Ini merupakan tulisan kedua
tentang PTS, tulisan pertama menjelaskan tentang konsep PTS dan sekarang
tentang bagaimana menyusun PTS. Selamat membaca dan mempelajari pembuatan
proposal PTS. Setelah mempelajari bahan ini, Bapak/Ibu diharapkan dapat membuat
proposal PTS dengan baik, yang pada akhirnya dapat membimbing dan menggerakkan
guru dan siswa untuk berkreasi, berinovasi, memecahkan masalah, berpikir
kritis, dan bernaluri kewirausahaan. Kepala sekolah/madrasah hanya akan berusaha untuk melaksanakan PTS jika
ada komitmen yang kuat untuk berubah dan menggerakkan guru dan siswa serta
mengetahui bahwa ia akan mendapatkan pengakuan atau penghargaan sewajarnya.
Bapak/Ibu akan mudah
mempelajari dan mempraktikkan materi ini, jika ada kemauan yang kuat. Bukankah,
di mana ada kemauan di situ ada jalan? Pembuatan hasil laporan PTS yang sudah Bapak/Ibu praktikkan dengan sukses,
akan menjadi contoh bagi guru dan siswa dalam rangka mengubah pola pikir untuk berkreasi, berinovasi, memecahkan masalah, berpikir kritis, dan bernaluri
wirausaha. Selamat membuat!
Langkah awal sebelum
melakukan PTS adalah membuat proposal. Proposal merupakan rencana
langkah-langkah yang akan dilakukan dalam melaksanakan PTK. Bila proposal ini salah, maka pelaksanaan PTS pun akan
salah pula. Oleh sebab itu, proposal harus dibuat dengan benar dahulu jika
ingin melaksanakan PTS dengan benar pula. Jika PTS itu melalui bimbingan,
pembimbing tidak akan mengizinkan peneliti mengambil data di lapangan sebelum
proposal itu disetujuinya. Jika PTS itu didanai sponsor, maka proposal itu
belum akan mendapatkan dananya selama proposalnya belum benar.