Slide 1

Berbagai macam moda pembelajaran

Slide 2

Literasi

Slide 3

Kegiatan Pramuka

Slide 4

Kerucut Pengalaman

Slide 5

Pembelajaran Aktif

Jumat, 20 Januari 2012

PARADIGMA PENDIDIKAN YANG MEMANUSIAKAN MANUSIA

Oleh:
Adi Saputra, M.Pd

            Beberapa bulan ini merupakan masa yang menyibukkan bagi dunia pendidikan di Indonesia, baik dari pusat mau pun di daerah. Karena pada saat sekarang ini siswa, guru, sekolah, dinas pendidikan kabupaten/kota, dan dinas pendidikan propinsi serta kementerian pendidikan saling mempersiapkan diri dalam melaksanakan ujian nasional yang dilakukan dari tingkat sekolah dasar sampai tingkat sekolah menengah atas. Ujian nasional selalu menjadi sesuatu yang menakutkan bagi siswa mau pun pihak sekolah. Hal ini bisa dilihat dari sibuknya pihak sekolah bersama siswa mengadakan pemantapan, try out, sampai mengadakan doa bersama semalam suntuk sebelum melaksanakan ujian nasional.
            Agar sukses di dalam ujian nasional, maka banyaklah perilaku negatif yang dilakukan oleh siswa, oknum guru, maupun oknum dinas pendidikan di daerah. Di antaranya adalah: perilaku monyontek yang dilakukan siswa; siswa sibuk mencari bocoran kunci semalam sebelum ujian; joki ujian; pembiaran yang dilakukan oleh pengawas terhadap perilaku mencontek atau membawa alat komunikasi ke dalam kelas; intervensi dinas pendidikan ke pengawas atau pihak sekolah agar lulus seratus persen; dan kemungkinan manipulasi nilai sekolah untuk membantu siswa agar lulus nantinya sesuai dengan formula baru 40-60. Di samping perilaku negatif tersebut juga ada perasaan terabaikan bagi guru yang mata pelajarannya tidak masuk dalam ujian nasional. Jadi, seolah-olah tujuan siswa untuk bersekolah hanya untuk dapat menjawab soal yang diberikan pada saat ujian nasional  atau dengan kata lain “belajar demi persiapan ujian”.
            Kalau kita hubungkan dengan paradigma pendidikan, maka ciri-ciri yang disebutkan di atas merupakan paradigma pendidikan yang berdasarkan kepada prestasi belajar. Paradigma ini memandang tujuan pendidikan semata-mata untuk mendukung, mendorong, dan menfasilitasi kemampuan siswa dalam meraih nilai tinggi dan nilai tes standar (ujian nasional) dalam pelajaran sekolah, terutama pelajaran-pelajaran yang termasuk bagian inti kurikulum. Jika kita melihat gejala yang ada sekarang ini, maka sekolah pada umumnya menggunakan paradigma ini di dalam pembelajarannya. 

Sabtu, 14 Januari 2012

ALAMAT WEBSITE UNTUK GURU


Oleh : 
Adi Saputra, M.Pd

Internet pada saat ini sudah merupakan suatu keharusan untuk dapat digunakan di dalam dunia pendidikan. Guru juga diharapkan untuk dapat selalu mengakses internet ini agar dapat digunakan di dalam proses pembelajaran. Internet bermanfaat bagi guru mulai dari mengambil bahan ajar, silabus atau RPP, modul, buku, software, email, dan bahan lain yang dapat digunakan di dalam kelas. Sehingga nantinya guru tidak ketinggalan dari siswa yang kadang-kadang lebih pintar dari guru di dalam mengakses dunia maya ini. Di bawah ini ada 45 lebih alamat website yang bisa digunakan para guru untuk mendapatkan berbagai informasi dan semuanya sudah ada link-nya pada blog ini pada bagian sebelah kanan.



1.             http://blogguru.net/
Blogguru diperuntukkan bagi tenaga pengajar untuk memikirkan, menuliskan, dan bertukar informasi atau pengetahuan untuk mendukung gerakan guru menulis melalui blog. Web ini memang sebagai tempat untuk membuat blog dengan menggunakan engine wordpress. Untuk mempermudah, Blogguru memberikan panduan begaimana menggunakan Blogguru.
2.             http://beritapendidikan.com/
Tujuan utama website BeritaPendidikan.com adalah membantu pelajar dan guru di Indonesia untuk mencari informasi mengenai perkembangan pendidikan.
3.             http://www.berani.co.id/
Website koran anak Indonesia, Berani. Website ini merupakan versi online dari koran anak Berani yang terbit setiap hari.
4.             http://www.bestfreewaredownload.com/
Website yang berisi software gratis untuk berbegai bidang termasuk untuk pendidikan.
5.             http://bse.depdiknas.go.id/
Merupakan situs Depdiknas yang menyediakan buku sekolah elektronik. Buku-buku teks pelajaran ini telah dinilai kelayakannya oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Rabu, 11 Januari 2012

CONTOH PEMETAAN, SILABUS, RPP DENGAN KARAKTER DAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI


 Oleh:
Adi Saputra, M.Pd 

Saat ini para guru disibukkan dengan pembuatan perangkat pembelajaran yang akan digunakan di dalam kelas. Apalagi kurikulum sekarang harus mengintegrasi nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa ke dalam mata pelajaran. Setiap mata palajaran mempunyai nilai-nilai tersendiri yang akan ditanamkan dalam diri anak didik. Hal ini disebabkan oleh adanya keutamaan fokus dari tiap mata pelajaran yang tentunya mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Maka pada tulisan ini akan dijelaskan nilai karakter untuk setiap tahap pembelajaran (Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi), serta dilengkapi dengan contoh pemetaan SK/KD, silabus, dan RPP.

Minggu, 08 Januari 2012

CIRI-CIRI SEKOLAH UNGGUL

CIRI-CIRI SEKOLAH UNGGUL

Oleh:
Adi Saputra, M.Pd

            Beberapa bulan ke depan orang tua akan disibukkan dengan mencari sekolah untuk anak tercintanya. Maka seharusnya lah orang tua mencari sekolah yang baik demi masa depan anak-anaknya. Saat ini banyak sekolah yang menyatakan mereka adalah sekolah-sekolah yang baik (unggul), namun jangan sampai orang tua tertipu dengan publikasi mereka. Sekolah yang baik atau unggul seharusnya mengutamakan proses pembelajaran dari pada hasil belajar.
Saat ini banyak sekolah unggul atau sekolah yang diunggul-unggulkan. Sekolah unggul memang unggul dalam prosesnya tanpa melihat hasil dulu, hasil merupakan produk iringan dari proses. Kalau proses baik seharusnyalah hasil juga baik. Sedangkan sekolah yang diunggul-unggulkan hanya melihat hasil tanpa memikirkan proses. Sekolah ini melakukan berbagai cara agar kelihatannya bagus atau dengan istilah lain melakukan pencitraan. Disamping itu juga dari ciri-ciri sekolah unggul yang dihasil dari berbagai penelitian menunjukkan tidak ada secara jelas menunjukkan harus dengan sarana yang serba wah dan dengan dana yang besar. Jadi sekarang sekolah Anda termasuk yang mana? Atau bagi orang tua apakah ciri-ciri sekolah unggul itu? Agar lebih mudah melakukan penilaian maka dapat Anda lihat pada  rangkuman ciri-ciri sekolah unggul berikut yang berasal dari berbagai penelitian para ahli seperti di bawah ini:
1.    Staf profesional yang berkomitmen dan mempunyai keyakinan bahwa semua siswa bisa    belajar. Waktu yang dibutuhkan oleh siswa untuk mempelajari materi yang sama mungkin sangat bervariasi tergantung pada potensi yang dimiliki siswa tersebut.
2.     Para guru memiliki harapan tinggi terhadap siswa mereka. Guru juga percaya dalam upaya     mereka untuk membuat perbedaan dalam kehidupan para siswanya.
3.   Siswa percaya bahwa kesuksesan mereka di sekolah terkait dengan berapa keras mereka berusaha dan bukan kepada hanya kemampuan bawaan.
4.      Fungsi utama sebagai pemimpin sekolah adalah mensosialisasikan visi dan misi sekolah serta mengispirasi semua staf untuk bergerak menuju tujuan tersebut.
5.        Lingkungan sekolah yang aman dan tertib.
6.        Melanjutkan program pengembangan profesional dengan memberikan motivasi dan fasilitas.
7.       Tegas, konsisten dan jelas dalam menegakkan aturan. Perilaku mengganggu dan berbahaya tidak ditolerir. Aturan dan harapan secara jelas dikomunikasikan kepada semua komponen yang ada di sekolah.
8.     Iklim kerjasama terlihat di antara staf. Mereka bekerja sebagai sebuah tim. Kerjasama menjadi bagian dari budaya sekolah. Hubungan yang saling mendukung ada di antara pimpinan dengan staf.
9.      Siswa bersekolah dengan menunjukkan semangat tingkat tinggi. Mereka mengenali dengan baik sekolah mereka dan merasa nyaman berada di sekolah.
10.    Efektivitas pembelajaran dijaga. Gangguan dalam kegiatan pembelajaran diminimalkan.
11.    Orang tua merasa diterima di sekolah. Masyarakat mendukung progam sekolah.
12.    Kemajuan siswa secara sistematis dipantau.
13.    Dihimbau agar staf memberikan masukan dalam mengambil suatu keputusan.
14.    Sikap siswa terhadap penyelesaian tugas tinggi.
15.    Penekanan pada pengembangan keterampilan dasar akademik siswa.
16.    Penekanan pada kontinuitas pembelajaran dari satu kelas ke kelas berikutnya.


.