Slide 1

Berbagai macam moda pembelajaran

Slide 2

Literasi

Slide 3

Kegiatan Pramuka

Slide 4

Kerucut Pengalaman

Slide 5

Pembelajaran Aktif

Minggu, 24 Desember 2023

Cara Membangun Kerjasama Tim Sekolah yang Efektif dengan Model Tuckman

Organisasi adalah suatu sistem. Masyarakat adalah sebuah sistem. Orang yang tinggal ditengah masyarakat, tetapi merasa tidak butuh orang lain, tidak akan bisa berjalan dengan normal. Organisasi tanpa anggota tidak akan berjalan. Sekolah tanpa perangkat pendukung tidak akan berjalan normal. Sekolah dengan banyak staf, tetapi tidak ada pemimpin, tidak sempurna. Apa lagi semua keputusan di sekolah harus dari seorang kepala sekolah dan menghambat ide-ide dari bawah atau diistilahkan dengan “One Man Show”.

Minggu, 10 Desember 2023

DUA CARA MELAPORKAN HASIL ASESMEN KEPADA ORANG TUA SESUAI DENGAN KURIKULUM MERDEKA

Sebentar lagi akan ada proses pembagian laporan hasil belajar siswa yang kita kenal dengan “Rapor Semester”. Ada sekolah yang melakukan penilaian akhir semester (PAS)/Penilaian Sumatif Akhir dan ada pula yang tidak melaksanakan atau mengganti bentuk penilaian lain misalnya portofolio ataupun penilaian projek. Namun kegiatan ini masih sebatas untuk melaporkan penilaian sumatif (Assessment of Learning) dan terutama untuk menilai kemampuan akademik. Maka pada tulisan ini penulis memaparkan bentuk pelaporan lainnya yang juga mengeksplor kemampuan lainnya dari siswa. Bentuk laporan itu antara lain adalah portofolio, diskusi/konferensi, dan pameran.

Minggu, 03 Desember 2023

Disiplin Positif, Konsekuensi Logis, Segitiga Restitusi, dan Cara Menggunakan Disiplin Positif di Dalam Membuat Keyakinan Kelas

Akhir-akhir ini banyak permasalahan yang berkaitan dengan disiplin siswa di sekolah. Bukan menjadi rahasia lagi, persoalan disiplin siswa yang lemah juga rasa hormat kepada guru sudah semakin memudar. Para guru sering terpancing untuk melakukan tindakan yang dianggap sebuah kekerasan oleh siswa, orang tua maupun masyarakat. Para guru saat ini juga terjebak pada dua pilihan untuk memberi hukuman supaya wibawa seorang guru dan disiplin tercipta atau guru akan kena teguran atasan dan orang tua atau bahkan berurusan dengan Komnas perlindungan anak dan institusi penegak hukum lainnya.

Segala tindakan guru kepada peserta didik yang bersifat kekerasan, diluar batas logis, dan tidak merubah respon anak selanjutnya merupakan sebuah hukuman. Apabila seorang siswa terlambat kemudian si siswa di perintahkan untuk “push up”, “scot jump”, lari keliling lapangan, meghormat bendera atau ditahan digerbang merupakan contoh-contoh hukuman yang sering dialami siswa dipagi hari setelah menginjakkan kaki di gerbang sekolah. Pertanyaan adalah, apakah ada hubungan logis antara si siswa terlambat dengan “push up”, “scot jump”, lari keliling lapangan, meghormat bendera atau ditahan digerbang? Tentu sangat sulit untuk menjelaskannya.

Sabtu, 28 Oktober 2023

Supervisi Akademik dengan Paradigma Berpikir Coaching

Supervisi akademik merupakan salah satu tugas pokok dari kepala sekolah. Sesuai dengan kurikulum baru dengan paradigma pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik, maka kepala sekolah harus merubah mind set-nya dalam melaksanakan supervisi dengan metode coaching dengan salah prinsipnya bahwa guru adalah mitra dan setara. Pada tulisan sebelumnya sudah membahas seperti apa itu coaching, dalam tulisan ini penulis akan membahas supervisi akademik dengan metode coaching dan juga dilengkapi contoh instrumen untuk melaksanakan supervisi akademik. Semoga bermanfaat.

Baca Juga : PERUBAHAN PARADIGMA SUPERVISI, SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN UNTUK MEMBERDAYAKAN GURU DENGAN PENDEKATAN COACHING.

Defenisi Supervisi Akademik

Secara definisi, supervisi akademik merupakan serangkaian aktivitas yang bertujuan untuk memberikan dampak secara langsung pada guru dan kegiatan

pembelajaran mereka di kelas. Supervisi akademik perlu dimaknai secara positif sebagai kegiatan berkelanjutan yang meningkatkan kompetensi guru sebagai pemimpin pembelajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran yakni pembelajaran yang berpihak pada anak. Karenanya kegiatan supervisi akademik hanya memiliki sebuah tujuan yakni pemberdayaan dan pengembangan kompetensi diri dalam rangka peningkatan performa mengajar dan mencapai tujuan pembelajaran (Glickman, 2007, Daresh, 2001). 

Hal peningkatan performa pembelajaran tersebut juga tercantum dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 201 Tentang Standar Nasional Pendidikan, bagian Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan berikut: Pasal 14 ayat (1) Dalam rangka meningkatkan kualitas proses pembelajaran, penilaian proses pembelajaran selain dilaksanakan oleh pendidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 yang dapat dilaksanakan oleh:

a. sesama pendidik;

b. kepala Satuan Pendidikan; dan/atau

c. Peserta Didik.

Penilaian proses pembelajaran oleh sesama pendidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan asesmen oleh sesama pendidik atas perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik yang bersangkutan. Sedangkan penilaian proses pembelajaran oleh kepala Satuan Pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan asesmen oleh kepala Satuan Pendidikan pada Satuan Pendidikan tempat pendidik yang bersangkutan atas perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik yang bersangkutan.

PERUBAHAN PARADIGMA SUPERVISI, SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN UNTUK MEMBERDAYAKAN GURU DENGAN PENDEKATAN COACHING

Sebagai kepala sekolah, tentunya tidak akan terlepas dengan tugas supervisi akademik. Baik ketika kita memeriksa perangkat pembelajaran maupun ketika observasi pelaksanaan pembelajaran. Namun selama ini masih banyak dari kita kepala sekolah dan apa lagi guru yang menganggap kegiatan supervisi itu adalah mencari kesalahan dan sebatas administrasi. Sehingga guru menjadi takut ataupun antipati terhadap kegiatan supervisi ini. Maka untuk itu perlu kita memahami paradigma kegiatan supervisi untuk mencari solusi terhadap permasalahan yang ditemui guru dengan tujuan untuk membantu guru agar terwujud pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik.

Strategi Pembelajaran dengan Menggunakan Templat Pengatur Grafis untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi dan Berpikir Kritis

Selama pandemi Covid-19 ini guru dituntut agar kreatif merangcang suatu pembelajaran. Di awal-awal pandemi mungkin banyak guru yang hanya memberikan tugas kepada siswa di rumah misalnya dengan hanya menugaskan meringkas atau mencatat dari buku paket. Maka saat sekarang dengan pembelajaran tatap muka diharapkan tidak ada lagi guru dalam pembelajarannya seperti itu. Maka graphic organizer ini dapat menjadi solusi untuk pembelajaran yang lebih bermakna bagi siswa. 

Minggu, 01 Oktober 2023

Bentuk Kekerasan, Pencegahan dan Penanganannya pada Satuan Pendidikan Sesuai Permendikbudristek No. 46 Tahun 2023

Belakangan ini sering kita mendengar viral di media sosial berbagai macam tindak kekerasan di sekolah. Misalnya ada kasus murid SD mencolok mata temannya dengan tusuk sate, murid SMP yang melakukan tindak kekerasan kepada adik tingkatnya sampai tulang rusuk patah, dan sampai murid salah satu SD negeri melompat dari lantai empat sekolahnya hingga meninggal dunia. Melalui tulisan ini penulis ingin memaparkan berbagai macam jenis kekerasan di sekolah, informasi mengenai TPPK, dan pada bagian akhir tulisan ada tautan portal atau website khusus tentang pencegahan kekerasan ini, serta ada bahan yang bisa di-download termasuk contoh surat pernyataan dan contoh SK kepala sekolah.

Maka sesuai dengan keluarnya Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi No. 46 Tahun 2023 Tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan sudah selayaknya sekolah membuat aturan dan termasuk membentuk tim untuk menangani tindak kekerasan di sekolah. Kemudian sesuai dengan Permendikbudristek ini juga maka harus dibentuk Satuan Tugas (Satgas) antar dinas/badan/Lembaga yang terlibat dalam menangani tindak kekerasan bila sekolah tidak dapat menanganinya secara tuntas.

Setiap anak berhak untuk merasa aman di rumah, di sekolah dan di masyarakat (Konvensi PBB tentang Hak Anak, 1990). Tindak kekerasan di sekolah bukanlah bagian normal dari proses perkembangan seorang anak untuk menjadi dewasa. Penelitian menunjukkan bahwa perilaku intimidasi biasanya tidak hilang dengan sendirinya dan sering kali bertambah buruk seiring berjalannya waktu ini perlu ditangani secara langsung. Untuk menghentikan perilaku menyakitkan, orang dewasa (guru, orang tua, masyarakat) perlu mendukung anak-anak yang mencari bantuan ketika mereka ada terkait dengan tindak kekerasan. Mereka perlu segera merespon dan mengambil langkah-langkah pencegahan untuk menghentikan perilaku tersebut terjadi di masa depan.

Minggu, 27 Agustus 2023

CONTOH PENERAPAN MODEL ROTASI STASIUN SEDERHANA

Bagaimana Anda bisa menggunakan teknologi untuk melakukan rotasi stasiun di pendidikan menengah? Mudah! Model Rotasi Stasiun sederhana ini, yang sangat mirip dengan apa yang biasa digunakan di sekolah dasar, adalah cara yang bagus untuk menggabungkan setidaknya satu stasiun digital sambil membuat siswa Anda bergerak dan melatih berbagai keterampilan.

Kami memadukan pena dan kertas dengan digital di ruang kelas campuran kami, dan semuanya berjalan dengan baik. Pada awalnya (bagi saya) ini hanya tentang memasukkan beberapa sumber daya digital. Anak-anak menyukainya. Itu mudah bagi saya. Namun sekarang setelah saya merasa lebih nyaman dengan hal itu, saya mulai bereksperimen dengan berbagai cara untuk melakukannya.

Saya memulai perjalanan digital saya dengan model yang paling fleksibel. Siswa saya pada dasarnya mengerjakan tugas mereka di Google Classroom dengan kecepatan mereka sendiri. Saya ada di sana untuk membantu mereka secara individu. Saat mereka menyerahkan tugas, saya akan melakukan umpan balik.

Minggu, 20 Agustus 2023

INSTRUMEN VALIDASI MODUL AJAR INTRAKURIKULER DAN MODUL AJAR KOKURIKULER (P5)

Kepala sekolah dan pengawas sekolah dalam memvalidasi modul ajar yang dibuat oleh guru pada satuan pendidikannya masing-masing harus paham betul dengan paradigma pembelajaran pada kurikulum merdeka. Perangkat pembelajaran janganlah dijadikan sebagai syarat administrasi belaka dan sulit untuk diimlementasikan oleh guru dalam pembelajarannya. Jadi tidak masanya lagi perangkat pembelajaran dengan format yang kaku, seragam, dan terlalu menuntut kelengkapan komponennya. Hal ini sudah diatur dalam Permendikbudristek RI Nomor 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses. Karena dalam Permendikbudristek ini dinyatakan bahwa: Perencanaan pembelajaran disusun dalam bentuk dokumen perencanaan pembelajaran yang: fleksibel; jelas; dan sederhana Dalam instrument validasi ini pun tidak diatur tentang format dan komponen modul ajar. Tapi lebih kepada kontennya yang mendukung untuk dapat diterapkan dalam pembelajaran dengan konsep pembelajaran diferensiasi dan asesmen formatifnya. Di bawah ini dijabarkan sedikit tentang perencanaan pembelajaran dan pada bagian bawah ada tautan untuk mendownload Permendikbud serta Instrumennya. Semoga bermanfaat.

Minggu, 25 Juni 2023

Bagaimana Merancang Rubrik pada Kurikulum Merdeka sebagai Asesmen Formatif dan Sumatif?

Kriteria ketercapaian ini juga menjadi salah satu pertimbangan dalam memilih/membuat instrumen asesmen, karena belum tentu suatu asesmen sesuai dengan tujuan dan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran. Kriteria ini merupakan penjelasan (deskripsi) tentang kemampuan apa yang perlu ditunjukkan/didemonstrasikan peserta didik sebagai bukti bahwa ia telah mencapai tujuan pembelajaran.

Dengan demikian, pendidik tidak disarankan untuk menggunakan angka mutlak (misalnya, 75, 80, dan sebagainya) sebagai kriteria. Yang paling disarankan adalah menggunakan deskripsi, namun jika dibutuhkan, maka pendidik diperkenankan untuk menggunakan interval  nilai (misalnya 70 - 85, 85 - 100, dan sebagainya).

Selasa, 20 Juni 2023

Strategi Pembagian Rapor Sesuai Kurikulum Merdeka : Konferensi Orang Tua–Wali Kelas, Kiat untuk Wali Kelas

Dalam rentetan proses pembelajaran dalam kurikulum merdeka salah satunya adalah ketika melaporkan hasil belajar siswa kepada orang tua/wali murid. Strategi atau cara yang dapat dilakukan adalah dengan konferensi orang tua. Melakukan konferensi orang tua-wali kelas yang efektif dapat meningkatkan keterlibatan keluarga di kelas Anda dan membantu mempromosikan hasil yang positif untuk Anda, siswa, dan sekolah Anda.

Konferensi orang tua-wali kelas adalah peluang bagus untuk:

·  berbagi kemajuan dan pertumbuhan akademik berdasarkan observasi kelas, data pengujian, penilaian, portofolio, dan tugas

·  belajar dari orang tua atau wali murid sehingga Anda dapat mengetahui lebih baik tentang kekuatan, kebutuhan, perilaku, dan gaya belajar siswa

· mendiskusikan strategi pengayaan atau intervensi untuk mendukung pembelajaran siswa

· mendiskusikan isu-isu yang mungkin mengganggu pembelajaran dan pertumbuhan siswa

Minggu, 09 April 2023

APA, BAGAIMANA, DAN SEPERTI APA PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS DIGITAL?

Waktunya telah tiba untuk membekali masyarakat di seluruh dunia dengan keterampilan literasi digital dan media. Untuk membuat keputusan berdasarkan informasi, orang membutuhkan kemampuan untuk mengakses, menganalisis, dan terlibat dalam pemikiran kritis tentang pesan harian yang mereka terima tentang berbagai masalah seperti kesehatan dan politik. “Hampir semua rumah sudah terhubung” saat ini memberi orang akses ke teknologi informasi dan komunikasi terbaru dan apalagi dengan adanya “smartphone”. Untuk menjadi peserta yang efektif dalam masyarakat informasi abad ke-21, orang tidak hanya membutuhkan keterampilan multimedia tetapi juga kemampuan untuk menggunakan keterampilan ini secara efektif. Salah satu cara yang dapat dicapai adalah dengan memasukkan literasi digital dan media dalam pendidikan formal. Maka sekolah sabagai agen perubahan juga harus berubah untuk memenuhi tantangan tersebut dengan membekali siswanya dengan keterampilan-keterampilan untuk menghadapi dunia yang selalu berubah.

Minggu, 05 Maret 2023

3 Jenis Instrumen Asesmen yang dapat Digunakan untuk Menentukan Ketuntasan Belajar pada Kurikulum Merdeka : Daftar Ceklis, Rubrik, dan Rating Skala

Pada tahun pelajaran 2023/2024 ini seyogyanya semua satuan pendidikan menggunakan pendekatan pembelajaran dan asesmen sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran dan asesmen pada kurikulum merdeka, karena sudah dikeluarkannya Panduan Pembelajaran dan Asesmen Kurikulum 2013 yang baru oleh Kemdikbudristek. Salah satu poin pentingnya adalah mengenai asesmen.

Asesmen merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam pembelajaran. Asesmen yang dilakukan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembelajaran. Karena ada asesmen yang dilakukan sebelum pembelajaran dimulai, ada ketika saat pembelajaran berlangsung, dan ada ketika selesai suatu pembelajaran. Begitu juga dengan teknik dan bentuk penilaiannnya juga beragam. Maka guru harus mempunyai keterampilan untuk memilah dan memilih asesmen yang akan dilakukan. Begitu juga untuk menentukan kriteria ketercapaian suatu tujuan pembelajaran yang sudah dilakukan.

Minggu, 26 Februari 2023

STRATEGI SATUAN PENDIDIKAN DALAM PENERAPAN KURIKULUM MERDEKA SECARA MANDIRI TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Saat ini sedang dilaksanakan pendaftaran Implementasi Kurikulum Merdeka untuk Tahun Ajaran 2023/2024 telah dibuka sejak Senin (6/2/2023) dan akan ditutup pada Jumat (31/3/2023). Maka setelah pendaftaran ini diharapkan satuan pendidikan harus memulai persiapan pelaksanaan kurikulum ini secara mandiri baik melalui Platform Merdeka Mengajar maupun melalui sosialisasi/IHT/Workshop berkaitan Kurikulum Merdeka.

Pilihan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yang ditawarkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memberikan keleluasaan kepada satuan pendidikan untuk menentukan pilihan berdasarkan angket kesiapan IKM yang mengukur bagaimana kesiapan guru dan tenaga kependidikan dalam melaksanakan Kurikulum Merdeka. Pendaftaran sebagai pelakasana Kurikulum Merdeka dapat dilakukan melalui tautan : https://guru.kemdikbud.go.id/ dengan syarat kepala sekolah sudah mempunyai akun belajar.id, NPSN, dan SK Kepala Sekolah.

Minggu, 05 Februari 2023

25 Cara Sekolah Dapat Mendorong Program Literasi dan Kemandirian Membaca bagi Siswa

Di zaman keaksaraan modern sekarang dan penekanannya pada meminta siswa memilih teks yang lebih menantang, membaca mandiri dan sesuai pilihan mereka merupakan suatu keharusan. Apa lagi dengan kurikulum merdeka dengan berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah melalui Kemdikbudristek seperti masuk perguruan tinggi negeri melalui tes kemampuan literasi dan numerasi atau diistilahkan “Tes Skolastik”. Tes Skolastik merupakan tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan bernalar dan pemecahan masalah bagi siswa dan akan diterapkan mulai tahun 2023 ini.

Sabtu, 28 Januari 2023

TUJUH INDIKATOR UNTUK MEWUJUDKAN SEKOLAH UNGGUL

Saat ini melalui mekanisme Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dengan lebih mengedepankan sistem zonasi, maka sekolah tidak bisa lagi memilih peserta didiknya dengan peserta didik pilihan. Sekolah yang dikatakan bagus atau unggul adalah sekolah yang lebih mengutamakan proses. Disini lah peran kepala sekolah, guru, dan staf termasuk komite sekolah serta masyarakat sekitar akan berperan dalam mewujudkan suatu sekolah bisa layak disebut sekolah yang unggul.

Senin, 23 Januari 2023

LANGKAH-LANGKAH PERSIAPAN PEMILIHAN MATA PELAJARAN PILIHAN UNTUK FASE F SMA/MA PADA KURIKULUM MERDEKA

Pendahuluan

Bagi satuan pendidikan yang merupakan sekolah penggerak ataupun termasuk Implementasi Kurikulum Merdeka secara mandiri (IKM) yang termasuk kategori mandiri berubah dan mandiri berbagi, maka sudah seharusnya merencanakan dan melaksanakan persiapan pemilihan mata pelajaran pilihan. Hal ini menjadi suatu keharusan agar peserta didik dapat memilih mata pelajaran pilihan tersebut sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya.

Selain itu juga satuan pendidikan juga sudah punya gambaran bentuk pengorganisasian pembelajaran dengan cara fixed class atau moving class atau kerja sama dengan satuan pendidikan lain untuk pengadaan sumber daya misalnya bagi peserta didik yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi maka perlu disiapkan mata pelajaran seperti Prakarya dan Kewirausahaan (budidaya, kerajinan, rekayasa, atau pengolahan) atau mata pelajaran lain sesuai sumber daya yang ada.