berbagai alternatif
Konsep MPLS 2021/2022
MPLS 2020 mengambil tema “Menggali
kebaikan dan Potensi Diri dengan Maksimal dari Rumah”. Artinya, seluruh kegiatan
MPLS diikuti oleh peserta didik dari rumah masing-masing dan dikendalikan dan
dievaluasi secara blended (kombinasi luring dan daring) oleh pendidik.
Mekanisme MPLS 2021/2022
- Teknik penilaian dalam asesment terstruktur harus sesuai dengan jenis kegiatan, yang terdiri dari: observasi, partisipasi, unjuk kerja, tes tertulis, tes lisan, atau angket
- Instrumen penilaian yang digunakan harus mampu mengukur kemampuan peserta didik saat kegiatan daring dalam berbuat kebaikan dari rumah, seperti: penilaian proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran dilakukan terhadap portofolio yang menggambarkan unjuk kerja peserta didik, dan penilaian sikap dapat menggunakan teknik penilaian observasi selama kegiatan MPLS daring
- Setelah dilakukan penilaian, panitia berkewajiban untuk memberikan feed back atau balikan dan menyampaikan hasil belajar ke peserta didik.
- Panitia juga dapat memberikan penghargaan pada peserta didik dengan proses belajar yang paling baik. Maka, sekolah perlu melakukan konfirmasi kepada orangtua dan siswa baru. Sekolah hendaknya menyampaikan rencana pelaksanaan MPLS secara daring sehingga orangtua mengajak dan mendampingi anaknya untuk mengikuti penyampaian materi dari sekolah sesuai jadwal.
Sekolah bisa memilih
aplikasi daring sebagai sarana komunikasinya, seperti Google Classroom, Google
Meet, Web-Blog, dan WA. Materi yang akan disampaikan lewat daring dikemas
sedemikian rupa menarik, tidak kalah dengan Tatap muka. Perkenalan juga bisa
melalui Google Meet, menyapa guru-guru, tenaga administrasi sekolah melalui
video, atau Vlog yang di kemas untu selanjutnya di integrasikan pada Google
Classroom. Materi juga bisa dikemas dalam PPT di samampaikan ke Google Classroom
atau di sematkan di dalam Blog. atau Web sekolah.
Demo ekstrakurikuler
setiap ekstrakurikuler bisa membuat Vlog yang nantinya di integrasikan ke
Google Classroom. Antusias anak-anak untuk bisa menyapa guru-guru mereka yang
baru juga bisa dikondisikan melalui pertemuan Zoom meeting, Google Meet atau
boleh juga melalui Webex.. Melalui aplikasi tersebut siswa, orang tua, guru,
kepala sekolah bisa bersilaturahim melalui virtual dan mengenalkan lingkungan
sekolah setiap sudutnya juga melalui webex. Semua serba mungkin, karena
ditegaskan bahwa Abad 21 ditandai dengan perubahan yang sangat signifikan
tentang TIK. Bahwa kita tidak lagi belajat TIK, namun TIK kita optimalkan untuk
pembelajaran. Ciri Pembelajaran Abad 21 merupakan pembelajaran yang mengintegrasikan
kemampuan literasi, kecakapan pengetahuan, keterampilan dan sikap, serta
penguasaan teknologi.
Jadi variasi berbagai
media TI dapat dimanfaatkan sebagai sarana pemaparan materi oleh sekolah, bisa
sebagai media tanya jawab mengenai hal-hal yang belum dipahami siswa, dan orang
tua. Di samping itu, juga konfirmasi dengan orang orang sangat penting. Sekolah
mendapat informasi mengenai kesanggupan orangtua dalam menyiapkan perangkat
daring, seperti laptop atau HP android beserta kuota internetnya, agar Tujuan
kegiatan MPLS dapat tercapai.
Kegiatan-kegiatan dalam
MPLS tersebut dapat kita buat secara lebih terinci seperti pada tabel di baawah
ini dengan berbagai alternatif.
Alternatif Pelaksanaan MPLS 2021/2022
Alternatif
1
Alternatif
2
Alternatif
3
Contoh Jadwal MPLS 2020/2021
Hari Pertama
Hari Kedua
Hari Ketiga
Tautan Download Doc : Skenario Kegiatan MPLS Selama Pandemi Covid-19
Hari Pertama
Hari Kedua
Hari Ketiga
Tautan Download Doc : Skenario Kegiatan MPLS Selama Pandemi Covid-19
0 comments:
Posting Komentar