Slide 1

Berbagai macam moda pembelajaran

Slide 2

Literasi

Slide 3

Kegiatan Pramuka

Slide 4

Kerucut Pengalaman

Slide 5

Pembelajaran Aktif

Minggu, 14 Februari 2021

CARA MEMBUAT WEBSITE PEMBELAJARAN DENGAN GOOGLE SITES

Untuk membuat website, kita tidak selalu harus merogoh kantong, Google menciptakan Google sites yang merupakan salah satu yang bisa kita pilih untuk membuat situs pribadi ataupun komunitas tanpa mengeluarkan biaya. Dengan menggunakan google sites sebagai media pembelajaran, guru bisa memasukkan materi pembelajaran berbentuk teks, visual hingga video pembelajaran. Semua itu bisa kita masukkan ke dalam google sites dan dipublikasikan ke siswa. Selain itu guru juga bisa menyimpan dokumentasi semua kegiatan di kelas atau sekolah ke dalam google sites, dengan ruang yang hampir tak terbatas sehingga bisa menyimpan banyak dokumentasi sekolah.

Selain itu google sites memberikan ruang bagi semua kalangan, tidak hanya siswa, wali murid ataupun pengguna lain bisa berintereaksi, memberikan komentar dan berkontribusi. Guru bisa mengajak siswa untuk berinteraksi dalam pembelajaran online, yang bisa dilaksanakan di luar jam pembelajaran bahkan di luar lingkungan sekolah. Selain itu, google sites bisa dimanfaatkan sebagai mading online yang bisa dilihat oleh semua orang, dimana guru bisa meminta siswa membuat prakarya kemudian diunggah ke situs dan dishare, sehingga orang tua bisa melihat karya anak mereka dengan masuk ke sites.

Maka untuk itu penulis berusaha memaparkan cara untuk membuat website sederhana dengan Google Sites tersebut seperti pada pemaparan di bawah ini.

Minggu, 24 Januari 2021

MENJADIKAN PENILAIAN BERBASIS PROYEK SEBAGAI SALAH SATU SYARAT KELULUSAN SISWA PADA SATUAN PENDIDIKAN

     A.    Pendahuluan

Pada peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ujian yang Diselenggarakan Satuan Pendidikan pada Bagian Ketiga mengenai Bentuk Ujian pada Pasal 5 ayat 1 menyebutkan bahwa “Bentuk Ujian yang diselenggarakan oleh Satuan Pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dapat berupa a.portofolio; b.penugasan; c.tes tertulis; dan/atau d.bentuk kegiatan lain yang ditetapkan Satuan Pendidikan sesuai dengan kompetensi yang diukur berdasarkan Standar Nasional Pendidikan”.

Sedangkan pada ayat 2 nya menyebutkan pelaksanaannya seperti “Bentuk Ujian yang diselenggarakan oleh Satuan Pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan pada semester ganjil dan/atau semester genap pada akhir jenjang dengan mempertimbangkancapaian standar kompetensi lulusan”.

Maka berdasarkan Permendikbud di atas pihak sekolah diberikan kebebasan untuk melakukan penilaian ujian sekolah untuk siswa kelas XII dengan berbagai cara dan dapat dimulai pada semester ganjil (semester 5) tanpa harus menunggu pelaksanaannya pada semester genab (semester 6).

Selanjutnya juga pihak sekolah ataupun guru diberikan kebebasan untuk menilai dengan menggunakan berbagai macam bentuk ataupun Teknik penilaian. Jadi sekolah atapun guru bukan hanya menilai pengetahuan saja, namun dapat (dan seharusnya) menilai sikap dan keterampilan juga. Proses penilaian ini sejalan dengan salah satu pokok merdeka belajar yang dicanangkan oleh Kemdikbud.

Minggu, 10 Januari 2021

101 Cara Agar Menjadi Guru Lebih Kreatif (Tulisan 1)

Sebagai seorang guru professional maka seorang guru harus selalu belajar dan merubah diri menjadi pribadi yang selalu menerima perubahan. Kalau kita ibaratkan dengan air, maka guru tersebut haruslah seperti air yang terus mengalir dan akan selalu jernih dari pada seperti air yang cenderung diam ataupun tidak mengalir dan nantinya akan menjadi air kotor. Maka untuk menjadi seperti air mengalir dibutuhkan kreatifitas dan inovasi dalam tugas kita sebagai seorang guru. Jadi intinya harus selalu berubah ke arah yang lebih baik sesuai kompetensi yang diharapkan dari seorang guru. “Guru yang berhenti belajar sama saja dengan sudah berhenti menjadi guru”.

Kreativitas tidak selalu merupakan sesuatu yang terjadi begitu saja. Butuh sedikit kerja keras untuk memelihara, menumbuhkan, dan mengembangkan kreativitas, bahkan bagi mereka yang tenggelam dalam bidang kreatifitas dan inovasi.

Sabtu, 02 Januari 2021

Kumpulan Video Pembelajaran untuk 19 Mata Pelajaran di SMA

Pembelajaran jarak jauh selama pandemi ini membuat guru harus kreatif untuk mencari dan mendesain bahan ajar atau sumber belajar agar peserta didik lebih menguasai kompetensi pembelajaran yang diberikan. Bahan ajar atau sumber belajar tersebut salah satunya dapat berupa video. Video pembelajaran tersebut dapat dibuat sendiri oleh guru atau memanfaatkan video yang telah ada yang terdapat di berbagai sumber. Sumber untuk mencari atau pun mengambil video pembelajaran dapat dilihat pada tautan di bawah ini.

1.  Video Pendidikan Indonesia: Tautan Video

2. Channel Youtube Direktorat SMA: Tautan Video

3. TV Edukasi: Tautan Video

Selain itu juga ada video pembelajaran untuk 19 mata pelajaran di SMA seperti yang terdapat di bawah ini.

1. Video Pembelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

    1) Syaja'h

 

    2) Menghormati dan Menyayangi Orang Tua dan Guru

 

    3) Prasangka Baik Hussnuzan

 

 

2. Video Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

    1) Nilai-Nilai dalam Sistem Hukum dan Peradilan Indonesia

 

    2) Peranan Indonesia dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia

 

    3) Sistem Pembagian Kekuasaan Negara Republik Indonesia

 

    4) Sistem Hukum dan Peradilan

 

    5) Pelanggaran Hak dan Kewajiban Warga Negara

 

    6) Kasus-Kasus Ancaman Ideologi, Politik, Ekoomi, dan Sosial Budaya

 

    7) Peranan Indonesia dalam Perdamaian Dunia

 

    8) Praktik Perlindungan dan Penegakan Hukum

 

 

3. Video Pembelajaran Bahasa Indonesia

    1) Teks Negosiasi

 

    2) Perbedaan Fiksi dan Nonfiksi

 

   3) Mengontruksi Teks Laporan Hasil Observasi

 

    4) Teks Prosedur

 

    5) Struktur Novel

  

     6) Struktur dan Unsur Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi

 

    7) Nilai-Nilai dalam Novel

 

   8) Morfologi

 

    9) Mengindentifikasi Drama

 

    10) Teks Editorial

 

    11) Teks Sejarah

 

    12) Fakta dan Opini dalam Artikel

 

    13) Persamaan dan Perbedaan Kritik  Sastra dengan Esai

    

14) Unsur Pembangunan Cerpen

    

15) Surat Lamaran Pekerjaan

    

16) Teks Eksplanasi

    

17) Materi Teks Negosiasi

 

 

4. Video Pembelajaran Matematika

    1) Fungsi Rasional Aljabar

 

    2) Lembar Pertidaksamaan Rasional 

 

   3) Distribusi Normal

 

    4) Distribusi Peluang Binomial

 

    5) Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel

 

    6) Persamaan Linear Tiga Variabel

 

    7) Integral Tak Tentu

 

    8) Dimensi Tiga

 

    9) Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers

 

    10) Komposisi Transformasi

 

    11) Menaksir Lebar Sungai

 

    12) Persamaan Trigonometri

 

    13) Jarak Titik Ke Bidang

 

    14) Fungsi Linear

 

    15) Penerapan Integral

 

    16) Konsep Dasar Trigonometri

 

    17) Program Linear

 

    18) Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel SPLTV

 

    19) Sistem Pertidaksamaan Linear Kuadrat Dua Variabel

    20) Persamaan Nilai Mutlak

 

    21) Peluang Suatu Kejadian

 

    22) Penggunaan Jumlah Selisih  Sinus dan Cosinus

 

    23) Perbandingan Trigonometri

 

    24) Rasio Trigonometri

 

 

5. Video Pembelajaran Sejarah

    a. Peran dan Nilai Tokoh Nasional dan Daerah Tahun 1945-1965

 

    b. Dampak Penjajahan Bangsa Eropa bagi Bangsa Indonesia

 

    c. Kebudayaan Zaman Pra Aksara

 

     d. Peran Tokoh Nasional Achmad Soebardjo 

 

    e. Kerajaan Maritim Hindu Budha, Kerajaan Sriwijaya

 

    f. Teori Masuknya Hindu Budha ke Indonesia

 

    g. Keterkaitan Peristiwa Sejarah untuk Kehidupan Masa Kini

 

 

6. Video Pembelajaran Bahasa Inggris

    a. Have Fun in Procedur Text

 

    b. Simple Past Vs Present Perfect

 

    c. Announcement

 

    d. Self Introduction

 

    e. Song

 

    f. English Song

 

 

7. Video Pembelajaran Seni Budaya

    a. Teknik Menyusun Naskah Lakon

 

     b. Menganalisis Musik Barat

 

    c. Seni Rupa Karya Tiga Dimensi

 

    d. Tata Rias Karakter

 

    e. Bentuk-Bentuk Karya Seni Rupa

 

    f. Naskah Lakon Teater Modern

 

    g. Seni Teater Modern

 


8. Video Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan

    1) Permainan Bola Volly

 

    2) Pertahanan dan Penyerangan dalam Permainan Bola Volly

 

    3) Teknik Dasar Lari 100 M

 

    4) Kebugaran Jasmani

 

    5) Senam Lantai

 

    6) Roll Depan dan Roll Belakang

 

    7) Permainan Bola Kecil

 

 

9. Video Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan

    1) Pembuatan Bubur Kertas Karya Pajangan dengan Motif Minang Kabau

 

    2) Sistem Pengolahan dan Pengemasan Makanan Awetan dari Bahan Nabati

 

    3) Menganalisis Teknik dan Proses Evaluasi Hasil Kegiatan Usaha Produk

 

    4) Sistem Produksi Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Ruang

 

    5) Analisis Break Event Point (BEP) 

 

    6) Pembuatan Kerajinan

 

    7) Makanan Awetan dari Bahan Nabati

 

    8) Memahami Karakteristik Wirausahawan

 

    9) Budidaya Ikan Baung

 

    10) Tanaman Pangan Singkong

 

    11) Kerajinan Tangan Bambu

 

    12) Strategi Promosi Produk Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah

 

   13) Cara Pembuatan Telur Asin

 

   14) Perencanaan Usaha Budidaya Pembenihan Ikan Hias

 

     

10. Video Pembelajaran Biologi

     1) Hukum Mendel

 

      2) Bioteknologi

 

      3) Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan

 

      4) Fotosintesis

 

      5) Lingkungan Hidup

 

      6) Jaringan Meristem

 

      7) Pemanfaatan Prinsip Difusi dan Osmosis dalam Es Buah  

 

      8) Biologi Fotosintesis

 

      9) Klasifikasi Makhluk Hidup

 

      10) Sentuhan Matahari di Kulit Ku

 

 

11. Video Pembelajaran Fisika

      1) Hukum Archimides

 

      2) Induksi Elektromagnetik

 

      3) Keseimbangan

 

      4) Sifat Elastisitas

 

      5) Elastisitas dan Hukum Hooke

 

      6) Gerak Parabola

 

      7) Azas Kontiniutas

 

      8) Teori Relavitas

 

       9) Pemanasan Global

      10) Gelombang

 

       11) Gelombang Bunyi Efek Doppler

 

      12) Gravitasi Newton

 

 

12. Video Pembelajaran Kimia

      1) Fungsi Senyawa Karbon

 

      2) Hukum Hess

 

      3) Sifat Koligatif Larutan Elektrolit

 

      4) Perubahan Entalpi Reaksi pada Tekanan Tetap pada Persamaan Termokimia

 

      5) Sel Elektrolisis

 

     6) Sel Volta

 

     7) Hidrokarbon 

 

      8) Konfigurasi Elektron

 

      9) Korosi dan Pencegahannya

 

      10) Gaya Antar Molekul

 

      11) Bentuk Molekul Berdasarkan VSEPR

 

      12) Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

 

 

13. Video Pembelajaran Geografi

      a. Gunung Berapi

 

      b. Siklus Hidrologi

 

      c. Pemanasan Global

 

      c. Karakteristik Negara Maju dan Negara Berkembang dalam Konteks Pasar

 

      d. Pertambangan Pasir

 

      e. Flora dan Fauna di Indonesia dan Dunia

 

      f. Keragaman Budaya Bangsa sebagai Identitas Bangsa

 

       g. Geologi Parawisata

 

 

14. Video Pembelajaran Ekonomi

      a. Pertumbuhan dan Perkembangan Ekonomi

 

      b. Ketenagakerjaan

 

      c. Hukum Gossen 1

 

      d. Pasar Modal

 

      e. Pengertian Inflasi

 

      f. Apa itu APBN dan APBD?

 

     g. Keuangan dalam Perekonomian

 

      h. Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal

 

      i. Pasar dalam Perekonomian

 

      j. Peran Badan Usaha dalam Perekonomian Indonesia

 

      k. Pelaku Ekonomi

 

      l. Konsep Ilmu Ekonomi

 

 

15. Video Pembelajaran Sosiologi

     1) Prinsip Kesetaraan untuk Menyingkapi Perbedaan Sosial

      

2) Resolusi Konflik

     

3) Permasalahan Sosial

 

 

16. Bahasa dan Sastra Arab

      1) Huruf Jar

      

     2) Membuat Nasi Kebuli

 

 

17. Bahasa dan Sastra Indonesia

     1)  Unsur Fisik dan Unsur Batin Puisi

       


18. Bahasa dan Sastra Inggris

      1) Penggunaan Though and Although

     

      2) Cause and Effect

      

     3) Too and Enough

 

 

19. Bahasa dan Sastra Jerman

     1) Wie grub Julian Seine Freunde

      

 

Jumat, 01 Januari 2021

Kumpulan Modul Pembelajaran SMA Terbaru

Pembelajaran tatap muka direncanakan akan mulai pada bulan januari ini. Walaupun pembelajaran tatap  muka tersebut disesuaikan dengan kondisi satuan pendidikan. Bagi satuan pendidikan yang sudah siap baik dari sisi sarana dan prasarana ataupun daftar periksa yang dipersyaratkan oleh pemerintah melalui SKB 4 Menteri yang terbaru.

Namun kadang-kadang kita lupa untuk mempersiapkan secara teknis bentuk pembelajaran yang akan dilaksanakan. Penulis menyarankan ketika akan dimulai pembelajaran tatap muka sebaiknya ketika guru melaksanakan pembelajaran dipilih KD/materi yang akan dibahas. Janganlah semua materi dibahas ketika tatap muka tersebut, karena keterbatasan waktu. Sebaiknya terlebih dahulu peserta didik diberi tugas untuk mempelajari terlebih dahulu di rumah bahan pembelajaran yang akan dibahas nantinya.

Persiapan dan Strategi Sekolah dalam Pembelajaran Tatap Muka Selama Pandemi Covid-19


Pendahuluan

Pemerintah daerah diberikan kewenangan penuh untuk menentukan izin pembelajaran tatap muka. Pemerintah mengumumkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama (Menag), Menteri Kesehatan (Menkes), dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Semester Genap Tahun Ajaran dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Covid-19.

Dalam SKB tersebut, pemerintah melakukan penyesuaian kebijakan untuk memberikan penguatan peran pemerintah daerah/kantor wilayah (kanwil)/ kantor Kementerian Agama (Kemenag) sebagai pihak yang paling mengetahui dan memahami kondisi, kebutuhan, dan kapasitas daerahnya. Pemberian kewenangan penuh dalam menentukan izin pembelajaran tatap muka tersebut berlaku mulai semester genap tahun ajaran dan tahun akademik 2020/2021, di bulan Januari 2021.

Senin, 21 Desember 2020

TUGAS KEPALA SEKOLAH DALAM MEMPERSIAPKAN PEMBELAJARAN TATAP MUKA PADA BULAN JANUARI 2021

Pemerintah mengumumkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama (Menag), Menteri Kesehatan (Menkes), dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Semester Genap Tahun Ajaran dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Covid-19.

Dalam SKB tersebut, pemerintah melakukan penyesuaian kebijakan untuk memberikan penguatan peran pemerintah daerah/kantor wilayah (kanwil)/ kantor Kementerian Agama (Kemenag) sebagai pihak yang paling mengetahui dan memahami kondisi, kebutuhan, dan kapasitas daerahnya. Pemberian kewenangan penuh dalam menentukan izin pembelajaran tatap muka tersebut berlaku mulai semester genap tahun ajaran dan tahun akademik 2020/2021, di bulan Januari 2021.

Minggu, 25 Oktober 2020

PANDUAN SINGKAT APLIKASI EDS 2020 COVID-19

Proses pengisian Evaluasi Diri Sekolah atau yang disingkat dengan EDS untuk tahun 2020 ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Terutama berbeda dalam hal responden dan aplikasi nya. Dalam rangka pengumpulan data Evaluasi Diri Sekolah (EDS) tahun 2020 di masa darurat Covid-19, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah merilis Aplikasi EDS 2020 Covid-19. Prosedur pengumpulan data telah mengalami penyesuaian agar efektif digunakan di masa darurat pandemi Covid-19, diantaranya sebagai berikut:

Minggu, 04 Oktober 2020

INFORMASI TERBARU SEPUTAR ASESMEN NASIONAL 2021 (ASESMEN KOMPETENSI MINIMUM, SURVEY KARAKTER, DAN SURVEY LINGKUNGAN BELAJAR)

 

Kemendikbud pada tahun 2021 akan menyelenggarakan Asesmen Nasional. Asesmen tersebut tidak dilakukan berdasarkan mata pelajaran atau penguasaan materi kurikulum seperti yang selama ini diterapkan dalam ujian nasional, melainkan melakukan pemetaan terhadap dua kompetensi minimum siswa, yakni dalam hal literasi dan numerasi. 

Namun untuk asesmen pada tahun 2021 ini merupakan asesmen yang dilakukan untuk mencari data awal (baseline) untuk perbaikan mutu satuan pendidikan pada tahun-tahun selanjutnya. Sehingga sejatinya tidak ada yang perlu disiapkan satuan pendidikan untuk menyambut kegiatan asesmen tersebut.

Latar Belakang Asesmen Nasional

Seperti diketahui salah satu indikator yang menjadi acuan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) adalah Programme for International Student Assessment (PISA). PISA sebagai metode penilaian internasional merupakan indikator untuk mengukur kompetensi siswa Indonesia di tingkat global. Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) mencatat, peringkat nilai PISA Indonesia berdasarkan survei tahun 2018 adalah: Membaca (peringkat 72 dari 77 negara), Matematika (Peringkat  72 dari 78 negara), dan Sains (peringkat 70 dari 78 negara). Nilai PISA Indonesia juga cenderung stagnan dalam 10-15 tahun terakhir. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan penggantian Ujian Nasional menjadi Asesmen Kompetensi Minimum, yang nantinya akan berfokus pada literasi, numerasi, dan pendidikan karakter.

Dalam rangka menyiapkan siswa yang memiliki kecakapan abad ke-21, pemerintah akan melakukan asesmen kemampuan minimum (AKM) pada tahun 2021 yang meliputi asesmen pada literasi membaca dan numerasi, yaitu asesmen pada kemampuan bernalar menggunakan bahasa (literasi membaca) dan asesmen kemampuan bernalar menggunakan matematika (numerasi). Literasi membaca bukan hanya sekadar kemampuan membaca secara harfiah tanpa mengetahui isi/makna dari bacaan tersebut, melainkan kemampuan memahami konsep bacaan. Sementara itu, numerasi bukan hanya sekadar kemampuan menghitung, melainkan kemampuan mengaplikasikan konsep hitungan di dalam suatu konteks, baik abstrak maupun nyata.

AKM dapat menghasilkan peta kecakapan tentang literasi membaca dan numerasi siswa pada kelas 5, 8, dan 11 yang dapat digunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran di satuan pendidikan. Oleh karena itu, soal-soal yang dikembangkan untuk AKM bersifat kontekstual, berbagai bentuk soal, mengukur kompetensi pemecahan masalah, dan merangsang siswa untuk berpikir kritis. Penilaian dalam AKM mengacu pada tolok ukur yang termuat dalam Programme for International Student Assessment (PISA) dan Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS). Soal-soal AKM akan membuat siswa melahirkan daya analisis berdasarkan suatu informasi, bukan membuat peserta didik menghapal/mengingat-ingat materi.

Melalui tulisan ini penulis mencoba memberikan gambaran apa itu Asesmen Nasional? Apa itu survey karakter dan Bagaimana kita guru menerapkannya dalam pembelajaran.

Mungkin banyak yang belum mengetahui apa itu Asesmen Nasional?, Apa beda UN dengan Asesmen Nasional? Apa itu AKM? Apa itu Survey Karakter dan Lingkungan Belajar?. Sampai dengan bentuk soal, distribusi soal, persentase soal AKM tersebut dan contoh soal AKM. Serta dilengkapi dengan strategi guru dan bahan yang dapat di unduh pada bagian terakhir tulisan ini. Berikut penjelasannya : 

Minggu, 20 September 2020

3 Model Pembelajaran Terbaik Untuk Pembelajaran Jarak Jauh

Sesuai dengan Kepmendikbud No 719/P/2020 tentang pedoman pelaksanaan kurikulum pada satuan pendidikan dalam kondisi khusus mengamanatkan bahwa pelaksanaan kurikulum saat pandemi Covid-19 adalah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi peserta didik, satuan pendidikan dan daerah. Jadi berdasarkan Kepmendikbud ini boleh dikatakan bahwa pembelajarannya pun bersifat fleksibel sesuai dengan kemampuan dan fasiltas yang ada pada siswa, guru, dan sekolah. Maka berdasarkan itu maka penulis mencoba menjelaskan 3 model yang cocok sesuai kondisi saat ini yang masih menerapkan pembelajaran jarak jauh ataupun bagi sekolah yang sudah melalui tatap muka secara bergantian. Bagi sekolah yang sudah melaksanakan tatap muka maka tepat sekali menggunakan model pembelajaran secara Blended Learning dan yang masih pembelajaran jarak jauh dapat juga menggunakan model Blended Learning disamping model Flipped Classroom dan Model Pembelajaran Tematik.

Model-model pembelajaran ini dapat jadi merupakan pembelajaran inovatif atau variatif dari beberapa pembelajaran yang sudah pernah dilakukan oleh guru. Sehingga diharapkan siswa tidak bosan dalam pembelajarnnya.

Tulisan ini juga dilengkapi dengan video tentang seperti apa merancang pembelajaran dengan model-model ini. Video ini merupakan video dari rumah belajar Kemdikbud.

1.    Model Pembelajaran Flipped Classroom (Pembelajaran Terbalik)

Model pembelajaran flipped classroom adalah pembelajaran yang mengkombinasikan antara pembelajaran di dalam kelas dengan pembelajaran di luar kelas dengan tujuan untuk memaksimalkan kegiatan pembelajaran. Aktivitas belajar yang biasanya dilakukan di kelas menjadi dilakukan di rumah. Sebaliknya, aktivitas belajar yang biasanya dilakukan di rumah menjadi dilakukan di kelas. Guru sebagai fasilitator mengemas materi pembelajaran dalam bentuk digital berupa video untuk dipelajari siswa di rumah sehingga siswa sudah lebih siap belajar ketika di kelas. 


Sesuai dengan pembelajaran jarak jauh saat ini, maka model pembelajaran flipped classroom aktivitas kelas dilakukan secara virtual atau menggunakan Learning Management System (LMS).

Secara umum skenario pembelajarannya dimulai dengan memberikan penugasan beberapa hari/minggu sebelum dibahas pada saat pembelajaran tatap muka secara virtual atau LMS. Kemudian di dalam kelas secara daring siswa akan mempresentasikan hasil belajarnya kepada guru dan teman-teman sekelasnya.

Pembelajaran flipped classroom pertama siswa mempelajari topik sendiri, biasanya menggunakan pelajaran video yang dibuat oleh guru atau bersama oleh pendidik lain, guru tidak harus menciptakan video pembelajaran sendiri. Kemudian dalam kelas, siswa kemudian mencoba untuk menerapkan pengetahuan dengan memecahkan masalah dan melakukan kerja praktek. Pembelajaran flipped classroom bukan hanya sekedar belajar menggunakan video pembelajaran, namun lebih menekankan tentang memanfaatkan waktu di kelas daring agar pembelajaran lebih bermutu dan bisa meningkatkan pengetahuan siswa.

Langkah-Langkah Model Pembelajaran Flipped Classroom

     a. Persiapan 

1)     Sebelum tatap muka guru memberikan materi dalam bentuk video materi pembelajaran, bank soal, dan lembar kerja.

2)     Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 

3)     Guru menyampaikan secara garis besar materi yang akan dipelajari.

4)     Guru memberi tugas siswa untuk membuat presentasi (video/PPT) tentang penguasaan materi pembelajaran/keterampilan yang telah terdapat dari berbagai sumber/bahan ajar yang diberikan.

     b. Kegiatan Pembelajaran

1)   Setelah diberikan penugasan oleh guru melalui berbagai media, maka siswa belajar secara mandiri dan membuat pertanyaan tentang materi/keterampilan yang belum dipahami/dikuasai. Pada tahap ini siswa mengolah informasi dari berbagai sumber/bahan ajar. Materi pembelajaran dapat berupa video, bank soal, dan lembar kerja yang diberikan oleh guru. Semua sumber belajar dan bahan ajar ini difasilitasi oleh guru.

2)     Siswa masuk ke dalam kelas virtual dan berdiskusi bersama siswa lain di bawah bimbingan guru. Kegiatan ini dimulai dengan proses absensi kehadiran siswa melalui google form atau yang lainnya.

3)     Tahap menerapkan kemampuan siswa dalam proyek dan simulasi video. Pada tahap ini siswa akan membuat dan menayangkan melalui video/PPT yang sudah dibuat tentang penguasaannya terhadap materi/keterampilan yang diberikan oleh guru.

4)     Siswa berdiskusi untuk menyelesaikan masalah. Peran guru saat diskusi adalah memfasilitasi siswa agar mampu menuliskan ide atau gagasannya terkait masalah yang diberikan. 

5) Tahap akhir guru melakukan tes untuk mengetahui tingkat pemahaman/penguasaan siswa melalui quiz pada akhir pembelajaran.

6)   Memberikan video/penugasan pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.

Tipe-tipe Flipped Classroom 

Menurut Utami (2017), model pembelajaran flipped classroom memiliki beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:

 

     a. Traditional Flipped 

Traditional Flipped merupakan model pembelajaran flipped classroom yang paling sederhana. Langkah pembelajarannya adalah siswa menonton video pembelajaran yang diberikan guru di rumah, lalu ketika di kelas maya atau secara daring melakukan kegiatan dengan mengerjakan tugas yang diberikan. Kemudian di akhir pembelajaran dilakukan kuis.

 

     b. Mastery Flipped 

Mastery Flipped merupakan perkembangan dari Traditional Flipped. Tahapan pembelajarannya hampir serupa dengan Traditional Flipped, hanya saja pada awal pembelajaran diberikan pengulangan materi pada pertemuan sebelumnya.

 

     c. Peer Instruction Flipped 

Peer Instruction Flipped adalah model pembelajaran dimana siswa mempelajari materi dasar sebelum memulai kelas melalui video. Ketika di kelas siswa menjawab pertanyaan konseptual secara individu dan siswa diberikan kesempatan untuk saling beradu pendapat terhadap soal yang diberikan untuk meyakinkan jawaban kepada temannya. Di akhir pembelajaran diberikan tes pemahaman secara individu.

 

     d. Problem Based Learning Flipped 

Problem Based Learning Flipped adalah model pembelajaran dimana siswa diberikan video yang memberikan petunjuk untuk menyelesaikan masalah yang akan muncul ketika di kelas. pada model ini siswa bekerja dengan bantuan guru. Ketika di kelas, siswa melakukan eksperimentasi dan evaluasi.

Agar lebih memahami model pembelajaran flipped classroom dapat dilihat dari tayangan video berikut ini.

Video Model Pembelajaran Flipped Classroom

 

 

2.    Model Pembelajaran Blended Learning

 

Menurut menurut Harding, Kaczynski dan Wood (2005), Model pembelajaran Blended Learning adalah pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan pembelajaran tradisonal tatap muka dan pembelajaran jarak jauh yang menggunakan sumber belajar online (terutama yang berbasis web) dan beragam pilihan komunikasi yang dapat digunakan oleh pendidik dan peserta didik. Pembelajaran tatap muka mempertemukan pendidik dengan murid dalam satu ruangan untuk belajar dimana terdapat model komunikasi synchronous (langsung), dan terdapat interaksi aktif antara sesama murid, murid dengan pendidik, dan dengan murid lainnya. Pembelajaran tatap muka memiliki karakteristik terencana dan berorientasi pada tempat (place-based) dan interaksi sosial (Bonk &Graham:2006). 

 

Secara umum model pembelajaran blended learning merupakan pembelajaran yang menggabungkan pembelajaran tatap muka virtual dan pembelajaran luring. Dalam pembelajaran luring siswa berkegiatan untuk mendalami lagi materi yang sudah diberikan sebelumnya melalui penjelasan video, audio, teks berupa e-modul atau ebook, dan lainnya yang sudah diberikan oleh guru sebelumnya. Sumber pembelajaran ini dapat juga dimuat di blog/website guru atau melalui portal e-learning yang dimiliki oleh sekolah.

Ada tiga hal yang menjadi kunci kesuksesan dalam pembelajaran dengan model blended learning :

     a.Interaksi positif antara guru dan siswa.

b.          b. Terdapat proses pendampingan guru terhadap siswa secara berkesinambungan.

    c. Pengintegrasian daring dan luring memang mempunyai hubungan.

 Tujuan Model Pembelajaran Blended Learning

 Tujuan pembelajaran ini adalah:

      1. Membuat siaw untuk berkembang lebih baik di dalam pembelajaran sesuai dengan gaya belajar dan prerefernsi dalam belajar.   

      2. Menyediakan peluang yang praktis dan realistis bagi guru dan siswa untuk pembelajaran secara mandiri, bermanfaat dan terus berkembang.  

         3. Peningkatan penjadwalan fleksebilitas bagi siswa dengan menggabungkan aspek terbaru dari tatap muka dan instruksi online

 

Haughey (1998) mengungkapkan bahwa terdapat tiga model dalam pengembangan pembelajaran Blended Learning, yaitu model web course, web centric course, dan web enhanced course:

1. Model Web Course adalah penggunaan Internet untuk keperluan pendidikan, yang mana peserta didik dan pendidik sepenuhnya terpisah dan tidak diperlukan adanya tatap muka. Seluruh bahan ajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan, ujian, dan kegiatan pembelajaran lainnya sepenuhnya disampaikan melalui Internet/e-learning.  

2. Model Web Centric Course adalah penggunaan Internet yang memadukan antara belajar jarak jauh dan tatap muka (konvensional). Sebagian materi disampaikan melalui Internet,dan sebagian lagi melalui tatap muka yang fungsinya saling melengkapi. Dalam model ini pendidik bisa memberikan petunjuk pada peserta didik untuk mempelajari materi pelajaran melalui web yang telah dibuatnya. Peserta didik juga diberikan arahan untuk mencari sumber lain dari situs-situs yang relevan. Dalam tatap muka, peserta didik dan pendidik lebih banyak diskusi tentang temuan materi yang telah dipelajari melalui Internet tersebut.    

Model ini lebih relevan untuk digunakan dalam pengembangan pendidikan guru, dilihat dari kondisi, kultur dan infrastruktur yangdimiliki saat ini. Secara substansial materi keguruan identik dengannilai yang tidak hanya dapat ditransfer melalui pembelajaran tanpatatap muka, melainkan diperlukandirect learning, sehingga unsur-unsurmodelling dari seorang guru dapat diadaptasi dengan baik.Untuk penguasaan materi konseptual, teoritikal dan keterampilandapat menggunakanBlended e-learning dengan sistem jarak jauh.

3. Model Web Enhanced Course adalah pemanfaatan Internet untuk menunjang peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan di kelas. Oleh karena itu peran pendidik dalam hal ini dituntut untuk menguasai teknik mencari informasi di Internet, menyajikan materi melalui web yang menarik dan diminati, melayani bimbingan dan komunikasi melalui Internet, dan kecakapan lain yang diperlukan.

Penerapan pada model Web Enhanced Course digunakan sebagai penunjang saja dalam memberikan materi pengayaan, berkomunikasi antar peserta didik atau dengan narasumber lain yang dilakukan di luar jam pembelajaran formal.

 Langkah-Langkah Pembelajaran Model Web Course

 a.  Seeking of Information (Mencari Informasi)

Peserta didik mendengarkan penjelasan dari pendidik secara luring melalui video/audio yang diberikan guru terkait materi yang akan dipelajari dan mencoba menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pendidik terkait materi

Pada Langkah ini secara mandiri siswa mempelajari informasi secara online dari berbagai sumber yang terkait dengan topik yang telah ditentukan (youtube, blog guru, atau tautan lainnya) dan mencatat sumber referensi yang sudah dibaca dan membuat rangkuman.

 

 b.  Acquisition of Informaation (Pemerolehan Informasi)

Peserta didik mendiskusikan hasil belajar mandiri secara luring dengan teman-temannya orang Menginterprestasi dan mengelaborasi informasi secara kelompok.

Pada tahap ini siswa secara individual maupun bergabung dalam forum diskusi secara online untuk menanggapi topik yang telah diposting oleh guru (dapat dilakukan di luar jam pelajaran) sampai mereka mampu mengkomunkasikan Kembali dan menginterpretasikan ide-ide dan hasil intrepetasinya.

 

c.  Synthesizing of Information (Mensintesis Pengetahuan)

Pada tahap ini siswa menyampaikan hasil diskusi dan kesimpulan dari informasi yang diperoleh berupa laporan hasil diskusi secara virtual atau menggunakan LMS (Learning Management System) seperti Moodle, Edmodo, Quipper, Kelase, dll yang berupa bahan presentasi (PPT, Video) ataupun tugas yang dapat dikirim ke email guru, kelas maya, ataupun WAG.



Contoh sederhana langkah-langkah pembelajaran secara umum dengan menerapkan Blended Learning.


Penerapan model blended learning dilakukan terlebih dahulu harus memperhatikan tujuan pembelajaran yang ingin  dicapai, aktifitas pembelajaran yang relevan,  serta menentukan aktifitas mana yang relevan dengan pembelajaran konvensional dan aktifitas mana yang relevan untuk online learning, bagaimanakah penyampaian kontennya? Berapa persen untuk pembelajaran tatap muka? dan berapa persen untuk pembelajaran online? 

 

Kerangka Pembelajaran Blended Learning

Kesulitan membuat blended learning project plan? Ikutilangkah-langkah kegiatan pembelajaran secara tatap muka dan daring.

a.    Lakukan analisis

Dalam merencanakan kegiatan blended learning, mulailah dengan menganalisis karakteristik peserta didik, materi, dan langkah-langkah yang akan dilakukan saat pembelajaran tatap muka dan daring.

b.   Buatlah rancangan model blended learning

Tahap ini lebih kepada membuat rencana pembelajaran, sistem sosial antara guru dan peserta didik, gambaran reaksi cara guru mengajar dan respons terhadap peserta didik, sistem pendukung untuk memaksimalkan pelaksanaan blended learning, serta evaluasi hasil belajar.

c.    Merancang materi pembelajaran

Langkah selanjutnya adalah merancang materi pembelajaran. Saat merancang materi, konten harus berisi tentang profil guru, deskripsi mata pelajaran, capaian pembelajaran, cara belajar, penilaian, dan sumber atau referensi materi. Sumber belajarnya dapat berupa video, ebook, e-modul dan lainnya.

d.   Panduan blended learning untuk guru dan peserta didik

Dalam panduan ini, Anda bisa membuat penjelasan peran guru dalam merespons peserta didik, dan peran peserta didik dalam melaksanakan kewajiban dan tugas pembelajaran. 

Video Model Pembelajaran Blended Learning

  3.    Model Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik biasanya diterapkan untuk tingkat sekolah dasar. Namun pada kondisi pandemi ini dan sesuai dengan kurikulum pada kondisi khusus, maka pembelajaran tematik ini dapat juga dilaksanakan untuk sekolah menengah seperti SMP dan SMA/SMK.

Pembelajaran tematik ini dilaksanakan karena sering guru memberikan penugasan yang terlalu memberatkan siswa dan seringkali penugasan yang diberikan oleh guru antar mata pelajaran hamper-hampir sama bentuk penugasannya. Sehingga alangkah baiknya antar beberapa mata pelajaran yang mempunyai keterkaitan dalam materi atau kompetensi dasar dibuat tugas secara bersama dengan pembelajaran berbasis tema.

Sebenarnya selain pembelajaran tematik ini sebelumnya kita kenal juga pembelajaran dengan penugasan proyek bersama. Dalam penugasan proyek bersama ini, siswa atau kelompok siswa yang membuat suatu penugasan dapat dinilai oleh berbagai guru dari beberapa mata pelajaran. Sehingga kesimpulannya penugasan tersebut tidak memberatkan siswa dan sangat bermanfaat.

Karakteristik model tematik

a.    Menyenangkan karena berangkat dari minat dan kebutuhan murid

b.   Memberikan pengalaman dan kegiatan belajar mengajar yang relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan murid

c.    Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna.

d.   Mengembangkan keterampilan berpikir (critical thinking) murid sesuai dengan persoalan yang dihadapi.

e.    Menumbuhkan keterampilan sosial melalui kerja sama (collaboration).

f.     Memiliki sikap toleransi, komunikasi (communicative), dan tanggap terhadap gagasan orang lain.

g.    Menyajikan kegiatan yang bersifat nyata sesuai dengan persoalan yang dihadapi (problem solving and creativity) dalam lingkungan murid

h.   Murid tidak terbebani tugas, karena produk tugas terpadu

 

Langkah-Langkah Pendekatan Tematik

a.    Menentukan KD yang dapat digunakan dalam pembelajaran tematik.

KD disini dapat berasal dari pemetaan sendiri atau menggunakan KD yang sudah dikeluarkan Kemdikbud yang disebut dengan kurikulum pada kondisi khusus atau kurikulum darurat.

b.   Menentukan IPK untuk KD yang digunakan dalam pembelajaran tematik.

IPK dan KD ini disesuaikan dengan mata pelajaran lain yang mempunyai kesamaan untuk menentukan topik dari tema yang akan dibahas dalam pembelajaran. Langkah ini dapat di lihat pada gambar di bawah ini.


 

a.    Menentukan waktu pembelajaran bersama guru mata pelajaran lain sesuai dengan jadwal pelajaran di sekolah.

Pada tahap ini untuk menentukan jadwal secara bersama dengan guru lainnya dalam bentuk team teaching nantinya. Perancangan ini dapat dilihat seperti pada tabel di bawah ini.

Di bawah ini adalah contoh indikator dari beberapa mata pelajaran yang sudah dipetakan dan sudah ditentukan temanya.

Contoh RPP Tematik:


Sumber :

https://www.kajianpustaka.com/2020/03/model-pembelajaran-flipped-classroom.html

https://primaindisoft.com/blog/mengenal-dan-menerapkan-metode-blended-learning-di-sekolah/

IMPLEMENTASI BLENDED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Oleh Wendhie Prayitno, S.Kom. M.T Widyaiswara LPMP D.I. Yogyakarta

PELAKSANAAN KURIKULUM PADA SATUAN PENDIDIKAN DALAM KONDISI KHUSUS (Kepmendikbud RI No. 719/P/2020) Oleh HM. Hamka Cholil Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemendikbud

FLIP YOUR CLASS NOW;FLIPPED CLASSROOM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXO OLO TASK oleh : Dr. Nofrion, M. Pd Dosen Program Studi Pendidikan Geografi