Slide 1

Berbagai macam moda pembelajaran

Slide 2

Literasi

Slide 3

Kegiatan Pramuka

Slide 4

Kerucut Pengalaman

Slide 5

Pembelajaran Aktif

Minggu, 23 Oktober 2022

Pembelajaran Diferensiasi dengan Strategi Blended Learning Model Rotasi Stasiun Pada Kurikulum Merdeka

Kurikulum merdeka merupakan program yang sangat bagus dikembangkan oleh pemerintah melalui Kemdikburistek. Namun penerapannya di lapangan masih banyak kendala terutama pada pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik dengan pembelajaran diferensiasi dengan anggapan dasar bahwa setiap siswa itu adalah unik. Penulis ketika melakukan supervisi untuk guru kelas X (Fase E) menemukan beberapa kendala yang dihadapi guru dalam menerapkan pembelajaran diferensiasi dengan baik. Salah satu nya adalah kendala dengan jumlah siswa yang banyak dalam satu kelas. Sebelumnya penulis sudah mengarahkan teman-teman guru dengan model pembelajaran Flipped Classroom, tetapi ada kendala ketika pembelajaran tatap muka di sekolah. Maka berdasarkan permasalahan itu lah penulis menyarankan untuk menerapkan pembelajaran model rotasi stasiun ini. Selanjutnya juga sebaiknya kita sudah mulai merancang ruang kelas yang dilengkapi sarana dan prasarana sesuai kebutuhan untuk pembelajaran dengan model ini. Misalnya bisa mendesain ulang laboratorium komputer di sekolah masing-masing sehingga dapat dipakai untuk pembelajaran dan bukan hanya dipakai ketika ada kegiatan-kegiatan tertentu saja.

Untuk lebih jelasnya silakan disimak pemaparan tentang model pembalajaran rotasi stasiun berikut ini mulai dari pengertian, manfaat, penjelasan setiap stasiun, langkah pertama bagi guru, dan tips untuk menerapkan model ini.

Minggu, 02 Oktober 2022

7 Strategi Pembelajaran Aktif Sesuai dengan Kurikulum Merdeka

Strategi pembelajaran mencakup semua jenis teknik pembelajaran yang digunakan guru untuk membantu siswa belajar atau mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang materi pelajaran. Mereka memungkinkan guru untuk membuat pengalaman belajar lebih menyenangkan dan praktis dan juga dapat mendorong siswa untuk mengambil lebih banyak peran aktif dalam pendidikan mereka. Tujuan menggunakan strategi pembelajaran di luar pemahaman mata pelajaran adalah untuk menciptakan siswa yang merupakan pembelajar strategis yang mandiri. Harapannya, dengan waktu dan latihan, siswa akan dapat memilih sendiri strategi yang tepat dan menggunakannya secara efektif untuk menyelesaikan tugas.

Minggu, 25 September 2022

3 Jenis Asesmen dan Cara Menggunakannya pada Pembelajaran sesuai Kurikulum Merdeka


Kurikulum merdeka tidak membatasi asesmen yang dilakukan oleh guru. Tiga aspek dalam penilaian kurikulum 2013 (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) dilebur menjadi satu kesatuan. Maka di laporan akhir pembelajaran pada akhir semester atau akhir fase hanya ada satu angka dan deskripsi saja. Guru jangan sampai salah persepsinya tentang asesmen ini terutama dengan asesmen diagnostik dan formatif. Asesmen diagnostik dan formatif fungsinya lebih mengedepankan perkembangan (proses) pembelajaran dan nanti hasilnya pada rapor siswa berupa deksripsi (kualitatif) sedangkan asesmen sumatif akan menghasilkan angka (kuantitatif).

Baca Juga: BERBAGAI BENTUK PELAPORAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KURIKULUM MERDEKA

Minggu, 18 September 2022

BERBAGAI BENTUK PELAPORAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KURIKULUM MERDEKA

 

Pada rentang waktu sekarang ini akan ada proses pembagian laporan hasil belajar siswa yang kita kenal dengan “Rapor Mid Semester”. Ada sekolah yang melakukan ujian mid semester dan ada pula yang hanya sekedar mengolah nilai harian dan dilaporkan dalam bentuk rapor mid semester. Namun kegiatan ini masih sebatas untuk melaporkan penilaian sumatif (Assessment of Learning) dan terutama untuk menilai kemampuan akademik. Maka pada tulisan ini penulis memaparkan bentuk pelaporan lainnya yang juga mengeksplor kemampuan lainnya dari siswa atau diistilahkan Keterampilan Abad 21. Bentuk laporan itu antara lain adalah portofolio, diskusi/konferensi, dan pameran.

Senin, 12 September 2022

Contoh Pelaksanaan Asesmen Terbaru dalam Kurikulum Merdeka

Penilaian terjadi setiap hari di ruang kelas. Ini terkait erat dengan pembelajaran, dan selalu dimediasi oleh kebutuhan khusus siswa. Itu contoh kegiatan berikut menunjukkan perjalanan belajar dua guru saat mereka berkolaborasi, merencanakan, memikirkan kembali, mencoba, dan merefleksikan penilaian dan praktik pembelajaran mereka. Penjelasan mereka menetapkan panggung untuk pendekatan yang diuraikan dalam bab-bab berikutnya.

Minggu, 11 September 2022

Tujuan Asesmen Kelas Berdasarkan Assessment for Learning, Assessment as Learning, dan Assessment of Learning

Tulisan sebelumnya memberikan konteks dan argumen tentang perlunya perubahan penilaian kelas. Dalam tulisan ini, penekanannya adalah pada tujuan penilaian kelas. Ini menegaskan bahwa penilaian bekerja paling baik ketika tujuannya adalah jelas, dan ketika dirancang dengan hati-hati agar sesuai dengan tujuan itu. Tujuan yang berbeda tetapi saling terkait untuk penilaian kelas: penilaian untuk pembelajaran, penilaian sebagai pembelajaran, dan penilaian dari pembelajaran.

Mengapa Asesmen/Penilaian Harus Berubah ?


Sebagai bagian perubahan dari masyarakat, pendidik menemukan diri mereka dihadapkan dengan tugas mewujudkan sekolah yang akan melayani siswa mereka dengan baik, bahkan mereka tidak yakin tentang perubahan di masyarakat yang akan dihadapi siswa mereka di masa depan. Selama 50 tahun terakhir mengenai budaya, sosial, ekonomi, politik, lingkungan, dan teknologi mengalami perubahan berarti serta setiap aspek sekolah telah menjadi subjek penyelidikan dan pemikiran ulang, termasuk penilaian kelas.

Sepanjang abad ke-20, penilaian kelas dianggap sebagai mekanisme untuk menyediakan hasil pembelajaran, dan itu mengikuti pola yang dapat diprediksi: guru mengajar, menguji pengetahuan siswa tentang materi, membuat penilaian tentang prestasi siswa berdasarkan pengujian tersebut, dan kemudian pindah ke materi berikutnya. Namun, baru-baru ini, pendekatan penilaian ini dipertanyakan karena harapan masyarakat untuk sekolah telah berubah, ilmu kognitif telah memberikan wawasan baru ke dalam sifat belajar, dan peran tradisional penilaian dalam memotivasi belajar siswa telah ditantang untuk berubah.

Minggu, 28 Agustus 2022

RAPOR PENDIDIKAN DAN CARA MERANCANG KEGIATAN PADA ARKAS SESUAI DENGAN HASIL PROFIL PENDIDIKAN PADA SATUAN PENDIDIKAN

Sesuai dengan jadwal yang diberikan oleh tim BOS pusat bahwasanya satuan pendidikan pada minggu ke-3 Bulan Oktober 2022 harus menyelesaikan pengisian ARKAS untuk RKAS BOS 2023 yang disusun oleh satuan pendidikan berdasarkan Perencanaan Berbasis Data (PBD). Perencanaan berbasis data ini menggunakan salah satu datanya dari Rapor Pendidikan yang untuk tahun ini masih berbentuk Profil Pendidikan untuk setiap satuan pendidikan yang sudah mengikuti ANBK pada tahun 2021.

Pada tulisan ini akan ada pemaparan tentang Rapor Pendidikan, cara mencari akar masalah, menentukan kegiatan untuk menyelesaikan akar masalah, sampai menyusun untuk ARKAS, dan pada akhir tulisan ada bahan yang bisa di download terkait tulisan ini.

Minggu, 21 Agustus 2022

LIMA BENTUK PENILAIAN BERPUSAT PADA PESERTA DIDIK SESUAI DENGAN KURIKULUM MERDEKA

Tujuan penilaian berbasis kelas secara seimbang, berpusat pada siswa adalah untuk memberikan informasi yang tepat waktu kepada siswa dan guru tentang di mana siswa dalam pembelajaran mereka, kesenjangan apa dalam pengetahuan dan pemahaman yang ada, dan bagaimana guru dan siswa dapat bekerja sama untuk memperdalam pembelajaran. Bentuk penilaian kelas yang berpusat pada siswa terutama mencakup penilaian diri sendiri dan teman sebaya penilaian, portofolio proses, dan tes formatif/sumatif.

Minggu, 14 Agustus 2022

Cara Menciptakan Lingkungan Belajar yang Optimal bagi Siswa Sesuai dengan Kurikulum Merdeka

Lingkungan belajar meliputi susunan kelas secara personal, sosial, dan fisik. Lingkungan belajar juga harus disesuaikan dengan kesiapan dan minat siswa dalam belajar, agar memiliki motivasi yang tinggi.

Lingkungan kelas memiliki dampak besar pada cara siswa dari segala usia belajar. Meskipun setiap siswa belajar dengan cara yang sepenuhnya mandiri, dengan awalnya menetapkan batasan dan standar, menciptakan lingkungan yang aman dan inklusif dan konsisten dalam penyampaian kurikulum, asesmen dan refleksi, seorang guru dapat menyediakan lingkungan belajar yang optimal.

Tujuan dari mengkondisikan lingkungan belajar ini adalah dalam rangka memberikan dukungan untuk keleluasaan, kenyamanan dan keamanan belajar bagi siswa dari segi fisik dan psikis.