Sabtu, 20 Juli 2019

Merevitalisasi Penilaian Sikap Di Sekolah



Penilaian sikap menjadi sangat penting dalam memberikan kontribusi terhadap pendidikan karakter peserta didik di sekolah. Kadang-kadang kita sering mengabaikan hal ini dan lebih mementingkan penilaian pengetahuan dan keterampilan. Sehingga penilaian sikap yang ditulis pada rapor hanya formalitas semata dengan deskripsi yang hampir sama untuk semua peserta didik. Pada hal karakter yang muncul dari setiap peserta didik ketika didalam pembelajaran atau diluar pembelajaran pastilah berbeda.
Seandainya semua guru menerapkan penilaian sikap sesuai dengan aturannya maka sikap peserta didik pastilah berubah kearah yang lebih baik. Anggap saja satu hari pembelajaran terdapat empat mata pelajaran dengan empat orang guru dan seandainya peserta didik yang sama membuat perilaku yang kurang baik maka akan ada empat laporan dalam bentuk jurnal yang akan diterima oleh wali kelas. Kalau dikalikan dalam seminggu sudah berapa jurnal yang terkumpul pada wali kelas. Kemudian juga jurnal yang dikumpulkan itu sudah pasti melalui proses tindak lanjutnya.
Sebagai saran dari penulis untuk proses perekapan jurnal ini sebaiknya dibuat jurnal dalam bentuk kartu atau lembaran-lembaran lepas yang diletakkan di ruang majelis guru. Ketika guru keluar dari kelas akan dapat langsung mengisi lembaran jurnal tersebut disamping juga dicatat di dalam buku penilaian masing-masing guru tersebut dan selanjutnya lembaran jurnal diserahkan segera ke wali kelas untuk direkap. Sehingga proses selanjutnya bisa dilakukan segera oleh wali kelas.
Belajar dari pengalaman tersebut maka penulis berusaha untuk memberikan pemaparan tentang tata cara mengolah penilaian sikap mulai dari teknik, instrument, perekapan sampai dengan deskripsi di rapor peserta didik.
 Teknik Penilaian Sikap
Teknik penilaian sikap menggunakan observasi atau pengamatan sebagai Teknik utama dan penilaian diri dan penilaian antar teman sebagai penunjang. Mata pelajaran selain agama dan PKn dapat saja dengan hanya menggunakan teknik observasi dengan instrument jurnal. 

Intrumen Jurnal
Jurnal ini digunakan oleh guru mata pelajaran dan wali kelas/guru BK. Jurnal yang diisi oleh guru mata pelajaran merupakan jurnal yang diisi selama pembelajaran yang dilakukan oleh guru tersebut baik di dalam maupun diluar kelas. Sedangkan kejadiannya di luar pembelajaran maka hasil obesrvasi atau pengamatan dilaporkan ke wali kelas atau guru BK untuk didokumentasikan dalam bentuk jurnal wali kelas/guru BK. Instrumen penilaiannya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
1.    Jurnal Guru Mata Pelajaran


2.       Jurnal Wali Kelas/Guru BK
Alur Perekapan Jurnal
Penilaian aspek sikap dilakukan melalui tahapan: mengamati perilaku peserta didik selama pembelajaran;  mencatat perilaku peserta didik dengan menggunakan lembar observasi atau pengamatan; menindaklanjuti hasil pengamatan; dan mendeskripsikan perilaku peserta didik. Hasil pengamatan dilaporkan kepada wali kelas untuk diolah sehingga pada akhirnya akan memunculkan deskripsi di rapor seperti pada gambar di bawah ini.


Tabel Rekapan Jurnal
Bentuk rekapannya bisa dilihat pada tabel dibawah ini dengan mengelompokkan perilaku Sangat Baik (SB) dan atau perilaku Pendampingan dan Bimbingan (PB). Data yang direkap berasal dari empat komponen, yaitu data jurnal dari guru agama, guru PKn, guru BK, dan data rekapan wali kelas selain guru agama dan PKn. Selanjutnya wali kelas akan membuat deskripsi yang berasal dari empat komponen tadi seperti pada tabel di bawah ini.

Deskripsi Penilaian Sikap
Selanjutnya untuk hasil deskripsi dalam rapor seperti telah dibahas pada kegiatan sebelumnya, maka kesimpulan sikap spiritual dan sosial dicontohkan sebagai berikut.
1.       Contoh kesimpulan hasil deskripsi sikap spiritual oleh wali kelas.  
2.       Contoh kesimpulan hasil deskripsi sikap sosial oleh wali kelas

0 comments:

Posting Komentar