Sabtu, 25 Juli 2020

Cara Membuat RPP Satu Lembar untuk Belajar Dari Rumah


Saat ini sebagian besar daerah masih melaksanakan pembelajaran jarak jauh dengan kegiatan Belajar Dari Rumah (BDR). Melalui tulisan ini penulis berusaha menafsirkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang sesuai dengan kebijakan Kemdikbud dengan nama “Merdeka Belajar” yang disesuaikan untuk pembelajaran jarak jauh selama pandemi Covid-19 ini. Format RPP memang disederhanakan, namun harapannya pembelajarannya janganlah dibuat sederhana pula. Karena RPP yang dibuat harus berorientasi kepada peserta didik. Selain itu juga karena pandemi covid-19 ini maka pembelajaran melalui kegiatan Belajar Dari Rumah (BDR) haruslah melayani semua siswa dengan berbagai keterbatasan sarana/media, baragamnya kemampuan dan minat siswa, dan berbagai macam keterbatasan sekolah maupun keterbatasan guru dalam menggunakan teknologi.
Pembelajaran jarak jauh dapat dibagi berdasarkan metodenya, yaitu pembelajaran metode dalam jaringan (Daring), metode luar jaringan (Luring), dan metode kombinasi keduanya. Metode Daring dapat juga dibagi dua, yaitu dengan menggunakan media virtual tatap muka dan menggunakan Learning Management System (LMS). Sedangkan metode Luring dapat menggunakan media televisi, radio, bahan cetak, dan lingkungan sekitar siswa. 
Tatap muka Virtual melalui video conference, teleconference, dan/atau diskusi dalam group di media sosial atau aplikasi pesan. Dalam tatap muka virtual memastikan adanya interaksi secara langsung antara guru dengan peserta didik. Contoh virtual tatap muka ini antara lain adalah pembelajaran jarak jauh menggunakan zoom, google meet, webex, dan lainnya. Kemudian juga kalau kita menggunakan WAG dengan terus menerus berinteraksi selama waktu pembelajaran, maka dapat juga dikatakan pembelajaran tersebut metode Daring virtual tatap muka.
Learning Management System adalah merupakan sistem pengelolaan pembelajaran terintegrasi secara daring melalui aplikasi. Aktivitas pembelajaran dalam LMS antara lain pendaftaran dan pengelolaan akun,  penguasaan materi, penyelesaian tugas, pemantauan capaian hasil belajar, terlibat dalam forum diskusi, konsultasi dan ujian/penilaian. Contoh LMS antara lain kelas maya rumah belajar, google classroom, ruang guru, zenius, edmodo, moodle, siajar LMS seamolec, dan lain sebagainya.
Media dan Sumber Belajar Pembelajaran Luring dapat dilaksanakan melalui televisi, contohnya Program Belajar dari Rumah melalui TVRI; radio; modul belajar mandiri dan lembar kerja; bahan ajar cetak; dan alat peraga dan media belajar dari benda dan lingkungan sekitar. 

Selamat berkreasi guru kita, Anda adalah pelukis masa depan untuk anak didik kita.

Langkah-Langkah Dalam Pembuatan RPP
1. Pemetaan Materi Pembelajaran
Guru dalam menyusun struktur pembelajaran jarak jauh bergantung pada apa yang diajarkan, siapa yang diajar,  kemampuan pribadi dan sumber daya yang tersedia. Maka berdasarkan beberapa hal ini maka guru perlu memetakan materi pembelajaran yang akan dibahas selama pembelajaran nantinya. Ada tiga kemungkinan yang bisa dilakukan, kemungkinan pertama materinya lengkap, pelajaran terstruktur mengikuti kurikulum standar sama seperti sebelum pandemi. Kedua, lengkap, pelajaran terstruktur difokuskan pada pengetahuan dan keterampilan inti. Sedangkan ketiga, konten pembelajaran dan kegiatan yang dipilih untuk membantu siswa mengatasi krisis saat ini.
Berdasarkan pembagian di atas menurut penulis sebagian besar guru bisa saja memilih kemungkinan kedua dengan materi lengkap tapi fokus pada pengetahuan dan keterampilan inti. Karena untuk kemungkinan pertama akan susah terlaksana dan kemungkinan ketiga bisa saja untuk daerah tertentu yang masuk dalam daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal).
Materi lengkap dan fokus pada pengetahuan dan keterampilan inti dapat kita selaraskan dengan materi atau Kompetensi Dasar (KD) lengkap, namun materinya dipilih materi yang essesial saja.
Penentuan materi essensial dilakukan dengan memperhatikan kriteria UKRK, yaitu:
1.   Urgensi, yaitu materi secara teoritis mutlak harus dikuasai oleh peserta didik,
2.   Kontinuitas, yaitu materi lanjutan yang merupakan pendalaman dari satu atau lebih materi yang sudah dipelajari sebelumnya,
3.   Relevansi, yaitu materi yang diperlukan untuk mempelajari atau memahami, mata pelajaran lain,
4.   Keterpakaian, yaitu materi yang memiliki nilai terapan tinggi dalam kehidupan sehari­-hari.
Maka kalau materi/sub materi tersebut memenuhi kriteria UKRK di atas maka dapatlah materi/sub materi tersebut kita bahas dalam pembeajaran kita bersama siswa selama pembelajaran jarak jauh ini.
Selain itu juga untuk pemetaan materi ini bisa juga kita ambil dari materi pembelajaran yang terdapat pada Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) yang terdapat pada RPP yang lama. IPK yang bisa dikategorikan materinya essensial adalah IPK kunci. Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa IPK tersebut dapat dibagi 3, yaitu IPK penunjang, IPK kunci, dan IPK pengayaan. Maka materi/sub materi pada IPK kunci inilah yang bisa kita ambil sebagai materi pembelajaran kita yang akan dibuat ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Materi pembelajaran tersebut juga dapat dikaitkan pada: literasi dan numerasi; pencegahan dan penanganan pandemi COVID-19; Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Gerakan Masyarakat Sehat (Germas); kegiatan rekreasional dan aktivitas fisik; spiritual keagamaan; dan/atau penguatan karakter dan budaya. 
Contoh pemetaan materi dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
         2.   Pemetaan Sarana atau Media Pembelajaran Siswa
Guru seharusnya memastikan sarana teknologi, platform, peralatan, media dan sumber belajar yang tersedia bagi siswa. Ada siswa yang mempunyai laptop, smart phone, atau pun sama sekali tidak mempunyai sarana atau media komunikasi dan hanya mempunyai sumber belajar berupa bahan cetak, dan sebagainya. Dalam penentuan ini guru dapat bekerjasama dengan wali kelas.
Hal ini perlu dilakukan untuk menentukan metode pembelajarannya termasuk metode Daring, Luring, atau Kombinasi. Sehingga pada akhirnya di dalam RPP akan tergambar kegiatan pembelajarannya dengan menggunakan media atau sumber belajarnya.
    3.   Membuat RPP Berdasarkan Pemetaan Materi dan Sarana/Media Pembelajaran Siswa
Sesuai dengan Persesjen Kemdikbud No 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19 maka pembelajaran jarak jauh ini mempunyai langkah-langkah pra pembelajaran, saat pembelajaran, dan usai pembelajaran. Langkah-langkah ini berbeda sesuai dengan metode yang digunakan seperti metode Daring, Luring, dan Kombinasi.
Namun perlu diperhatikan dalam pembuatan RPP pembelajaran jarak jauh ini adalah harus realistis. Realistis disini dimaksudkan RPP yang dibuat bisa dilaksanakan dan tidak menyulitkan guru dan siswa dalam pelaksanaannya. RPP pembelajaran jarak jauh ini bisa dipisah antara RPP daring dan RPP Luring. Tetapi dapat juga digabung dalam satu format RPP digabung kegiatan pembelajarannya antara Daring dan Luring yang disebut metode Kombinasi.
Pembelajaran dengan metode kombinasi ini bisa digabung misalnya dalam satu pembelajaran tatap muka virtual menggunakan zoom bagi siswa yang ada di rumah dengan beberapa siswa yang ada di sekolah secara Luring. Maka dalam menyusun RPP ini diperlukan kreatifitas dan kerjasama antar guru dalam satu sekolah.
Selanjutnya dengan adanya kebijakan baru tentang penyederhanaan RPP, maka guru bebas membuat, memilih, mengembangkan, dan menggunakan RPP sesuai dengan prinsip efisien, efektif, dan berorientasi pada murid. Efisien berarti penulisan RPP dilakukan dengan tepat dan tidak menghabiskan banyak waktu dan tenaga. Efektif berarti penulisan RPP dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Berorientasi pada murid berarti penulisan RPP dilakukan dengan mempertimbangkan kesiapan, ketertarikan, dan kebutuhan belajar murid di kelas. Guru dapat tetap menggunakan format RPP yang telah dibuat sebelumnya, atau bisa juga memodifikasi format RPP yang sudah dibuat.

Contoh format RPP:

0 comments:

Posting Komentar