Google merupakan sebuah perusahaan multinasional yang bergerak
di bidang teknologi yang berkaitan dengan produk berbasis
internet. Melirik sejarah berdirinya, Google didirikan pada 4
September 1998 oleh Larry Page dan Sergey Brin yang merupakan magister lulusan
Stanford University, California.
Dalam proses
pengembangannya, Google merilis banyak aplikasi yang tidak hanya bermanfaat bagi banyak
orang, namun secara langsung juga membantu kelancaran hidup setiap
orang. Aplikasi dari Google yang sudah digunakan sangat bervariasi dan
banyak seperti aplikasi Google Translate, Google Scholar,
Google Doc, Google Classroom, Google Form, Google Site, Google Keep, Google Timer,
Google Sky, Google Fonts, Google Art Project, dan masih banyak
yang lainnya.
Selama pandemi ini Google sudah meluncurkan Google for Education dengan berbagai fitur atau aplikasi yang bisa digunakan untuk pembelajaran secara online seperti Google Classroom, Google Slide, Jamboard, Google Meet, Drive, Google Spreadsheet, Google Kalender, Google Form, Google Drawing, dan Google Site.
Google Sites merupakan salah satu layanan google untuk mempermudah pembuatan situs atau website. Google Sites adalah aplikasi terstruktur yang dapat digunakan untuk membuat situs web dengan mudah (Suryanto, 2018). Google Sites merupakan aplikasi online yang diluncurkan oleh google untuk pembuatan website kelas, sekolah, atau lainnya. Google Sites dapat digunakan untuk membuat media pembelajaran yang didalamnya terintegrasi berbagai informasi, baik berupa teks, gambar, video, presentasi, lampiran, dan lain-lain (Widya Mutiara Mukti, Yudhia Bella Puspita N, 2020). Website dengan Google Sites dapat dibagikan kepada pengguna yang membutuhkan dengan membagikan alamat/link website.
Google Sites merupakan produk Google yang merupakan alat untuk membuat situs (Harsanto, 2012). Google Sites merupakan aplikasi yang penggunaan dan pengelolaannya mudah.
Kendala pengelolaan website
karena tantangan kompleksitas pembuatan serta
pemeliharaannya, teratasi dengan keberadaan Google Sites. Google Sites dapat
dioperasikan tanpa menggunakan bahasa program tingkat tinggi, sehingga Google
Sites menarik untuk dipelajari.
Sementara itu pemerintah melalui Kemdikbudristek sudah
memfasilitasi dunia pendidikan di Indonesia dengan Google for Education
dengan istilah Akun Belajar.id. Belajar.id adalah sebuah halaman web yang dapat memudahkan
siswa dan guru untuk mengakses kebutuhan belajar mengajar baik secara tatap
muka maupun secara jarak jauh. Manfaat akun Belajar.id dapat
dirasakan oleh siswa dari berbagai jenjang pendidikan terutama dalam hal kolaborasi
baik sesama guru, guru dengan siswa, atau antara satuan pendidikan. Akun
Belajar.id tersedia untuk para peserta didik dan pengajar mulai dari PAUD, SD,
SMP, SMA, SLB dan kesetaraan. Selain itu, akun pembelajaran Belajar.id dapat
digunakan untuk mengakses SIMPKB, Forum TanyaBOS, Merdeka Belajar dan menyimpan
dokumen yang tidak terbatas.
Pengalaman penulis pada website sekolah (https://sman20batam.sch.id/) dalam menggunakan Google Site akun belajar.id ini salah satunya keunggulannya adalah dalam kolaborasinya. Kalau kita membuat website sekolah dengan blogspot ataupun wordpress maka hanya satu orang operator yang dapat mengisi, namun dengan Google Site ini bisa banyak orang tergantung keinginan kita sesuai dengan link yang kita berikan. Kemudian juga membuat suatu website dengan Google Site sangat mudah karena tidak membutuhkan bahasa pemprograman yang sulit. Misalnya untuk site bidang kurikulum maka semua anggota tim termasuk wakil kepala sekolahnya dapat mengedit untuk menambahkan bahan atau isi pada site tersebut kapan saja dan dimana saja yang tentunya ada jaringan internetnya.
Google site ini
juga dapat kita gunakan untuk mebuat blog guru dan perpustakaan
digital yang bisa digunakan untuk literasi dan sebagai sumber belajar juga.
Di samping itu juga bisa untuk membuat Laboratorium Digital untuk pengelolaan
dan sarana belajar bagi siswa. Selain itu penulis membuat setiap bidang wakil
kurikulum, tata usaha, dan unit kegiatan lainnya mempunyai satu site dan
dbuatkan tautannya di website sekolah.
Langkah
pertamanya memang kita butuh website secara resmi yang dapat dibuat menggunakan
platform website seperti blogspot, wordpress, ataupun menggunakan Google Site
ini. Setelah itu sebaiknya kita rubah menjadi domain sch.id.
Baca Juga : Cara Membuat Website Pembelajaran dengan Google Site
Selanjutnya baru
kita membuat site sesuai dengan kebutuhan kita, bisa saja setiap wakil kepala
sekolah mempunyai satu site, setiap tim yang ada di sekolah juga mempunyai satu
site, laboratorium satu site, perpustakaan satu site dan sebagainya seperti
pada contoh site di bawah ini.
Contoh Site
Perpustakaan Digital
Contoh Site Laboratorium
Digital
Contoh Site Wakil
Kepala Sekolah Bidang Kurikulum & Humas
Contoh Site Tim
IT
Contoh Site Komite
Sekolah
0 comments:
Posting Komentar