Slide 1

Berbagai macam moda pembelajaran

Slide 2

Literasi

Slide 3

Kegiatan Pramuka

Slide 4

Kerucut Pengalaman

Slide 5

Pembelajaran Aktif

Minggu, 17 November 2024

Informasi Seputar Deep Learning (Mindful Learning, Meaningful Learning, Joyful Learning) sebagai Penguatan pada Kurikulum Merdeka

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Didaksmen) berencana menerapkan pendekatan belajar mendalam atau deep learning di jenjang pendidikan dasar dan menengah. Deep learning juga ditegaskan hadir bukan untuk menggantikan Kurikulum Merdeka.

Pada Kurikulum Merdeka orientasi deep learning sudah hadir meski tidak disoroti. Maka pendekatan saat ini dinilai sebagai penguatan yang seharusnya selaras dengan pola pembelajaran lama.

Minggu, 27 Oktober 2024

Metode Pembelajaran STEM: Definisi, Manfaat, Jenis, dan Penerapannya di Sekolah

Untuk mewujudkan siswa yang mempunyai keterampilan abad 21  memerlukan suatu metode pembelajaran yang tepat. Hal ini memerlukan metode pembelajaran bagi siswa yang tidak hanya mencakup proses berpikir kritis tetapi juga menerapkan kerangka kerja analitis dan kolaboratif. Siswa akan mengintegrasikan proses dan konsep ke dalam konteks dunia nyata sains, teknologi, teknik, dan matematika yang mendorong pengembangan keterampilan dan kompetensi untuk sekolah, karier, dan kehidupan profesional.

Gambaran ini dikenal sebagai metode pembelajaran STEM, yang menerapkan pilar sains, teknologi, teknik, dan matematika dalam proses pembelajaran. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang STEM dan penerapannya di sekolah penulis SMAN 20 Batam, kami hadirkan penjelasannya untuk Anda.

Minggu, 22 September 2024

Pendekatan Perancah (Scaffolding) untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran

Ketika guru mulai menerapkan pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik dalam implementasi kurikulum merdeka pasti banyak tantangan baik itu dari sisi siswa dan guru itu sendiri. Ada guru yang menyatakan siswanya tidak paham kalau siswa itu sendiri yang menggali informasi atau ada guru yang menanyakan kepada siswa tentang pendapatnya, maka siswa meminta agar guru kembali dengan metode lama yaitu ceramah alias menjelaskan semuanya. Maka dengan pendekatan Scaffolding (perancah) ini menjadi jalan tengah dari permasalahan tersebut dengan mulai melepaskan kemandirian kepada siswa dalam pembelajarannya secara individu maupun kelompok. Ditambah lagi dengan tujuan pembelajaran yang kompleks dan tuntutannya yang tinggi. Melalui tulisan ini penulis mencoba memaparkan pendekatan scaffolding (perancah) ini. Semoga bermanfaat.

Senin, 16 September 2024

CARA GURU MENGELOLA KELAS PADA PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

Kalau kita memperhatikan gambar di sebelah, maka terlihat pembelajaran dengan berbagai macam model, metode dan strategi. Ada siswa yang dibimbing langsung oleh guru, ada yang berdiskusi, ada yang berpraktek langsung, ada yang belajar menggunakan TIK, ada yang belajar di lantai, dan sebagainya. Idealnya seperti itulah pembelajaran berdiferensiasi.

Strategi diferensiasi memenuhi berbagai kebutuhan belajar siswa, memastikan pengajaran individual yang memperhatikan gaya dan kemampuan belajar setiap siswa. Pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan pengajaran yang mengadaptasi konten, proses, produk, dan lingkungan belajar untuk mengakomodasi kebutuhan unik setiap siswa. Meskipun pendekatan ini mendorong kelas yang lebih inklusif, pendekatan ini juga dapat menyita waktu bagi para pendidik. Strategi utama meliputi pembuatan tempat belajar, menyesuaikan tugas membaca, menggunakan visual, memanfaatkan teknologi, dan menyediakan penilaian yang bervariasi. Metode ini bertujuan untuk melibatkan siswa, meningkatkan pemahaman, dan menumbuhkan lingkungan belajar yang mendukung, memastikan semua siswa mencapai potensi akademis mereka sepenuhnya.

Minggu, 08 September 2024

CARA GURU MEMAHAMI STRATEGI ASESMEN PADA PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

Penggunaan asesmen sering merupakan prasyarat penting untuk mengarahkan bagaimana pembelajaran berdiferensiasi berlangsung untuk mematuhi gaya belajar, minat, dan kemampuan yang disukai siswa. Penilaian dapat dilaksanakan sebelum, selama, dan setelah pembelajaran untuk memantau kemajuan siswa terhadap pembelajaran yang berbeda.

Hal terpenting, asesmen awal , formatif, dan sumatif menciptakan landasan bagi guru untuk mendesain pembelajaran berdiferensiasi untuk mendukung siswa dengan lebih baik, seperti yang dijelaskan dalam "Sorotan" berikut.

Minggu, 01 September 2024

Pengelompokan Fleksibel sebagai Strategi Inti Pembelajaran Berdiferensiasi

Pengelompokan merupakan suatu istilah yang sangat familiar bagi para pendidik. Ini adalah sesuatu yang diharapkan dapat kita manfaatkan di kelas kita. Ini adalah salah satu kriteria yang menjadi dasar penilaian kami dalam evaluasi. Namun, sering kali ketika kita mendengar istilah “pengelompokan”, kita berpikir tentang pengelompokan kemampuan dalam istilah pengelompokan heterogen vs. homogen yang sering digunakan dalam pembelajaran membaca. Namun, ada lebih banyak hal dalam pengelompokan fleksibel daripada itu.

Minggu, 25 Agustus 2024

16 Sarana Multimedia Terbaik untuk Pembelajaran Berdiferensiasi di Kelas Anda

Pembelajaran dengan kurikulum merdeka saat ini memberi kebebasan kepada siswa untuk memperoleh informasi dan menunjukkan kinerja hasil belajar sesuai dengan bakat, minat, dan preferensi belajarnya. Maka suatu keharusan guru memfasiltasi siswa dengan berbagai perangkat multimedia dalam pembelajarannya, terutama untuk pembelajaran berdiferensiasi.

Pembelajaran menjadi lebih menarik ketika pendidik menggabungkan pembelajaran dengan sumber belajar digital. Berikut adalah beberapa sarana pembelajaran multimedia yang dapat Anda coba di kelas Anda.

Alat pembelajaran multimedia memainkan peran penting di kelas dalam beberapa hal, termasuk tidak terbatas pada meningkatkan kreativitas, mendorong keterlibatan siswa, dan membantu siswa belajar berkolaborasi.

Sabtu, 24 Agustus 2024

Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran Berdiferensiasi Berdasarkan Preferensi Belajar Peserta Didik

Pengantar

Pendekatan pembelajaran yang berbeda ini dapat digunakan secara efektif untuk pembelajaran berdiferensiasi bagi peserta didik. Carol Ann Tomlinson adalah salah satu tokoh terkemuka dalam topik diferensiasi. Dia menulis bahwa ada tiga cara utama yang dapat Anda lakukan untuk membedakannya, yaitu dengan memodifikasi konten, proses, dan/atau produk (Tomlinson, 2016). Pembelajaran berdiferensiasi tidak sesulit yang dipikirkan beberapa guru. Diferensiasi bukan berarti menciptakan pembelajaran tersendiri bagi setiap peserta didik. Ini benar-benar tentang mengenal peserta didik Anda dan bagaimana mereka bekerja dengan baik dan membuat keputusan selama pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan sebaik-baiknya.

Minggu, 18 Agustus 2024

Catatan Anekdot: Salah Satu Intrumen Membantu Guru dalam Melaksanakan Asesmen Formatif

Pendahuluan

Seringkali guru dalam melakukan asesmen pada proses pembelajaran cenderung dengan mengambil skor peserta didik secara langsung dari kegiatan peserta didik dalam mengerjakan tugas, menunjukkan kinerja, menghasilkan produk atau tes. Kemudian hasil skor tersebut langsung dimasukkan ke buku nilai dalam bentuk angka dan jarang lagi diberikan umpan balik. Kemudian nanti skor tersebut digabung atau diambil rata-ratanya untuk menjadi satu angka dan angka tersebut untuk nilai akhir satu tujuan pembelajaran. Ketika ditanyakan kepada guru tersebut mereka menyebutkan telah melaksanakan asesmen formatif. Kalau kita perhatikan lagi konsep asesmen formatif dan sumatif, maka yang dilakukan guru tersebut lebih cenderung kepada asesmen sumatif.

Minggu, 11 Agustus 2024

Strategi Guru dalam Menerapkan Umpan Balik yang Konstruktif pada Pembelajaran Kurikulum Merdeka

Pendahuluan

Manusia terus menerus memberi dan menerima umpan balik secara formal dan informal.  Namun, hal ini belum tentu berarti penerapan praktik ini paling efektif di sekolah.  Tujuan dari tulisan ini adalah untuk memberikan panduan kepada guru dalam hal penyampaian umpan balik kepada siswa dalam ranah akademik dan perilaku. 

Umpan balik adalah informasi yang diberikan semua guru kepada semua siswa untuk meningkatkan kinerja dalam bidang akademik atau perilaku.  Siswa menggunakan informasi untuk meningkatkan motivasi, keterlibatan, dan kemandirian mereka.  Jika dilakukan secara efektif, umpan balik akan mengurangi kesenjangan antara pengetahuan dan pemahaman siswa saat ini dengan apa yang perlu, atau belum, mereka ketahui dan pahami.