Slide 1

Berbagai macam moda pembelajaran

Slide 2

Literasi

Slide 3

Kegiatan Pramuka

Slide 4

Kerucut Pengalaman

Slide 5

Pembelajaran Aktif

Sabtu, 01 Juni 2013

KURIKULUM 2013

Oleh
Adi Saputra, M.Pd

Saat ini Kementerian Pendidikan Nasional sedang mengevaluasi kurikulum yang berlaku sekarang ini untuk dilakukan perubahan atau perbaikan. Perubahan-perubahan itu antara lain pengurangan jumlah mata pelajaran mulai dari tingkat sekolah dasar sampai dengan sekolah menengah tingkat atas, pemetaan standar kompetensi lulusan untuk menghindari overlapping materi, masalah mata pelajaran dan penjurusan di SMA, pembagian tanggungjawab terhadap mata pelajaran dalam KTSP, dan permasalahan hubungan SMA-SMK.
            Mata pelajaran pada sekolah dasar direncanakan sekitar lima mata pelajaran, yaitu pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, bahasa Indonesia, olah raga, dan kesenian. Sedangkan IPA dan IPS merupakan materi yang diintegrasikan ke dalam lima pelajaran tadi. Misalnya tema wacana dari bahasa Indonesia diambil dari materi IPA atau IPS. Untuk tingkat SLTP direncanakan IPA atau IPS digabung menjadi ilmu pengetahuan umum. Selanjutnya untuk tingkat SLTA, terdiri dari enam pelajaran yang merupakan tanggungjawab pusat untuk membuat silabus dan bahan ajarnya yang disebut dengan mata pelajaran wajib kelompok A. Lima pelajaran tersebut adalah pendidikan agama dan budi pekerti, pendidikan pancasila dan kewarganegaraan, bahasa Indonesia, bahasa inggris, matematika dan sejarah Indonesia. Sedangkan mata pelajaran wajib kelompok B adalah seni budaya, prakarya dan kewirausahaan, dan penjasorkes. Mata pelajaran lain ada yang  merupakan tanggungjawab daerah yang dihubungkan dengan muatan lokal serta ada mata pelajaran yang merupakan tanggungjawab satuan pendidikan.
            Standar Kompetensi Lulusan dipetakan untuk menghindari tumpang tindih antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya. SKL tersebut dijabarkan menjadi mata pelajaran-mata pelajaran. Sehingga nantinya mata pelajaran TIK kemungkinan tidak diajarkan lagi, namun menjadi budaya siswa dari tingkat SD sampai SLTA. Sedangkan penjurusan atau istilah sekarang peminatan di SMA akan diarahkan siswa untuk mengambil mata pelajaran yang menjadi minatnya untuk di perguruan tinggi nantinya yang dimulai dari kelas X. Disamping mata pelajaran yang disebutkan tadi akan ada lagi mata pelajaran lintas minat dan pendalaman sebanyak 6 JP untuk kelas X dan 4 JP untuk kelas XI dan XII.
             Di samping itu juga ada istilah kompetensi inti yang terdiri dari 4 kompetensi untuk setiap KD-nya. Kompetensi inti 1 merupakan kompetensi keagamaan, kompetensi 2 adalah kompetensi sosial, kompetensi 3 adalah kompetensi pengetahuan, dan kompetensi 4 adalah kompetensi penerapan pengetahuan. Sejatinya kompetensi 1, 2, dan 4 harus menyukseskan kompetensi 3. Sehingga nantinya di dalam RPP akan ada indikator untuk setiap kompetensi.
            Selain hal-hal di atas, masalah SKS diarahkan untuk tetap akan dilaksanakan dengan cara menarik mata kuliah untuk di ajarkan di SMA bila siswa yang cerdas. Sedangkan hubungan SMA dan SMK akan dievaluasi dengan kemungkinan aka nada mata pelajaran di SMK akan dipelajari oleh siswa SMA yang tidak akan melanjutkan ke PT atau sebaliknya siswa SMK akan belajar ke SMA bila ingin melanjutkan ke PT. Di samping itu juga ada wacana untuk mengurangi jam wajib guru dari 24 jam pelajaran per minggu menjadi 16-18 jam pelajaran per minggu.
            
Download:
1. Bahan Presentasi (PPT) 
2. Pedoman Implementasi
3. Kompetensi Dasar SMA

Jumat, 22 Maret 2013

TIP DAN TRIK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS TIK



 A.     Pengertian

1.    Bahan Ajar Berbasis TIK
Bahan Ajar Berbasis TIK adalah bahan ajar yang disusun dan dikembangkan dengan menggunakan alat bantu TIK untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas. Penggunaan bahan ajar berbasis TIK dalam kegiatan pembelajaran memungkinkan peserta didik dapat mempelajari suatu kompetensi dasar (KD) secara runtut, sistematis, interaktif dan inovatif sehingga diharapkan semua kompetensi tercapai secara utuh dan terpadu.(Panduan Pengembangan Bahan Ajar Berbasis TIK ©2010 DirektoratPembinaan SMA)

2.    Bahan Ajar Mandiri
Bahan ajar mandiri berbasis TIK adalah bahan belajar yang dapat dimanfaatkan oleh peserta didik dalam proses pembelajaran mandiri berisi satu topik sajian yang utuh dari standar kompetensi dan kompentensi dasar tertentu, yang dikembangkan dengan menggunakan software aplikasi dan atau bahasa pemrograman (Said Suhi Achmad;2009)
Dengan demikian, bahan ajar mandiri berbasis TIK dibuat oleh pendidik untuk dipelajari secara mandiri oleh peserta didik. Bahan ajar tersebut menjelaskan sesuatu secara lengkap disertai dengan contoh dan ilustrasi sehingga berkembang menjadi sesuatu yang menarik dan dapat memotivasi peserta didik untuk belajar.

Selasa, 30 Oktober 2012

SEMBILAN SYARAT MENJADI ORANG BERPENGARUH



Di bawah ini ada sembilan syarat yang harus dimiliki oleh siapa saja yang ingin menjadi orang berpengaruh.
1.       INTEGRITAS (INTERGRITY)
Membangun hubungan berdasarkan kepercayaan.

2.       MEMELIHARA ( NURTURING)
Peduli terhadap orang lain sebagai individu.

3.       KEPERCAYAAN (FAITH)
Percaya kepada orang lain.

4.       MENDENGARKAN (LISTENING)
Menghargai apa yang hendak dikatakan orang lain.

5.       MEMAHAMI (UNDERSTANDING)
Melihat dari sudut pandang orang lain.

6.       MEMPERBESAR (ENLARGING)
Membantu orang lain menjadi besar.

7.       MENAVIGASI (NAVIGATING)
Membantu orang lain melewati kesulitan.

8.       MENGHUBUNGKAN (CONNECTING)
Memulai hubungan yang positif.

9.       MEMBERDAYAKAN (EMPOWERING)
Memberi orang lain kekuatan untuk memimpin.
Sumber: Becoming a Person of Influence karangan John C. Maxwell dan Jim Dornan.

Kamis, 25 Oktober 2012

KEANEHAN-KEANEHAN SEPUTAR REPRODUKSI

Sepasang Gay Mempunyai Anak 
(Doug Okun 38 Tahun dan Eric Etingthon 37 Tahun)
Laki-Laki Hamil
(Pasangan Thomas dan Nancy Beatie, Juli 2008)
Seorang Ibu Melahirkan 6 Bayi Kembar
(Nadya Suleman, Tahun 2009)
Seorang Nenek Melahirkan Bayi Ketika Berumur 62 Tahun
(Janise Wulf, Anaknya yang Ke-12)

Sumber:
Robeer Crooks dan Karla Baur. 2011. Our Sexuality. Belmont : Wadsworth, Cencage Learning.

MODUL STRUKTUR ATOM



Standar Kompetensi
1.  Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia

Kompetensi Dasar
1.1.       Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa atom relatif, dan sifat-sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron.

Anda akan melakukan kegiatan-kegiatan berikut.
· Mengkaji tabel periodik unsur untuk menentukan notasi atom,  partikel dasar, konfigurasi elektron, golongan dan periode unsur utama.
· Mengindentifikasi unsur ke dalam isotop, isobar, dan isoton melalui kerja kelompok.

Akhirnya Anda akan mampu :

·     Menentukan notasi atom
·     Menentukan partikel dasar (proton, elektron dan neutron)
·     Mengklasifikasi unsur ke dalam isotop, isobar dan isoton.
·     Menentukan konfigurasi elektron dan elektron valensi.
·     Menentukan golongan dan periode golongan utama dar konfigurasi elektron.
Ringkasan Materi

Notasi Atom
Dalam percobaan menunjukkan bahwa atom mempunyai inti dan kulit atom. Di dalam inti terdapat proton dan neutron yang menentukan besarnya massa sebuah atom. Jumlah proton atau muatan positif yang terdapat dalam inti atom ditunjukkan oleh nomor atom. Untuk atom netral jimlah muatan positif (proton) sama dengan jumlah muatan negatif (elektron). Jumlah total keseluruhan proton dan neutron yang terdapat dalam inti atom ditunjukkan oleh nomor massa.
Notasi atau simbol atom yang dilengkapi dengan nomor massa dan nomor atom dapat ditulis sebagai berikut :
X
Keterangan :  A= nomor massa
                     B= nomor atom
                     C= lambang unsur

Jumlah Proton, Elektron dan Neutron
Atom yang netral memliki jumlah proton sama dengan jumlah elektron.

Z = p = e

Keterangan : p = proton
                    e = elektron
Nomor massa menunjukkan jumlah nukleon (proton dan neutron) yang terdapat dalam inti atom. Jumlah nukleon dalam suatu unsur dinyatakan sebagai nomor massa atom unsur itu. Apabila jumlah neutron dalam inti atom dilambangkan n dan jumlah proton dilambangkan p, nomor massa dapat dirumuskan sebagai berikut :
A = p + n

Oleh karena p sama dengan Z, maka:

A = Z + n  atau n = A – Z
Keterangan : A = jumlah proton + jumlah neutron (p + n)
                    Z = jumlah proton
                    n = jumlah neutron
Nomor atom, jumlah proton dan jumlah elektron merupakan cirri yang khas untuk suatu unsur. Artinya setiap atom suatu unsur yang sama selalu mempunyai nomor atom, jumlah proton dan jumlah electron yang sama pula.
Atom yang netral mempunyai jumlah proton yang sama dengan jumlah elektronnya. Jika suatu atom melepaskan elektron, atom tersebut menjadi bermuatan positif atau disebut kation  sebab jumlah proton lebih banyak dari jumlah elektron. Namun jika atom menangkap elektron akan menjadi bermuatan negatif  atau disebut anion, sebab mempunyai jumlah elektron yang lebih banyak dari proton. Perubahan tersebut hanya terjadi pada elektron, sedangkan jumlah proton dan neutron tetap sama sebab inti atom tidak berubah.

Jumat, 19 Oktober 2012

GURU SUKSES DAN GURU GAGAL



Guru sukses menghayati pekerjaannya dan penuh semangat. Mereka mencintai  profesi mengajar seperti penulis suka menulis,seperti penyanyi suka menyanyi. Mereka adalah orang-orang yang memiliki motivasi, gairah untuk pekerjaan, karakter spontanitas, dan sangat senang melakukan apa yang mereka lakukan.
-Thomas Cronin
 
Karakteristik Guru Sukses:
Ø  Mampu memotivasi siswa
Ø  Berpusat kepada siswa
Ø  Konsisten
Ø  Empati
Ø  Berorientasi kepada tim
Ø  Bersedia untuk melayani
Ø  Mampu bekerjasama
Ø  Fleksibel
Ø  Keterampilan interpersonal yang baik
Sumber: Breeding,M & Whitworth, J (1999)
 

Mengapa Guru Gagal?

Sayangnya, guru kadang-kadang tidak
berhasil dalam profesi yang mereka pilih. Dalam survey yang meminta kepada pengelola sekolah tentang alasan untuk kegagalan guru (pemecatan, teguran, mutasi), Profesor Jack Riegle di dalam penelitiannya menemukan guru lebih mungkin untuk dipecat karena miskin keterampilan interpersonal daripada kurangnya pengetahuan tentang pelajaran mereka. Alasan yang paling sering disebut responden adalah sebagai berikut:
v  Ketidakmampuan untuk mengatur dan mengendalikan kelas.
v  Kurangnya pengetahuan mengenai bagaimana anak-anak tumbuh dan berkembang yang
       berkaitan dengan interaksi guru dan murid
v  Ketidakmampuan untuk bekerja secara efektif dengan pendidik lain.
v  Ketidakmampuan untuk bekerja secara efektif dengan orangtua siswa.
v  Ketidakmampuan menguasai materi pelajaran yang diampu.
v  Lainnya: amoralitas, pembangkangan, ketidakhadiran, kekerasan pada anak, kepikunan,     atau obat-obatan dan alkohol.
Sumber: Riegle, J. D. (1985). What administrator say about why teachers fail. The Teacher Educator. 21 (1), 15-18.
 

DUA PULUH TUJUH KESALAHAN YANG SERING DILAKUKAN GURU
1.        Berbicara dengan nada monoton
2.        Menggunakan sarkasme atau kata-kata kasar
3.        Mempermalukan siswa di depan rekan-rekannya
4.        Berbicara lemah ke siswa sehingga tidak terdengar bagi siswa yang duduk di belakang
5.        Tidak tahu nama-nama siswa
6.        Tidak konsisten di dalam menerapkan disiplin atau tidak adil di dalam kelas
7.        Mengggunakan bahasa tabu atau bersifat SARA
8.        Tidak cukup siap di dalam pembelajaran
9.        Ceramah yang tidak tepat sasaran atau “ngambang”
10.    Tidak beraturan di dalam mengajar
11.    Menggunakan humor yang tidak pantas
12.    Membiarkan terlalu banyak interupsi dan protes
13.    Mengharapkan kesempurnaan bukan keunggulan
14.    Mengabaikan siswa yang lambat belajar
15.    Tidak mengklarifikasi harapan, aturan, dan rutinitas
16.    Membeda-bedakan siswa
17.    Tidak menguasai materi pelajaran
18.    Berbicara kepada papan tulis
19.    Mencoba untuk mengambil muka siswa
20.    Tidak menggunakan variasi dalam pembelajaran
21.    Mencoba berpura-pura
22.    Tidak memiliki tujuan yang jelas dalam merancang pelajaran
23.    Membuat tujuan pembelajaran terlalu rendah
24.    Kurang merawat  atau menjaga kebersihan pribadi
25.    Menghargai perilaku yang tidak pantas
26.    Mengisolasi diri dari rekan-rekan
27.    Tidak belajar dari kesalahan yang telah diperbuat sebelumnya
Sumber:  Ronald L. Partin. 2009. The Classroom Teacher’s Survival Guide. San Francisco: Josey-Bass