Instrumen penilaian yang dapat dipakai dalam sistem penilaian
berbasis kompetensi dapat terkait
dengan ranah kognitif ataupun psikomotor, antara lain yaitu sebagai berikut.
1.
Kuis: Waktu yang diperlukan relatif singkat, kurang
lebih 15 menit dan hanya menanyakan hal-hal
yang prinsip saja dan bentuknya berupa jawaban singkat dengan tingkat berpikir rendah. Biasanya kuis diberikan sebelum pelajaran baru dimulai, untuk
mengetahui penguasaan pelajaran yang lalu secara singkat. Namun bisa juga kuis
diberikan setelah pembelajaran selesai, yaitu untuk mengetahui pemahaman
peserta didik terhadap bahan ajar yang baru diajarkan. Bila ada bagian
pelajaran yang belum dikuasai, sebaiknya guru menjelaskan kembali dengan menggunakan
metode pembelajaran yang berbeda.
2.
Pertanyaan lisan di kelas: Materi yang ditanyakan berupa pemahaman terhadap konsep,
prinsip, atau teorema. Teknik bertanya yang baik adalah mengajukan pertanyaan
ke kelas, memberi waktu sebentar untuk berpikir, dan kemudian memilih peserta
didik secara acak untuk menjawab. Jawaban peserta didik benar atau salah selalu
diberikan ke peserta didik lain atau minta pendapatnya terhadap jawaban peserta
didik yang pertama. Kemudian guru menyimpulkan tentang jawaban peserta didik
yang benar. Pertanyaan lisan ini bisa dilakukan di awal pelajaran, di tengah, atau di
akhir pelajaran. Dalam arti kata bahwa pertanyaan bisa diberikan
sepanjang kegiatan pembelajaran berlangsung.
3.
Ulangan harian : Ulangan harian adalah kegiatan
yang dilakukan secara periodik untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau
lebih. Bentuk soal yang digunakan sebaiknya bentuk uraian objektif atau yang
non-objektif. Tingkat berpikir yang terlibat sebaiknya mencakup sampai ke tingkat berpikir tinggi.
4. Tugas
individu : Tugas individu dapat diberikan setiap minggu
dengan bentuk tugas/soal uraian objektif atau non-objektif. Tingkat berpikir
yang terlibat sebaiknya aplikasi, analisis, bila mungkin sampai sintesis dan
evaluasi. Tugas individu untuk mata pelajaran tertentu dapat terkait dengan
ranah psikomotor, seperti menugasi peserta didik untuk melakukan observasi
lapangan dalam Geografi atau menugasi peserta didik untuk berlatih tari dan
musik pada pelajaran Seni Budaya.
5.
Tugas kelompok : Tugas kelompok
digunakan untuk menilai kemampuan kerja kelompok. Bentuk soal yang digunakan
adalah uraian dengan tingkat berpikir yang tinggi yaitu aplikasi sampai
evaluasi. Bila mungkin peserta didik diminta untuk menggunakan data sebenarnya, melakukan pengamatan terhadap suatu gejala, atau
merencanakan
sesuatu proyek. Proyek pada umumnya menggunakan data sesungguhnya dari
lapangan. Seperti halnya tugas individu, tugas kelompok dapat terkait dengan
ranah psikomotor.
6. Laporan
kerja praktik atau
laporan praktikum :
Bentuk ini dipakai untuk mata pelajaran yang ada kegiatan praktikumnya,
seperti Fisika, Kimia, dan Biologi. Peserta
didik bisa diminta untuk mencatat dan melaporkan hasil praktik
yang telah dilakukan.
7. Responsi atau ujian praktik : Bentuk ini dipakai untuk mata pelajaran
yang ada kegiatan praktikumnya, seperti Fisika, Kimia, dan Biologi yaitu untuk
mengetahui penguasaan akhir baik dari ranah kognitif maupun psikomotor. Ujian
responsi bisa dilakukan diawal praktik atau setelah melakukan praktik. Ujian dilakukan sebelum praktik
bertujuan untuk mengetahui kesiapan peserta didik melakukan praktik di
laboratorium, sedang bila dilakukan setelah praktik, tujuannya untuk mengetahui
kompetensi dasar praktik yang dicapai peserta didik dan yang belum.
Tingkat berpikir peserta didik
yang terlibat dalam mengerjakan tugas-tugas dalam sistem penilaian yang
berbasis kompetensi meliputi: tingkat berpikir yang berkait dengan pengetahuan
deklaratif dan pengetahuan prosedural. Deklaratif berisi tentang konsep,
prinsip, dan fakta-fakta, sedang prosedural mencakup proses, strategi,
aplikasi, dan keterampilan.
Sumber: Rambu-Rambu Penilaian
SMA
Ini teori siapa?
BalasHapus